Sesampainya di kamar, Xiuhuan nasih terbayang-bayang dengan wajah pasrah Liu Ya. Sorot matanya kosong ketika tetua gila membawanya.
Xiuhuan sebenarnya ingin membantu, namun jika ketahuan, maka sekte mereka akan berhadapan dengan Sekte Pedang Naga Surgawi yang merupakan Sekte kelas menengah, berbeda dengan Sekte Teratai Biru yang cuma Sekte kecil.
Xiuhuan tak bisa tidur, ia kemudian beranjak ke jendela. Xiuhuan menarik nafas dalam-dalam. "Ternyata aku harus menolong gadis itu, entah sejak kapan aku menjadi baik begini," guman Xiuhuan melompat dari satu atap ke atap lainnya. Xiuhuan juga mencuri pakaian yang sedang dijemur di luar rumah penduduk, walaupun masih sedikit basah. Namun, lumayanlah buat menyamar.
"Hei, Liu Ya kenapa kau diam saja!" Tetua gila menyapanya, karena sedari tadi tak ada suara yang keluar dari mulut gadis kecil itu.
Liu Ya tak membalas sapaan tetua gila, mereka kini sudah mendekat ke arah Sekte Pedang Naga Surgawi.
"Hahaha, malam ini sunyi sekali ... padahal aku ingin melihat bintang."
"Dia sudah gila ya," guman tetua gila mendengar perkataan Liu Ya.
"Swushhhhhhhh!"
Tetua gila melemparkan tubuh Liu Ya.
"Roh Pedang Lintah!" Tetua gila memanggil Roh Pedangnya.
"Trang-trang-trang!" Dua buah Pedang beradu.
Liu Ya yang terbaring di tanah menoleh, "hahaha penyelamatku datang juga." Liu Ya duduk memperhatikan pertarungan mereka.
"Kampret kau siapa!" Tetua gila terus mundur beberapa langkah didesak oleh Xiuhuan yang menyamar dengan menutup mukanya dengan sebuah ****** ***** wanita yang diambilnya dari jemuran dan memakai rok wanita, sedangkan bajunya adalah jubah longgar. Mungkin yang punya adalah pria gemuk.
"Aku adalah pahlawan Kangcut ... Sang pembela wanita, menindas kejahatan!" Xiuhuan berpose dengan tangan kanan menunjuk langit dan tangan kiri di dada.
"Pria aneh ..." ucap tetua gila.
"Hahahaha ...." Liu Ya malah tertawa walaupun air matanya ikut mengucur deras.
"Tak usah banyak bacot, sini maju kampret!" Xiuhuan menyerang.
"Cih, aku harus meminta bantuan," guman tetua gila yang memperhatikan level Pendekar Pedang tahap 100 pada pria aneh didepannya.
"Shihhhhhhhhh!" Tetua gila melepaskan kembang api ke udara, meminta bala bantuan.
"Aku tak bisa berlama-lama lagi!" guman Xiuhuan.
"Trang-trang-trang!" Pedang mereka beradu.
Beberapa lokasi di sekitar pertarungan mereka hancur, untung saja mereka sama-sama berunsur air, sehingga tak ada kebakaran walaupun kehancuran yang diakibatkan oleh mereka lumayan parah.
"Langkah Kilat!" Xiuhuan melakukan pergerakan zig zag dengan cepat.
"Sial dia cepat sekali," guman tetua gila memperhatikan pergerakan Xiuhuan.
Liang tiba-tiba muncul dari belakang. "Tebasan halilintar!" Xiuhuan menebas leher tetua gila.
"Lintah melahap langit!" Tetua gila menangkis serangannya.
Namun perbedaan level mereka yang mencolok, walaupun sebagian serangan itu diserap oleh Roh Pedang Lintah. Tetap saja tetua gila terhempas menabrak beberapa dinding rumah hingga tembus sejauh 100 meter.
Darah segar mengalir dari mulut tetua gila, ia menopang Pedangnya ke tanah untuk berdiri kembali.
"Aku harus mengulur waktu ...." Tetua gila berpikir sejenak dan menoleh kearah Liu Ya. Dia tersenyum, ia merasa jika menjadikan Liu Ya sandera, mungkin saja Pendekar Pedang aneh dihadapannya ini berhenti menyerangnya.
Tetua gila melesat kearah Liu Ya, namun Xiuhuan menyadari rencananya.
"Langkah Kilat ... Tebasan halilintar!"
Xiuhuan memotong pergerakan tetua gila dan menebas tangannya hingga terputus.
"Aaaaaaa!" Tetua gila menjerit kesakitan dan tubuhnya kembali menabrak dinding rumah dengan keras, penghuni rumah ikut menjerit melihat darah mengucur deras dari tangan tetua gila yang putus.
Xiuhuan melihat samar-samar puluhan Pendekar Pedang melesat ke arahnya sambil melompati atap-atap rumah penduduk kota Yan Luo.
Merasa tak banyak waktu tersisa lagi, karena ia tak mungkin menang melawan puluhan Pendekar Pedang sebanyak itu, walaupun levelnya sangat tinggi, kecuali satu lawan satu.
"Selamat tinggal kampret!" Xiuhuan tersenyum kearahnya.
"Tidakkkkkkkk!" Tetua gila menyadari, kalau Xiuhuan akan mengakhiri pertarungan ini. Padahal bala bantuan sudah didepan mata.
Xiuhuan kemudian melempar Pedangnya, "Guntur Melahap Gunung!" Pedang Roh Sidat Listrik melesat tepat di jantungnya hingga tembus keluar dari punggung.
Tetua gila tewas seketika dengan mata melotot, ia terkapar ke lantai. Darah segarpun kembali mengalir deras membanjiri lantai.
"Roh Pedang Manyu kembali!" Xiuhuan memanggil Roh Pedangnya dan melesat ke arah Liu Ya yang tertegun melihat keadaan ini.
Tanpa basa-basi Xiuhuan menarik tangan Liu Ya, "Langkah Kilat!" Mereka berpindah dari satu atap ke atap lainnya. Kemudian berhenti dipinggiran kota Yan Luo.
"Kamu sudah selamat ... segera tinggalkan kota ini!" Xiuhuan melepaskan ****** ***** wanita yang menjadi penutup wajahnya dan pakaian aneh yang dikenakan olehnya.
"Kau ...." Liu Ya mengenal wajah tampan yang berada di hadapannya ini. Liu Ya memeluk erat Xiuhuan. "Terimakasih senior ... aaaaaa!" Liu Ya menangis kencang.
Liu Ya tak menyangka akan diselamatkan oleh Xiuhuan. Padahal ia telah berburuk sangka padanya, ketika Xiuhuan memupuskan harapannya saat berada di penginapan Bai Bao.
"Tak ada waktu bersedih! Cepat kau tinggalkan kota ini. Nanti Sekte Pedang Naga Surgawi akan mencarimu!" Xiuhuan melepaskan pelukan Liu Ya.
"Tapi aku tak tahu pergi kemana, bisakah senior membawaku. Aku akan melakukan apa saja nanti." Liu Ya memelas padanya.
"Astaga bikin rumit saja, padahal sudah ditolong," guman Xiuhuan berpikir sejenak. Tak mungkin ia membawa Liu Ya kembali ke dalam kota. Sama saja itu dengan bunuh diri.
Liu Ya masih memandangi Xiuhuan, walaupun mukanya kotor dan bajunya banyak sobekan. Namun, wajahnya tetap memancarkan kecantikan.
"Kau tunggu sebentar ...." Xiuhuan lansung melesat pergi.
"Tunggu aku ..." sahut Liu Ya, namun Xiuhuan tak memperdulikannya.
Beberapa saat kemudian Xiuhuan datang dengan seekor kuda dan satu set pakaian wanita yang dicurinya.
"Bawa Plakatku ini ke Sekte Teratai Biru, kota Hua di wilayah selatan. Temui Ketua sekte, bilang padanya kau menjadi murid keduaku, paham!"
Namun, Liu Ya malah melepaskan pakaiannya dihadapan Xiuhuan. Sontak saja Xiuhuan menatapnya dengan tajam. "Mantap!" Xiuhuan memberikan jempol padanya.
"Aaaaaa mesum!" Liu Ya berteriak, "Prakkkk!" Sebuah tamparan keras menempel di wajahnya.
"Astaga kenapa aku yang salah." Xiuhuan mengusap wajahnya, "Baru kulihat sudah begini, bagaimana caramu memberikan kesucianmu seperti janjimu tadi."
"Ta-ta-pi ..." Liu Ya gugup.
"Sudah cepat pergi sana!" Xiuhuan menyuruhnya menaiki kuda itu.
"Bagaimana denganmu senior ..." Dia malah khawatir dengan Xiuhuan.
"Sudah jangan pedulikan aku, lebih baik kau cepat! Sebelum mereka menemukanmu."
Xiuhuan menampar perut kuda itu dan Kudanya lansung melaju kencang. Tak lupa Xiuhuan melambaikan tangan padanya.
"Senior ...." Liu Ya menatap kebelakang dengan wajah sedih. Lama-kelamaan wajahnya hilang ditelan kegelapan malam.
Xiuhuan kemudian kembali melesat ke penginapan, takut patroli Pendekar Pedang sekte Pedang Naga Surgawi nanti menemukannya. Karena mereka sedang mencari-cari keberadaan Liu Ya dengan menggeledah semua tempat di kota Yan Luo dibantu oleh Pendekar Pedang dari Clan yang berkuasa di kota ini juga.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 488 Episodes
Comments
shane long
bengek lihat kelakuan mc nya,,aahhhhh mantap🤣🤣🤣🤣pasti lihat semangka bertunas ceri yang masih mengkal itu🤣🤣itu paling enak
2023-12-26
0
Dhika aja
hehehe dapat murid baru lagi 🤣🤣
2023-10-18
0
kang Deden
hehehehehhehe
2023-09-28
0