Xiuhuan dan Xiao Liu kini berada di dalam kota Tianwu. Kereta kuda yang membawa Upeti untuk Kerajaan yang mereka bawa terus melaju menuju istana Haitian.
Istana tampak begitu megah dan terletak persis di tengah-tengah kota Tianwu. Istana itu menjulang tinggi, tak ada bangunan disekitarnya yang mampu menyamainya, kecuali di bagian Utara istana Haitian.
Bagian Utara istana Haitian adalah tempat Sekte Pedang Surgawi, Sekte terbesar dan terkuat di seantero Kerajaan Han ini. Bangunan Sekte nampak begitu megah, menyaingi kemegahan Istana Haitian.
"Wah ... megahnya!" Xiao Liu takjub dengan kemegahan Istana Haitian.
"Cih, buat apa megah, tapi rakyatnya saja tak mampu diurusnya. Mendingan tak usah ada Kerajaan. Tahunya cuma terima Upeti tiap tahun, namun rakyat kecil dibiarkan ditindas oleh para pejabat korup dan Clan-clan yang bertindak sebagai raja-raja kecil." Xiuhuan malah mengeluarkan unek-uneknya.
"Hei, bodoh jangan keras-keras ngomongnya! Kau mau kita dipenggal disini." Xiao Liu ketakutan dengan ucapan Xiuhuan yang ceplas-ceplos begitu.
"Aku bicara kenyataan kok, lihat para pengemis itu dan penduduk berpakaian miskin itu! Hanya berjarak selangkah saja dari istana megah itu," sahut Xiuhuan lagi.
Xiao Liu hanya menarik nafas dalam-dalam, ia tak mengerti sejak kapan Xiuhuan peduli pada sekitarnya. Padahal di Sekte Teratai Biru, ia malah sering berbuat onar.
Mereka kemudian mendekati istana Haitian, namun tiba-tiba saja merpati pesan hinggap di pundak Xiuhuan. Dia kemudian memeriksa isi dari pesan itu. Sontak keningnya mengkerut membaca pesan itu.
"Ada apa?" Xiao Liu bertanya pada Xiuhuan, sebab ia melihat ekspresi muram terpancar dari wajahnya.
"Sialan Tang Yin itu! Dia memberikan aku tugas berat." Xiuhuan menyerahkan pesan itu pada Xiao Liu.
Xiao Liu kemudian membaca pesan itu. Dia tertawa cekikikan, sebab Xiuhuan ditugaskan menyogok hakim yang akan menyelidiki kasus kematian misterius tokoh-tokoh penting di kota Hua.
"Dia cuma memberi aku upah sedikit, namun tugas yang diberikan oleh Tang Yin kampret itu berat sekali. Nanti, aku harus meminta upah dua kali lipat lagi ketika kita kembali ke kota Hua." Xiuhuan berceloteh, ia bingung cara mencari informasi mengenai hakim mana yang akan ditugaskan untuk menyelidiki kasus itu.
"Itu deritamu, jangan bawa-bawa aku dalam misi ini, sebab dipesan ini aku tak disertakan kok ... hahahaha." Xiao Liu menertawai Xiuhuan, ia bahagia sekali melihat Xiuhuan pusing begitu.
Tak berselang lama merpati kedua hinggap dipundaknya dengan membawa sekantung emas. Xiuhuan memeriksa jumlahnya, yang ternyata cuma 1000 keping emas saja.
"Apa-apaan Tang Yin ini, masa menyogok hakim dengan duit segini. Inimah cuma bisa nyogok sekelas walikota saja!" Xiuhuan kembali terbawa emosi dengan tugas berat yang diembannya.
Xiao Liu kembali tertawa cekikikan, ia merasa Xiuhuan sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Beberapa saat kemudian mereka sampai di gerbang Istana Haitian. Pasukan penjaga gerbang lansung menghentikan laju kereta kuda mereka.
"Sebutkan tujuan kalian!' Penjaga itu menghampiri mereka.
Xiuhuan menyerahkan surat tugasnya pada Penjaga itu. Kemudian penjaga itu melihat isi suratnya yang ternyata mengantarkan upeti.
"Ikuti saya!" ucap Penjaga itu menuntun mereka menuju Paviliun bendahara yang bertugas menerima upeti dari sekte-sekte di kerajaan Han ini.
Mereka kemudian sampai di Paviliun bendahara. Tampak seorang pria gemuk yang dikelilingi oleh lima wanita cantik sedang bersantai-santai. Dia asyik makan buah yang disuapi oleh para wanita cantik itu.
"Tuan Jiu Yuan! Utusan dari Sekte Teratai Biru datang membawa Upeti!" Penjaga gerbang itu melapor.
Jiu Yuan melambaikan tangannya, sambil melirik kearah Xiao Liu. Dia terpikat melihat kecantikan gadis itu.
"Cih, bikin iri saja!" bisik Xiuhuan pelan ditelinga Xiao Liu.
"Hei, bodoh! Jangan mencari masalah! Nanti dia mendengarnya." Xiao Liu melotot padanya.
Xiuhuan hanya tersenyum masam dan memberi hormat pada bendaharawan Kerajaan itu.
"Mana surat tugas kalian?" Jiu Yuan berdiri dari tempat duduknya. Wanita cantik yang berada disekelilingnya mundur beberapa langkah darinya.
Penjaga gerbang itu kemudian maju memberikan surat tugas mereka.
"Ternyata cuma Sekte kecil," ucap Jiu Yuan pelan. "Pindahkan semuanya ke dalam gudang!" Jiu Yuan menyuruh anakbuahnya membawa kereta kuda itu masuk ke dalam gudang.
Xiuhuan dan Xiao Liu hanya berdiam diri saja. Jiu Yuan tersenyum pada mereka dan mempersilahkan mereka duduk. Xiuhuan dan Xiao Liu kemudian duduk.
Jiu Yuan berjalan pelan dan mendekati Xiao Liu. Dia memegang pundak gadis cantik itu. Xiao Liu nampak risih, namun tak berani bertindak. Takut nanti mereka malah dihukum karena melawan pejabat Kerajaan.
"Hei gadis cantik ... maukah kau menjadi selirku!" ucapnya sambil meraba-raba pundak Xiao Liu.
Xiuhuan juga nampak risih dengan kelakuan Jiu Yuan itu. "Maaf tuan anda terlambat, dia sudah bertunangan dengan Putra Clan Yin dari kota Yan Luo."
"Ah, cuma anak dari Clan kecil begitu. Kalau mereka keberatan, aku bisa meratakan Clan mereka hari ini juga."
Jiu Yuan menjawab perkataan Xiuhuan. Tangannya masih menempel di pundak Xiao Liu. Namun, kali ini ia mau mencium pipi Xiao Liu.
Xiao Liu menutup matanya, ia ketakutan sekali. Xiao Liu lansung menyesali kebodohannya, kenapa ia malah mau ikut ke ibukota. Padahal Xiuhuan telah memberi tahu dulu bahwa ia beristirahat saja ketika ia terluka sewaktu terjadi penyerangan oleh Assasin di kota Hua.
Bibir monyong Jiu Yuan mulai bergerak mendekati pipi Xiao Liu, bahkan tangannya-pun mulai bergerak ke arah bawah. Dia tak punya malu sama sekali, padahal di sana ada Xiuhuan dan beberapa Pasukan Kerajaan juga.
"Maaf tuan, Xiao Liu harus pergi ... Tetua Sekte Pedang Surgawi telah menunggu kami. Apa kami bisa meninggalkan ruangan ini?"
Jiu Yuan berhenti ketika mendengar nama Sekte Pedang Surgawi. Dia menatap tajam Xiuhuan.
"Apa kau ingin berbohong padaku? Kau kira aku ini anak kecil, ya!" Jiu Yuan mendekati Xiuhuan.
Dengan santai Xiuhuan mengeluarkan surat undangan dari Sekte Pedang Surgawi. Dia memberikan surat itu pada Jiu Yuan.
Xiao Liu nampak menghela nafas dalam-dalam. Dia bersyukur sekali, Xiuhuan menyelamatkan dirinya untuk yang kedua kalinya, setelah sebelumnya diselamatkan dari Yin Song sewaktu di kota Yan Luo.
Beberapa butir air bening menetes dari kelopak matanya, ia kemudian mengusapnya karena tak ingin terlihat lemah. Sebab ia yakin Jiu Yuan akan makin menjadi-jadi jika ia bersikap lemah.
"Cih, pergi sana!"
Jiu Yuan mengusir Xiuhuan dan mereka beranjak pergi. Xiao Liu lansung menggenggam tangan Xiuhuan, ia takut Jiu Yuan berubah pikiran dan menahannya disini.
"Tunggu saja Liu'er ... aku akan menjemputmu ke kota Hua hahahaha."
Jiu Yuan tertawa lebar memandangi kepergian mereka. Xiao Liu hanya bisa pasrah, sudah dua orang aneh yang mengincarnya. Dia makin menyesal meninggalkan kota Hua. Ternyata kerajaan ini tak seperti yang dibayangkannya.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 488 Episodes
Comments
Dhika aja
mantap thor
2023-10-18
0
ajie toro
keren thor
2023-02-06
0
Alehandro 099
gvbjh
2022-12-14
0