Askana melihat jam tangan yang dipakainya, waktu menunjukan pukul delapan malam. "Ini masih jam kerja aku, seharusnya aku tidak boleh egois seperti ini.
"Jangan ngelamun, Neng! Ntar kesambet," ucap sopir angkot.
Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil dari arah belakang, mobil itu melaju sangat kencang dan tiba-tiba saja mobil itu berhenti mendadak didepan mobil angkot yang sedang melaju, sehingga sopir angkot itu menginjak pedal gasnya secara mendadak.
"Duk!" Askana meringis saat kepalanya terbentur.
"Pelan-pelan dong, Pak! Kepalaku sakit nih," tegur Askana sambil mengelus keningnya.
"Maaf, Neng! Ada mobil didepan yang menghalangi."
Askana mendongakan kepalanya melihat kearah mobil yang menghalanginya.
"Alex!"
"Itu pacarnya ya neng? Selesaiin dulu permasalahannya, Neng! Gak baik lama-lama bertengkar, bapak antar sampai sini saja, kan pacarnya sudah menjemput."
"Nggak, Pak! Itu bukan pacar saya."
"Kalau bukan pacar, masa sampai ngejar-ngejar kayak gitu, Neng!"
"Ana! Aku gak akan pergi sampai kamu mau ngomong sama aku!" Askana pun jadi bingung, ada rasa takut dalam dirinya kalau Alex akan berbuat macam-macam terhadapnya.
"Sudah Neng! Turun saja, kasih dia kesempatan untuk bicara, kalau nggak turun juga bapak gak bisa kerja karena mobil bapak dihalangi olehnya."
Askana merasa kasihan kepada sopir angkot itu. "Bener juga!" Askana lalu turun dari dalam angkot dan segera membayar ongkos pada sopir angkotnya, angkot itu berlalu pergi, tinggalah Askana dan Alex di tempat itu, jalanan yang sedikit sepi membuat Askana merasa takut untuk mendekat kearah Alex.
"Kamu takut sama aku, An! Aku nggak akan berbuat macam-macam sama kamu, aku hanya ingin nganterin kamu pulang saja, percaya sama aku," ucap Alex dengan bahasa yang lembut.
Askana akhirnya mau diantar pulang oleh Alex, walau hatinya masih ragu, ia pun masuk ke dalam mobil Alex.
Di dalam mobil Askana hanya diam saja, ia tidak banyak bicara, sedangkan Alex terus mencuri pandang menatap wajah Askana, karena merasa bosan, Alex mencoba mengawali pembicaraan.
"Sorry, An! Atas prilaku aku yang sudah bikin kamu takut, tidak sedikitpun aku mau nyakitin kamu, aku tadi nggak sengaja lihat kamu keluar dari restoran Safira dengan menangis, apa kamu punya masalah dengan Safira? Atau sama pria yang duduk bersebelahan dengannya?"
"Tidak!" Askana hanya menjawab singkat pertanyaan dari Alex. "Aku tidak punya masalah dengan Safira baik dengan pria itu, bahkan aku sama sekali tidak mengenal pria itu."
Alex melihat Askana meneteskan air matanya. "Sepertinya memang ada masalah diantara mereka, gue harus selidiki!"
Akhirnya Askana sampai di depan rumahnya, ia pun turun dari dalam mobil Alex dan mengucapkan terima kasih karena telah mengantarkan dirinya pulang.
Askana ragu-ragu untuk mengajak Alex mampir dulu.
Alex yang melihat keraguan di wajah Askana dia pun mengerti dan segera berpamitan untuk pulang.
"Aku pamit pulang dulu, terima kasih kamu sudah mau aku antarkan pulang." Askana hanya membalas perkataan Alex dengan senyuman.
Alex berlalu pergi meninggalkan pekarangan rumah Askana. "Tinggal satu langkah lagi, lo akan tunduk kepada gue, Ana!"
Askana mengetuk pintu rumahnya sambil mengucapkan salam, Bu Assyifa segera membukakan pintu juga menjawab salamnya, karena ia sangat tahu akan suara putrinya itu.
"Sudah pulang, Nak?"
"Iya Bu! Ana sedikit gak enak badan, makanya Ana izin kepada Safira untuk cepat pulang! Boleh Ana masuk kedalam kamar untuk istirahat, Bu? Ana cape sekali."
Bu Assyifa mengijinkan putrinya kedalam kamar, walaupun masih banyak yang ia ingin tanyakan namun melihat ekspresi wajah letih putrinya, Bu Assyifa mengurungkan niatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
Iie Bae
ngambang nih lelet bener ceritanya
2021-08-20
0
panggilakusay
ana kenapa mudah diajak sama alex...
2021-02-26
0
Zaitun
lanjut
2020-09-19
0