BAB. 9

...happy reading beloved readers...

Mentari pagi telah menggeser sang bulan kembali keperaduannya,  Devania bergegas membersihkan diri kemudian sarapan dan bersiap ke bandara untuk menjemput Melva ibunya tercinta,  sesuai jadwal penerbangannya  yang semalam dikirimkan, pesawat ibunya akan tiba pukul 10.00 pagi. Satu jam lebih awal dari jadwal kedatangan kedua orang tua Farah. Orang tua mereka sengaja datang untuk menghadiri acara wisuda anaknya yang akan diselenggarakan keesokan harinya.

"Far,,,,,cepetan ah,,,,,entar ibu menunggu lama,  kasian kan,,,,," teriak Devania sambil menggedor pintu kamar Farah.

"One minute,  Van,,," balas Farah dengan suara tak kalah kencangnya

Devania kemudian duduk dikursi ruang tamu kostannya menunggu Farah yang entah bagaimana hasil dandanannya.  Devania terkadang tak habis pikir jika Farah menghabiskan waktu didepan cermin bermenit-menit bahkan kadang berjam-jam namun wajahnya gak berubah tetap cantik seperti biasanya.

"Woooiiiiii,,,,,cepat,  katanya takut telat tapi malah bengong,,,kesambet jin jantan ntar,,,,," lagi-lagi Farah dengan suaranya yang cempreng membuyarkan lamunan Devania.

"Astagaa ini beneran Farah,  kan ?????" dengan wajah terkejut yang dibuat-buat Devania tak menanggapi ucapan sahabatnya yang tidak penting menurutnya

"Gimana ,,, aku cantik kan ?????" balas Farah narsis dan tersenyum manis

"Biasa aja,  waktu terbuang percuma nungguin kamu dandan tapi hasilnya gak sesuai ekspektasi " ucap Devania datar sambil berjalan keluar karena taksi online telah menunggu.

"Kamu tuh ya,,,gak mau liat aku senang sedikit ". sungut Farah mengikuti langkah kaki Devania.

Farah mencebikkan bibirnya kesal mendengar kata-kata Devania yang kadang menyakitkan dan tidak peka dengan keadaan sekitarnya.  Untung sahabat kalo yang mengatakan itu orang lain sudah pasti Farah akan mengirimnya untuk bertemu dengan nenek moyangnya.

Taksi yang membawa mereka dengan tujuan bandara kini tengah melaju dengan kecepatan sedang dijalan raya tanpa harus berlama-lama karena macet.  Kota C meskipun ibukota provinsi dan terkenal dengan kota pendidikan namun tak semacet kota D yang merupakan ibukota negara.

Akhirnya kedua sahabat itu tiba di bandara,  Devania kemudian membayar taksi dan berjalan bersisian dengan Farah mencari tempat duduk menunggu ibu Devania sedangkan orang tua Farah akan tiba satu jam berikutnya.

Tak lama kemudian terdengar pengumuman bahwa pesawat dari kota D telah mendarat.  Devania dan Farah pun mendekati pintu kedatangan agar Devania dapat melihat ibunya dengan mudah. Dari jauh Devania melihat sang ibu,  wanita yang selalu ada untuknya.

"Bu,,,,ibuuu,,," teriak Devania sambil mengangkat tangannya agar Melva melihatnya. Melva yang melihat Devania tersenyum menghampiri gadis itu.

"Selamat datang tante,,,," sapa Farah seraya meraih dan mencium punggung tangan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik

"Ini Farah kan  ??? cantik banget ". ucap Melva memeluk Farah dengan hangat

"Tapi kata anak tante wajahku biasa aja,,,,," rajuk Farah pada Melva dan langsung dijitak oleh Devania

"Yaelah,,,,kumat lagi lebaynya,,,,,udah bu jangan diladeni manusia satu ini,,,,," kata Devania sambil menggeret koper Melva menjauhi Farah yang masih harus menunggu mama dan papanya.

"Kami duluan,  Far,,,,,sampe ketemu dirumah ". lanjut Devania setengah berteriak karena posisi mereka sudah agak berjalan.

Devania kemudian mencari taksi bandara untuk mengantar mereka ke kostan Devania dan Farah.  Setelah mendapatkan taksi yang dimaksud,  ibu dan anak itu lalu menaiki taksi tersebut dan sang supir pun dengan lincahnya membelah jalan raya menuju tujuan sesuai keinginan penumpangnya.  Tak ada pembicaraan diantara keduanya,  masing-masing tenggelam dengan pikiran mereka sambil menikmati suasana kota C.

Seperti halnya perjalanan kebandara yang tak membutuhkan waktu lama begitu pula halnya dengan perjalanan mereka ke kostan. Kini mereka telah tiba didepan kostan yang dihuni Devania selama tiga tahun terakhir.

"Ini rumah kostan mu,  nak,,,,????" tanya Melva heran karena dari luar tidak tampak seperti rumah kostan pada umumnya

Rumah kostan Devania memang sepintas seperti rumah tinggal karena memiliki halaman yang cukup luas dan rumah yang paling besar dibanding dengan rumah yang berada disekitarnya,  dan fasilitas yang lengkap didalamnya bahkan jasa laundry dan catering pun disiapkan sehingga tugas mereka betul-betul hanya belajar dan berprestasi tanpa harus memikirkan yang lain.

"Semua karena om Doni,  bu,,,,,," jawab Devania tersenyum kemudian mengajak ibunya memasuki rumah kosannya yang mulai sunyi karena penghuninya yang tak seberapa sudah ke kampus.

"Ibu istirahat aja dulu,,,,biar Vania yang akan membereskan koper ibu,,,," lanjut Devania ketika mereka sudah berada didalam kamar.

Setelah merapikan baju Melva yang akan dipakai pada keesokan harinya,  Devania menyusul sang ibu membaringkan dirinya ditempat tidur disamping Melva yang masih kosong.

"Gimana keadaanmu nak,,,,," tanya Melva mengelus lembut surai panjang Devania

"Maksud ibu?????" tanya balik Devania tak mengerti

"Setelah pernikahan kilat dan berakhir dengan buruk dalam sehari ,,,, maafkan ibu nak,  bukan bermaksud ingin mengungkit kejadian buruk itu " jawab Melva dengan rasa bersalah yang berkepanjangan karena tidak berusaha menghalangi pernikahan anaknya.

"Udahlah bu,  Vania baik-baik aja,,,,,meskipun status janda tapi kan Vania masih gadis,,,lagian gak ada yang tau kan,  semua berkas Vania belum ada yang berubah,  di KTP aja statusnya masih belum menikah. Pokoknya ibu tenang aja,  Vania gak apa-apa,  kami kan juga gak saling kenal sebelumnya apalagi cinta, semua itu gak ada " balas Devania dengan tersenyum meyakinkan ibunya jika memang semuanya baik-baik saja.

Melva langsung memeluk putrinya dengan rasa haru. Diam-diam Melva meneteskan air matanya kemudian secepatnya menghapusnya sebelum Devania menyadarinya. Melva yakin dibalik kejadian itu pasti ada hikmahnya. Melva memutuskan untuk tidak membahas perihal kedatangan Bella dan Sony beberapa waktu lalu.

🎶🎶🎶🎶🎶🎶

Segitu dulu up_nya ya,,,,,selamat menikmati dan jangan lupa jejaknya,,,,

selamat menyambut bulan suci ramadhan,,,,mohon maaf lahir dan batin

Salam hangat dari negeri khayal

Terpopuler

Comments

Jue

Jue

Tidak ada talak tapi kalau setakat nikah agama tidak diberi nafkah zahir mahupun batin bertahun-tahun maka talak akan gugur dengan sendirinya .

2024-02-28

0

Putri Adilamyska

Putri Adilamyska

walaupun da tbda tangan mereka masih sah suami istr karna blom ada talak 🙈

2021-10-06

3

꧁༒『ℤ𝕖𝕥𝕒ˢˢᴶ』༒꧂

꧁༒『ℤ𝕖𝕥𝕒ˢˢᴶ』༒꧂

ibunya pasti sedih bngt

2021-09-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!