REKAN KERJA

Malam ini Laurel benar-benar salah tingkah, tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Saat ini di hadapannya duduk seorang wanita cantik berumur sekitar awal 50 tahunan dan seorang gadis cantik berumur sektiar 1-2 tahun di bawahnya. Dari cara berpakaian wanita dan gadis itu tampak kalau mereka berasal dari keluarga yang cukup kaya, tetapi masalahnya bukan itu, tapi status kedua orang itu yang membuat Laurel tidak nyaman. Yang satu adalah ibu almarhum suaminya, dan yang satu adalah adik dari almarhum suaminya.

"Apa kabar Laurel? Waktu itu kita belum sempat bertemu," Wanita yang bernama Rosalia itu tersenyum ramah pada Laurel, membuat rasa bersalah di dada Laurel semakin bertambah-tambah.

"Maaf karena baru sempat mengunjungimu hari ini padahal kamu sudah pulang ke Indonesia sejak 3 hari lalu,"

"Tidak tante, harusnya Laurel yang meminta maaf karena belum sempat mengunjungi tante," Mendengar pemintaan maaf mama almarhum dari suaminya membuat wajah Laurel seolah-olah mendapatkan tamparan keras. Harusnya dia yang berkunjung ke rumah mantan mertuanya untuk meminta maaf bahkan ampun kepadanya, harusnya bukan senyuman ramah, tapi caci maki yang dia terima, karena sudah mempermalukan keluarga mereka, bahkan boleh dibilang mungkin dia adalah salah satu penyebab kematian suaminya. Membayangkan itu membuat Laurel semakin merasa bersalah.

"Tolong, jangan panggil tante, panggil aku mama," Kali ini kata-kata itu cukup untuk membuat Laurel tidak dapat berkata-kata lagi dan matanya berkaca-kaca karena rasa bersalah yang benar-benar menghantamnya dengan keras, apalagi mengingat setiap kesalahan yang dia buat di masa lalu itu sudah tidak dapat diperbaiki lagi karena orang yang harusnya menerima permintaan maaf terbesarnya nya sudah tidak ada lagi di dunia ini.

"Maaf, Laurel tidak pantas memanggil anda mama," Tangan Rosalia terulur ke arah Laurel, mengelus pundak Laurel lembut.

"Sampai kapanpun bagi mama, kamu adalah menantu mama, satu-satunya gadis yang dicintai anak mama, anggap saja kamu sebagai penggantinya bagi mama," Mendengar kata-kata itu tanggul pertahanan mata Laurel langsung jebol, membuatnya menangis sejadi-jadinya, Rosalia mendekat ke arah Laurel dan langsung memeluknya.

"Maaf...maafkan Laurel....maaf..." Rasanya berapa kalipun Laurel mengucapkan kata maaf itu tidak akan pernah cukup, Rosalia menepuk punggung Laurel dengan lembut, sedang Denia yang melihat kejadian itu hanya bisa diam dan berusaha menyapu airmata di pipinya yang juga sulit untuk ditahannya.

"Sudah, yang sudah terjadi jangan diingat lagi, mama harap kedepannya kamu bisa menemukan kebahagiaanmu," Rosalia melepas pelukannya, membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah map dari dalam tasnya, kemudian meletakkannya di atas meja.

"Laurel, map itu berisi sertifikat asli rumah milik papamu dulu, bpkp mobil atas namamu, juga sejumlah deposito yang diwariskan kepadamu," Mata Laurel terbeliak, walaupun dia begitu menyanyangi rumah peninggalan papanya, mana mungkin dia menerimanya kembali dengan cara seperti ini, belum lagi warisan mobil dan sejumlah besar deposito dari almarhum suaminya, jelas-jelas dia tidak pantas menerima semua itu.

"Ma..., Laurel tidak berhak menerima semua itu, tolong mama bawa kembali semuanya,"

"Kakak sudah berpesan agar Kak Laurel mau menerima itu, sejak awal rumah itu adalah hadiah pernikahan kakak buat Kak Laurel, bahkan kakak sudah mengubah nama kepemilikan sertifikat rumah itu menjadi nama Kak Laurel," Laurel tertegun mendengar penjelasan dari Evelyn, adik almarhum suaminya.

"Tapi aku tidak layak menerima semua ini," Rosalia dan Evelyn menarik nafas panjang mendengar penolakan Laurel. Dengan rasa bersalah Laurel tentu saja dia tidak akan mau menerima semua pemberian itu, apalagi Laurel juga tidak mau dicap sebagai gadis matre.

"Kalau Kak Laurel tidak mau menerima mobil dan deposito itu tidak masalah, tapi jika Kak Laurel menolak rumah itu, kakak sudah berpesan agar rumah itu dihancurkan dan dibangun apartemen di atasnya untuk kemudian dijual kepada orang lain." Laurel tersentak kaget. Dihancurkan? Rumah ini memiliki begitu banyak kenangan tentang papanya, dia tentu saja tidak akan rela rumah itu dihancurkan.

Laurel melirik ke arah Denia yang tampaknya memilih untuk diam, karena merasa tidak berhak untuk memutuskan apapun dalam hal ini. Laurel menarik nafas dalam-dalam.

"Baiklah, aku akan menerima rumah itu, tapi untuk mobil dan deposito, aku tidak mau menerimanya," Rosalia dan Evelyn saling berpandangan, saling menatap seolah saling bertukar pendapat, sampai pada akhirnya mereka berdua sama-sama menganggukkan kepalanya, tanda bahwa mereka menerima keputusan Laurel.

# # # # # # #

"Pagi dokter Laurel," Lusiana menepuk bahu Laurel yang baru mau meninggalkan parkiran untuk masuk ke rumah sakit dengan pelan, membuat Laurel langsung menoleh ke arahnya.

"Pagi juga, panggil saja aku Laurel," Lusiana tersenyum manis.

"Ok, sippp, kamu juga harus panggil aku Lusiana saja tanpa embel-embel,"

"Pagi Lusiana saja tanpa embel-embel," Tiba-tiba saja Feri sudah berdiri beriringan berusaha mengikuti langkah kedua gadis itu, membuat Lusiana langsung menepuk bahunya dengan sedikit keras, mengakibatkan Feri sedikit meringis karena menahan sakit.

"Aw, kenapa dengan Lusiana saja tanpa embel-embel hari ini? Lagi PMS yaaaa?" Feri tertawa terkikik melihat Lusiana melotot ke arahnya, bersiap untuk kembali memukulnya, tapi dengan cepat Feri langsung menjauh untuk menghindar.

(PMS\=Sindrom Pramenstruasi, Sindrom pramenstruasi adalah sekelompok gejala fisik, emosi, dan perilaku yang umumnya terjadi pada minggu terakhir fase luteal (seminggu sebelum haid). Gejala PMS atau gangguan haid ini biasanya tidak dimulai sampai 13 hari sebelum siklus, dan selesai dalam waktu 4 hari setelah perdarahan dimulai. Beberapa gejala PMS antara lain: payudara menjadi lembut dan bengkak, dperesi, mudah tersinggung, murung, emosi labil, tidak tertarik ****, jerawat berkala, perutkembung atau kram, sakit kepala atau sakit persendian, sulit tidur, sulit buang air besar).

"Awas kamu ya Fer," Belum lagi tawa Feri terhenti, tiba-tiba dari arah belakang muncul Arnold yang langsung memeluk bahu Feri.

"Pagi-pagi begini jangan membuat para gadis marah Fer, merusak suasana rumah sakit hari ini, mengurangi semangat kerja kita," Mendengar perkataan Arnold, Feri langsung pura-pura memukul lengan Arnold. Melihat gurauan para dokter pagi itu membuat Laurel tersenyum, di rumah sakit ini dia memiliki rekan-rekan kerja yang rasanya akan membuatnya betah bekerja di rumah sakit ini.

Begitu mereka memasuki persimpangan di dalam rumah sakit, dari persimpangan sebelah kanan Laurel melihat sosok Dave yang berjalan ke arah mereka. Entah mengapa sejak pertama kali bertemu laki-laki itu Laurel begitu sulit untuk mengalihkan pandangannya dari sosoknya. Selama di Amerika banyak teman pria di kampusnya yang berasal dari berbagai belahan dunia yang bisa digolongkan dalam klasifikasi pria-pria tampan, tapi melihat sosok Dave, rasanya Laurel mau tidak mau harus mengakui bahwa dia adalah pria paling tampan yang pernah dia temui dan membuatnya tidak bosan untuk memandangnya, menikmati pesona laki-laki itu, andai saja sikap Dave tidak sedingin itu padanya mungkin sedari awal Laurel akan jatuh cinta pada laki-laki itu.

"Pagi bos," Begitu mereka berpapasan, Feri, Arnold dan Lusiana langsung menyapa Dave dengan sedikit menganggukkan kepalanya untuk menunjukkan rasa hormat. Walaupun tidak ikut mengeluarkan suaranya Laurel ikut sedikit menundukkan kepalanya untuk menunjukkan bahwa dia juga ikut menyapa Dave.

"Pagi," Dave membalas sapaan mereka dengan ramah sambil tersenyum, sekilas diliriknya Laurel, dan tiba-tiba senyum ramah menghilang dari wajah Dave begitu Laurel membalas tatapan Dave.

"Dokter Laurel, setelah apel pagi ini tolong mampir ke kantor," Laurel sedikit tersentak mendengar perintah dari Dave.

"Baik pak," Tanpa menatap ke arah Laurel lagi, Dave langsung melangkah pergi meninggalkan mereka. Lusiana langsung menyenggol pinggang Laurel pelan.

"Kelihatannya bos terlihat serius sekali, memang kamu melakukan kesalahan apa?" Mendengar perkataan Lusiana, Feri dan Arnold langsung mengarahkan pandangannya ke arah Laurel dengan wajah bertanda tanya.

"Aku? Memang aku bisa melakukan kesalahan apa ya? Dua hari ini jelas-jelas aku lebih banyak menghabiskan waktu bersamamu dan Mira untuk pengenalan rumah sakit, bahkan belum ada satu pasienpun yang aku tangani," Lusiana menganguk-anggukkan kepalanya, sebentar kemudian kepalanya sedikit bergerak ke samping, menunjukkan wajah orang yang sedang berpikir, berusaha menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi pada Dave.

"Tapi benar-benar aneh, setahuku bos orang yang ramah dan murah senyum, tapi pada waktu memberikan perintah padamu, tatapannya sedikit mengerikan. Iyakan Fer? Ar? Kira-kira kenapa ya?" Feri dan Arnold yang diminta pendapatnya oleh Lusiana hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Mungkin......" Feri menggantung perkataannya, membuat yang lain serius memandangnya, tapi kemudian Feri langsung menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tidak tahu, membuat Arnold langsung menjitak kepalanya pelan, sedang Lusiana mengepalkan tangannya seolah-olah bakal meninjunya.

"Aku jawab mungkin karena bos sedang PSM seperti Lusiana kalian pasti tidak percaya,"

"Dasar!!!!!" Kali ini Lusiana benar-benar mengarahkan tinjunya ke lengan Feri walaupun tidak dengan kekuatan penuh, alhasil membuat Feri kembali meringis sambil mengelus-elus lengannya.

"Ah, lenganku, apa kamu tidak tahu sebagai dokter dokter kandungan lenganku ini sangat penting?" Lusiana hanya tertawa geli mendengar rintihan dari Feri, dan tanpa memperdulikannya Lusiana menarik lengan Laurel mengajaknya menjauh dari kedua dokter pria itu.

# # # # # # #

"Masuk!" Sebuah suara jawaban terdengar dari dalam ruangan ketika Laurel mengetuk pintu ruangan Dave. Setelah membuka pintu, dengan langkah pelan Laurel memasuki ruangan tersebut. Begitu memasuki ruangan, Laurel melihat Dave duduk di kursi di belakang meja kerjanya dengan kedua tangannya tertumpu di atas meja, pandangan mata birunya menatap lurus ke depan, seolah-olah memang sengaja menunggu kehadirannya. Walaupun tidak terlihat adanya senyum dan keramahan di wajah Dave tapi Laurel harus tetap jujur pada dirinya sendiri bahwa sosok Dave merupakan sosok laki-laki yang menawan.

"Pagi pak,"

"Silahkan duduk," Mendengar perintah dari atasannya, tangan Laurel bergerak menarik kursi di depan meja kerja Dave, lalu dengan gerakan anggun duduk disana, tanpa sadar Dave sedikit menahan nafasnya melihat sosok gadis di depannya.

"Ya pak, bapak memanggil saya, ada yang bisa saya bantu?" Untuk beberapa saat Dave tidak merespon pertanyaan Laurel, justru mata birunya menatap ke arah Laurel tanpa berkedip, membuat Laurel merasa kikuk.

"Pak...." Melihat begitu lama tidak ada respon dari Dave, Laurel memberanikan diri memanggil Dave.

"Aku tidak pernah setuju dengan panggilan pak yang kamu sematkan kepadaku," Laurel sedikit kaget mendengar perkataan Dave.

"Maaf, jadi saya harus memanggil pimpinan saya dengan sebutan apa?" Dave mengernyitkan alisnya, membuat wajahnya terlihat benar-benar serius dan jauh dari kesan ramah, tidak seperti apa yang digembar gemborkan para pegawai disini bahwa Dave adalah seorang pemimpin yang ramah dan menyenangkan.

"Apa kamu tipe orang yang begitu tidak perduli dengan orang-orang di sekitarmu?" Laurel kembali dikagetkan dengan pertanyaan balik dari Dave yang terkesan sinis.

"Maksudnya pak? Eh...." Laurel menjadi salah tingkah, tidak tahu apa yang harus dikatakannya, rasanya semuanya menjadi salah, wajah Dave terlihat tidak senang dengan apa yang barusan Laurel katakan.

"Apa kamu tidak pernah memperhatikan bagaimana cara pegawai disini memanggilku?"

Oh my God..... Laurel berteriak dalam hati, pimpinannya ini benar-benar orang yang tidak bisa diprediksi. Menurut info dari semua pegawai, pimpinan rumah sakit ini, yang sekarang sedang menatapnya dengan tajam ini adalah laki-laki tampan, bijaksana, ramah, baik hati, pemurah, dan bla bla bla, rasanya banyak sekali pujian dari para pegawai disini untuk Dave, tapi yang Laurel lihat sekarang tidak satupun gambaran tentang laki-laki ini yang cocok dengan kenyataan yang dia hadapi saat ini, kecuali satu, tentang dia seorang laki-laki tampan, tentu saja Laurel tidak bisa menganggap itu tidak benar, karena jujur saja baginya laki-laki di hadapannya sekarang memang benar-benar tampan.

"Bos.... Mereka memanggil anda dengan sebutan bos." Dave mengangguk cepat.

"Sepertinya kamu belajar dengan cepat, tidak rugi aku merekrut karyawan secerdas kamu. Ok, silahkan kembali bekerja," Kali ini mata Laurel tanpa sadar benar-benar melotot.

Apa-apaan ini? Hanya karena aku tidak memanggilnya dengan sebutan bos tetapi pak, dia memanggilku ke ruang kerjanya secara pribadi dan menegurku? Seolah-olah aku sudah melakukan kesalahan fatal? Atau seolah-olah aku sudah melakukan malpraktek? Laurel menarik nafas panjang, menahan emosinya agar tidak tampak di wajahnya dan dengan cepat dia memaksakan senyum di wajahnya.

"Baik bos, maaf sudah membuat ketidaknyamanan ini, saya permisi," Tanpa melihat wajah Laurel, Dave mengangguk, mengambil map di atas mejanya dan membukanya, berkonsentrasi terhadap file di dalam map di depannya. Laurel hanya bisa menahan nafasnya dan segera membalikkan badannya berjalan dengan sedikit tergesa-gesa keluar dari ruangan Dave.

Begitu Laurel membalikkan badannya, Dave mengangkat kepalanya, menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi kerjanya sambil memandang ke arah tubuh Laurel yang berjalan menjauh, mengamati Laurel dengan senyuman di bibirnya.

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

senyum penuh misteri ya boss😁😁

2022-10-17

0

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Modus itu mah biar bisa melihat dan berbicara secara pribadi tanpa dilihat org lain...Dave bisa aja yaaa ngerjain istri sendiri 😁😁

2022-10-12

0

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

dave ...

2022-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 SANGGUPKAH KAMU MENOLONGKU?
2 DEWA PENOLONG
3 MENGEJAR IMPIAN
4 AKU KEMBALI
5 PERTEMUAN
6 PERKENALAN
7 REKAN KERJA
8 PENGAWASAN KINERJA???
9 PERLOMBAAN
10 TIDAK BISA MENGHINDAR
11 MEMASUKI DUNIAMU
12 ADA UNTUKMU
13 TIM VOLI
14 LATIHAN 1
15 LATIHAN 2
16 UNDANGAN
17 MAKAN MALAM BERSAMA
18 KEMBALIKAN KE TEMPAT SEMULA
19 IKATAN TAK TERLIHAT
20 DIA BUKAN UNTUK PRIA LAIN
21 HARI PERTANDINGAN
22 PESTA PINDAH RUMAH (1)
23 PESTA PINDAH RUMAH (2)
24 TAMU TAK DIUNDANG
25 TENTANG DICKY
26 KADO
27 ULTAH ARNOLD
28 PENGAKUAN
29 INGIN LEBIH DEKAT DENGANMU
30 ANCAMAN HANA
31 BERPALINGLAH PADAKU
32 EKSTRA CERITA TENTANG DEWA SIWA DAN DEWI PARWATI
33 PENDEKATAN
34 CINTA PANDANGAN PERTAMA
35 GENGGAMLAH TANGANKU
36 BERJALAN KE ARAHMU
37 CIUMAN PERTAMAKU
38 MENGKHAWATIRKANMU
39 MENDEKAT KE ARAHMU
40 MAKAN SIANG KITA
41 PERNYATAAN
42 BERI AKU WAKTU
43 KUNJUNGAN
44 TENTANG AKU
45 AKU JUGA MEMPERHATIKANMU
46 MENJADI PELINDUNGMU
47 MENUNGGUMU
48 BERDUA DENGANMU
49 MENANTI JAWABAN
50 JAWABANKU
51 MENIKMATI WAKTU BERSAMAMU
52 MANTAN MERTUA
53 KEBENARAN YANG TERBUKA
54 KEBENARAN YANG MENYAKITKAN BAGIKU
55 BERUSAHA MENJAUH DARIMU
56 MAAF, TAPI AKU AKAN TETAP MENGIKATMU
57 SULIT UNTUK MENGHINDAR DARIMU
58 TIDAK ADA PILIHAN YANG MENGENAKKAN
59 RUANG UNTUKKU
60 AYO BERLIBUR
61 PERJALANAN
62 BEGITU SULIT UNTUK TIDAK PERDULI PADAMU
63 BANTU AKU
64 IKUT BERLIBUR
65 MENIKMATI LIBURAN
66 CINTA KARNA CINTA
67 ANTARA FERI DAN LUSIANA
68 JANGAN LEPAS DARI PANDANGANKU
69 AKULAH PENJAGAMU
70 KEBERADAANMU SELALU MENARIKKU UNTUK MENDEKAT
71 TERIMAKASIHKU UNTUKMU
72 SELANGKAH LEBIH MAJU
73 TETAP ADA DI DEKATMU
74 DUDUK BERDUA DENGANMU
75 APAPUN UNTUKMU
76 PELATIHAN
77 DI LUAR JAM KERJA, AKU BUKAN BOSMU
78 JEBAKAN LUSIANA. BERHASILKAH?
79 MASA LALU YANG BERSIAP KEMBALI
80 SESEORANG DARI MASA LALU
81 BOLEHKAH AKU KEMBALI KE SISIMU?
82 LAGI-LAGI, HAL YANG MENYAKITKAN BAGIKU
83 SAAT HATI HARUS MEMILIH
84 FITNAH YANG KEJAM
85 NYONYA SHAW, ISTRIKU
86 BUKAN SEKEDAR ANCAMAN
87 SELALU TERIKAT DENGANMU
88 KEHIDUPAN BARU AKAN DIMULAI???
89 TENTANG DAVE (1)
90 TENTANG DAVE (2)
91 MENJADI MILIKMU SEUTUHNYA
92 BUKAN LAGI STATUS DI ATAS KERTAS
93 KEHIDUPAN BARU BERSAMAMU (1)
94 KEHIDUPAN BARU BERSAMAMU (2)
95 MENJADI BAGIAN DARI KELUARGA SHAW
96 MENIKMATI KEBERADAANMU
97 PERMINTAAN AUGISTIN SHAW
98 SELALU TERGODA OLEHMU
99 BEGITU SULIT UNTUK MELEPASMU
100 BERTEMU DICKY KEMBALI
101 LAKI-LAKIKU YANG PENCEMBURU
102 STATUSKU SELAMA JAM KERJA
103 KEMBALI BEKERJA
104 KELEMAHAN TAPI JUGA KEKUATANMU
105 KEBERADAANMU KADANG MEMBUATKU LUPA SEGALANYA
106 BEGITU BANYAK ORANG INGIN TAHU TENTANG KITA
107 ARTI TERSEMBUNYI BUNGA-BUNGA ITU
108 CANDU YANG MEMBUAT MABUK DAN KETAGIHAN
109 MENGHADAPI AUGISTIN SHAW
110 BUKAN SEKEDAR PESTA BARBEQUE
111 MENANTU KELUARGA SHAW (1)
112 MENANTU KELUARGA SHAW (2)
113 SEPERTI MIMPI
114 CEMBURU?
115 LAKI-LAKI MILIKKU
116 MENCINTAIMU LEBIH DALAM LAGI
117 KEBERADAANMU YANG SELALU MEMBUATKU NYAMAN
118 BERHENTILAH MENGHARAPKANKU
119 SESEORANG BERUSAHA MENARIK PERHATIANMU
120 HADIAH UNTUK LEO
121 LAGI LAGI GAGAL
122 PUZZLE
123 PARA SAHABAT
124 PINDAH UNTUK SEMENTARA WAKTU
125 MENUNGGU KABAR BAHAGIA
126 MENGUNJUNGI MERIA
127 BERITA MENYEDIHKAN
128 POSITIF
129 MAKAN SIANG TANPAMU
130 SEMUA YANG TERBAIK UNTUKMU
131 GAUN PENGANTIN
132 CERITA DONGENG KITA
133 SEMPURNA
134 ULTAH LEO
135 KEPUTUSAN BODOH
136 MAAFKAN KEBODOHANKU
137 PENYESALAN
138 WANITAKU YANG TERBAIK
139 TEMANI AKU
140 WANITAKU YANG MENGAGUMKAN
141 KEJUTAN UNTUKMU
142 RUMAH BARU
143 AKU SELALU MENDUKUNGMU
144 WAJAH ASLI MERIA (1)
145 WAJAH ASLI MERIA (2)
146 MENCINTAINYA DENGAN MEMBIARKAN DIA BAHAGIA
147 KISAH DUA TAHUN LALU YANG TERPENDAM
148 SEMUA TERBUKA
149 KEPUTUSAN AKHIR
150 PENTINGNYA KEBERADAANMU BAGIKU
151 PESTA KITA (1)
152 PESTA KITA (2)
153 SAHABAT DARI MASA LALU
154 BERTEMU SAHABAT LAMA
155 KISAH CINTA SAHABATKU
156 MENDAPATKAN SAHABAT BARU
157 MILIK KITA BERSAMA
158 SELALU MENGINGINKANMU
159 TENTANG TANTE LINA
160 WAKTU TELAH MEMBUATMU BERUBAH
161 KEGIATAN BERSAMA SAHABAT
162 KUNJUNGAN DARI SAHABAT
163 MAKAN SIANG BERSAMA SAHABAT
164 AJAKAN TANTE LINA
165 PERTEMUAN DENGAN TANTE LINA
166 MENCARI JEJAK LAUREL
167 ANTARA DEVAN DAN DICKY
168 KEINGINAN DICKY
169 AKANKAH AKU MENINGGALKANMU LAGI?
170 KEHADIRAN DEVAN
171 ANTARA DAVE DAN DEVAN
172 HUBUNGAN TAK BIASA ANTARA SHAW DAN XANDERSON
173 SEPERTI JANJIKU, AKU KEMBALIKAN DAVE KEPADAMU
174 MENAGIH JANJI DAVE
175 JANJI DIANTARA KITA
176 KUNJUNGAN MENDADAK
177 MENIKMATI CINTAMU YANG LUAR BIASA
178 RENCANA KITA HARI INI YANG KEMBALI GAGAL
179 HADIAH DARI PAPA DAN MAMA
180 MAKAN PAGI BERSAMA
181 PERMINTAAN MAAF
182 MEMBERIKAN KESEMPATAN
183 MENGHABISKAN WAKTU DENGANMU
184 LAGU CINTA UNTUK DAVE
185 RENCANA UNTUK LEO DAN EVELYN
186 OLEH-OLEH DARI ITALIA
187 JAMES DAN EVELYN?
188 MENGGODA EVELYN
189 PENGUMUMAN
190 MERENCANAKAN KUNJUNGAN KE IRLANDIA
191 MULAI TERSADAR ARTI KEHADIRANMU
192 KEPUTUSAN LEO
193 UNGKAPAN HATI LEO
194 MENGHADAPI KELUARGA SHAW
195 AKHIR BAHAGIA
196 CINTA KITA
197 EPISODE EKSTRA
198 PENGUMUMAN
199 INFO NOVEL BARU
200 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 200 Episodes

1
SANGGUPKAH KAMU MENOLONGKU?
2
DEWA PENOLONG
3
MENGEJAR IMPIAN
4
AKU KEMBALI
5
PERTEMUAN
6
PERKENALAN
7
REKAN KERJA
8
PENGAWASAN KINERJA???
9
PERLOMBAAN
10
TIDAK BISA MENGHINDAR
11
MEMASUKI DUNIAMU
12
ADA UNTUKMU
13
TIM VOLI
14
LATIHAN 1
15
LATIHAN 2
16
UNDANGAN
17
MAKAN MALAM BERSAMA
18
KEMBALIKAN KE TEMPAT SEMULA
19
IKATAN TAK TERLIHAT
20
DIA BUKAN UNTUK PRIA LAIN
21
HARI PERTANDINGAN
22
PESTA PINDAH RUMAH (1)
23
PESTA PINDAH RUMAH (2)
24
TAMU TAK DIUNDANG
25
TENTANG DICKY
26
KADO
27
ULTAH ARNOLD
28
PENGAKUAN
29
INGIN LEBIH DEKAT DENGANMU
30
ANCAMAN HANA
31
BERPALINGLAH PADAKU
32
EKSTRA CERITA TENTANG DEWA SIWA DAN DEWI PARWATI
33
PENDEKATAN
34
CINTA PANDANGAN PERTAMA
35
GENGGAMLAH TANGANKU
36
BERJALAN KE ARAHMU
37
CIUMAN PERTAMAKU
38
MENGKHAWATIRKANMU
39
MENDEKAT KE ARAHMU
40
MAKAN SIANG KITA
41
PERNYATAAN
42
BERI AKU WAKTU
43
KUNJUNGAN
44
TENTANG AKU
45
AKU JUGA MEMPERHATIKANMU
46
MENJADI PELINDUNGMU
47
MENUNGGUMU
48
BERDUA DENGANMU
49
MENANTI JAWABAN
50
JAWABANKU
51
MENIKMATI WAKTU BERSAMAMU
52
MANTAN MERTUA
53
KEBENARAN YANG TERBUKA
54
KEBENARAN YANG MENYAKITKAN BAGIKU
55
BERUSAHA MENJAUH DARIMU
56
MAAF, TAPI AKU AKAN TETAP MENGIKATMU
57
SULIT UNTUK MENGHINDAR DARIMU
58
TIDAK ADA PILIHAN YANG MENGENAKKAN
59
RUANG UNTUKKU
60
AYO BERLIBUR
61
PERJALANAN
62
BEGITU SULIT UNTUK TIDAK PERDULI PADAMU
63
BANTU AKU
64
IKUT BERLIBUR
65
MENIKMATI LIBURAN
66
CINTA KARNA CINTA
67
ANTARA FERI DAN LUSIANA
68
JANGAN LEPAS DARI PANDANGANKU
69
AKULAH PENJAGAMU
70
KEBERADAANMU SELALU MENARIKKU UNTUK MENDEKAT
71
TERIMAKASIHKU UNTUKMU
72
SELANGKAH LEBIH MAJU
73
TETAP ADA DI DEKATMU
74
DUDUK BERDUA DENGANMU
75
APAPUN UNTUKMU
76
PELATIHAN
77
DI LUAR JAM KERJA, AKU BUKAN BOSMU
78
JEBAKAN LUSIANA. BERHASILKAH?
79
MASA LALU YANG BERSIAP KEMBALI
80
SESEORANG DARI MASA LALU
81
BOLEHKAH AKU KEMBALI KE SISIMU?
82
LAGI-LAGI, HAL YANG MENYAKITKAN BAGIKU
83
SAAT HATI HARUS MEMILIH
84
FITNAH YANG KEJAM
85
NYONYA SHAW, ISTRIKU
86
BUKAN SEKEDAR ANCAMAN
87
SELALU TERIKAT DENGANMU
88
KEHIDUPAN BARU AKAN DIMULAI???
89
TENTANG DAVE (1)
90
TENTANG DAVE (2)
91
MENJADI MILIKMU SEUTUHNYA
92
BUKAN LAGI STATUS DI ATAS KERTAS
93
KEHIDUPAN BARU BERSAMAMU (1)
94
KEHIDUPAN BARU BERSAMAMU (2)
95
MENJADI BAGIAN DARI KELUARGA SHAW
96
MENIKMATI KEBERADAANMU
97
PERMINTAAN AUGISTIN SHAW
98
SELALU TERGODA OLEHMU
99
BEGITU SULIT UNTUK MELEPASMU
100
BERTEMU DICKY KEMBALI
101
LAKI-LAKIKU YANG PENCEMBURU
102
STATUSKU SELAMA JAM KERJA
103
KEMBALI BEKERJA
104
KELEMAHAN TAPI JUGA KEKUATANMU
105
KEBERADAANMU KADANG MEMBUATKU LUPA SEGALANYA
106
BEGITU BANYAK ORANG INGIN TAHU TENTANG KITA
107
ARTI TERSEMBUNYI BUNGA-BUNGA ITU
108
CANDU YANG MEMBUAT MABUK DAN KETAGIHAN
109
MENGHADAPI AUGISTIN SHAW
110
BUKAN SEKEDAR PESTA BARBEQUE
111
MENANTU KELUARGA SHAW (1)
112
MENANTU KELUARGA SHAW (2)
113
SEPERTI MIMPI
114
CEMBURU?
115
LAKI-LAKI MILIKKU
116
MENCINTAIMU LEBIH DALAM LAGI
117
KEBERADAANMU YANG SELALU MEMBUATKU NYAMAN
118
BERHENTILAH MENGHARAPKANKU
119
SESEORANG BERUSAHA MENARIK PERHATIANMU
120
HADIAH UNTUK LEO
121
LAGI LAGI GAGAL
122
PUZZLE
123
PARA SAHABAT
124
PINDAH UNTUK SEMENTARA WAKTU
125
MENUNGGU KABAR BAHAGIA
126
MENGUNJUNGI MERIA
127
BERITA MENYEDIHKAN
128
POSITIF
129
MAKAN SIANG TANPAMU
130
SEMUA YANG TERBAIK UNTUKMU
131
GAUN PENGANTIN
132
CERITA DONGENG KITA
133
SEMPURNA
134
ULTAH LEO
135
KEPUTUSAN BODOH
136
MAAFKAN KEBODOHANKU
137
PENYESALAN
138
WANITAKU YANG TERBAIK
139
TEMANI AKU
140
WANITAKU YANG MENGAGUMKAN
141
KEJUTAN UNTUKMU
142
RUMAH BARU
143
AKU SELALU MENDUKUNGMU
144
WAJAH ASLI MERIA (1)
145
WAJAH ASLI MERIA (2)
146
MENCINTAINYA DENGAN MEMBIARKAN DIA BAHAGIA
147
KISAH DUA TAHUN LALU YANG TERPENDAM
148
SEMUA TERBUKA
149
KEPUTUSAN AKHIR
150
PENTINGNYA KEBERADAANMU BAGIKU
151
PESTA KITA (1)
152
PESTA KITA (2)
153
SAHABAT DARI MASA LALU
154
BERTEMU SAHABAT LAMA
155
KISAH CINTA SAHABATKU
156
MENDAPATKAN SAHABAT BARU
157
MILIK KITA BERSAMA
158
SELALU MENGINGINKANMU
159
TENTANG TANTE LINA
160
WAKTU TELAH MEMBUATMU BERUBAH
161
KEGIATAN BERSAMA SAHABAT
162
KUNJUNGAN DARI SAHABAT
163
MAKAN SIANG BERSAMA SAHABAT
164
AJAKAN TANTE LINA
165
PERTEMUAN DENGAN TANTE LINA
166
MENCARI JEJAK LAUREL
167
ANTARA DEVAN DAN DICKY
168
KEINGINAN DICKY
169
AKANKAH AKU MENINGGALKANMU LAGI?
170
KEHADIRAN DEVAN
171
ANTARA DAVE DAN DEVAN
172
HUBUNGAN TAK BIASA ANTARA SHAW DAN XANDERSON
173
SEPERTI JANJIKU, AKU KEMBALIKAN DAVE KEPADAMU
174
MENAGIH JANJI DAVE
175
JANJI DIANTARA KITA
176
KUNJUNGAN MENDADAK
177
MENIKMATI CINTAMU YANG LUAR BIASA
178
RENCANA KITA HARI INI YANG KEMBALI GAGAL
179
HADIAH DARI PAPA DAN MAMA
180
MAKAN PAGI BERSAMA
181
PERMINTAAN MAAF
182
MEMBERIKAN KESEMPATAN
183
MENGHABISKAN WAKTU DENGANMU
184
LAGU CINTA UNTUK DAVE
185
RENCANA UNTUK LEO DAN EVELYN
186
OLEH-OLEH DARI ITALIA
187
JAMES DAN EVELYN?
188
MENGGODA EVELYN
189
PENGUMUMAN
190
MERENCANAKAN KUNJUNGAN KE IRLANDIA
191
MULAI TERSADAR ARTI KEHADIRANMU
192
KEPUTUSAN LEO
193
UNGKAPAN HATI LEO
194
MENGHADAPI KELUARGA SHAW
195
AKHIR BAHAGIA
196
CINTA KITA
197
EPISODE EKSTRA
198
PENGUMUMAN
199
INFO NOVEL BARU
200
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!