Xiuhuan bingung, 20 tahun lalu Paviliun Shadow juga menyerang Tang Yin, Ketua Sekte Teratai Biru. Untung saja Xiuhuan kebetulan lewat dan menyelamatkannya.
Namun, kini mereka kembali lagi, tapi kenapa yang diincar adalah seorang janda cantik yang hanya berjualan teh di kedai ini. Apakah dia memiliki rahasia besar. Pikiran itu terbesit di otak Xiuhuan sambil menatap Xiao Xia.
"Kakak apa yang terjadi? Kenapa tetua keenam membunuh mereka?" Xiao Liu bingung.
"Aku juga tak paham, mengapa mereka mengincarku." Xiao Xia pening, situasi apa yang sedang menimpanya itu.
"Apa kau pernah bermasalah dengan pihak Paviliun Shadow atau pejabat penting lainnya?" Xiuhuan ingin menggali informasi darinya.
"Paviliun Shadow!" Muka Xiao Xia lansung memerah menahan amarah. Dia ingat, suaminya dulu dibunuh oleh Paviliun Shadow. Sebuah organisasi pembunuh paling misterius. Tak ada yang mengetahui di mana markasnya. Kliennya adalah orang berduit banyak dan pejabat penting lainnya.
"Kenapa dia kesal sekali, sial ... apa aku akan terlibat dalam masalah ini," gumam Xiuhuan khawatir. Karena selama ini ia selalu menghindari masalah besar. Walaupun ia Pendekar Pedang terkuat di Pulau Niao, tetapi jika berhadapan dengan organisasi besar, itu pasti merepotkan.
"Mereka yang telah membunuh suamiku ...." Air mata Xiao Xia mengucur deras. Dia tertunduk lesu. Xiuhuan menahan tubuhnya agar tak terjatuh ke lantai.
"Apa kau tahu motif mereka?" Xiuhuan penasaran. Dia yakin mereka pasti akan mengirim Assassin lainnya.
"Aku juga tak tahu, namun kalimat terakhir yang ia ucapkan adalah ada pengkhianat di Kerajaan Han yang berusaha merusak perisai dan mereka adalah mata-mata daratan utama."
"Apa?" Xiuhuan kaget sekali, ia tahu betapa mengerikannya orang daratan utama. Makanya Pulau Niao disegel. "Namun, Pulau Niao sudah disegel 10.000 tahun lebih?" Xiuhuan bingung, bagaimana mata-mata itu berhubungan dengan Benua utama.
"Aku juga tak tahu ... bagaimana ini?" Xiao Xia takut bernasib sama dengan suaminya.
"Kakak tenang dulu." Xiao Liu menghampirinya. "Kita akan bahas ini di Clan Xiao saja. Aku yakin ayah pasti memiliki solusi soal ini."
"Betul aku setuju dengan Liu‘er. Kalian bahas saja masalah ini di Clan Xiao dan aku pulang dulu,” sela Xiuhuan meninggalkan mereka.
"Ara-ara! tak semudah itu sayang ...." Xiao Xia memegang kerah bajunya.
"Apalagi? Kan, aku sudah membereskan tikus-tikus itu," sahut Xiuhuan kesal.
"Sekarang bagaimana dengan ganti rugi kerusakan ini?" Xiao Xia menyeringai. Wajahnya yang cantik membuat silau mata Xiuhuan.
"Ranjang atau tunai? Kalau tunai, hutang dulu!" jawab Xiuhuan lesu. Dia sudah yakin akan begini, makanya tadi ia ingin kabur.
"Karena Liu'er masih di sini, kita bahas kapan-kapan saja. Sekarang kau buang tikus-tikus ini jauh-jauh."
Xiao Xia tak ingin kedainya didatangi oleh pihak keamanan dan itu akan merepotkannya, karena harus bolak-balik memberikan keterangan ke kantor walikota Hua.
"Cih ... dasar iblis betina!" guman Xiuhuan mengangkat mayat Assasin itu.
Dia membuang mayat anggota Paviliun Shadow itu ke luar kota Hua dan membakar mayatnya. Setelah itu Xiuhuan kembali ke Sekte, ia ingin tidur siang saja. Karena diluar sina malah dapat masalah saja. Walaupun ada enaknya sedikit, melepas penat bersama Shan Yuncan, si penjual tahu.
"Selamat datang tetua keenam!" sapa murid senior yang berjaga di pintu gerbang Sekte.
"Ya ...." Xiuhuan melempar senyum tipis.
"Tetua keenam dipanggil ketua Sekte." Seorang murid pemula memanggilnya.
"Ada apalagi ini?" gumam Xiuhuan menuju ke aula utama. Dia kemudian memasuki gedung bertingkat sepuluh itu dan menuju ruang pribadi ketua Sekte di bagian puncak.
"Yo ...." Xiuhuan duduk di kursi empuk tanpa disuruh lebih dulu.
Tang Yin tersenyum tipis melihat kelakuannya. "Aku lansung ke intinya saja. Sepertinya, kota Hua ini tak aman lagi. Menurut pesan yang dikirim oleh murid kita. Akan ada Sekte besar yang akan mengambil alih kota ini--"
"Apa hubungannya denganku?" Xiuhuan memotong perkataan Tang Yin.
"Hahaha ... Tetua keenam tak usah berpura-pura padaku, hanya kaulah tumpuan kami." Tang Yin tersenyum lebar menatap Xiuhuan yang menebar muka masam.
"Kan, kau tahu, aku tak ingin mendapat masalah besar. Makanya aku pergi ke wilayah selatan ini—"
"Jangan begitu lah senior. Anda sudah 20 tahun makan tidur dan menikahi Su Bimbing diam-diam, begitu juga dengan Shan dan manajer rumah bordil—”
"Baik-baik, akan aku lakukan sebisaku. Dasar ketua kepo, masa kau mengamatiku dengan jurus mata dewamu. Aku bukan musuh lho." Xiuhuan kembali memotong perkataan Tang Yin.
"Terimakasih senior,” sahut Tang Yin sambil mengambil pesan dari muridnya dan memberikannya pada Xiuhuan. "Bagaimana menurut Anda?”
"Ini masalah besar!" Xiuhuan melamun sejenak, setelah membacanya. "Apa kita sanggup menghadapi mereka?" Xiuhuan ragu, organisasi besar pasti memiliki ribuan Pendekar Pedang, sementara mereka hanya Sekte kecil saja.
"Itulah yang aku takutkan!" Tang Yin mengambil sebuah kertas lagi dan memberikannya pada Xiuhuan. "Kau bereskan mereka!"
"Banyak juga tikus-tikus yang telah mereka tanam di kota Hua ini." Xiuhuan membaca daftar nama-nama yang akan dibereskan.
"Yang ini, apa tak berbahaya?" Xiuhuan memperlihatkan sebuah nama yang familiar di kota Hua.
"Tak peduli siapapun mereka. Lenyapkan saja! Nanti tinggal cari penggantinya beres!" sahut Tang Yin.
"Hehehe, kejam sekali kau Ketua. Tapi aku suka caramu." Xiuhuan tertawa, "Sekarang apa upahnya?" Xiuhuan melirik Tang Yin yang nampak kaget mendengarnya. Tampaknya ia belum memikirkan hal ini.
"Kau ambil aula timur untukmu. Karena kami sudah membangun Aula yang baru."
"Cih, buat apa aku gedung besar, bikin repot saja nanti merapikannya. Yang kecil saja sudah kayak kapal pecah."
Xiuhuan menyangka ia akan mendapat emas, namun yang datang justru bangunan yang tak dapat di makan.
"Ingat Anda ini masih dalam masa hukuman. Bulan depan harus mendapatkan murid--"
"Iya, iya dasar cerewet!" Xiuhuan meninggalkan Aula utama.
Xiuhuan kembali ke gubuk derita miliknya. Kini ada banyak hal yang harus ia lakukan. Sepertinya masa-masa damai di Kerajaan Han ini akan segera berakhir. Xiuhuan memikul tanggung jawab berat untuk menjaga senyum warga kota Hua tetap bersinar.
*
*
*
Revisi terakhir 21/9/2021
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 488 Episodes
Comments
Rhakean Djati
pilihannya gila. wkwkwkwkkkkk
2024-09-03
0
Dhika aja
good job thor
2023-10-17
0
Pembaca Modal Pulsa
Jejak
2023-09-27
0