BAB 2.

Seandainya aku bisa mengatakan kepada ibu, kalau aku sudah dinodai.

Askana semakin erat memeluk tubuh ibunya, tak kuasa lagi untuk menahan sesak di dada dan mencurahkannya dengan air mata.

"Kenapa malah bersedih, Ibu banyak bertanya karena terlalu khawatir." Bu Asyifa mengusap lembut kepala Askana. Sembari menghapus air mata yang membasahi pipi putrinya.

"Aku tidak bersedih, hanya rindu kepada Ibu," balas Askana memaksakan tersenyum walau kenyataannya hati sedang terluka.

"Kamu ini, tiap hari juga selalu bertemu." Bu Asyifa menjawil dagu Askana dan menyuruhnya untuk segera istirahat.

"Iya. Ibu juga istirahat ya, biar cepat sembuh," balas Askana kembali memeluk ibunya sekilas.

Bu Asyifa mengangguk, disertai batuk. Askana mengantarkan ibunya ke kamar, tak lupa menyelimuti tubuh sang ibu setelah berbaring di kasur.

"Aku pamit ke kamar dulu ya, Bu."

"Iya, Askana."

Askana menyalakan lampu kamarnya. Bersandar didinding, pikirannya kalut. Yang terlintas hanyalah, ia ingin mengahiri hidupnya.

Namun, terbayang wajah ibu yang selalu memberikan kasih sayang untuknya. Senyumam yang selalu terukir di wajah sang ibu menjadi penyemangat untuk kegundahan hatinya saat ini.

Askana berpikir kembali akan dasyatnya hukuman Allah di akhirat nanti, bila ia sampai melakukan bunuh diri. Ia pun membaca istighfar sebanyak tiga kali dan membuang semua pikiran buntunya itu.

Tidak, Askana! Kamu tidak boleh begini. Kamu harus kuat dan tegar, jika kamu lemah. Siapa yang akan merawat dan menjaga ibu? gerutu Askana menyemangati diri.

Ya, Allah. Inikah ujian untukku? Ampuni aku atas kesalahanku. Jika ini takdir yang harus aku jalani, maka kuatkanlah.

Tak kuasa Askana menahan air matanya. Ia terus menangis meratapi dirinya sendiri. Duduk dilantai sembari melipat kaki disertai air mata tang mengalir deras.

Sentuhan pria itu sangat membekas dalam ingatan, bagaimana bisa lupa dan mencoba untuk melupakan. Jika kemalangan itu terus berputar dikepala.

Disela tangisnya, ponsel milik Askana terus bergetar. Panggilan masuk itu dihiraukan karena tak sanggup untuk bicara, bibir Askana terasa kaku.

Maafkan aku, Fir. Aku tak bisa menerima telpon darimu. Aku tak sanggup bicara denganmu dalam keadaanku yang seperti ini.

Safira tak putus asa. Ia kembali menghubungi sahabatnya karena sangat khawatir.

Askana melihat ponselnya kembali bergetar, ternyata Safira yang masih saja manghubunginya, dengan terpaksa ia menjawabnya.

"Assalamualaikum, An?"

"Waalaikumsalam." Dengan suara serak Askana menjawab.

"Kok, aku nelpon enggak dijawab sih, An? Aku khawatir banget sama kamu."

"Maaf, Fir? Aku ketiduran," jawabnya membohongi Safira. Ia tak mampuh lagi untuk berkata-kata, air mata tak hentinya menetes membasahi pipi.

"Kirain aku kamu kemana. Ternyata sudah tidur. Aku mikirin kamu terus, takut terjadi apa-apa sama kamu, An. Sekarang aku merasa tenang, kalau kamu sudah ada di rumah."

Askana menutup mulut menahan tangisnya saat mendengar kekhawatiran Safira kepadanya. Ingin sekali ia bercerita. Namun, tak bisa.

Seandainya saja kamu tahu, Fir. Aku sudah dinodai, kehormatanku hilang dalam semalam.

"Kamu beneran enggak kenapa-napakan, An?"

"Aku baik-baik saja, Fir."

"Syukurlah. Kalau kamu baik-baik saja. Sekarang kamu lanjutin lagi istirahatnya, aku juga sekarang masih di perjalanan bersama papa sebentar lagi aku akan sampai ke hotel. Maaf ya, An. Aku sudah mengganggu waktu istirahatmu. Karena aku merasa tidak nyaman dan sangat khawatir kalau aku belum mendengar suaramu. Aku tutup teleponnya. Assalamualaikum?"

"Waalaikumsalam."

Askana kembali menangis mendengar suara sahabatnya. Ia segera membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, berusaha untuk memejamkan matanya. Karena terlalu lelah akhirnya Askana terlelap tidur dengan deraian air mata yang masih membasahi pipinya.

* * *

Keesokan harinya. Askana sudah terbiasa bangun pagi-pagi sekali. Ia merasakan tubuhnya demam karena semalam kehujanan. Ia pun memaksakan untuk bangun dan menuju kamar mandi, rasa perih masih ia rasakan diarea sensitifnya.

Askana teringat kembali akan kejadian semalam, sewaktu pria itu melakukannya sampai berkali-kali dan tanpa henti. Sehingga Askana masih merasakan perih di area sensitifnya sampai sekarang.

Setelah sampai di kamar mandi. Askana mengguyur tubuhnya dengan air dingin sehingga membuatnya semakin menggigil, dan demam yang ia rasakan semakin menguat. Ia keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sedikit pucat. Setelah memakai pakaiannya segera ia melaksanakan salat subuh dan memanjatkan do'a kepada Sang Khalik.

"Ya Allah. Tabahkanlah hatiku, untuk menerima cobaan ini, hanyalah padamu ya Allah aku perserah diri," dalam Do'a-nya. Setelah itu Askana melanjutkan dengan membaca ayat suci Ak-qur'an sebagai pengobat hatinya yang sedang lara.

Setelah selesai mengaji ia melipat sajadahnya dan menyandarkan kepalanya di tepi tempat tidur karena merasakan sakit di kepalanya semakin menguat. Ia bangkit dari duduknya menuju ke tempat tidur dan segera membaringkan badannya sambil memijat-mijat kepalanya.

"Aku harus kuat. Kasihan ibu kalau harus mengerjakan pekerjaan rumah sendiri."

Askana memaksakan untuk bangun dari duduknya, walaupun badannya terasa demam dan kepalanya terasa sakit, dia pun segera menghampiri ibunya.

"Kamu sudah bangun, Nak? Kenapa wajah mu sangat pucat, apakah kamu sakit?" tanya Bu Assyifa sambil menyentuh kening Askana.

"Badanmu sangat panas, Ana? Mata kamu juga sembab sekali, apakah kamu menangis semalaman?"

"Tidak, Bu. Ana baik-baik sajah," sambil tersenyum ia menjawab menyembunyikan kesedihan hatinya.

"Tapi tidak ada yang Ana sembunyikan dari Ibu, kan?" tanyanya penuh selidik.

"Mana mungkin Ana punya rahasia, apalagi sampai tidak bilang kepada ibu," jawabnya sambil memeluk tubuh ibunya.

Hati Askana begitu hancur, harus membohongi seorang ibu yang sangat ia cintai.

Maafkan atas kebohonganku, ya Allah," gerutu Askana dalam hatinya sambil memeluk erat tubuh ibunya.

Air matanya kembali menetes, segera Askana menghapusnya agar tidak terlihat oleh ibunya.

"Ibu masak apa?" Askana bertanya untuk mengalihkan pembicaraan.

"Ibu masak ayam goreng, sama sayur asam kesukaan kamu."

"Kayaknya enak banget, Bu. Ana jadi lapar, kita makan yu, Bu?"

"Iya. Kita makan sama-sama, biar kamu langsung cepat meminum obat. Ibu khawatir kalau kamu sudah sakit, Nak!"

Askana pun makan bersama ibunya, sesekali Bu Assyifa menyuapinya membuatnya sangat bahagia mempunyai seorang ibu yang sangat menyayanginya. Selesai makan, Askana membereskan meja makan dan langsung mencuci piring kotornya. Dia terlihat sangat sibuk membereskan rumahnya.

"Biar Ibu saja yang membereskan rumah. Kamukan lagi gak enak badan, lebih baik sekarang kamu istirahat," ujar Bu Assyifa dengan lembut.

"Ana masih kuat kok, Bu. Untuk membantu ibu membereskan rumah. Ana malah lebih khawatir kepada kesehatan ibu, kalau ibu terlalu capek."

Bu Assyifa hanya bisa menatap anak-nya yang lagi membereskan rumah, ia merasa ada yang berbeda dengan putrinya, terlintas di pikiran bu Assyifa bahwa ada yang sedang disembunyikan oleh putrinya.

Setelah selesai dengan pekerjaan rumahnya, Askana meminta izin untuk beristirahat ke kamarnya kembali, ibunya pun mengijinkan karena mengetahui kondisi putrinya yang sedang tidak enak badan, padahal banyak sekali yang ingin Bu Assyifa tanyakan kepadanya, tapi melihat kondisi putrinya yang sedang tidak sehat dia pun mengurungkan niatnya

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Di tempat lain, tepatnya di dalam mobil sport warna hitam. Seorang pria masih tertidur dengan mimpi indahnya. Tiba-tiba saja, ponselnya berdering. Suara bunyi ponselnya memenuhi ruang dalam mobil tersebut. Membuat pria yang sedang tidur pulas pun merasa terganggu dengan suara bunyi ponselnya, dengan terpaksa ia mengangkatnya.

"Apaan sih, lo! Pagi-pagi ginih sudah bangunin orang saja."

"Apa? Jam sepuluh!"

Dengan kagetnya pria itu menjawab dan beranjak bangun sambil menggeliat meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku dan mulai menyadarkan diri. Di lihatnya jam tangan yang ia kenakan, ternyata waktu masih menunjukkan pukul delapan pagi.

"Sialan! Dia nipu gue, awas saja nanti kalau kita ketemu," gerutunya.

"Iissshh! Kepala gue pusing banget, sepertinya gue kebanyakan minum," ucapnya sambil terus memegangi kepalanya yang terasa pusing. Setelah kesadarannya mulai pulih pria itu mengingat-ngingat kejadian semalam.

"Sial!" umpatnya, sambil mengacak-ngacak rambutnya frustasi. "Apa yang sudah gue lakukan semalam?"

Pria itu teringat sosok wanita yang semalam mencoba menolongnya, namun pria itu tidak bisa mengingat jelas wajah gadis itu, ia pun melihat penampilannya yang berantakan dan bekas gigitan ditangannya membuatnya semakin frustasi saat bayangan semalam mulai teringat di pikirannya apalagi setelah melihat setetes darah di baju-nya.

"Sial-sial!" umpatnya lagi dengan nada yang sangat keras sambil memukul setir mobil miliknya. Dia menjadi kesal kepada dirinya sendiri.

"Jangan-jangan gue semalam menodai anak orang lagi? Ah, sial! Bodoh banget kelakuan gue," teriaknya lagi.

"Rafan Mahendra, lo memang bodoh! Masalah yang satu belum kelar malah menambah masalah baru," ucapnya memaki dan menyebut namanya sendiri. Rafan mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halo, Bro! Gue butuh bantuan lo, temuin gue di tempat biasa."

Terpopuler

Comments

SimboLon Hayati Nur

SimboLon Hayati Nur

wah berrti bkn St org dong yg d nodai

2021-07-27

0

Nuna

Nuna

wow anak orang lagi😱

2021-02-14

0

chinoet

chinoet

yg sabar ya ana hidup itu perih.. semoga ga hamil

2021-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Kemalangan
2 BAB 2.
3 BAB 3.
4 BAB 4.
5 BAB 5.
6 BAB 6.
7 BAB 7.
8 BAB 8.
9 BAB 9.
10 BAB 10.
11 BAB 11.
12 BAB 12.
13 BAB 13.
14 BAB 14.
15 BAB 15.
16 BAB 16.
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19.
20 BAB 20.
21 BAB 21.
22 BAB 22.
23 BAB 23.
24 BAB 24.
25 BAB 25.
26 BAB 26.
27 BAB 27.
28 BAB 28.
29 BAB 29.
30 BAB 30.
31 BAB 31.
32 BAB 32.
33 BAB 33.
34 BAB 34.
35 BAB 35.
36 BAB 36.
37 BAB 37.
38 BAB 38.
39 BAB 39.
40 BAB 40.
41 BAB 41.
42 BAB 42.
43 BAB 43.
44 BAB 44.
45 Bab 45.
46 BAB 46.
47 BAB 47.
48 BAB 48.
49 BAB 49.
50 BAB 50.
51 BAB 51.
52 BAB 52.
53 BAB 53.
54 BAB 54.
55 BAB 55.
56 BAB 56.
57 BAB 57.
58 BAB 58.
59 BAB 59.
60 BAB 60.
61 BAB 61.
62 BAB 62.
63 BAB 63.
64 BAB 64.
65 BAB 65.
66 BAB 66.
67 BAB 67.
68 BAB 68.
69 BAB 69.
70 BAB 70.
71 BAB 71.
72 BAB 72.
73 BAB 73.
74 BAB 74.
75 BAB 75.
76 BAB 76.
77 BAB 77.
78 BAB 78.
79 BAB 79.
80 BAB 80.
81 BAB 81.
82 BAB 82.
83 BAB 83.
84 BAB 84.
85 BAB 85.
86 BAB 86.
87 BAB 87.
88 BAB 88.
89 BAB 89.
90 BAB 90.
91 BAB 91.
92 BAB 92.
93 BAB 93.
94 BAB 94.
95 BAB 95.
96 BAB 96.
97 BAB 97.
98 BAB 98.
99 BAB 99.
100 BAB 100.
101 BAB 101.
102 BAB 102.
103 BAB 103.
104 BAB 104.
105 BAB 105.
106 BAB 106.
107 BAB 107.
108 BAB 108.
109 BAB 109.
110 BAB 110.
111 BAB 111.
112 BAB 112.
113 BAB 113.
114 BAB 114.
115 BAB 115.
116 BAB 116.
117 BAB 117.
118 BAB 118.
119 BAB 119.
120 BAB 120.
121 BAB 121.
122 BAB 122.
123 BAB 123.
124 BAB 124.
125 BAB 125.
126 BAB 126.
127 BAB 127.
128 BAB 128.
129 BAB 129.
130 BAB 130.
131 BAB 131.
132 BAB 132.
133 BAB 133.
134 BAB 134.
135 BAB 135.
136 BAB 136.
137 BAB 137.
138 BAB 138.
139 BAB 139.
140 BAB 140.
141 BAB 141.
142 BAB 142.
143 BAB 143.
144 BAB 144.
145 BAB 145.
146 BAB 146.
147 BAB 147.
148 BAB 148.
149 BAB 149.
150 BAB 150.
151 BAB 151.
152 BAB 152.
153 BAB 153.
154 BAB 154.
155 BAB 155.
156 BAB 156.
157 BAB 157.
158 BAB 158.
159 BAB 159.
160 BAB 160.
161 BAB 161.
162 BAB 162.
163 BAB 163.
164 BAB 164.
165 BAB 165.
166 BAB 166.
167 BAB 167.
168 BAB 168.
169 BAB 169.
170 BAB 170.
171 BAB 171.
172 BAB 172.
173 BAB 173.
174 BAB 174.
175 BAB 175.
176 BAB 176.
177 BAB 177.
178 BAB 178.
179 BAB 179.
180 BAB 180.
181 BAB 181.
182 BAB 182.
183 BAB 183.
184 BAB 184.
185 BAB 185.
186 BAB 186.
187 BAB 187.
188 BAB 188.
189 BAB 189.
190 BAB 190.
191 BAB 191.
192 BAB 192.
193 BAB 193.
194 BAB 194.
195 BAB 195.
196 BAB 196.
197 BAB 197.
198 BAB 198.
199 BAB 199.
200 BAB 200.
201 BAB 201.
202 BAB 202.
203 BAB 203.
204 BAB. 01 --- S2
205 BAB. 02 --- S2
206 BAB. 03 --- S2
207 BAB. 04 ---S2
208 BAB. 05 --- S2
209 Visual pemain.
210 BAB. 06 --- S2
211 BAB 07 --- S2
212 BAB. 8 --- S2
213 BAB. 9 --- S2
214 BAB. 10 --- S2
215 BAB. 11 --- S2
216 BAB. 12 --- S2
217 BAB. 13 --- S2
218 BAB. 14 --- S2
219 BAB. 15 --- S2
220 BAB. 16 --- S2
221 BAB. 17 --- S2
222 BAB. 18 --- S2
223 BAB. 19 --- S2
224 BAB. 20 --- S2
225 BAB. 21 --- S2
226 BAB. 22 --- S2
227 BAB. 23 --- S2
228 BAB. 24 --- S2
229 BAB. 25 ---S2
230 BAB. 26 ---S2
231 BAB. 27 --- S2
232 BAB. 28 --- S2
233 BAB. 29 --- S2
234 BAB.30 --- S2
235 BAB. 31 --- S2
236 BAB. 32 --- S2
237 BAB. 33 ---S2
238 BAB. 34 --- S2
239 BAB. 35 --- S2
240 BAB. 36 --- S2
241 BAB. 37 --- S2
242 BAB. 38 --- S2
243 BAB. 39 --- S2
244 BAB. 40 --- S2
245 BAB. 41 --- S2
246 BAB. 42 --- S2
247 BAB. 43 --- S2
248 BAB. 44 --- S2
249 BAB. 45 --- S2
250 BAB. 46 --- S2
251 BAB. 47 --- S2
252 BAB. 48 --- S2
253 BAB. 49 --- S2
254 BAB. 50 --- S2
255 BAB. 51 --- S2
256 BAB. 52 --- S2
257 BAB. 53 --- S2
258 BAB. 54 --- S2
259 BAB. 55 --- S2
260 BAB. 56 --- S2
261 BAB. 57 --- S2
262 BAB. 58 --- S2
263 BAB. 59 --- S2
264 BAB. 60 --- S2
265 BAB. 61 --- S2
266 BAB. 62 --- S2
267 BAB. 63 --- S2
268 BAB. 64 --- S2
269 BAB. 65 --- S2
270 BAB. 66 --- S2
271 BAB. 67 --- S2
272 BAB. 68 --- S2
273 BAB. 69 --- S2
274 BAB. 70 --- S2
275 BAB. 71 --- S2
276 BAB. 72 --- S2
277 BAB. 73 --- S2
278 BAB. 74 --- S2
279 BAB. 75 --- S2
280 BAB. 76 --- S2
281 BAB. 77 --- S2
282 BAB. 78 --- S2
283 BAB. 79 --- S2
284 BAB. 80 --- S2
285 BAB. 81 --- S2
286 BAB. 82. --- S2
287 BAB. 83 --- S2
288 BAB. 84 --- S2
289 BAB. 85 --- S2
290 BAB. 86 --- S2
291 BAB. 87 --- S2
292 BAB. 88 ---S2
293 BAB. 89. --- S2
294 BAB. 90 --- S2
295 BAB. 91 --- S2
296 BAB. 92 --- S2
297 BAB. 93 --- S2
298 BAB. 94 --- S2
299 BAB. 95 --- S2
300 BAB. 96 --- S2
301 BAB. 97 --- S2
302 BAB. 98 --- S2
303 BAB. 99 --- S2
304 BAB. 100 ... S2
305 BAB. 101 --- S2
306 BAB. 102 --- S2
307 BAB. 103 --- S2
308 BAB. 104 --- S2
309 BAB 105 --- S2
310 BAB. 106 --- S2
311 BAB. 107 --- S2
312 BAB. 108 --- S2
313 BAB. 109 --- S2
314 BAB. 110 --- S2
315 BAB. 111 --- S2
316 Pengumuman
317 BAB. 112
318 BAB. 113
319 BAB. 114
320 BAB. 115
321 BAB. 116
322 BAB. 117 S -- 2
323 BAB. 118 -- S2
324 BAB. 119 -- S2
325 BAB. 120 -- S2
326 BAB. 121 -- S2
327 BAB. 122 --S2
328 BAB. 123 -- S2
329 BAB. 124 -- S2
330 BAB. 125 -- S2
331 BAB. 126 -- S2
332 BAB. 127 -- S2
333 BAB. 128 -- S2
334 BAB. 129 -- S2
335 BAB. 130 -- S2
336 BAB. 131 -- S2
337 BAB. 132 -- S2
338 BAB. 133 -- S2
339 BAB. 134 -- S2
340 BAB. 135 -- S2
341 BAB. 136 -- S2
342 BAB. 137 -- S2
343 BAB 138 -- S2
344 BAB. 139 -- S2
345 BAB. 140 -- S2
346 BAB. 141 -- S2
347 BAB. 141 -- S2
348 BAB. 142 -- S2
349 BAB. 143 -- S2
350 BAB 144 -- S2
351 Pengumuman.
352 BAB. 145 S2
353 BAB. 146 --S2
354 BAB. 147 -- S2
355 BAB. 148 -- S2
356 BAB. 149 -- S2
357 BAB. 149 -- S2
358 BAB. 150 --S2
359 BAB. 151 -- S2
360 BAB. 152 -- S2
361 BAB. 153 -- S2
362 BAB. 154--S2
363 BAB. 155 S--2
364 BAB. 156 S--2
365 BAB. 157--S2
366 BAB. 158 -- S2
367 BAB. 159 -- S2
368 BAB. 160 Episode terakhir.
Episodes

Updated 368 Episodes

1
BAB 1. Kemalangan
2
BAB 2.
3
BAB 3.
4
BAB 4.
5
BAB 5.
6
BAB 6.
7
BAB 7.
8
BAB 8.
9
BAB 9.
10
BAB 10.
11
BAB 11.
12
BAB 12.
13
BAB 13.
14
BAB 14.
15
BAB 15.
16
BAB 16.
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19.
20
BAB 20.
21
BAB 21.
22
BAB 22.
23
BAB 23.
24
BAB 24.
25
BAB 25.
26
BAB 26.
27
BAB 27.
28
BAB 28.
29
BAB 29.
30
BAB 30.
31
BAB 31.
32
BAB 32.
33
BAB 33.
34
BAB 34.
35
BAB 35.
36
BAB 36.
37
BAB 37.
38
BAB 38.
39
BAB 39.
40
BAB 40.
41
BAB 41.
42
BAB 42.
43
BAB 43.
44
BAB 44.
45
Bab 45.
46
BAB 46.
47
BAB 47.
48
BAB 48.
49
BAB 49.
50
BAB 50.
51
BAB 51.
52
BAB 52.
53
BAB 53.
54
BAB 54.
55
BAB 55.
56
BAB 56.
57
BAB 57.
58
BAB 58.
59
BAB 59.
60
BAB 60.
61
BAB 61.
62
BAB 62.
63
BAB 63.
64
BAB 64.
65
BAB 65.
66
BAB 66.
67
BAB 67.
68
BAB 68.
69
BAB 69.
70
BAB 70.
71
BAB 71.
72
BAB 72.
73
BAB 73.
74
BAB 74.
75
BAB 75.
76
BAB 76.
77
BAB 77.
78
BAB 78.
79
BAB 79.
80
BAB 80.
81
BAB 81.
82
BAB 82.
83
BAB 83.
84
BAB 84.
85
BAB 85.
86
BAB 86.
87
BAB 87.
88
BAB 88.
89
BAB 89.
90
BAB 90.
91
BAB 91.
92
BAB 92.
93
BAB 93.
94
BAB 94.
95
BAB 95.
96
BAB 96.
97
BAB 97.
98
BAB 98.
99
BAB 99.
100
BAB 100.
101
BAB 101.
102
BAB 102.
103
BAB 103.
104
BAB 104.
105
BAB 105.
106
BAB 106.
107
BAB 107.
108
BAB 108.
109
BAB 109.
110
BAB 110.
111
BAB 111.
112
BAB 112.
113
BAB 113.
114
BAB 114.
115
BAB 115.
116
BAB 116.
117
BAB 117.
118
BAB 118.
119
BAB 119.
120
BAB 120.
121
BAB 121.
122
BAB 122.
123
BAB 123.
124
BAB 124.
125
BAB 125.
126
BAB 126.
127
BAB 127.
128
BAB 128.
129
BAB 129.
130
BAB 130.
131
BAB 131.
132
BAB 132.
133
BAB 133.
134
BAB 134.
135
BAB 135.
136
BAB 136.
137
BAB 137.
138
BAB 138.
139
BAB 139.
140
BAB 140.
141
BAB 141.
142
BAB 142.
143
BAB 143.
144
BAB 144.
145
BAB 145.
146
BAB 146.
147
BAB 147.
148
BAB 148.
149
BAB 149.
150
BAB 150.
151
BAB 151.
152
BAB 152.
153
BAB 153.
154
BAB 154.
155
BAB 155.
156
BAB 156.
157
BAB 157.
158
BAB 158.
159
BAB 159.
160
BAB 160.
161
BAB 161.
162
BAB 162.
163
BAB 163.
164
BAB 164.
165
BAB 165.
166
BAB 166.
167
BAB 167.
168
BAB 168.
169
BAB 169.
170
BAB 170.
171
BAB 171.
172
BAB 172.
173
BAB 173.
174
BAB 174.
175
BAB 175.
176
BAB 176.
177
BAB 177.
178
BAB 178.
179
BAB 179.
180
BAB 180.
181
BAB 181.
182
BAB 182.
183
BAB 183.
184
BAB 184.
185
BAB 185.
186
BAB 186.
187
BAB 187.
188
BAB 188.
189
BAB 189.
190
BAB 190.
191
BAB 191.
192
BAB 192.
193
BAB 193.
194
BAB 194.
195
BAB 195.
196
BAB 196.
197
BAB 197.
198
BAB 198.
199
BAB 199.
200
BAB 200.
201
BAB 201.
202
BAB 202.
203
BAB 203.
204
BAB. 01 --- S2
205
BAB. 02 --- S2
206
BAB. 03 --- S2
207
BAB. 04 ---S2
208
BAB. 05 --- S2
209
Visual pemain.
210
BAB. 06 --- S2
211
BAB 07 --- S2
212
BAB. 8 --- S2
213
BAB. 9 --- S2
214
BAB. 10 --- S2
215
BAB. 11 --- S2
216
BAB. 12 --- S2
217
BAB. 13 --- S2
218
BAB. 14 --- S2
219
BAB. 15 --- S2
220
BAB. 16 --- S2
221
BAB. 17 --- S2
222
BAB. 18 --- S2
223
BAB. 19 --- S2
224
BAB. 20 --- S2
225
BAB. 21 --- S2
226
BAB. 22 --- S2
227
BAB. 23 --- S2
228
BAB. 24 --- S2
229
BAB. 25 ---S2
230
BAB. 26 ---S2
231
BAB. 27 --- S2
232
BAB. 28 --- S2
233
BAB. 29 --- S2
234
BAB.30 --- S2
235
BAB. 31 --- S2
236
BAB. 32 --- S2
237
BAB. 33 ---S2
238
BAB. 34 --- S2
239
BAB. 35 --- S2
240
BAB. 36 --- S2
241
BAB. 37 --- S2
242
BAB. 38 --- S2
243
BAB. 39 --- S2
244
BAB. 40 --- S2
245
BAB. 41 --- S2
246
BAB. 42 --- S2
247
BAB. 43 --- S2
248
BAB. 44 --- S2
249
BAB. 45 --- S2
250
BAB. 46 --- S2
251
BAB. 47 --- S2
252
BAB. 48 --- S2
253
BAB. 49 --- S2
254
BAB. 50 --- S2
255
BAB. 51 --- S2
256
BAB. 52 --- S2
257
BAB. 53 --- S2
258
BAB. 54 --- S2
259
BAB. 55 --- S2
260
BAB. 56 --- S2
261
BAB. 57 --- S2
262
BAB. 58 --- S2
263
BAB. 59 --- S2
264
BAB. 60 --- S2
265
BAB. 61 --- S2
266
BAB. 62 --- S2
267
BAB. 63 --- S2
268
BAB. 64 --- S2
269
BAB. 65 --- S2
270
BAB. 66 --- S2
271
BAB. 67 --- S2
272
BAB. 68 --- S2
273
BAB. 69 --- S2
274
BAB. 70 --- S2
275
BAB. 71 --- S2
276
BAB. 72 --- S2
277
BAB. 73 --- S2
278
BAB. 74 --- S2
279
BAB. 75 --- S2
280
BAB. 76 --- S2
281
BAB. 77 --- S2
282
BAB. 78 --- S2
283
BAB. 79 --- S2
284
BAB. 80 --- S2
285
BAB. 81 --- S2
286
BAB. 82. --- S2
287
BAB. 83 --- S2
288
BAB. 84 --- S2
289
BAB. 85 --- S2
290
BAB. 86 --- S2
291
BAB. 87 --- S2
292
BAB. 88 ---S2
293
BAB. 89. --- S2
294
BAB. 90 --- S2
295
BAB. 91 --- S2
296
BAB. 92 --- S2
297
BAB. 93 --- S2
298
BAB. 94 --- S2
299
BAB. 95 --- S2
300
BAB. 96 --- S2
301
BAB. 97 --- S2
302
BAB. 98 --- S2
303
BAB. 99 --- S2
304
BAB. 100 ... S2
305
BAB. 101 --- S2
306
BAB. 102 --- S2
307
BAB. 103 --- S2
308
BAB. 104 --- S2
309
BAB 105 --- S2
310
BAB. 106 --- S2
311
BAB. 107 --- S2
312
BAB. 108 --- S2
313
BAB. 109 --- S2
314
BAB. 110 --- S2
315
BAB. 111 --- S2
316
Pengumuman
317
BAB. 112
318
BAB. 113
319
BAB. 114
320
BAB. 115
321
BAB. 116
322
BAB. 117 S -- 2
323
BAB. 118 -- S2
324
BAB. 119 -- S2
325
BAB. 120 -- S2
326
BAB. 121 -- S2
327
BAB. 122 --S2
328
BAB. 123 -- S2
329
BAB. 124 -- S2
330
BAB. 125 -- S2
331
BAB. 126 -- S2
332
BAB. 127 -- S2
333
BAB. 128 -- S2
334
BAB. 129 -- S2
335
BAB. 130 -- S2
336
BAB. 131 -- S2
337
BAB. 132 -- S2
338
BAB. 133 -- S2
339
BAB. 134 -- S2
340
BAB. 135 -- S2
341
BAB. 136 -- S2
342
BAB. 137 -- S2
343
BAB 138 -- S2
344
BAB. 139 -- S2
345
BAB. 140 -- S2
346
BAB. 141 -- S2
347
BAB. 141 -- S2
348
BAB. 142 -- S2
349
BAB. 143 -- S2
350
BAB 144 -- S2
351
Pengumuman.
352
BAB. 145 S2
353
BAB. 146 --S2
354
BAB. 147 -- S2
355
BAB. 148 -- S2
356
BAB. 149 -- S2
357
BAB. 149 -- S2
358
BAB. 150 --S2
359
BAB. 151 -- S2
360
BAB. 152 -- S2
361
BAB. 153 -- S2
362
BAB. 154--S2
363
BAB. 155 S--2
364
BAB. 156 S--2
365
BAB. 157--S2
366
BAB. 158 -- S2
367
BAB. 159 -- S2
368
BAB. 160 Episode terakhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!