“Hei, kamu masih disini?” Lusiana langsung menegur Laurel begitu dia berhasil menemukan sosok Laurel yang sedari tadi dicarinya kemana-mana. Laurel langsung menoleh mendengar suara seseorang di belakangnya.
“Bagaimana kabar mamamu?” Laurel langsung tersenyum mendengar pertanyaan Lusiana.
“Katanya sudah jauh lebih baik, katanya tadi selain membawakan obat, temannya yang datang juga membawakan bubur dan banyak biskuit.” Lusiana ikut tersenyum lega mendengar perkataan Laurel.
“Ayo, yang lain sudah selesai, kita semua akan berpamitan pada bos untuk pulang,” Lusiana segera menarik tangan Laurel, mengajaknya kembali memasuki ruang pertemuan. Begitu mereka masuk, beberapa orang terlihat sudah berpamitan dan mengucapkan terimakasih kepada Dave.
“Bos, terimakasih untuk traktirannya malam ini, kami pamit pulang dulu,” Roy mewakili Nia, Arnold dan Feri yang ada di dekatnya mengucapkan terimakasih dan ijin pulang kepada Dave. Lusiana dan Laurel buru-buru mendekat ke arah Dave untuk melakukan hal yang sama seperti rekan-rekannya.
“Bos, saya dan Laurel pamit juga, terimakasih untuk makan malam lezat hari ini,” Dave tersenyum mendengar perkataan Lusiana, sekilas diliriknya Laurel yang berdiri di belakang Lusiana, posisinya sekarang seperti anak kecil yang sedang mengikuti mamanya kemanapun mamanya pergi, seolah-olah takut mamanya meninggalkannya di tengah-tengah kerumunan orang asing.
“Lus, kamu pulang saja duluan, kunci mobil adikku tertinggal di kantorku,” Laurel berbisik pelan ke telinga Lusiana yang langsung mengangguk.
“Ok, sampai jumpa besok pagi, hati-hati di jalan,” Lusiana dan Laurel sedikit menganggukkan kepalanya ke arah Dave untuk memberikan hormat terakhir sebelum mereka melangkah pergi. Lusiana berjalan ke arah tempat parkir, sedang Laurel kembali ke kantornya untuk mengambil kunci mobil Freya yang dipinjamnya.
Ketika Laurel kembali ke kantornya, dilihatnya tas kertas berisi baju tidur dan pakaian adik perempuan Dave yang sudah dia cuci dan dia setrika, yang awalnya hari ini dia rencanakan untuk dia kembalikan kepada Dave, tapi karena sepanjang hari ini dia begitu sibuk, dia benar-benar lupa tentang kedua pakaian itu. Laurel meraih kunci mobil dari atas meja dan juga tas kertas berisi pakaian itu. Laurel berencana menyusul Dave kembali ke ruang pertemuan, berharap Dave masih ada di ruang pertemuan, sehingga dia bisa segera mengembalikan pakaian itu secepatnya.
Laurel berjalan kembali ke arah gedung pertemuan Bina Bersama, yang artinya dia harus melewati kantor Dave jika mau menuju kesana. Saat Laurel hampir sampai di depan kantor Dave, dilihatnya Dave yang berjalan ke arah kantornya bersama dengan Leo, berjalan beriringan. Sama seperti Laurel melihat sosok Dave, baik Dave maupun Leo juga melihat ke arah Laurel yang berjalan ke arah mereka.
Leo sedikit mengernyitkan alis karena tidak menyangka akan melihat Laurel yang masih berada di rumah sakit, sedang teman-teman lainnya sudah pulang semua. Sekilas Leo melirik ke arah wajah Dave yang terlihat tidak kaget sama sekali melihat sosok Laurel yang masih berada di rumah sakit. Dari wajahnya tenangnya Leo bisa menebak bahwa Dave sudah tahu bahwa Laurel masih ada di rumah sakit. Melihat itu Leo langsung tersenyum, tidak heran tadi ketika Leo menanyakan apakah dia akan pulang ke rumah besar hari ini Dave menjawab tidak. Sebutan rumah besar digunakan oleh Leo dan orang-orang yang dekat dengan Dave untuk menyebutkan kediaman orang tua Dave.
“Malam bos, dokter Leo,” Leo langsung tersenyum mendengar sapaan Laurel, lengannya sedikit bergerak menyenggol ke arah lengan Dave ketika dilihatnya wajah Dave yang tetap datar tanpa senyum di wajahnya.
“Malam dokter Laurel, kenapa belum pulang seperti yang lain?” Laurel langsung tersenyum mendengar pertanyaan dokter Leo, bibirnya baru saja hendak mengatakan bahwa dia bermaksud mengembalikan pakaian yang dia pinjam dari adik perempuan Dave, tapi dia kembali teringat pembicaraan tadi siang tentang rumah pribadi Dave yang tidak sembarang orang diijinkan kesana, membuat Laurel berpikir ulang, takut jika dia salah bicara di depan Dave dan Leo.
“Eh, ada sesuatu yang perlu saya bicarakan dengan bos,” Mendengar jawaban Laurel, Leo sedikit membeliakkan matanya, lalu dengan cepat matanya melirik ke arah Dave, mencoba mengorek info dari wajah Dave, sejauh apa perkembangan hubungan mereka sehingga hari ini Laurel berinisiatif menemui Dave malam ini. Tapi dari wajah Dave yang datar Leo segera tahu sepertinya belum terjadi apa-apa diantara mereka berdua, belum ada perkembangan sama sekali.
“Oooo, ok, kalau begitu aku pamit pulang dulu,” Leo langsung berinisiatif untuk meninggalkan mereka berdua, walaupun dia tidak bisa menebak kenapa malam ini Laurel mencari Dave.
“Eh, dokter Leo, saya hanya perlu bicara sebentar dengan bos, saya akan segera pergi,” Leo tertawa mendengar nada suara Laurel yang sedikit gugup saat mengeluarkan kata-katanya barusan.
“Tenang saja, bos kita ini sudah jinak, dia tidak akan menggigitmu. Aku baru saja teringat sesuatu yang harus segera aku selesaikan di rumah. Selesaikan juga urusan kalian berdua. Aku pulang dulu, selamat malam semua,” Laurel langsung terdiam, diliriknya Dave yang terlihat tidak ada niat sama sekali untuk menghalangi kepergian Leo, justru begitu Leo pergi, dia langsung membuka pintu kantornya dan masuk ke dalam ruangan itu, membuat Laurel termenung, diam dalam posisinya semula. Melihat tidak ada gerakan dari Laurel, Dave menoleh ke belakang, diliriknya Laurel yang masih terdiam di tempatnya.
“Apa kamu masih ada perlu denganku? Kalau iya, lebih baik kita bicara di dalam,” Mendengar perintah dari Dave, dengan perlahan Laurel mengikuti langkah-langkah Dave memasuki kantornya.
Setelah masuk ke dalam kantornya, Dave bukannya duduk di kursi di balik meja kerjanya, justru dia terus berjalan ke arah ruangan di belakang meja kerjanya yang menghubungkan kantornya dengan kawasan pribadinya, membuat mau tidak mau Laurel mengikuti langkah-langkah Dave, bahkan sampai memasuki jalan setapak ke arah rumah mewah berdinding kaca itu kembali.
Begitu Dave memasuki pintu rumah berdinding kaca tersebut, Dave membalikkan badannya karena dia merasa tidak lagi mendengar suara langkah kaki Laurel mengikutinya. Dave sedikit menyipitkan matanya melihat Laurel yang diam, berdiri di tengah-tengah jalan setapak antara pintu keluar kantornya dan pintu masuk rumah kacanya.
"Apa kamu tidak jadi menyampaikan sesuatu padaku?" Laurel melangkah dengan perlahan mendengar pertanyaan Dave yang berdiri ditengah-tengah pintu rumahnya yang baru saja dibukanya. Begitu Laurel sampai di hadapan Dave, kedua tangannya bergerak ke atas, menyodorkan tas kertas yang sedari tadi dibawanya, Dave langsung mengernyitkan dahinya melihat tas itu.
"Maaf bos, saya baru sempat mengembalikannya sekarang, ini pakaian yang saya pinjam dari adik perempuan bos sewaktu saya bermalam di sini," Dave mengalihkan pandangannya dari tas yang dipegang Laurel ke wajah Laurel.
"Kalau memang berniat mengembalikan, kembalikan pada tempatnya semula," Laurel yang awalnya sedikit tertunduk langsung mengangkat kepalanya mendengar perkataan Dave yang langsung menggerakkan kepalanya ke samping, seolah menunjuk ke arah kamar yang beberapa waktu lalu ditempati Laurel. Laurel sedikit menahan nafasnya sebelum akhirnya melangkah menaiki tangga berjalan menuju kamar itu untuk kembali menggantung pakaian yang sudah dipinjamnya ke tempatnya semula. Dari arah ruang tamu mata Dave tidak berkedip mengamati Laurel yang berjalan ke arah kamar itu.
Begitu Laurel selesai mengembalikan pakaian-pakaian itu pada tempatnya, dia buru-buru berjalan keluar dari kamar itu, menuruni tangga dan menemui Dave yang berdiri membelakanginya, yang sedang menatap ke arah taman di sekitar jalan setapak.
"Bos, sudah saya kembalikan ke tempatnya semula, saya pamit dulu," Dave langsung membalikkan badannya begitu mendengar suara Laurel.
"Apa selain terimakasih kamu tidak berhutang maaf padaku?" Mata Laurel terbeliak mendengar pertanyaan Dave, dengan cepat Laurel langsung teringat masalah pembicaraannya dengan Hana yang tidak sengaja dia dengar tadi di acara makan malam.
"Maaf bos, tadi saya tidak sengaja mendengar permbicaraan bos dengan dokter Hana," Dave menarik nafas panjang mendengar pengakuan dari Laurel.
"Sebanyak apa yang sudah kamu dengar?"
"Saya tidak tahu bos, mungkin..., hampir semua pembicaraan," Dave sedikit terbeliak mendengar perkataan polos Laurel.
"Tenang bos, saya tidak akan mengatakan apapun kepada siapapun," Dave menatap dalam-dalam wajah Laurel.
"Tidak ada yang terjadi antara aku dan Hana, hubungan kami hanya sekedar teman satu kelas di SMA, dan sekarang kebetulan kami bekerja di rumah sakit yang sama, hubungan kami tidak lebih dari itu," Laurel menjadi salah tingkah mendengar penjelasan Dave yang baginya tidak perlu dia dengar karena dia hanya sebagai anak buah Dave, bukan siapa-siapa Dave sehingga perlu mendengar klarifikasi dari Dave tentang hubungannya dengan Hana, walaupun dalam hati tanpa sadar Laurel merasa lega mendengar Dave menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara dia dan Hana selain hubungan sebagai mantan teman sekelas di SMA dan sekarang hanya sebatas hubungan rekan kerja biasa.
"Bos, tidak perlu menjelaskan apa-apa pada saya, saya tidak memiliki hak atas kehidupan pribadi bos, sama seperti bos tidak berhak atas kehidupan pribadi saya," Dave langsung berjalan mendekat ke arah Laurel mendengar perkataannya barusan, wajahnya berubah menjadi tegang, menunjukkan dia tidak senang dengan kata-kata Laurel barusan.
"Apa kamu yakin aku tidak memiliki hak apapun atas kamu?" Laurel langsung berjalan mundur melihat pandangan mata Dave yang tiba-tiba berubah menatapnya dengan tajam, dan tidak seperti biasanya bukan sekedar tatapan tajam dan dingin, kali ini tampak ada aura kemarahan yang terasa pekat.
"A..., apa maksud bos?" Dengan terbata-bata Laurel menanyakan apa maksud kata-kata Dave barusan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Edah J
Boss Laurel itu tidak tahu kalau suaminya itu kamu
bener g sie🤔✌️
2022-10-17
0
Disa~¤°
ah kakak ini buat aku salah paham aja sm judulnya. aku kira yang dikembalikan ketempat semula itu laurel eh nyatanya malah pakaian yang dibuat ketempat semula. Haduh kak, judulnya buat aku benar benar salam paham😞😞
2021-05-31
1
Yumei Thomas
"jelas aku punya hak penuh terhadap dirimu .. karena kau ......"
2021-05-10
0