BAB 13.

Ayah-nya sosok yang penuh kasih sayang, bahkan sangat diidolakan oleh Rafan, kemarahan ayah-nya berawal sejak Rafan di bangku SMA, ia melawan karena tidak mau bersekolah di luar Negeri. Ia hanya ingin melanjutkan pendidikannya di dalam negeri saja, berbeda dengan Afandi yang selalu diberikan kebebasan dalam pendidikannya.

Kehidupan Rafan selalu diatur, walau itu bertentangan dengan yang ia inginkan. Dari situlah kemarahan ayah-nya semakin memuncak sampai sekarang pun ayah-nya selalu menunjukkan kemarahannya.

Dari mulai SMA, Rafan sudah mandiri karena ia tidak diberikan fasilitas apapun oleh ayah-nya. Motor, mobil, apartemen, yang sekarang ia miliki adalah hasil jerih payahnya menekuni dunia Modelling.

Berbeda dengan Afandi yang mendapatkan fasilitas mewah, apapun yang ia inginkan selalu ia dapatkan.

"Fan! Lo ngelamun, kesambet tau rasa, lo! Apa jangan-jangan lo punya kenangan indah sama cewek lo di restoran ini?"

"Enggaklah!" jawab Rafan singkat.

Tak lama, pesanan makanan yang mereka pesan datang diantar oleh pramusaji yang cantik dan manis.

Sambil tersenyum kerah Rafan.

"Ini kak Rafan model terkenal itukan? Boleh foto bareng nggak?"

Rafan menganggukan kepalanya tanda setuju atas permintaan fansnya itu, bukan hanya satu atau dua cewek saja, semua pengunjung wanita muda yang datang ke restoran itu mengerumuninya untuk berfoto bersamanya.

Doni yang melihat hanya bisa bernafas panjang dan menggelengkan kepalanya. Ia malah fokus saja dengan makanan yang sedang ia makan. Tiba-tiba saja ada yang menepuk pundaknya, sehingga Doni mendongakkan kepalanya. Betapa terkejutnya ia karena gadis manis itu malah meminta berfoto bersamanya. Doni menuruti dan berfoto dengan gadis manis itu, setelah selesai dengan para fansnya Rafan duduk dan menyantap makanannya bersama sahabatnya.

Di rumah Askana, Safira sangat sibuk membantu Bu Assyifa menyiapkan makanan dan menatanya di meja makan.

"Bu! Safira mau belajar masak pada ibu, soalnya masakan yang dibuat oleh ibu rasanya sangat enak."

"Masakan biasa saja kamu bilang enak, Fir! Papah kamu punya restoran besar, pasti menu makanannya lebih enak dari pada puya ibu."

"Tapi menurut Fira masakan ibu rasanya lebih unik, pokonya enak banget."

"Askana lama banget sih, Bu! Aku sudah lapar."

Safira memanggil Askana, karena sejak tadi pagi Askana belum juga keluar dari dalam kamar mandi, setelah ia berkata kalau perutnya merasa mual.

Askana akhirnya keluar dari dalam kamar mandi, dengan wajah yang lesu dan sedikit pucat.

"Lama banget sih, An, kamu di kamar mandi?"

"Perutku mual banget Fir, mungkin masuk angin!"

Askana duduk di meja makan bersama Safira juga ibu-nya, ia terlihat lemas dan tak bergairah. "Hari ini kamu libur saja, Ana! Ibu jadi khawatir lihat kondisi badan kamu."

"Ana baik-baik saja kok! Ibu nggak usah khawatir."

Askana mengambil ayam goreng kesukaannya, namun bukan rasa nikmat yang Askana rasakan, melainkan rasa mual ketika mencium aroma masakan yang ada di hadapannya, ia pun kembali menuju ke kamar mandi. Bu Assyifa begitu khawatir kepada Askana. Ia ingin menyusul Askana ke kamar mandi, namun Safira melarangnya.

"Biar Safira saja, Bu, yang menyusul Askana! Ibu lanjutkan makan saja."

Safira yang merasa khawatir segera menyusul Askana masuk kedalam kamar mandi.

"Kamu kenapa sih?" Sambil memijat pelan pundak Askana.

"Kayaknya penyakit maag ku kambuh lagi deh, Fir! Soalnya, akhir-akhir ini kepalaku sering pusing perutku juga sangat mual, mungkin karena kemarin waktu di kampus aku terlalu banyak memakan sambal."

"Kamu sih! Sudah ku bilangin ngeyel!" ujar Safira sambil terus memijat-mijat pundak Askana.

Safira kembali menuju meja makan dan menuangkan air hangat, lalu diberikannya kepada Askana untuk ia minum. Ibu Assyifa begitu khawatir, ia menyuruh Askana untuk tidak masuk kuliah bahkan bekerja.

"Maaf, Bu! Bukannya Askana tidak mau mendengarkan ucapan ibu, sekarang di Kampus sedang banyak pelajaran tambahan untuk ujian semester terakhir Askana."

Bu Assyifa ingin menyuapi Askana, tapi ia kembali lagi muntah dan merasa mual dengan aroma masakannya.

Askana malah duduk di sofa menjauhi meja makan yang membuatnya mual dan tak selera makan.

"Kamu yakin, Nak! Mau pergi ke Kampus dengan kondisi badan-mu itu? Apalagi kamu belum sempat makan," tanya Bu Assyifa.

"Ana, yakin, Bu! Nanti Ana bisa makan di Kampus, kalau perut Ana sudah membaik."

"Ada Safira yang jagain, Bu! Kalau Ana masih muntah kayak gitu mulu, aku akan antar Askana pulang lalu mampir dulu ke rumah sakit untuk cek kesehatan."

Safira melanjutkan makannya karena masih lapar, namun berbeda dengan Askana, ia malah menutup lubang hidungnya karena menurutnya aroma masakan yang ada di hadapannya itu baunya tidak enak dan membuat perutnya menjadi mual.

Setelah selesai makan Safira membereskan makanan di meja makan juga membantu Bu Assyifa mencuci piring, ia lalu beranjak ke kamar mandi untuk mandi dan berganti pakaian, diikuti oleh Askana untuk bersiap pergi ke Kampus.

Askana duduk di tepi tempat tidur, karena merasa pusing, sambil memijat kepalanya.

"Fir! Kamu pakai parfum apaan sih? Wanginya nggak enak banget, bikin perut aku mual."

"Inikan parfum kesukaan kamu! Aku minta dikit karena aku nggak bawa parfum! Kayaknya ada masalah dengan hidung kamu itu deh ,An!"

"Enggak ah! Itu mah kamu yang terlalu banyak memakai parfumnya."

"Iya deh! Terserah kamu aja, aku ngalah takut kamu menangis," ujar Safira terkekeh geli.

Mereka akhirnya berpamitan untuk pergi ke Kampus, tak lupa menyalami punggung tangan Ibu Assyifa dan berucap salam, Askana pun masuk ke dalam mobil yang dibawa oleh Safira, di dalam mobil Safira terus tertawa melihat gaya yang dibilangnya aneh, karena Askana memakai masker menutupi hidungnya.

"Aku aneh banget sama kamu, An! Kayak orang yang sedang hamil saja."

"Deg!"

Jantung Askana seperti dihantam godam yang sangat keras, beberapa saat lamanya ia mematung, seolah mendengar kabar kalau bumi akan segera runtuh.

Safira yang melihat ekspresi Askana malah terus tersenyum terbahak-bahak.

"Kenapa kamu jadi kaget gitu, An? Gimana bisa hamil orang belum nikah juga!"

Safira kembali tertawa, namun berbeda dengan Askana, ia merasa kaget. "Bagaimana kalau yang diucapkan Safira itu benar, bahwa aku sedang hamil! Aku harus bagaimana, tidak mungkin kalau aku sampai hamil, hamil diluar nikah, apalagi dengan seorang laki-laki yang belum aku kenal, bahkan aku nggak tahu sekarang dia berada di mana." Gerutu Askana dalam hati.

Mata Askana berkaca-kaca seperti ingin menangis, Safira mengucapkan maaf kepadanya, jika candaannya telah membuat hati Askana merasa tidak enak.

"Sorry, Ana! Aku hanya bercanda, kamu kok sampai berkaca-kaca gitu sih! Biasanya juga kamu tuh nggak pernah kayak gitu, apa jangan-jangan kamu menyembunyikan sesuatu dari aku, An?"

Askana tak mampu lagi untuk berkata-kata, dadanya menjadi sesak, mulutnya menjadi kaku tak mampu untuk bicara.

Safira terus melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ia merasa tidak enak hati kepada Askana dengan ucapannya.

Akhirnya mereka sampai di halaman kampus dan tak sengaja melihat sosok pria yang sedang berdiri di depan mobilnya seperti sedang menunggu seseorang.

"Ngapain tuh Kak Alex berdiri di situ? Jangan-jangan dia itu nungguin kamu, An!" Namun Askana masih tetap diam belum juga bicara.

"Ngomong dong, An! Kamu tuh kenapa sih aneh banget." Askana turun dari dalam mobil Safira, Alex menyapa dengan senyuman yang manis kepadanya, namun Askana hanya menunduk tidak memperlihatkan wajahnya atau senyumannya kepada Alex.

Alex memanggil nama Askana, namun Askana sama sekali tidak mempedulikannya atau menoleh ke arahnya.

"Maaf, Kak! Sepertinya Askana lagi nggak enak badan, tolong mengerti keadaannya Kak," ucap Safira.

"Ok!" jawab Alex singkat.

"Sekarang lo acuhin gue, bahkan tidak mau membalas sapaan gue, tapi nanti lo akan bertekuk lutut kepada gue, Ana!" gerutu Alex dengan senyum menyeringai.

Askana dan Safira masuk kedalam kelas karena sebentar lagi dosen akan memulai pelajarannya, Askana terus saja melamun, Safira merasa bersalah dengan perkataan yang sudah dilontarkanya kepada Askana.

"Padahal aku hanya bercanda! Tapi kenapa Askana jadi terlihat sedih," batin Safira penuh tada tanya.

Banyak materi yang diberikan, dosen memanggil Askana untuk menjelaskan soal yang sudah dijelaskan di papan tulis, namun Askana belum juga menjawab, sehingga dosen pun menghampiri meja Askana dan menepuk pelan mejanya.

Askana kaget. "Maaf, Pak?"

"Kamu melamun, An! Jadi sejak tadi Bapak menjelaskan materi pelajaran, kamu sama sekali tidak mendengarkan!" ucap Dosen sedikit marah.

Terpopuler

Comments

Iie Bae

Iie Bae

katanya sahabat tp kok ngk mau berbagi sih

2021-08-20

0

chinoet

chinoet

cepet ketemuin author.. kasian rafan sama ana.. bisi disalahin sama bapa nya c revan ..

2021-02-06

1

Rivaldo Akbar

Rivaldo Akbar

masak blm sebulan udah hamil

2020-12-24

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Kemalangan
2 BAB 2.
3 BAB 3.
4 BAB 4.
5 BAB 5.
6 BAB 6.
7 BAB 7.
8 BAB 8.
9 BAB 9.
10 BAB 10.
11 BAB 11.
12 BAB 12.
13 BAB 13.
14 BAB 14.
15 BAB 15.
16 BAB 16.
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19.
20 BAB 20.
21 BAB 21.
22 BAB 22.
23 BAB 23.
24 BAB 24.
25 BAB 25.
26 BAB 26.
27 BAB 27.
28 BAB 28.
29 BAB 29.
30 BAB 30.
31 BAB 31.
32 BAB 32.
33 BAB 33.
34 BAB 34.
35 BAB 35.
36 BAB 36.
37 BAB 37.
38 BAB 38.
39 BAB 39.
40 BAB 40.
41 BAB 41.
42 BAB 42.
43 BAB 43.
44 BAB 44.
45 Bab 45.
46 BAB 46.
47 BAB 47.
48 BAB 48.
49 BAB 49.
50 BAB 50.
51 BAB 51.
52 BAB 52.
53 BAB 53.
54 BAB 54.
55 BAB 55.
56 BAB 56.
57 BAB 57.
58 BAB 58.
59 BAB 59.
60 BAB 60.
61 BAB 61.
62 BAB 62.
63 BAB 63.
64 BAB 64.
65 BAB 65.
66 BAB 66.
67 BAB 67.
68 BAB 68.
69 BAB 69.
70 BAB 70.
71 BAB 71.
72 BAB 72.
73 BAB 73.
74 BAB 74.
75 BAB 75.
76 BAB 76.
77 BAB 77.
78 BAB 78.
79 BAB 79.
80 BAB 80.
81 BAB 81.
82 BAB 82.
83 BAB 83.
84 BAB 84.
85 BAB 85.
86 BAB 86.
87 BAB 87.
88 BAB 88.
89 BAB 89.
90 BAB 90.
91 BAB 91.
92 BAB 92.
93 BAB 93.
94 BAB 94.
95 BAB 95.
96 BAB 96.
97 BAB 97.
98 BAB 98.
99 BAB 99.
100 BAB 100.
101 BAB 101.
102 BAB 102.
103 BAB 103.
104 BAB 104.
105 BAB 105.
106 BAB 106.
107 BAB 107.
108 BAB 108.
109 BAB 109.
110 BAB 110.
111 BAB 111.
112 BAB 112.
113 BAB 113.
114 BAB 114.
115 BAB 115.
116 BAB 116.
117 BAB 117.
118 BAB 118.
119 BAB 119.
120 BAB 120.
121 BAB 121.
122 BAB 122.
123 BAB 123.
124 BAB 124.
125 BAB 125.
126 BAB 126.
127 BAB 127.
128 BAB 128.
129 BAB 129.
130 BAB 130.
131 BAB 131.
132 BAB 132.
133 BAB 133.
134 BAB 134.
135 BAB 135.
136 BAB 136.
137 BAB 137.
138 BAB 138.
139 BAB 139.
140 BAB 140.
141 BAB 141.
142 BAB 142.
143 BAB 143.
144 BAB 144.
145 BAB 145.
146 BAB 146.
147 BAB 147.
148 BAB 148.
149 BAB 149.
150 BAB 150.
151 BAB 151.
152 BAB 152.
153 BAB 153.
154 BAB 154.
155 BAB 155.
156 BAB 156.
157 BAB 157.
158 BAB 158.
159 BAB 159.
160 BAB 160.
161 BAB 161.
162 BAB 162.
163 BAB 163.
164 BAB 164.
165 BAB 165.
166 BAB 166.
167 BAB 167.
168 BAB 168.
169 BAB 169.
170 BAB 170.
171 BAB 171.
172 BAB 172.
173 BAB 173.
174 BAB 174.
175 BAB 175.
176 BAB 176.
177 BAB 177.
178 BAB 178.
179 BAB 179.
180 BAB 180.
181 BAB 181.
182 BAB 182.
183 BAB 183.
184 BAB 184.
185 BAB 185.
186 BAB 186.
187 BAB 187.
188 BAB 188.
189 BAB 189.
190 BAB 190.
191 BAB 191.
192 BAB 192.
193 BAB 193.
194 BAB 194.
195 BAB 195.
196 BAB 196.
197 BAB 197.
198 BAB 198.
199 BAB 199.
200 BAB 200.
201 BAB 201.
202 BAB 202.
203 BAB 203.
204 BAB. 01 --- S2
205 BAB. 02 --- S2
206 BAB. 03 --- S2
207 BAB. 04 ---S2
208 BAB. 05 --- S2
209 Visual pemain.
210 BAB. 06 --- S2
211 BAB 07 --- S2
212 BAB. 8 --- S2
213 BAB. 9 --- S2
214 BAB. 10 --- S2
215 BAB. 11 --- S2
216 BAB. 12 --- S2
217 BAB. 13 --- S2
218 BAB. 14 --- S2
219 BAB. 15 --- S2
220 BAB. 16 --- S2
221 BAB. 17 --- S2
222 BAB. 18 --- S2
223 BAB. 19 --- S2
224 BAB. 20 --- S2
225 BAB. 21 --- S2
226 BAB. 22 --- S2
227 BAB. 23 --- S2
228 BAB. 24 --- S2
229 BAB. 25 ---S2
230 BAB. 26 ---S2
231 BAB. 27 --- S2
232 BAB. 28 --- S2
233 BAB. 29 --- S2
234 BAB.30 --- S2
235 BAB. 31 --- S2
236 BAB. 32 --- S2
237 BAB. 33 ---S2
238 BAB. 34 --- S2
239 BAB. 35 --- S2
240 BAB. 36 --- S2
241 BAB. 37 --- S2
242 BAB. 38 --- S2
243 BAB. 39 --- S2
244 BAB. 40 --- S2
245 BAB. 41 --- S2
246 BAB. 42 --- S2
247 BAB. 43 --- S2
248 BAB. 44 --- S2
249 BAB. 45 --- S2
250 BAB. 46 --- S2
251 BAB. 47 --- S2
252 BAB. 48 --- S2
253 BAB. 49 --- S2
254 BAB. 50 --- S2
255 BAB. 51 --- S2
256 BAB. 52 --- S2
257 BAB. 53 --- S2
258 BAB. 54 --- S2
259 BAB. 55 --- S2
260 BAB. 56 --- S2
261 BAB. 57 --- S2
262 BAB. 58 --- S2
263 BAB. 59 --- S2
264 BAB. 60 --- S2
265 BAB. 61 --- S2
266 BAB. 62 --- S2
267 BAB. 63 --- S2
268 BAB. 64 --- S2
269 BAB. 65 --- S2
270 BAB. 66 --- S2
271 BAB. 67 --- S2
272 BAB. 68 --- S2
273 BAB. 69 --- S2
274 BAB. 70 --- S2
275 BAB. 71 --- S2
276 BAB. 72 --- S2
277 BAB. 73 --- S2
278 BAB. 74 --- S2
279 BAB. 75 --- S2
280 BAB. 76 --- S2
281 BAB. 77 --- S2
282 BAB. 78 --- S2
283 BAB. 79 --- S2
284 BAB. 80 --- S2
285 BAB. 81 --- S2
286 BAB. 82. --- S2
287 BAB. 83 --- S2
288 BAB. 84 --- S2
289 BAB. 85 --- S2
290 BAB. 86 --- S2
291 BAB. 87 --- S2
292 BAB. 88 ---S2
293 BAB. 89. --- S2
294 BAB. 90 --- S2
295 BAB. 91 --- S2
296 BAB. 92 --- S2
297 BAB. 93 --- S2
298 BAB. 94 --- S2
299 BAB. 95 --- S2
300 BAB. 96 --- S2
301 BAB. 97 --- S2
302 BAB. 98 --- S2
303 BAB. 99 --- S2
304 BAB. 100 ... S2
305 BAB. 101 --- S2
306 BAB. 102 --- S2
307 BAB. 103 --- S2
308 BAB. 104 --- S2
309 BAB 105 --- S2
310 BAB. 106 --- S2
311 BAB. 107 --- S2
312 BAB. 108 --- S2
313 BAB. 109 --- S2
314 BAB. 110 --- S2
315 BAB. 111 --- S2
316 Pengumuman
317 BAB. 112
318 BAB. 113
319 BAB. 114
320 BAB. 115
321 BAB. 116
322 BAB. 117 S -- 2
323 BAB. 118 -- S2
324 BAB. 119 -- S2
325 BAB. 120 -- S2
326 BAB. 121 -- S2
327 BAB. 122 --S2
328 BAB. 123 -- S2
329 BAB. 124 -- S2
330 BAB. 125 -- S2
331 BAB. 126 -- S2
332 BAB. 127 -- S2
333 BAB. 128 -- S2
334 BAB. 129 -- S2
335 BAB. 130 -- S2
336 BAB. 131 -- S2
337 BAB. 132 -- S2
338 BAB. 133 -- S2
339 BAB. 134 -- S2
340 BAB. 135 -- S2
341 BAB. 136 -- S2
342 BAB. 137 -- S2
343 BAB 138 -- S2
344 BAB. 139 -- S2
345 BAB. 140 -- S2
346 BAB. 141 -- S2
347 BAB. 141 -- S2
348 BAB. 142 -- S2
349 BAB. 143 -- S2
350 BAB 144 -- S2
351 Pengumuman.
352 BAB. 145 S2
353 BAB. 146 --S2
354 BAB. 147 -- S2
355 BAB. 148 -- S2
356 BAB. 149 -- S2
357 BAB. 149 -- S2
358 BAB. 150 --S2
359 BAB. 151 -- S2
360 BAB. 152 -- S2
361 BAB. 153 -- S2
362 BAB. 154--S2
363 BAB. 155 S--2
364 BAB. 156 S--2
365 BAB. 157--S2
366 BAB. 158 -- S2
367 BAB. 159 -- S2
368 BAB. 160 Episode terakhir.
Episodes

Updated 368 Episodes

1
BAB 1. Kemalangan
2
BAB 2.
3
BAB 3.
4
BAB 4.
5
BAB 5.
6
BAB 6.
7
BAB 7.
8
BAB 8.
9
BAB 9.
10
BAB 10.
11
BAB 11.
12
BAB 12.
13
BAB 13.
14
BAB 14.
15
BAB 15.
16
BAB 16.
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19.
20
BAB 20.
21
BAB 21.
22
BAB 22.
23
BAB 23.
24
BAB 24.
25
BAB 25.
26
BAB 26.
27
BAB 27.
28
BAB 28.
29
BAB 29.
30
BAB 30.
31
BAB 31.
32
BAB 32.
33
BAB 33.
34
BAB 34.
35
BAB 35.
36
BAB 36.
37
BAB 37.
38
BAB 38.
39
BAB 39.
40
BAB 40.
41
BAB 41.
42
BAB 42.
43
BAB 43.
44
BAB 44.
45
Bab 45.
46
BAB 46.
47
BAB 47.
48
BAB 48.
49
BAB 49.
50
BAB 50.
51
BAB 51.
52
BAB 52.
53
BAB 53.
54
BAB 54.
55
BAB 55.
56
BAB 56.
57
BAB 57.
58
BAB 58.
59
BAB 59.
60
BAB 60.
61
BAB 61.
62
BAB 62.
63
BAB 63.
64
BAB 64.
65
BAB 65.
66
BAB 66.
67
BAB 67.
68
BAB 68.
69
BAB 69.
70
BAB 70.
71
BAB 71.
72
BAB 72.
73
BAB 73.
74
BAB 74.
75
BAB 75.
76
BAB 76.
77
BAB 77.
78
BAB 78.
79
BAB 79.
80
BAB 80.
81
BAB 81.
82
BAB 82.
83
BAB 83.
84
BAB 84.
85
BAB 85.
86
BAB 86.
87
BAB 87.
88
BAB 88.
89
BAB 89.
90
BAB 90.
91
BAB 91.
92
BAB 92.
93
BAB 93.
94
BAB 94.
95
BAB 95.
96
BAB 96.
97
BAB 97.
98
BAB 98.
99
BAB 99.
100
BAB 100.
101
BAB 101.
102
BAB 102.
103
BAB 103.
104
BAB 104.
105
BAB 105.
106
BAB 106.
107
BAB 107.
108
BAB 108.
109
BAB 109.
110
BAB 110.
111
BAB 111.
112
BAB 112.
113
BAB 113.
114
BAB 114.
115
BAB 115.
116
BAB 116.
117
BAB 117.
118
BAB 118.
119
BAB 119.
120
BAB 120.
121
BAB 121.
122
BAB 122.
123
BAB 123.
124
BAB 124.
125
BAB 125.
126
BAB 126.
127
BAB 127.
128
BAB 128.
129
BAB 129.
130
BAB 130.
131
BAB 131.
132
BAB 132.
133
BAB 133.
134
BAB 134.
135
BAB 135.
136
BAB 136.
137
BAB 137.
138
BAB 138.
139
BAB 139.
140
BAB 140.
141
BAB 141.
142
BAB 142.
143
BAB 143.
144
BAB 144.
145
BAB 145.
146
BAB 146.
147
BAB 147.
148
BAB 148.
149
BAB 149.
150
BAB 150.
151
BAB 151.
152
BAB 152.
153
BAB 153.
154
BAB 154.
155
BAB 155.
156
BAB 156.
157
BAB 157.
158
BAB 158.
159
BAB 159.
160
BAB 160.
161
BAB 161.
162
BAB 162.
163
BAB 163.
164
BAB 164.
165
BAB 165.
166
BAB 166.
167
BAB 167.
168
BAB 168.
169
BAB 169.
170
BAB 170.
171
BAB 171.
172
BAB 172.
173
BAB 173.
174
BAB 174.
175
BAB 175.
176
BAB 176.
177
BAB 177.
178
BAB 178.
179
BAB 179.
180
BAB 180.
181
BAB 181.
182
BAB 182.
183
BAB 183.
184
BAB 184.
185
BAB 185.
186
BAB 186.
187
BAB 187.
188
BAB 188.
189
BAB 189.
190
BAB 190.
191
BAB 191.
192
BAB 192.
193
BAB 193.
194
BAB 194.
195
BAB 195.
196
BAB 196.
197
BAB 197.
198
BAB 198.
199
BAB 199.
200
BAB 200.
201
BAB 201.
202
BAB 202.
203
BAB 203.
204
BAB. 01 --- S2
205
BAB. 02 --- S2
206
BAB. 03 --- S2
207
BAB. 04 ---S2
208
BAB. 05 --- S2
209
Visual pemain.
210
BAB. 06 --- S2
211
BAB 07 --- S2
212
BAB. 8 --- S2
213
BAB. 9 --- S2
214
BAB. 10 --- S2
215
BAB. 11 --- S2
216
BAB. 12 --- S2
217
BAB. 13 --- S2
218
BAB. 14 --- S2
219
BAB. 15 --- S2
220
BAB. 16 --- S2
221
BAB. 17 --- S2
222
BAB. 18 --- S2
223
BAB. 19 --- S2
224
BAB. 20 --- S2
225
BAB. 21 --- S2
226
BAB. 22 --- S2
227
BAB. 23 --- S2
228
BAB. 24 --- S2
229
BAB. 25 ---S2
230
BAB. 26 ---S2
231
BAB. 27 --- S2
232
BAB. 28 --- S2
233
BAB. 29 --- S2
234
BAB.30 --- S2
235
BAB. 31 --- S2
236
BAB. 32 --- S2
237
BAB. 33 ---S2
238
BAB. 34 --- S2
239
BAB. 35 --- S2
240
BAB. 36 --- S2
241
BAB. 37 --- S2
242
BAB. 38 --- S2
243
BAB. 39 --- S2
244
BAB. 40 --- S2
245
BAB. 41 --- S2
246
BAB. 42 --- S2
247
BAB. 43 --- S2
248
BAB. 44 --- S2
249
BAB. 45 --- S2
250
BAB. 46 --- S2
251
BAB. 47 --- S2
252
BAB. 48 --- S2
253
BAB. 49 --- S2
254
BAB. 50 --- S2
255
BAB. 51 --- S2
256
BAB. 52 --- S2
257
BAB. 53 --- S2
258
BAB. 54 --- S2
259
BAB. 55 --- S2
260
BAB. 56 --- S2
261
BAB. 57 --- S2
262
BAB. 58 --- S2
263
BAB. 59 --- S2
264
BAB. 60 --- S2
265
BAB. 61 --- S2
266
BAB. 62 --- S2
267
BAB. 63 --- S2
268
BAB. 64 --- S2
269
BAB. 65 --- S2
270
BAB. 66 --- S2
271
BAB. 67 --- S2
272
BAB. 68 --- S2
273
BAB. 69 --- S2
274
BAB. 70 --- S2
275
BAB. 71 --- S2
276
BAB. 72 --- S2
277
BAB. 73 --- S2
278
BAB. 74 --- S2
279
BAB. 75 --- S2
280
BAB. 76 --- S2
281
BAB. 77 --- S2
282
BAB. 78 --- S2
283
BAB. 79 --- S2
284
BAB. 80 --- S2
285
BAB. 81 --- S2
286
BAB. 82. --- S2
287
BAB. 83 --- S2
288
BAB. 84 --- S2
289
BAB. 85 --- S2
290
BAB. 86 --- S2
291
BAB. 87 --- S2
292
BAB. 88 ---S2
293
BAB. 89. --- S2
294
BAB. 90 --- S2
295
BAB. 91 --- S2
296
BAB. 92 --- S2
297
BAB. 93 --- S2
298
BAB. 94 --- S2
299
BAB. 95 --- S2
300
BAB. 96 --- S2
301
BAB. 97 --- S2
302
BAB. 98 --- S2
303
BAB. 99 --- S2
304
BAB. 100 ... S2
305
BAB. 101 --- S2
306
BAB. 102 --- S2
307
BAB. 103 --- S2
308
BAB. 104 --- S2
309
BAB 105 --- S2
310
BAB. 106 --- S2
311
BAB. 107 --- S2
312
BAB. 108 --- S2
313
BAB. 109 --- S2
314
BAB. 110 --- S2
315
BAB. 111 --- S2
316
Pengumuman
317
BAB. 112
318
BAB. 113
319
BAB. 114
320
BAB. 115
321
BAB. 116
322
BAB. 117 S -- 2
323
BAB. 118 -- S2
324
BAB. 119 -- S2
325
BAB. 120 -- S2
326
BAB. 121 -- S2
327
BAB. 122 --S2
328
BAB. 123 -- S2
329
BAB. 124 -- S2
330
BAB. 125 -- S2
331
BAB. 126 -- S2
332
BAB. 127 -- S2
333
BAB. 128 -- S2
334
BAB. 129 -- S2
335
BAB. 130 -- S2
336
BAB. 131 -- S2
337
BAB. 132 -- S2
338
BAB. 133 -- S2
339
BAB. 134 -- S2
340
BAB. 135 -- S2
341
BAB. 136 -- S2
342
BAB. 137 -- S2
343
BAB 138 -- S2
344
BAB. 139 -- S2
345
BAB. 140 -- S2
346
BAB. 141 -- S2
347
BAB. 141 -- S2
348
BAB. 142 -- S2
349
BAB. 143 -- S2
350
BAB 144 -- S2
351
Pengumuman.
352
BAB. 145 S2
353
BAB. 146 --S2
354
BAB. 147 -- S2
355
BAB. 148 -- S2
356
BAB. 149 -- S2
357
BAB. 149 -- S2
358
BAB. 150 --S2
359
BAB. 151 -- S2
360
BAB. 152 -- S2
361
BAB. 153 -- S2
362
BAB. 154--S2
363
BAB. 155 S--2
364
BAB. 156 S--2
365
BAB. 157--S2
366
BAB. 158 -- S2
367
BAB. 159 -- S2
368
BAB. 160 Episode terakhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!