Xiuhuan merasa seperti tuan muda saja, ia dimanja oleh Xiao Xia dengan menyuapinya buah anggur surga, yang bagus untuk meningkatkan kultivasi.
"Bagaimana ini Shen Long?" bisik Pendekar Pedang tahap 40 itu padanya.
"Aku rasa, kalau kita mengepungnya, kita pasti bisa mengalahkannya. Walaupun dia Pendekar Pedang tahap 50," jawab Shen Long pada Mu Chen yang berbisik tadi.
"Suapin sayang, aaaaa ...."
Xiuhuan memanfaatkan momentum ini bermesraan dengan Xiao Xia yang terkenal anggun dan dingin terhadap lelaki hidung belang seperti Xiuhuan.
"Apa Xiao Xia telah takluk pada tetua bejad itu."
“Kurang ajar sekali tetua keenam!—Andai saja tetua kedua ada di sini, dia pasti akan dijewer, karena telah menggoda kakaknya.”
"Sayang sekali, Xia'er kita telah diguna-guna oleh Xiuhuan kampret itu, Aku jadi ingin tahu jurus apa yang digunakan oleh Xiuhuan, sehingga Xia‘er seperti kucing betina manja."
Para pengunjung kedai teh Xiao Xia mengumpat pada Xiuhuan. Namun, Xiuhuan dengan santainya terus meminta Xiao Xia menyuapinya, supaya mereka makin iri melihatnya.
"Kurang ajar kau Xiuhuan, kau mempermalukan aku!" bisik Xiao Xia ditelinga Xiuhuan. Namun, Xiuhuan hanya cengengesan, ia senang sekali mengerjai janda cantik di depannya itu.
***
Tiba-tiba sebuah kursi melayang ke arahnya. Dengan sigap Xiuhuan meninju kursi itu hingga hancur berkeping-keping.
"Xiuhuan brengsek!" Sebuah suara yang familiar menggema. Ternyata yang datang adalah Xiao Liu, adiknya Xiao Xia. "Kau ...." Xiao Liu geram sekali melihat kakaknya yang anggun itu malah mesra-mesraan dengan buaya darat, yang kabar angin beredar telah meniduri banyak wanita di kota Hua ini.
"Xia'er, tolong kau urus adikmu itu, atau aku tak akan membereskan mereka!"
Xiuhuan tak ingin berurusan dengan Xiao Liu yang keras kepala, bagaimana pun Xiuhuan memberi penjelasan, ia pasti tak akan mau mendengarkannya.
Sontak saja Shen Long kaget, ternyata penyamaran mereka telah terendus oleh Xiuhuan.
"Hahaha ... hebat sekali kau bocah mesum! Ternyata gelar tetua keenam tak salah dicatut kan padamu. Aku kira kau hanya Pendekar bodoh dan pemalas, ternyata dugaanku salah. Aku yakin kau selama ini, hanya berpura-pura saja. Bisa jadi kau yang sudah menyelamat ketua—"
Belum selesai ia bicara, Xiuhuan langsung menyerang dengan cepat. Berkat Roh Pedang Sidat Listrik, ia lansung melesat dengan Langkah Kilat dan menebas Shen Long.
Tubuh Shen Long terbelah dua. Darah segar kemudian memancar dan menghiasi lantai kedai teh Xiao Xia. Xiuhuan tak bisa membiarkan Shen Long mengungkapkan jatidirinya yang sesungguhnya.
"Itulah perbedaan Pendekar Pedang tahap 50 dengan 40. Kalian tahu satu tingkat saja bisa memberikan perbedaan besar. Sungguh keputusan bodoh membuat masalah di kota Hua kami ini!" Xiuhuan memberi ancaman.
"Apa yang terjadi?" Xiao Liu bingung. Tadi ketika ia datang, kakaknya bermesraan dengan Xiuhuan, tetapi kini malah terjadi pertumpahan darah.
"Kamu diam saja Liu‘er. Biarkan babang tampan, yang membereskan tikus-tikus ini." Xiuhuan menjawab rasa penasaran Xiao Liu, yang tampak kebingungan.
"Liu'er sini! nanti saja aku jelasin." Xiao Xia memanggilnya.
Xiao Liu lansung mendekati Xiao Xia, ia juga mengeluarkan Pedang Roh ditangannya—mengantisipasi serangan dari pengacau itu. Dia yakin mereka menargetkan Xiao Xia.
"Bentuk formasi!" Perintah Mu Chen pada sisa rekannya.
Mereka kemudian mengelilingi Xiuhuan dari empat penjuru. Xiao Liu yang melihat Xiuhuan dikepung, mencoba menolongnya. Namun, Xiao Xia melarang. Karena dari awal bertemu, ia yakin Xiuhuan adalah Pendekar Pedang kuat. Tak mungkin Tang Yin membawa sembarangan orang luar ke Sekte Teratai Biru.
Satu lagi yang mengganjalnya adalah Xiuhuan tak memiliki nama keluarga. Asal-usulnya juga misterius, tetapi ketika mereka dulu melakukan hubungan intim karena mabuk. Xiao Xia melihat Xiuhuan menyimpan Plakat kuno tetua Sekte Teratai Biru. Xiao Xia menyimpulkan Xiuhuan mungkin masih berasal dari kota Hua, tetapi keluarganya bersembunyi setelah abad kekosongan.
"Hehehe ... Aku berikan kalian pilihan, menyerahlah atau tidak—kalian akan sama seperti bangkai itu!" Xiuhuan mengancam mereka.
Mereka tak menggubris perkataan Xiuhuan, Mu Chen mengedipkan mata, memberi kode menyerang dan mereka lansung melompat bersama-sama menebas Xiuhuan.
"Putaran Halilintar!"
Xiuhuan berputar 360° derajat menebas leher mereka. Namun, ia tetap menyisakan Mu Chen untuk menggali informasi darinya.
"Apa yang terjadi?" Mu Chen kaget, temannya telah tergeletak dengan kepala lepas dari raganya. “Cih, ternyata dia sangat kuat!” gerutunya, mencoba mencari jalan kabur.
"Nah, sekarang ...." Xiuhuan menusuk kaki kanan Mu Chen.
“Aaaaa ... tidakkkk!” Mu Cheng berteriak kesakitan.
"Siapa yang mengirimmu dan apa motif kalian menyerang Xia'er-ku?" Xiuhuan menginterogasinya.
"Hahahaha ...." Mu Chen tertawa keras, menatap Xiuhuan dengan tatapan mengejek. "Selamat tinggal!" Dia kemudian menelan Pill racun yang disimpan di celah giginya. Mulutnya berbusa dan iapun tewas seketika.
"Ah, sayang sekali, tak ada informasi yang kita dapatkan." Xiuhuan memeriksa pakaiannya dan menemukan plakat Paviliun Shadow, sebuah organisasi pembunuh bayaran yang paling ditakuti di Pulau Niao.
"Kenapa Paviliun Shadow mengincarku?" Xiao Xia bingung. Karena selama ini ia merasa tak memiliki musuh. “Apa Aku telah menyinggung seseorang hingga ia mengirim pembunuh bayaran ini?” Xiao Xia berspekulasi.
***
[Revisi terakhir: 15-9-2021]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 488 Episodes
Comments
Dhika aja
mantap thor
2023-10-17
0
chiming
bangsattttttttt babang tamfan beraksi 😁😁😁
2023-02-23
1
ajie toro
sudah mulai keseruannya..wausiiiik
2023-02-06
1