11 Malam pertama

Theo menatap nyalang Ana yang duduk di kursi meja rias dari tempat tidur.

mata tajamnya menelusuri tubuh itu dengan seksama, membuat Ana merapatkan kimono yang ia pakai.

"Buka baju mu..." Ucap Theo dengan lugas.

Tubuh ana membeku seketika, sungguh ia malu, ini pertama kali dalam hidupnya harus memperlihatkan tubuh tanpa helai benang, meskipun pria itu adalah suaminya.

"Ck....buka bajumu dan naik ke tempat tidur...!!!"

Wajah Ana memerah, ia memalingkan wajahnya enggan bersitatap dengan mata elang itu. Dengan tangan gemetar ana membuka kimono tersebut menyisakan gaun tidur.

Sejenak theo tertegun melihat ana dengan kulit seputih salju, meskipun ana masih remaja namun tubuhnya indah, nampak segalanya pas di bagian-bagian tertentu. Dengan wajah yang polos tanpa polesan, rambut almond, bibir semerah ceri mampu membuat jiwa buas seorang laki-laki meronta.

Susah payah Theo menelan saliva nya, tentu ini bukan yang pertama kali ia melihat tubuh wanita bukan??

Theo tersadar ia memalingkan pandangannya ia kemudian berdiri mendekat sontak membuat Ana mundur selangkah. Jiwa lelaki Theo seakan tak terima ketika Ana memberikan sikap penolakan, membuat harga dirinya tercabik dan untuk pertama kali nya ia diperlakukan seperti itu, terlebih gadis ini adalah isterinya.

Isteri?

Ada rasa hangat disana, entahlah...

Namun segera Theo menepis rasa itu.

Dengan tangannya yang besar Theo meraih pinggang ana agar merapat padanya, membuat Ana canggung setengah mati hingga memalingkan wajah kearah lain. Kedekatan tubuh mereka membuat Theo mencium wangi tubuh ana yang manis,Theo mendongakan ana kearahnya. Diraih dagu mungil itu, hingga kedua mata saling beradu, Theo memandang mata hazel yang sungguh indah.

"Tentu kau sudah siap bukan? Tak akan ku berikan waktu bagimu untuk menolak"

Theo mendekat membuat keduanya saling mendekap, saling mengagumi satu sama lain, meskipun hanya Theo yang berperan aktif disana.

Semakin lama semakin dalam hasrat keduanya, memberikan rasa asing yang dirasakan di hati masing-masing. Apa yang harus terjadi, terjadilah dimalam panjang itu. Dan di malam yang semakin larut dahaga keduanya tuntas dengan menyisakan rasa bahagia.

Segera Ana masuk ke dalam alam mimpi, menyisakan Theo yang tertegun disana menatap wajah polos dengan sisa air mata. Kemudian Ana menggerakan tubuhnya telungkup, Theo segera merebahkan tubuhnya dan menatap langit-langit guna mengalihkan hasrat nya yang mulai tersulut kembali. Tak berselang lama lamunannya buyar ketika ada pergerakan disampingnya.

Tanpa sadar Ana memiringkan tubuhnya menghadap Theo, Ana meraih selimut dan meletakan di dadanya, kening nya berkerut, air matanya yang tadi surut mulai menetes, terdengar Isak tangis halus disana.

Hati Theo terenyuh, tanpa sadar ia mengelus dahi yang berkerut tak lama wajah itu mulai tenang dengan nafas teratur disusul Theo yang juga ikut terlelap.

Pagi harinya.

Theo terbangun mendengar ketukan di pintu kamar, ia keheranan, merasa berada di kamar asing, Theo duduk segera ia mengibaskan selimut yang membuat pergerakan halus disampingnya.

Yah... Theo ingat ia telah menghabiskan malam tadi dengan Ana. Ia menatap wajah gadis yang sudah menjadi wanita, tentu membuat Theo senang bukan kepalang mengingat dirinya menjadi pria pertama bagi isterinya.

Isteri?

Ya...

Status yang entah mengapa membuat perasaan aneh dihati, ingin disangkal namun itu kenyataan. Ia tak pernah terbangun dengan perasaan seperti ini sebelumnya, meskipun sudah tak terhitung berapa kali ia menghabiskan malam dengan kekasih-kekasihnya.

Theo langsung bangun dan memakai pakaian yang teronggok dilantai kemudian bergegas keluar kamar. Ketika membuka kamar didapatinya Vivian dan Jordan disana, dengan wajah yang nampak.... khawatir?

Malu tentu saja, Membuat semburat merah tipis diwajahnya, meskipun ini bukan yang pertama kali kemunculan mereka di pagi hari setelah ia melakukan percintaan. Entah lah sekarang tiba-tiba tercipta rasa canggung dan malu. Namun segera ia memasang wajah dingin menutupi rasa itu.

Sebelum beranjak ia berucap pada Vivian "jangan bangunkan dia, biarkan bangun sendiri"

Theo melangkah menjauhi kamar itu kembali ke peraduannya.

...***...

Matahari mulai tinggi, tempat tidur itu nampak bergerak. Ana menggeliatkan  tubuhnya yang retak seribu, sungguh terasa ngilu. Badan yang tak tertutup selimut terasa dingin karena langsung terkena hawa dari pendingin ruangan, membuat ana menarik selimut tebal hingga menutupi sebagian wajahnya. Matanya mengerjap perlahan, berusaha mengumpulkan kesadaran. Perlahan Ana menegakan tubuhnya untuk duduk bersandar sambil menahan selimut, terang saja membuat pusat tubuhnya nya nyeri.

"Ssshhhss...."

Tentu membuat ana ragu untuk bergerak, hati-hati Ia bangun, ketika ia menggerakan kaki ada sesuatu yang menempel di sana, langsung saja ia menyibakan selimut, membuat benda yang menempel itu berbunyi.

Nampak sebuah gelang kaki terpasang disana, dan akan berbunyi ketika ada pergerakan. Disentuhnya benda itu, seingatnya ia tak pernah punya sebelumnya.

"Siapa yang memasangkan ini....?"

"Entahlah... sekarang Aku harus ke kamar mandi"

Ana berjalan tertatih, sambil berjalan ia melihat jam yang telah menunjukan hampir tengah hari.

"Ya Tuhan.... Ini sudah siang hari..."

Setelah berendam air hangat, ana menyelesaikan urusannya, hingga masuk kedalam walk in closet untuk berpakaian. Ana menatap pantulan dirinya di cermin besar itu, nampak jejak-jejak kemerahan cukup banyak di tubuhnya.

"Bagaimana ini, harus ku tutupi dengan apa merah-merah sebanyak ini?"

Tangan Ana meraba tanda merah tersebut, tidak hanya berada di tempat Yang akan tertutup baju, bagian tubuh yang nampak dari luar pun cukup banyak. Tiba-tiba ia teringat kejadian tadi malam, membuat wajahnya bersemu merah.

"Ya Tuhan...." Ia menutup kedua wajahnya, sungguh ia sudah menjadi seorang wanita sekarang.

Pikirannya bergulat cukup lama akhinya Ana memutuskan untuk memakai baju tertutup, berharap bisa menyembunyikannya.

Perutnya tiba-tiba bunyi minta diisi segera setelah selesai Ana keluar dari sana.

Ana kaget ketika disana sudah ada Vivian yang sedang meletakan makanan di meja balkon.

Karena mendengar pintu terbuka Vivian menyadari keberadaan ana,

"Selamat siang nona, maafkan saya masuk ketika nona berada di kamar mandi, saya membawa makan siang untuk nona...." Vivian tersenyum tanpa sengaja melihat bercak itu di tempat yang tak tertutupi, ia tersenyum.

Sadar apa yang dipandangin Vivian membuat Ana malu, buru-buru ia menutupi dengan rambut panjangnya.

"Ya bibi....tidak apa....lagi pula aku sudah sangat lapar terimakasih bibi..."

Melihat Ana melangkah perlahan, membuat Vivian gemas sendiri.

"Apa nona baik-baik saja? Jika nona sulit bergerak biar saya bawa masuk makannya..."

Kepala ana menggeleng kuat-kuat ia tersenyum malu.

"Tidak...tidak bibi aku tidak apa-apa, aku ingin makan di balkon saja"

"Baiklah kalau begitu, silahkan nona..." Vivian mempersilahkan Ana untuk duduk di kursi balkon. Ia bernafas lega melihat kondisi Ana yang nampak cukup baik-baik saja, itu tantunya tuannya tidak memaksakan kehendaknya pada ana.

Syukurlah nona baik-baik saja, semoga ini pertanda baik kedepannya....

...***...

Ditempat lain.

Sore harinya, Theo masih berada di kantor, ia baru tiba disana siang hari. Duduk di kursi kebesaran sambil memandang jendela Dari kejauhan. Senyum nya terus menerus menempel di wajah tampan itu, meskipun senyum tipis disana mengingat kegiatan semalam. Ada kebahagiaan baru dirasakan, entah apa, namun Theo menikmatinya.

Dengan mood yang bagus semua pekerjaan berjalan dengan baik. Hingga suara ketukan membuyarkan lamunannya.

Jordan masuk setelah menunduk hormat, ditangannya ia membawa berkas-berkas untuk di hantarkan kepada theo.

"Sir.... Ini laporan hasil breafing dengan tim marketing Minggu lalu" Jordan menyodorkan laporan tersebut.

"Yah.... Taruh saja, sudah kau cek kembali bukan? Aku hanya tinggal menandatanganinya saja..."

Kening Jordan mengerut.

Tumben sekali tuan tidak rewel seperti ini, tidak seperti biasanya...

Apa karena nona?

Buru-buru Theo menetralkan expresi wajahnya.

"Saya sudah memeriksanya berulang kali tuan..."

"Yasudah... Sini biar kuntanda tangani sekarang, jika tidak ada pekerjaan lagi, ayo kita kembali ke mansion...."

"Siap tuan...."

Drrrrt....

Drrttt.....

Theo mengambil ponsel nya, membaca nama yang tertera disana.

Cindy

...TBC...

hayooo Theo jangan ragu begitu....

de Ana yang gemes itu jangan disakitin ya.... 😭😭😭

Terpopuler

Comments

Dewi Nurlela

Dewi Nurlela

dah mulai ada rasa cinta a si theo

2021-08-10

1

Npy

Npy

Pria selalu senang jadi yang pertama
Wanita terlalu mudah diketahui pertama kali or kesekian kali..
Giliran wanita mengetahui si pria pertama kali or celupan kesekian kali how?!! 💆‍♀💆‍♀

wanita dituntut pertama
pria bebasss
wanita meninggalkan bekas
pria free pass sana sini
antara adil : gak adil

2021-05-15

10

lihat semua
Episodes
1 Satu Permulaan
2 Theodore & Riana
3 Kenyataan menyakitkan
4 Is that you Miss Killian?
5 Mari kita bermain
6 Pernikahan?
7 Rencana melarikan diri
8 Benarkah??
9 Melarikan diri
10 10 Aku akan mencabik-cabik mu!
11 11 Malam pertama
12 12 Mabuk
13 13 Begitu candu
14 14 Aku hamil???
15 15 Terasa berbeda
16 16 Ciuman diam-diam
17 17 Pelukan menenangkan
18 18 Menjadi suami
19 19 terlalu banyak interupsi
20 20 tak ingin berjauhan dari nya
21 21 Mari berbagi kamar
22 22 Peraturan dan Hukuman baru
23 23 Perasaan yang berbeda
24 24 Menyerah dengan perasaan
25 25 Pita merah
26 26 Itu tak akan pernah terjadi, aku hanya merindukannya
27 27 ingin memakan mu
28 28 Happy birthday momy...
29 29 Peluk aku
30 30 Momy cheetah & Daddy Leopard
31 31 Mari kita berbelanja, beruang besar!!
32 32 Membingungkan
33 33 Selamatkan keduanya
34 34 Cinta?
35 35 Lebih baik kau mati
36 36 Terlambat
37 37 Penyesalan
38 38 Ulang tahun berkabung
39 39 Mom?
40 40 Aku ingin dekat dengan Mama
41 41 Pelukan yang dirindukan
42 42 Aku ingin mama
43 43 Menikahlah
44 44 Kau kah itu sayang?
45 45 Siapa dia?
46 46 Ana-ku
47 47 Ayo jelaskan
48 48 Kebenaran (1)
49 49 Kebenaran (2)
50 50 Mencari jalan
51 Memulainya
52 ...Ana?
53 Siapa dia?
54 Apa yang telah ku lakukan?
55 Tunggu aku
56 Restoran Bunga
57 Serangan panik
58 Promise
59 Kau ibu dari anak ku
60 Aku menginginkan mu
61 Sepasang kekasih
62 cast
63 Ayo kita pulang
64 Selamat datang
65 cast duo K
66 Mencari inspirasi
67 Siapa kau?
68 Keutuhan keluarga
69 Apa kau mengenalku?
70 She is the one and only
71 Kau isteri ku Ana
72 The door has been opened
73 Apa yang kau lakukan pada ku?
74 Dia anak kita
75 Aku akan punya adik
76 Pengakuan
77 Kembali
78 Panggilan sayang
79 What are you doing?
80 Aku pergi
81 Who are you?
82 Happy ever after Ana & Theo
83 Boncap 1 : The truth
84 Boncap 2: Face the real death
85 Boncap 3: Berdamai dengan masa lalu
86 Boncap 4 : Ada apa??
87 Boncap 5 I love u
88 Boncap 6 : Their life
89 Boncap 7 : want u more & more
90 Ayo baca ya gaes!!!!
91 Season 2 Maafkan aku....
92 Season 2 Bertemu sahabat lama
93 Season 2 Pertengkaran pertama.
94 Season 2 My promise
95 Season 2 Say sorry
96 Season 2 Kau akan bahagia
97 Season 2 Hold tight my hand
98 Season 2 Aku sudah pulang
99 Season 2 Welcome home baby Kai
100 Season 2 Siapa?
101 Season 2 I see you papa.....
102 Season 2 Last time together
103 Season 2 Kenyataan pahit
104 Season 2 Flash back (1)
105 Season 2 Flash back (2) Aku ingin pulang padamu
106 Season 2 Losing hope
107 Season 2 Massive disaster
108 Season 2 Maaf dan selamat tinggal....
109 Season 2 Uncertainty
110 Season 2 Support system
111 Season 2 Hemofilia
112 Season 2 Theo's note
113 Season 2 Pick up a glimmer of hope
114 Season 2 Wait for me..
115 Season 2 The eagle's eyes are open
116 Season 2 Terimakasih telah kembali
117 Season 2 Father & Son
118 Season 2 Last sorry
119 Season 2 The end
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Satu Permulaan
2
Theodore & Riana
3
Kenyataan menyakitkan
4
Is that you Miss Killian?
5
Mari kita bermain
6
Pernikahan?
7
Rencana melarikan diri
8
Benarkah??
9
Melarikan diri
10
10 Aku akan mencabik-cabik mu!
11
11 Malam pertama
12
12 Mabuk
13
13 Begitu candu
14
14 Aku hamil???
15
15 Terasa berbeda
16
16 Ciuman diam-diam
17
17 Pelukan menenangkan
18
18 Menjadi suami
19
19 terlalu banyak interupsi
20
20 tak ingin berjauhan dari nya
21
21 Mari berbagi kamar
22
22 Peraturan dan Hukuman baru
23
23 Perasaan yang berbeda
24
24 Menyerah dengan perasaan
25
25 Pita merah
26
26 Itu tak akan pernah terjadi, aku hanya merindukannya
27
27 ingin memakan mu
28
28 Happy birthday momy...
29
29 Peluk aku
30
30 Momy cheetah & Daddy Leopard
31
31 Mari kita berbelanja, beruang besar!!
32
32 Membingungkan
33
33 Selamatkan keduanya
34
34 Cinta?
35
35 Lebih baik kau mati
36
36 Terlambat
37
37 Penyesalan
38
38 Ulang tahun berkabung
39
39 Mom?
40
40 Aku ingin dekat dengan Mama
41
41 Pelukan yang dirindukan
42
42 Aku ingin mama
43
43 Menikahlah
44
44 Kau kah itu sayang?
45
45 Siapa dia?
46
46 Ana-ku
47
47 Ayo jelaskan
48
48 Kebenaran (1)
49
49 Kebenaran (2)
50
50 Mencari jalan
51
Memulainya
52
...Ana?
53
Siapa dia?
54
Apa yang telah ku lakukan?
55
Tunggu aku
56
Restoran Bunga
57
Serangan panik
58
Promise
59
Kau ibu dari anak ku
60
Aku menginginkan mu
61
Sepasang kekasih
62
cast
63
Ayo kita pulang
64
Selamat datang
65
cast duo K
66
Mencari inspirasi
67
Siapa kau?
68
Keutuhan keluarga
69
Apa kau mengenalku?
70
She is the one and only
71
Kau isteri ku Ana
72
The door has been opened
73
Apa yang kau lakukan pada ku?
74
Dia anak kita
75
Aku akan punya adik
76
Pengakuan
77
Kembali
78
Panggilan sayang
79
What are you doing?
80
Aku pergi
81
Who are you?
82
Happy ever after Ana & Theo
83
Boncap 1 : The truth
84
Boncap 2: Face the real death
85
Boncap 3: Berdamai dengan masa lalu
86
Boncap 4 : Ada apa??
87
Boncap 5 I love u
88
Boncap 6 : Their life
89
Boncap 7 : want u more & more
90
Ayo baca ya gaes!!!!
91
Season 2 Maafkan aku....
92
Season 2 Bertemu sahabat lama
93
Season 2 Pertengkaran pertama.
94
Season 2 My promise
95
Season 2 Say sorry
96
Season 2 Kau akan bahagia
97
Season 2 Hold tight my hand
98
Season 2 Aku sudah pulang
99
Season 2 Welcome home baby Kai
100
Season 2 Siapa?
101
Season 2 I see you papa.....
102
Season 2 Last time together
103
Season 2 Kenyataan pahit
104
Season 2 Flash back (1)
105
Season 2 Flash back (2) Aku ingin pulang padamu
106
Season 2 Losing hope
107
Season 2 Massive disaster
108
Season 2 Maaf dan selamat tinggal....
109
Season 2 Uncertainty
110
Season 2 Support system
111
Season 2 Hemofilia
112
Season 2 Theo's note
113
Season 2 Pick up a glimmer of hope
114
Season 2 Wait for me..
115
Season 2 The eagle's eyes are open
116
Season 2 Terimakasih telah kembali
117
Season 2 Father & Son
118
Season 2 Last sorry
119
Season 2 The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!