Xiuhuan dan Shuyan meninggalkan aula barat setelah mendapatkan kitab jurus untuk muridnya itu. Selanjutnya Xiuhuan menuju aula Sumberdaya yang tak jauh dari aula barat.
"Lama tak jumpa senior Feng Xi ..." sapa Xiuhuan dengan ramah padanya. Sontak saja Feng Xi kaget, tetua yang arogan itu tiba-tiba baik, pasti ada maunya.
"Ada apa tetua keenam?" Feng Xi tak mau tertipu dengan senyum hangatnya itu.
"Aku dengar kau menyukai Su Bimbing kan, hehehe ...." Xiuhuan tertawa pelan, namun ada makna tersirat di dalamnya.
Feng Xi memandangi Xiuhuan, "hmm, lansung saja! apa maumu?"
"10 ginseng kuning, 10 cengkeh neraka, 10 pir bulan, 10 mangkuk madu utara dan 10 belimbing surga." Xiuhuan mengutarakan niatnya.
"Baiklah, aku diskon 50% jika kau berikan aku informasi cara menggaet Su Bimbing!" ucapnya serius.
"Pertama kau berdandan yang rapi, wangi dan lansung saja puji-puji dia ... habis itu biarkan nasib yang menentukan! Bagaimana?"
"Aku tak percaya kalau cuma begitu saja!" Feng Xi merasa anjurannya biasa-biasa saja.
"Bagaimana kalau kau nanti malam lihat aku merayunya. Tapi kau jangan cemburu ya, kami hanya minum teh saja kok." Xiuhuan menawarkan opsi lain untuk meyakinkan Feng Xi.
"Baiklah aku percaya, semua 300 poin atau 50 keping emas! Sudah didiskon itu lho!" Feng Xi menyerahkan sumberdaya yang diinginkan oleh Xiuhuan.
"Mahal kali!" Xiuhuan protes.
"Mahal kepalamu! Sudah dikasih diskon, coba kau beli di luar Sekte! Pasti harganya jauh lebih mahal." Feng Xi kesal sekali padanya, jika bukan demi Su Bimbing pujaan hatinya itu. Dia sudah mengusir Xiuhuan dari aulanya.
"Baiklah ... aku hutang 150 poin, eits ... jangan bicara dulu!" Xiuhuan melihat Feng Xi akan protes. "Dalam dua hari aku bayar. Beberapa hari kedepan, aku dan Xiao Liu akan ke ibukota untuk mengantar upeti."
"Cih ... baiklah! jangan sampai lewat ya." Feng Xi menyerahkan sumberdaya itu padanya.
"Shuyan, mana Plakatmu!"
Kemudian Shuyan menyerahkan Plakatnya dan Feng Xi mengambil 50 koin sebagai uang muka.
Xiuhuan dan Shuyan menuju Aula timur yang sudah tak ditempati, karena aula penggantinya sudah dibangun tak jauh dari situ.
"Baiklah, sekarang kita bersihkan tem--" belum selesai ia bicara, ternyata tempat itu sangat terawat, bersih dan rapi.
"Wah luasnya ... apa cuma kita berdua saja tinggal disini tetua?" tanya Shuyan penasaran.
"Untuk sementara ini, iya ... tapi bulan depan akan ada ratusan murid baru bersamamu hehehehe," ucap Xiuhuan dengan bangganya.
Shuyan tak terlalu peduli dengan jawabannya. Dia kemudian berlari mencari kamar yang paling bagus. Setelah mondar-mandir keluar kamar, akhirnya ia memutuskan kamar di lantai tiga atau paling atas.
Xiuhuan menyusulnya ke atas, "Apa kau sudah memutuskan dimana pilihanmu?"
"Aku pilih ini tetua ..." jawabnya sumringah.
"Baiklah, lansung saja. Kau duduk bersila diatas kasur. Kemudian pejamkan matamu, panggil Roh Pedang di alam pikiranmu."
Shuyan melakukan apa yang diperintahkan oleh Xiuhuan. Dia memejamkan matanya dan beberapa saat kemudian membukanya kembali.
"Apa yang kau lihat?" tanya Xiuhuan.
"Sebuah cahaya merah terang menuntunku ke sebuah telaga kecil dan cahayanya berhenti diatas telaga itu," jawab Shuyan masih bingung apa yang ia lihat.
"Cahaya itu adalah roh Pedang, karena kau masih Pendekar Pedang tahap 6, makanya ia masih berbentuk cahaya. Nanti seiring waktu berjalan, ketika kultivasimu meningkat. Roh Pedang juga akan berbentuk siluman, seperti ini contohnya ...." Xiuhuan mengeluarkan Roh Pedang Belut.
"Ternyata tetua berunsur air ... kita berlawanan dong hehehe."
"Betul, makanya aku cocok sebagai gurumu, jika kita latih tanding, maka bisa saling melengkapi dan menganalisa kekurangan jurus masing-masing." Xiuhuan dengan sabar menjelaskan tentang Roh Pedang padanya. Namun Xiuhuan tak memberi tahu jika Roh Pedangnya adalah Sidat Listrik, namun ia mengatakan bahwa itu adalah Belut biasa. Sehingga semua orang tahunya ia cuma berunsur air saja.
"Telaga itu apa tetua?" Shuyan bingung kenapa ada sebuah telaga yang dilihatnya.
"Itu adalah Rongqi, Qi yang kita serap akan berkumpul disana. Awalnya ia kecil dan nanti akan semakin banyak saat kau berkultivasi, apalagi didukung dengan dukungan sumber daya. Makanya Rongqi itu akan meluas, begitu juga dengan levelmu." Xiuhuan kembali menjelaskan tentang Rongqi.
"Tetua seluas apa Rongqi milikmu?" Shuyan penasaran, sehebat apa gurunya itu.
"Aku akan menunjukkan padamu, namun janji tidak memberi tahu pada orang lain. Siapapun itu, bahkan ketua Sekte sekalipun."
Shuyan mengangguk setuju. Kemudian Xiuhuan mengeluarkan Plakat miliknya dan mengalirkan Roh Pedang Kesitu. Plakat itu mengeluarkan angka 100 dan angka nol dibawah, yang menandakan ia tak punya poin apapun, alias miskin.
"Wau ...." Shuyan takjub, ternyata orang yang nampak biasa-biasa saja didepannya ini adalah Pendekar Pedang yang sangat kuat.
"Hehehe, Rongqi milik guru adalah seluas mata memandang. Kau tak akan melihat ujungnya." Xiuhuan tersenyum bangga, "sudah jangan bayangkan. Kau hanya perlu giat berlatih untuk menggapainya. Tak ada yang tak mungkin, jika kita berusaha keras. Kecuali takdir tak memihak pada kita, namun yang terpenting, lakukan dulu ... sisanya serahkan pada takdir hahaha ...."
Shuyan lansung semangat, awalnya ia berharap menjadi murid tetua kedua atau tetua pertama. Namun, kini justru ia sangat bersyukur, ternyata ia dilatih oleh Pendekar Pedang tahap 100 yang jarang ada di Kerajaan Han ini.
"Baiklah, kau serap sumberdaya ini satu-persatu ... jangan sekaligus, itu berbahaya! Kau pejamkan kembali matamu, masuk ke dalam telaga itu. Lakukan terus-menerus setiap hari, berhenti saat kau mengantuk atau lapar. Jika terjadi gejolak di dalam Rongqi disertai badai petir, itu berarti kau akan meningkat ketahap berikutnya. Tapi saat itu adalah yang paling berbahaya, karena kau tak boleh keluar dari situ. Makanya kau harus berkultivasi ditempat tertutup, agar tak ada yang mencelakaimu." Xiuhuan kembali menjelaskan panjang lebar tentang cara berkultivasi.
Shuyan lansung melakukan kultivasi sesuai petunjuk dari Xiuhuan. Sedangkan Xiuhuan pergi meninggalkan kamar Shuyan. Dia bersiap-siap untuk kencan dengan Su Bimbing, bayaran dari kitab tingkat tinggi yang diambil oleh muridnya.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 488 Episodes
Comments
Rhakean Djati
itu dukunnya tinggal daerah mana. jadi kepikiran bisa kayak gitu.hahahahaaaa
2024-09-03
0
shane long
fang yuan kocak,,eh ini lebih kocak tapi mc cerita bg regar ini udah tuir bukan 17-20 tahunan🤣
2023-12-26
0
Putra_Andalas
Guru sontoloyo...udah Bejad ,Kere pulak 🤣
2023-11-03
0