BAB. 14.

...happy reading beloved readers...

🎵

🎵

🎵

Lima belas menit kemudian Devania tiba di depan sebuah kafe bernuansa klasik,  tempat yang cocok untuk menikmati makan siang dengan tenang.  Devania lalu mencari tempat yang berada disudut ruangan setelah terlebih dahulu memesan makanan.

Tak lama setelah Devania duduk,  pelayan mengantarkan makanannya dan langsung disantap olehnya tanpa  memperdulikan orang-orang yang sibuk mencari tempat duduk karena saat makan siang suasana kafe memang agak ramai.

"Boleh bergabung  ????" Tanya seseorang pada Devania.

Mendengar seseorang bertanya, Devania mengangkat kepalanya karena merasa mengenal suara tersebut. Devania terkejut untuk sesaat namun wajahnya kembali datar seperti biasa.

'Kenapa harus bertemu dia lagi,,,, ya Tuhan,,,,apa rencanamu dibalik semua ini '. batin Devania gelisah

"Silahkan pak,,," . Jawab Devania cuek dan kembali menikmati makan siangnya.

"Sepertinya selera kita sama,  banyak kantin dekat kantor tapi makannya disini " Arya memulai pembicaraan

"Apa kita saling mengenal  ???" Tanya Devania dingin

"Tentu saja kita saling mengenal,  bukankah kita pernah terikat pada sebuah pernikahan ????" Balik tanya Arya mengerutkan alisnya.

"Oh ya  ???? Anda mungkin salah orang ". Jawab Devania menyelesaikan makan siangnya.

Devania berdiri dari kursinya bermaksud ingin meninggalkan Arya Wiguna,  pria yang sangat ingin dihindarinya seumur hidupnya,  namun sebelum maksudnya terlaksana Arya terlebih dahulu memegang pergelangan tangannya.

"Mau kemana,,,,,kita harus menyelesaikan persoalan setahun yang lalu ". Kata Arya tegas dan datar

"Maksudnya  ???? Bukankah kita tidak sedang berpersoalan dulu dan sekarang  ????" Tanya Devania dingin

"Kamu tidak ingin meminta penjelasan pada Wilona yang membuatmu berada pada posisi sulit setahun lalu ????" Tanya Arya mencoba menarik perhatian Devania dengan menyebut Wilona

"Maaf saya tidak tertarik dan saya sudah melupakan SEMUANYA ". Balas Devania dengan menekan kata semuanya

"Permisi ". Lanjut Devania meninggalkan Arya yang masih termangu mendengar kata-kata Devania.

'Benarkah kamu sudah melupakan semuanya  ??? Wanita seperti apa sebenarnya Devania,  dalam nada suaranya tidak ada kemarahan atau kekecewaan sedikitpun,  hanya suara datar dan dingin . Hmmmm,,,,menarik.  Aku suka " batin Arya tersenyum miring.

Devania kembali ke jalan raya menembus jalanan ibukota menuju kantornya dengan perasaan campur aduk,  memikirkan keberadaan Wilona yang meskipun tak berpengaruh pada kehidupan Devania namun setidaknya dia harus mengetahui keberadaan kakak sepupunya itu.

'Jika Arya mengetahui keberadaan kak Lona, mengapa dia tidak membawanya pulang  ??? Bukan hal mustahil baginya untuk mengetahui dimana kak Lona dengan mudah,,,,,tapi kenapa  ??? Ahhh gak ngaruh juga buat dia,  dalam sehari aja aku diberikan dua status sekaligus ' batin Devania meringis mengingat kembali peristiwa setahun lalu.

Tiba didepan kantor,  Farah dengan senyum manisnya menyambut Devania yang baru turun dari mobilnya,  yang disambut bingung dengan tingkah sahabatnya.

"Ada apa  ????? kesambet jin penunggu kantor  ???? tapi masa siang-siang  ????" Tanya Devania mengernyitkan dahinya bingung

"Ck,,,,sahabat macam apa kamu,  orang senyum dibilangin kesambet,,,," Farah mencebikkan bibirnya kesal dengan pertanyaan Devania

"Ups sorry,,,,,,masuk yuk,  kerjaan masih banyak.  Ngambeknya entar-entar aja ". Senyum Devania sambil merangkul Farah memasuki lobby kantor dimana para pegawai masih sibuk dengan urusan masing-masing.

"Van,,,,,,aku ada kabar bahagia ". Kata Farah dengan mata berbinar

"Pasti kamu berhasil menggaet salah satu tentara di kantor depan " tebak Devania tepat sasaran

"Kamu kok tau sih,,,,,". Rajuk Farah karena tidak berhasil membuat Devania penasaran

"Beneran  ???? Siapa namanya  ????? Atau jangan-jangan kamu jadian sama komandannya ". Todong Devania dengan serentetan pertanyaan

"Ck,,,,bukan.  Komandannya terlalu sulit didekati ". Jawab Farah

"Padahal kalo kamu usaha maksimal pasti bisa dapetin komandannya,  kamu tuh cantik,  baik,,,,hanya saja terkadang gesrek dan gak sabaran ". Kata Devania

"Gak ah,,,,aku juga gak ada getaran saat melihatnya ". Balas Farah dengan yakin

"Kamu kok pesimis gitu,  mana Farah yang aku kenal, Farah yang suka akan tantangan ". Devania memprovokasi Farah

"Buat kamu aja,  aku mah beda ogah " . Balas Farah acuh

"Diihh ngawur,,,,". Ucap Devania kembali ke mejanya kemudian sibuk dengan pekerjaannya tanpa memperdulikan Farah yang masih ingin bercerita tentang kekasih hatinya.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Moon maaf,,,,jadwal up_nya berubah,,,,,semoga masih setia menunggu

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat muslim

Salam hangat dari author

Terpopuler

Comments

CahayaTerpuji

CahayaTerpuji

ma acih Farah

2022-03-20

0

Herli na

Herli na

Syukur Farah enggak naksir komandan, takutnya entar persahabatan jd renggang kalau sama2 suka sm satu pria.

2021-10-23

0

No Name

No Name

sukur deh... farah ga ngebet sma komandan 😅

2021-10-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!