"Setelah ini bapak bisa menunggu obat dari apotek," Pria yang baru saja menjalani pemeriksaan itu segera bangkit dari duduknya, mengulurkan tangannya ke arah Laurel yang langsung menyambut dan menjabat tangannya.
"Terima kasih dok," Laurel menyambut uluran tangan pasiennya dengan wajah tersenyum manis, Dave yang berdiri di sebelah Laurel hanya melirik sekilas kemudian mengalihkan pandangannya ke tempat lain.
"Sama-sama pak, semoga cepat sembuh ya pak," Pria itu juga menganggukkan kepalanya ke arah Dave yang berdiri di samping Laurel sebelum meninggalkan ruangan poli penyakit dalam. Begitu pasien itu keluar dari ruangan dan menutup pintunya, Dave langsung berjalan mendekati meja Laurel yang tetap duduk di kursinya dengan sedikit menundukkan kepalanya, menuliskan sesuatu pada secarik kertas di depannya, seolah tidak menganggap kehadiran Dave di ruangan itu. Dave langsung membungkukkan badannya, dengan kedua telapak tangannya menumpu pada meja kerja di depan Laurel. Membuat Laurel sedikit menelan ludahnya karena rasa gugup dan tanpa disadarinya saat ini dadanya begitu berdebar-debar menyadari posisi Dave yang begitu dekat dengannya saat ini, apalagi Dave yang awalnya hanya menatapnya dengan tajam tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke wajah Laurel.
"Apa kamu sengaja tidak memenuhi panggilan ke kantorku dan mengundangku ke ruang poli ini untuk menunjukkan cucu Nenek Nuri yang akan dia jodohkan denganmu?" Laurel langsung terbeliak mendengar kata-kata Dave, karena dia benar-benar tidak tahu bahwa saat ini Nenek Nuri datang bersama dengan cucunya.
"Apa maksudnya bos?" Dave menegakkan badannya, lalu berjalan ke arah pintu, membukanya dan memberi kode Indah untuk mendekat, lalu membisikkan sesuatu ke telinga Indah yang langsung menganggukkan kepalanya. Setelah itu Dave berjalan ke belakang kursi tempat Laurel duduk, tidak berapa lama kemudian Indah masuk bersama dengan Nenek Nuri dan seorang pria muda berusia 25 an, cukup tampan, tapi dari sikap dan wajahnya Laurel bisa menilai bahwa laki-laki yang sedang ada di hadapannya itu merupakan laki-laki manja dan sombong.
"Hallo dok, sesuai janji granny, hari ini granny datang bersama cucu granny," Laki-laki yang diakui Nenek Nuri sebagai cucunya itu awalnya tidak mau melihat ke arah Laurel, sambil tetap berdiri matanya sibuk memandangi setiap sudut ruangan itu dengan sikap meremehkan, tapi begitu matanya melihat sosok Laurel yang sedang duduk tepat di depannya, di kursi sambil melipat kedua tangannya di depan, laki-laki itu langsung mengambil posisi duduk di samping neneknya, tepat di depan Laurel, dipisahkan oleh sebuah meja kerja di dalam ruangan poli penyakit dalam.
"Granny, dia dokter yang granny ceritakan? Wahhhh...., ternyata benar seperti kata granny, sangat cantik," Laki-laki itu duduk dengan matanya menatap wajah Laurel tanpa berkedip, membuat Laurel merasa tidak nyaman karena pandangan matanya yang terkesan genit dan terlihat bernafsu, Dave berusaha menahan nafasnya agar tidak terlihat saat ini dadanya bener-benar bergemuruh melihat sikap dan tatapan laki-laki itu kepada Laurel.
"Lihat, granny tidak mungkin berbohong padamu," Nenek Nuri menepuk paha cucunya dengan sedikit keras, membuat laki-laki itu meringis dan mengelus-elus pahanya yang sakit akibat pukulan dari neneknya.
"Ini cucu nenek, bagaimana dokter? Benar seperti kata nenek kan? Cucu nenek ini sangat tampan. Kapan kalian bisa mulai berkencan?" Dave yang berdiri di belakang kursi Laurel berjalan mendekat ke arah Nenek Nuri yang langsung menatapnya dengan tatapan genit, membuat Dave sedikit tidak nyaman, tapi dia tetap berjalan ke arah Nenek Nuri dan tersenyum.
"Maaf granny, tapi dokter Laurel ini sudah menikah," Mata Nenek Nuri langsung melotot mendengar perkataan Dave, sedang Laurel awalnya sempat membeliakkan matanya, tapi akhirnya dia memilih untuk diam, karena dengan cepat dia bisa menebak tindakan Dave saat ini hanya untuk menyelamatkannya dari kondisi saat ini.
"Dokter suami dokter Laurel?" Sambil bertanya, tatapan cucu Nenek Nuri terlihat sinis sambil memandang Dave dengan pandangan menyelidik dari atas ke bawah.
"Bukan..., dia bos dokter Laurel," Nenek Nuri memukul punggung cucunya, mencoba memperingatkan agar tidak memandang Dave dengan pandangan sinis seperti barusan.
"Yang benar dok? Kalau begitu mana suaminya? Biar sekalian aku bilang aku berencana menikahinya, jadi dia harus menceraikan dokter Laurel," Cucu Nenek Nuri berkata kepada Dave sambil bangkit dari duduknya, dengan gayanya yang sok jago.
"Katakan pada suami dokter Laurel, kami ini dari keluarga kaya, kalau tidak ingin kami menghancurkan hidupnya, suruh dia menceraikan dokter Laurel." Mendengar ancaman dari cucu Nenek Nuri, Laurel hanya bisa menarik nafas panjang, rasanya ingin sekali dia keluar dari ruangan saat ini juga, semalam dia tidak bisa tidur karena begitu memikirkan kata-kata Dave yang baginya begitu menyakitkan, sekarang kepalanya selain terasa sedikit sakit, perutnya juga tiba-tiba terasa perih dan panas, sedangkan saat ini dia masih harus melayani pasien aneh, benar-benar membuatnya tidak nyaman.
"Hmmphhh...," Laurel segera menutup mulutnya dengan tangannya dan langsung mengambil tissue dari atas mejanya, karena penyakit asam lambungnya yang sedari tadi malam kambuh membuat perutnya menjadi mual, sehingga dia tidak dapat menahan diri untuk muntah.
(Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah munculnya rasa terbakar di dada yang diakibatkan oleh asam lambung naik ke kerongkongan. Gejala penyakit asam lambung muncul minimal 2 kali dalam seminggu. Asam lambung naik atau penyakit asam lambung bisa dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak. Gejala penyakit ini sering diduga sebagai serangan jantung atau penyakit jantung koroner, karena gejalanya yang hampir mirip dengan nyeri dada. Walaupun tidak mematikan seperti serangan jantung, penyakit asam lambung perlu ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi. Gejala utama dari asam lambung naik adalah rasa seperti terbakar di dada (heartburn), yang bertambah parah setelah makan atau saat berbaring. Gejala ini dapat disertai dengan keluhan gangguan pencernaan lainnya, seperti sering bersendawa, mual dan muntah, serta maag dan sesak napas. Penyakit asam lambung juga dapat menimbulkan keluhan mulut terasa asam. Asam lambung naik ke kerongkongan (refluks asam lambung) terjadi ketika otot kerongkongan bagian bawah (otot LES) melemah. Otot LES ini seharusnya berkontraksi dan menutup saluran ke kerongkongan setelah makanan turun ke lambung. Bila otot ini lemah, kerongkongan akan tetap terbuka dan asam lambung akan naik kembali ke kerongkongan).
"Maaf," Laurel bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah toilet yang ada di bagian belakang sebelah kanan ruangan itu.
"Apa dokter Laurel sedang hamil?" Nenek Nuri menggerakkan badannya ke samping dengan mata berusaha melihat ke arah kamar mandi tempat Laurel baru saja kesana. Mata Dave melirik sekilas ke arah kamar mandi, kemudian kembali memandang ke arah Nenek Nuri dengan tersenyum.
"Tanyakan saja kepada suami dokter Laurel, kalau memang kalian ingin menemuinya minggu depan biar kami hubungi supaya dia datang ke rumah sakit untuk menemui kalian. Untuk hari ini tolong biarkan dokter Laurel istirahat dulu," Tanpa menunggu tanggapan dari Nenek Nuri dan cucunya, Dave membuka pintu, memanggil Indah dan mempersilahkan mereka keluar.
"Ok, tolong bilang ke suami dokter Laurel, minggu depan aku akan kesini menemuinya agar dia mau menceraikan dokter Laurel!" Cucu Nenek Nuri berkata sambil mendongakkan kepalanya dengan wajah sombong karena perbedaan tinggi badan yang cukup banyak dengan Dave, setelah itu matanya menatap ke arah pintu kamar mandi, seolah-olah tidak rela sebelum pergi dia tidak melihat sosok Laurel sebentar.
"Ok, ok, akan kami aturkan secepatnya, sebaiknya sekarang kalian pulang dulu," Setelah berhasil mengusir mereka berdua, Dave segera meminta Indah mengaturkan semua pasien Laurel yang masih antri menunggu untuk diperiksa, dipindahkan ke dokter penyakit dalam lainnya yang sedang bertugas.
Begitu Laurel keluar dari kamar mandi, tanpa menunggu lagi, Dave langsung menarik tangan Laurel untuk keluar dari ruang poli penyakit dalamnya, menariknya ke arah kantornya. Laurel yang kaget dengan tindakan Dave hanya bisa mengikutinya dengan sedikit berlari-lari kecil karena langkah kaki Dave yang lebar tidak dapat dia ikuti dengan langkah-langkah normal kakinya.
Sesampainya di dalam kantornya, Dave tidak langsung melepaskan tangan Laurel, justru langsung menariknya ke rumah kacanya. Laurel yang tahu kemana Dave akan membawanya segera menggerakkan tangannya, berusaha untuk melepaskan diri dari Dave, tapi tentu saja tenaga Laurel tidak bisa melawan tenaga Dave yang jauh lebih besar dan Dave tampak tidak perduli dengan penolakan Laurel saat ini.
Begitu sampai di ruang tamu rumahnya, Dave membalikkan tubuhnya sehingga dia dan Laurel berdiri berhadap-hadapan, dipegangnya kedua bahu Laurel, dipaksanya untuk duduk di sofa, sedang dia sendiri berjalan ke arah dapur dengan gerakan cepat, membuka salah satu lemari gantung dan mengambil kotak obat dari sana, lalu membawanya ke hadapan Laurel.
"Jangan main-main dengan penyakit asam lambungmu. Kamu seorang dokter internis (Dokter penyakit dalam atau internis adalah dokter yang menangani berbagai keluhan dan masalah kesehatan pada pasien dewasa dan lansia. Penanganan yang dilakukan mencakup semua organ tubuh bagian dalam), harusnya kamu mengerti dengan jelas tentang bahaya penyakit asam lambung yang tidak ditangani dengan baik." Dave membuka kotak obat yang dia letakkan di atas meja di depan sofa tempat Laurel duduk dan langsung mengambil obat asam lambung dan menyodorkan gelas berisi air mineral ke arah Laurel yang tampak tetap terdiam.
(Berikut merupakan masalah serius yang akan muncul jika asam lambung telah ada dalam waktu lama dan tidak diobati dengan tepat: 1.Striktur kerongkongan (esofagus) yaitu rusaknya lapisan kerongkongan karena mengalami iritasi akibat peningkatan asam lambung, bisa menimbulkan beberapa msalah muali dari sakit menelan, susah menelan, meningkatkan kemungkinan tersedak, hingga makanan tersangkut dan tersumbat di kerongkongan, 2. Esofaitis, yaitu ada peradangan lapisan kerongkongan, sebagai komplikasi dari keanikan asam lambung yang sudah tergolong parah, bisa mengakibatkan timbulnya pendarahan, luka, dan iritasi pada kerongkongan, 3. Barret esophagus yaitu kondisi ketika sel pada lapisan kerongkongan rusak akibat bahaya dari kenaikan asam lambung yang berlangsung tersu menerus, alhasil lapisan kerongkonmgan rusak dan berubah menyerupai serangkaian sel yang melapisi dinding usus di sistem pencernaan, 4. Kanker kerongkongan (esofagus) adalah sejenis kanker yang akan menyerang bagian kerongkongan, salah satu alasan kuat penyebab kanker kerongkongan yakni ketika seseorang memiliki refluks asam lambung kronis).
"Saya baik-baik saja," Dave menarik nafas dalam-dalam mendengar perkataan Laurel, lalu mengambil posisi duduk di sofa tepat di samping Laurel duduk, membuat dengan reflek Laurel menggeser tubuhnya untuk sedikit menjauh, karena bagaimanapun bagi Laurel laki-laki yang sekarang sedang duduk di sampingnya adalah bosnya, pemimpinnya di tempat dia bekerja, dia tidak mau dianggap kurang ajar jika membiarkan posisi duduknya terlalu dekat dengan bosnya.
"Maaf...," Laurel melirik dengan kaget ke arah Dave yang baru saja mengatakan maaf kepadanya dengan suara lirih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Edah J
Hebat author
menjelaskan bahasa medis sangat mendetail👍👍👍
2022-10-17
0
Sri Astuti
waktunya berterus terang Dave
2022-02-14
0
Windy Veriyanti
penyebab asam lambung yang lainnya yaitu...stress
btw...songong banget tuh cucunya nenek nuri 😤👊
2021-02-02
0