Kota Hua merupakan kota kecil yang terletak di ujung selatan Pulau Niao dan merupakan wilayah paling terpencil di Kerajaan Han. Kota ini terkenal juga penyuplai Ginseng kuning, salah satu sumber daya untuk berkultivasi.
Namun, akhir-akhir ini sering terjadi pencurian di ladang ginseng kuning dan juga perampokan pada kereta barang yang berdagang ke kota Zhongshan. Kota terdekat di wilayah tengah.
***
Pagi-pagi perut Xiuhuan sudah berbunyi, tetapi tak ada lagi uang di kantongnya. Xiuhuan pun, memutuskan pergi ke aula misi untuk menghasilkan uang. Xiuhuan memperhatikan misi-misi yang ditempel di dinding, ia kemudian mengambil misi yang mudah yang seharusnya dilakukan oleh para murid pemula.
Sekte Teratai Biru mengkategorikan murid menjadi empat macam, yaitu:
Murid pemula, Pendekar Pedang tahap 5-10
Murid biasa, Pendekar Pedang tahap 11-15
Murid senior, Pendekar Pedang tahap 16-20
Murid Utama, Pendekar Pedang tahap 21-30
Setelah mencapai Pendekar Pedang tahap 31, mereka resmi lulus dari Sekte dan kembali ke Clan masing-masing. Namun, mereka tetap terikat dengan Sekte dan harus membayar upeti 10% dari pendapatan mereka setiap tahun.
"Tetua keenam ... jangan mengambil misi untuk kami. Kenapa kau tak mengambil misi yang sulit saja?" Murid pemula yang merupakan anak asuh tetua Xiao Liu, tetua wanita satu-satunya di Sekte dan disebut juga tetua kedua. Karena ia terkuat kedua dan tentunya muridnya juga kedua paling banyak.
Tetua pertama adalah Xiao Lang, kakak dari Xiao Liu. Tetua ketiga Zhang Fei, tetua keempat Wei Cong, tetua Kelima Lei Ho dan tetua terakhir adalah Xiuhuan. Sedangkan ketua Sekte adalah Tang Yin.
***
Xiuhuan memandangi murid dari Xiao Liu itu. "Terus kenapa? Kau mau mengadu pada kekasihku itu?" Xiuhuan malah bercanda.
"Siapa kekasihmu!" Sosok wanita cantik muncul dibelakang Xiuhuan. Penampilannya tampak seperti gadis remaja saja. Eits ... sebenarnya ia adalah perawan tua berumur 50 tahun.
Pendekar Pedang tahap 50 keatas akan mengalami proses peremajaan kulit. Namun, itu hoki-hokian juga, ada yang kembali ke bentuk remaja, ada yang kepala tiga dan kepala empat. Tang Yin, ketua sekte malah berpenampilan sepuh, sekitar lima puluhan, di umurnya sekarang yang sudah mencapai 135 tahun. Umur rata-rata Pendekar Pedang yang telah melewati level 50 adalah 200 tahun paling lama. Kecuali Xiuhuan yang memiliki kondisi khusus, walaupun dia gagal pada Petir Malapetaka, ketika mencoba untuk naik ke tahap Immortal untuk menuju alam Dewa. Xiuhuan tetap selamat berkat Roh Sidat Listrik yang menyerap petir-petir itu.
"Salam tetua kedua ...." Para murid pemula memberi hormat.
"Ah ... bidadari, kah? Sepertinya aku sedang mabuk, aku pamit dulu." Xiuhuan pura-pura linglung, karena wanita cantik didepannya ini sangat membenci dirinya.
Xiao Liu sangat menolak pengangkatannya sebagai tetua keenam. Karena selama ini hanya ada lima tetua dari zaman berdirinya Sekte ini. Namun, tiba-tiba Ketua Sekte mengangkat orang yang tak jelas asal-usulnya. Apalagi selama ini Xiuhuan tak membawa kontribusi apapun pada Sekte.
Tang Yin tetap kukuh pada pendiriannya dan mengacuhkan semua keberatan para tetua itu.
"Tetua keenam!" bentak Xiao Liu.
"Ada apa tetua kedua yang cantik tiada tara ...," goda Xiuhuan.
"Ikut aku!" Xiao Liu berjalan ke arah aula utama.
Xiuhuan tersenyum masam, ia merasa aura yang dikeluarkan oleh Xiao Liu cukup serius. "Apa dia sangat membenciku, ya?"guman Xiuhuan mengekor dibelakang Xiao Liu menuju aula utama.
Sesampainya di sana, Xiao Liu lansung menghampiri Ketua Sekte. "Ketua dia harus dikeluarkan dari Sekte. Dia cuma mencoreng nama baik kita saja!" Xiao Liu mengeluarkan unek-uneknya.
Tang Yin bingung berbuat apa, di satu sisi ia membutuhkan kekuatan Xiuhuan dan disisi lain Xiuhuan malah membuat dirinya sendiri dibenci oleh orang lain. Hampir seluruh orang di sekte membencinya, karena ia sering berhutang dan malas mengerjakan misi.
"Apa kau tak bisa berubah tetua keenam?" Tang Yin tetap lunak pada Xiuhuan, membuat Xiao Liu cemberut.
"Padahal aku mau mengambil misi tadi, tapi tetua kedua malah menyeretku kemari." Xiuhuan mengelak disalahkan.
"Misi matamu ... kau malah mengambil misi murid pemula!" Xiao Liu geram sekali mendengar alasannya.
"Tenang dulu tetua kedua!" Tang Yin menenangkan Xiao Liu yang sudah geram sekali pada Xiuhuan. "Begini saja tetua keenam, jika kau nanti tak mendapatkan murid pada bulan depan di penerimaan murid baru. Dengan berat hati kau harus meninggalkan Sekte ini."
"Apaaaaaaaa!" Xiuhuan terkejut sekali, padahal selama ini ia selalu dibela oleh Tang Yin. Sehingga ia besar kepala.
Xiao Liu puas sekali mendengar pernyataan ketua Sekte. Dia yakin tak akan ada murid yang mau menjadi gurunya.
"Hah ...." Xiuhuan menarik nafas dalam-dalam. "Baiklah, aku akan mengambil beberapa murid nanti," kata Xiuhuan lesu.
Kemudian mereka keluar meninggalkan aula utama.
"Hehehe bersiaplah tetua keenam! Kemaskan saja barang-barangmu, supaya bulan depan tak repot-repot lagi berkemas dan lansung cabut saja dari sini. Kau pun tak malu pada tetua lain,” ejek Xiao Liu.
"Oo, kau meremehkan aku, ya?" Xiuhuan tak terima diledekin.
"Sampah! tetaplah sampah!" Xiao Liu meledeknya kembali.
"Bagaimana kalau kita bertaruh?" Xiuhuan tersulut emosi menantangnya bertaruh.
"Kau mau taruhan apa? Uang saja tak punya!" ejek Xiao Liu kembali.
"Terserah kau mau ngapain jika aku kalah, tetapi jika aku menang ... hehehe." Xiuhuan tertawa jelek sambil melirik seluruh tubuh Xiao Liu.
"Hei apa yang kau perhatikan!" Xiao Liu marah.
"Tentu saja taruhannya. Jika aku menang kau cukup melayaniku semalam penuh hehehe!" Xiuhuan tertawa mengejeknya. "Bagaimana? Berani?" tanya Xiuhuan.
"Baik ... aku terima!" jawab Xiao Liu tersulut emosi. Xiao Liu tak memikirkan akibatnya, ia terlalu terbawa arus.
"Oke ... deal!" Xiuhuan menyalami Xiao Liu.
"Kenapa dia malah senang? Apa aku sudah masuk perangkapnya?" guman Xiao Liu kepikiran dengan taruhan mereka ini.
Dia kemudian membayangkan kalah taruhan dan ditiduri oleh monster seperti Xiuhuan, walaupun sebenarnya ia tampan, tetapi rumor mengatakan dia sudah nikah diam-diam dengan tetua aula kitab dan seorang penjual tahu.
"Hei kalian! Kemari dulu!" Tang Yin keluar dari aula utama menghampiri mereka.
"Ada apa tetua?" tanya Xiao Liu, sementara Xiuhuan malah senyum-senyum sendiri membayangkan tidur bersama Xiao Liu.
"Ehemm ...." Tang Yin menyadarkan lamunan Xiuhuan. Xiuhuan kemudian berhenti tersenyum dan menunggu instruksi dari Tang Yin. "Aku akan menugaskan kalian berdua menghantar upeti ke ibukota. Sekalian menghadiri acara penerimaan murid baru Sekte Pedang Surgawi. Mereka mengundang kita, tahulah mereka pasti pamer. Karena seluruh anak berbakat di Kerajaan Han ini pasti masuk ke Sekte mereka."
"Aku tak mau pergi bersamanya!" sela Xiao Liu menunjuk muka Xiuhuan.
"Kalau benci jangan ditunjuk mukanya dong, bikin sakit hati tau." Xiuhuan merasa Xiao Liu sudah berlebihan membencinya. Karena ia merasa tak pernah mengusik Xiao Liu. Namun gadis itu selalu saja mencari-cari kesalahannya.
Xiao Liu kemudian diam, ia tak menyangka Xiuhuan akan serius menanggapinya. Padahal selama ini ketika ia meledeknya, Xiuhuan akan tertawa saja menanggapinya.
"Sudahlah ... jangan bertengkar terus! Kalian itu sudah tua walaupun fisik kalian muda." Tang Yin kembali harus mendamaikan tikus dan kucing ini. "Tetua lainnya sedang melakukan misi, cuma kalian berdua saja yang tak ada kerjaan. Besok kalian berangkat. Nanti aku berikan uang transportasi."
Xiuhuan hanya diam saja, ia yakin jika ikut bicara. Xiao Liu pasti akan mengoceh terus. Lebih baik pura-pura merajuk dan itu berhasil membuatnya diam.
"Baik ketua ... aku undur diri dulu." Xiao Liu pamit pergi. Sementara Xiuhuan tetap berdiri di tempatnya.
"Kenapa kau masih disini?" tanya Tang Yin bingung.
"Uang transportasinya sekarang saja!" seru Xiuhuan tanpa malu sedikitpun. Padahal tadi Tang Yin mengira ia sedang merajuk. Kemudian Tang Yin memberinya sepuluh koin emas.
Xiuhuan tersenyum lebar, ia berencana menuju tempat hiburan. Sekalian menuju restoran mewah, karena sudah lama ia tak makan enak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 488 Episodes
Comments
cupa
tofu babang bukan tahu tempe
2025-02-04
0
Pendiem
hehehe.. kebayang malasnya nih MC..
2024-10-24
0
Rhakean Djati
lah. tukang tahu dibawa².
2024-09-03
1