Sepanjang perjalanan Xiao Liu hanya melamun saja. Tak ada suara yang keluar dari mulutnya, sepertinya ia masih kepikiran dengan pertunangan yang dialaminya.
Xiuhuan melirik Xiao Liu. "Tak usah terlalu dipikirkan. Nanti aku bantu carikan solusi."
"Siapa yang memikirkannya ... bodoh!" jawabnya kecus.
"Tak kirain kau masih kepikiran ...." Xiuhuan kemudian meliriknya, ia tersenyum. "Liu'er sayang, Abang capek, nih ...." Xiuhuan bersandar di bahu Xiao Liu.
"Brengsek! jangan dekat-dekat!" Xiao Liu lansung mendorong tubuh Xiuhuan.
"Ternyata masih sehat hehehe ...." Xiuhuan tertawa terkekeh-kekeh, ia hanya bercanda pada Xiao Liu, supaya ia tak melamun terus.
"Siapa yang sakit ... cih, bikin emosi saja!" Xiao Liu kemudian memalingkan wajahnya kearah lain.
***
Dari kejauhan gerbang kota Tianwu mulai terlihat. Mereka kini mulai memasuki ibukota Kerajaan Han itu. Namun, ternyata antriannya cukup panjang, satu persatu barang bawaan pengunjung diperiksa oleh Pasukan Kerajaan Han.
"Ah, lama sekali!" ucap Xiuhuan, ia sudah kegerahan berada dalam antrian.
"Tahu ... tahu ..."
"Kacang goreng ..."
"Tempe goreng ..."
" Tuakkkkkk ..."
Para pedagang asongan menjajakan dagangannya.
"Botak! Sini kau!" Xiuhuan kemudian memanggil seorang bocah penjual tahu. "Berapa satu?" tawarnya lagi.
"Murah Om, satu koin perak lima biji!" Bocah lelaki itu menawarkan jajanannya.
"Cih, mahal kali ... potongannya setipis kertas pula itu." Xiuhuan mengambil 50 biji tahu goreng itu dan membayar lima keping perak.
"Tak kira Om bermulut ember saja, ternyata beli juga!" seru bocah lelaki itu sambil tersenyum meninggalkan kereta kuda mereka.
"Songong-songong juga anak-anak Tianwu ini. Apa keras sekali kehidupan di ibukota ini," sahut Xiuhuan sambil memakan tahu goreng itu, namun bocah lelaki itu tak menyahutnya. Dia kembali berteriak-teriak menjajakan dagangannya.
"Tapi rasanya enak!" Xiao Liu ikut memakan tahu goreng yang dibeli oleh Xiuhuan itu.
Dengan tatapan mata yang memancarkan cahaya kelaparan, dengan sigap Xiuhuan lansung memasukkan sepuluh tahu sekaligus ke dalam mulutnya, sehingga kedua pipinya kembung.
Xiao Liu tak mau kalah, dia memakan dua sekaligus. Namun dengan cepat ia mengunyahnya dan memasukkan satu persatu dengan cepat.
Xiuhuan melihatnya tak terima. "Haohaohao," suara keluar dari mulutnya. Menurut terjemahan gogel translet Pulau Niao, "Hei, aku yang beli! Malah kau yang menghabiskan." Kira-kira begitulah maksud Xiuhuan, namun Xiao Liu tak peduli. Dia makin cepat melahapnya.
Xiuhuan menelan tahu yang ada di mulutnya dan memasukkan 15 sekaligus dan mengoceh, "uuuuuuooooouuuuoo!" Namun, yang ini gogel translet tak sanggup menterjamahkan-nya.
Setelah menelannya juga, mata kerakusan Xiuhuan tertuju pada potongan terakhir tahu yang tersisa, begitu juga dengan Xiao Liu.
Mereka berdua dengan cepat berebut mengambil potongan terakhir itu, namun Xiuhuan berhasil mendapatkannya.
"Hehehehe ... ah, potongan terakhir biasanya lebih nikmat lho." Xiuhuan mengejek ke arah Xiao Liu.
Xiao Liu nampak kesal, ia juga menggunakan jurus terhebatnya. Dengan senyum manis terpancar dari wajahnya. Sontak Xiuhuan lansung curiga, ia langsung menggerakkan tangannya menuju mulutnya yang sudah menganga lebar.
Xiao Liu panik, ia berpikir keras. Butuh sekian detik dengan memperhatikan kecepatan gerak tangan Xiuhuan saat ini untuk mencapai mulutnya yang menganga lebar.
Tiba-tiba saja Xiao Liu mendapat pencerahan. Sebuah bola lampu pijar pertama Thomas Alva Edison muncul di alam Rongqi miliknya, mengirim petunjuk untuk memenangkan persaingan ini. Kemampuan berpikirnya meningkat setara Albert Einstein, berbagai macam rumus fisika kuantum melayang dialam bawah sadarnya.
Jarak antara tahu dan mulut Xiuhuan kini hanya berjarak beberapa milimeter lagi, namun Xiuhuan panik. Dia melihat sebuah cahaya terpancar dari wajah Xiao Liu yang sangat menyilaukan.
"Jurus terakhir ... Pembawa Berkah Antar Galaksi!" ucap Xiao Liu.
"Aaaaaaaaaaaaa!" Xiuhuan merasakan tubuhnya seperti disengat listrik. Tahu terakhir yang seharusnya masuk ke mulut, terpental ke langit.
"Yosh ... aku menang!" teriak Xiao Liu menangkap tahu itu dengan tangan kiri. Karena tangan kanannya memegang tongkat sakti Xiuhuan, makanya ia merasakan sensasi tersengat listrik, akibat serangan tak terduga itu.
"Kalian kenapa?" Pasukan Kerajaan Han yang memeriksa dokumen masuk, bingung melihat tingkah mereka, begitu juga dengan pengunjung lainnya. Semua mata tertuju pada tingkah aneh mereka.
"Liu'er ... tanganmu!" Xiuhuan menunjuk ke arah bawahnya.
"Aaaaaaaaa!" Xiao Liu menutup mukanya, ia malu sekali. Karena semua mata kini tertuju pada mereka.
"Hei anak muda! Kalau ingin melakukan itu, jangan terang-terangan begitu. Banyak anak dibawah umur disini. Dekat sini ada penginapan Melati yang murah kok," ucap kakek penjual Tuak yang memperhatikan tingkah laku mereka sejak tadi.
"Betul ...."
"Jangan bawa-bawa pengaruh buruk pada kota Tianwu ini!"
"Dasar pasangan mesum!"
Orang-orang mulai mencibir kelakuan mereka, namun Xiuhuan hanya cengengesan saja. Sedangkan Xiao Liu menutup mukanya terus, sebab ia malu sekali.
"Sudah-sudah bubar semua!" seru Petugas itu. "Mana dokumen kalian!"
"Ini, Pak ...." Xiuhuan menyerahkan surat tugasnya dari Kepala Sekte.
"Oo, kalian mengantar Upeti ke istana, ya ... silahkan masuk. Jangan berbuat hal aneh lagi di dalam kota, ya." Petugas itu khawatir dengan tingkah mereka.
"Siap senior!" jawab Xiuhuan dan memerintahkan kudanya berjalan masuk ke dalam kota.
"Hei, Liu'er kita sudah di dalam kota!" seru Xiuhuan padanya, sebab ia masih menutup mukanya saking malunya.
"Betulkah," jawabnya sambil melirik disela jari-jari tangannya. "Ternyata benar kita sudah di dalam." Xiao Liu lansung lega, setelah melewati hari yang paling memalukan dalam hidupnya.
Xiuhuan hanya senyum-senyum saja mengingat kejadian tadi dan mereka lansung menuju istana Haitian, tempat bersemayamnya Raja, Kerajaan Han.
***
Begitulah hari pertama mereka di kota Tianwu😁😁😁 Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 488 Episodes
Comments
guntur moch
Sejak Kapan di Cerita Kultivator ada Kata Pak dan Om
2025-02-19
0
Si_a
😖😖😖😖😖
2024-09-05
0
Si_a
🤭🤭🥴🤭🤭
2024-09-05
0