Dengan pelan Xiuhuan membuka jendela kamar yang mereka sewa, tampak Xiao Liu masih tertidur pulas. Dia tak menyadari kegemparan yang terjadi di kota Yan Luo ini.
Xiuhuan kemudian ikut tidur di kasur sebelahnya. Dia lega sekali, karena berhasil menyelamatkan gadis kecil itu.
Para Pendekar Pedang Sekte Pedang Naga Surgawi mulai menggeledah penginapan Bai Bao, semua penghuninya disuruh berkumpul di halaman penginapan.
"Keluar ... keluar!" Suara terdengar dari luar kamar mereka.
Xiao Liu terbangun, "kenapa ada yang ribut di luar kamar?" Dia beranjak dari kasur dan membukakan pintu, sedangkan Xiuhuan tampak terlelap tak peduli dengan suara bising di luar kamar mereka.
"Nona segera berkumpul di halaman depan!" Perintah Pendekar Pedang berjubah Sekte Pedang Naga Surgawi.
"Ada apa ini aku bingung apa yang terjadi?" balas Xiao Liu dengan wajah bingung, namun Pendekar Pedang yang menyuruhnya tampak serius.
"Nanti kau akan tahu, cepat kau bangunkan juga kekasihmu!" Perintah Pendekar Pedang itu dan membangunkan kamar sebelahnya lagi.
"Sepertinya telah terjadi sesuatu dikota ini," guman Xiao Liu membangunkan Xiuhuan. "Hei ... bangun kau tetua keenam!" Xiao Liu menarik tangan Xiuhuan hingga terduduk. Namun, Rohnya masih tertinggal sehingga ia tampak linglung.
"Cepat! kita diserang!" teriak Xiao Liu sambil mengeluarkan Roh Pedang Rubah putih.
Sontak Xiuhuan lansung berdiri, "Roh Pedang belut keluar!" teriak Xiuhuan, namun tak ada yang keluar.
"Hahaha ..." Xiao Liu tertawa terkekeh-kekeh, karena Roh Pedang miliknya tak keluar.
"Ayolah Belut ... jangan buat aku malu!" Xiuhuan menggunakan telepati berkomunikasi dengannya.
Roh Sidat Listrik kemudian keluar, namun ia tak mengeluarkan listrik untuk menyamarkan kekuatan yang sesungguhnya dari Roh Pedang Sidat Listrik. Karena Xiao Liu tahunya Xiuhuan memiliki unsur air saja, bukan unsur unik seperti Roh Pedang Sidat Listrik.
"Mana musuhnya?" Xiuhuan bersiap menyerang, namun ia tak melihat siapapun, kecuali Xiao Liu yang tertawa terkekeh-kekeh.
"Sialan kau Liu'er ...." Xiuhuan kembali merebahkan tubuhnya di kasur.
"Hei-hei ... jangan tidur lagi! kita disuruh berkumpul di halaman depan!" Xiao Liu kembali menarik tangan Xiuhuan.
"Astaga kenapa sih ini, bikin sakit kepala saja." Xiuhuan berdiri dan keluar dari kamar dengan hati yang dongkol. Karena ia sudah mengantuk berat, baru tidur beberapa saat, namun sudah terjaga kembali.
"Aku juga tak tahu, namun Pendekar Pedang Sekte Pedang Naga Surgawi membangunkan semua orang," jawab Xiao Liu mengikuti Xiuhuan dari belakang.
"Sekte Pedang Naga Surgawi!" Xiuhuan kaget.
"Hmmm ... sepertinya kau mengetahui sesuatu? Kau juga tak langsung tidur tadi, kemana saja kau?" Xiao Liu curiga.
"Hahaha, aku cuma mengopi dilantai bawah kok, kalau tidak percaya kau bisa tanyakan pada pelayan yang berjaga." Xiuhuan tersenyum masam.
"Oh, ooooo ... " Xiao Liu menatap tajam padanya.
"Liu'er kau kenapa kau memandangiku begitu? Apa kau ingin kucium lagi?" Xiuhuan kemudian memonyongkan bibirnya. "Ummmmm--"
"Prakkkkkk!" Xiao Liu menampar bibir Xiuhuan.
"Au ... sakit tahu!" Xiuhuan mengelus-elus bibirnya.
"Cih, dasar mesum!" Xiao Liu berjalan duluan keluar penginapan Bai Bao. Xiuhuan ikut menyusulnya sambil mengelus-elus bibirnya.
Ternyata sudah banyak pengunjung penginapan Bai Bao yang berkumpul di halaman, mereka bertanya-tanya kenapa mereka dikumpulkan begini.
Xiuhuan sebenarnya sudah menyadari akan hal ini, namun ia berpura-pura bingung juga.
"Semuanya siapa yang meninggalkan penginapan ini setelah tetua gila keluar dari sini!" Seorang Pendekar Pedang tahap 65 berkata lantang. Semuanya terdiam, tak ada yang berani bersuara.
Karena tak ada yang menjawab pertanyaan darinya, "Siapa yang melihat kejadian tetua gila membawa gadis itu!" Lanjutnya bertanya kembali.
Beberapa orang mengangkat tangan, termasuk Xiuhuan juga.
Pendekar Pedang itu menatap satu persatu orang yang mengangkat tangan, namun tak ada yang memiliki level Pendekar Pedang yang tinggi.
Pandangannya kemudian terhenti pada Xiuhuan, dia memperhatikan jubah yang dikenakan olehnya.
"Kenapa bisa Pendekar Pedang dari wilayah Selatan berada disini?" tanyanya pada Xiuhuan.
"Kami sedang mengantar Upeti pada kerajaan Han," jawab Xiuhuan singkat.
"Terus kenapa kau bisa melihat kejadian tadi?" Pendekar Pedang itu mulai curiga pada Xiuhuan, ia merasa Xiuhuan mungkin tak sendirian ke sini. Karena ia tampak tenang dan tak ada ketakutan sama sekali diwajahnya.
"Aku sedang mengopi, kau bisa tanyakan pada pelayan. Sebenarnya aku ingin menolong gadis itu, namun apalah daya. Aku cuma Pendekar Pedang tahap 50 saja, belum lagi kami cuma sekte kecil, tentu saja aku lebih mementingkan kepentingan banyak orang daripada satu orang yang tak kukenal." Xiuhuan menjelaskannya dengan lugas.
"Jawabanmu memang meyakinkan, tapi justru membuatku curiga!" Pendekar Pedang itu menatap tajam Xiuhuan dan ia menyuruh anakbuahnya mencek apakah benar mereka sedang mengantar Upeti pada kerajaan Han.
Setelah beberapa saat, anakbuahnya membenarkan perkataan Xiuhuan, bahwa mereka cuma mengantar Upeti dan tak pernah meninggalkan penginapan semalaman ini.
Pendekar Pedang itu kemudian membolehkan Xiuhuan dan Xiao Liu kembali kekamar mereka.
"Ah, menegangkan sekali ...." Xiao Liu menarik nafas dalam-dalam, dia tadi sangat panik. Karena ia merasa Pendekar Pedang itu mencurigai mereka, apalagi Xiuhuan juga melihat kejadian saat sang gadis yang mereka bicarakan dibawa oleh tetua itu.
Xiuhuan lansung tidur kembali, tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya. Dia sudah mengantuk sekali, makanya ia langsung merebahkan tubuhnya.
"Hei, kau tak terlibat dalam kekacauan ini kan?" Xiao Liu kembali menarik tangan Xiuhuan.
"Liu'er ... bisakah kau membiarkan aku tidur! Jangan-jangan kau ingin aku memelukmu ya?" Xiuhuan malah bercanda padanya.
"Jangan mengalihkan pembicaraan ... kau bilang tadi ingin menyelamatkannya!" Xiao Liu menatap serius Xiuhuan.
"Mana berani aku melawan mereka bodoh! Aku tak ingin mati muda kaliiiiiiiii ...." Xiuhuan kembali merebahkan tubuhnya.
"Iya juga sih, tapi siapa yang telah menolong gadis itu? Bahkan membunuh Pendekar Pedang tahap 80." Xiao Liu duduk di atas kasur, "ah ... ngapain aku memikirkan itu!" Xiao Liu juga ikut tidur.
Assasin Sekte Pedang Naga Surgawi yang menguping pembicaraan mereka di luar jendela, menyimpulkan bahwa bukan mereka yang membunuh tetua gila. Dia tetap berjaga disitu atas perintah atasannya untuk mengawasi mereka, karena cuma mereka pihak luar paling dicurigai, walaupun tak ada bukti mengarah kepada mereka.
Xiuhuan tersenyum tipis, ia telah menyadari keberadaan Assasin itu sedari tadi. Namun ia berpura-pura tak menyadari akan hal itu. Karena Xiuhuan tahu cuma dia pihak dari luar kota Yan Luo yang berada pada saat insiden dalam restoran penginapan Bai Bao.
"Semoga kau selamat sampai ke Kota Hua Liu Ya ... kasihan anak itu, aku yakin keluarganya pasti akan disalahkan dalam hal ini, padahal mereka tak tahu apa-apa. Dunia ini memang sungguh kejam, jika mempunyai Raja yang bodoh, yang tak sanggup merangkul semua golongan. Bagaimana nanti jika Perisai Pulau Niao hancur ... entah jadi apa pulau ini jadi mangsa pihak daratan utama," guman Xiuhuan sambil memejamkan matanya.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 488 Episodes
Comments
Rhakean Djati
lumayan ni MC. buat latihan nabok.hehehee
2024-09-03
0
Dhika aja
semangat terus thor
2023-10-18
0
ajie toro
kado liu ya sayang ga diambil...xixixixi
2023-02-06
0