Pesawat dewa telah mendarat setengah jam yang lalu, namun pria itu baru keluar dari bandara dan menuju mobil yang memjemputnya.
Bersamaan dengan itu seorang pemuda yang tak kalah tampannya keluar dari dalam mobil dan hendak menjemput seseorang yang keluar dari bandara.
Tia yang saat itu berjalan beriringan dengan dewa langsung menghambur untuk memeluk pria yang sesaat tadi keluar dari mobilnya.
Pandangan mereka bertemu. Dewa dan leo saling berhadapan dengan pandangan yang sulit di artikan.
"kakak, Tia kangen banget." ucap tia manja sambil bergelayut di lengan kekar Leo. namun tatapan leo masih mengarah pada pemuda yang sesaat lalu berjalan beriringan dengan adik semata wayangnya.
Leo mengalihkan pandangannya, menatap balik ke arah cintya. "Tapi kakak enggak tuh!" jahil leo, membuat cintya mencebikkan bibirnya.
"Pulang yuk," ajak leo sambil mengacak rambut cintya gemes. dan cintya mengangguk samar.
"Bye, Om " pamit cintya sambil menoleh ke arah dewa sambil melambaikan tangan.
"Bye." ucap dewa tanpa beban sambil membalas lambaian tangan Dewa.
Leo kembali menoleh ke arah dewa saat ia baru melangkahkan kakinya beberapa langkah. menatap dewa dengan pandangan yang sama.
"Kenal di mana sama pria tadi?" tanya leo sambil merangkul bahu adik kesayanhannya.
"yang mana?" tanya tya yang lupa keberadaan dewa.
"Pria yang jalan sama kamu." jelas Leo.
"Ooo. Om Dewa, kenal di bali." jawab cintya santai.
"Om?" heran leo. "Sepertinya dia seumuran sama kakak, kenapa kamu panggil dia Om?" Leo berdecih sambil tersenyum mengejek.
Cintya terkekeh "Ya, tya panggil dia om. habis ngeselin." cintya mengingat.
"Ngeselin gimana?" tanya leo penasaran dengan jawaban ambigu cintya.
"Ya ngeselin, waktu sampai di hotel, tya mandi tuh, waktu keluar dari kamar mandi tiba-tiba dia udah nongol aja tuh, nangkring dengan sopannya di atas kasur tya. apa gak ngeselin tuh." tya bercerita sambil mengingat dan di akhiri dengan tawa cekikikan khas cintya.
"Apa???" leo mengerem mendadak sehingga dahi cintya hampir terbentur kaca mobil.
"Terus, kamu gak di apa-apain kan sama dia. dia gak macem-macem kan sama kamu?" Geram leo mendengar penuturan cintya. dan cintya menggeleng cepat.
Leo menjalanlan kembali mobilnya dengan umpatan di mulutnya yang di tujukan untuk dewa.
"Lagian kok bisa sih kamar hotel di masuki orang lain, apa gak ada pengamanan gitu?" Leo ngedumel kesal. "kamu gak laporin tuh sama manajernya?" tanya leo yang masih kesal.
"Udah sih, tapi manajer hotel yang salah. recepsionis salah ngasih kunci ke tya. harusnya sih tuh kamar memang kamarnya dia." tya beralasan.
"Biar begitu harus ada penjelasan dong kenapa kunci bisa ketuker." Leo morang muring.
"Tya di kasih kunci yang bisa ngebuka seluruh pintu kamar. Salahnya tya juga gak liat bener tuh nomor kamar, main selonong aja. nah dia yang pegang kunci kamar itu jadi bisa masuk. dan yang lebih memalukan lagi tya udah teriak teriakin dia." cintya terbahak mengingat kejadian memalukan itu.
"Tyaa..." teriak Leo menggelegar membuat cimtya menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.
Leo melemparkan tatapan horor ke arah adiknya yang suka sembrono sedangkan tya yang tau leo sedang geram hanya menampilkan cengiran khasnya.
Mobil tya telah sampai di depan rumahnya. ia segera menghambur masuk ke dam rumah untuk menyapa sang pemilik rumah karema ia memang sangat merindukan ibunya.
"Ibuuuuu." teriaknya cempreng.
"Apa sih, berisik," timpal ibu.
"Kangeeen". manja tia. sedangkan ibu tetap melanjutkan aktifitasnya di pantry dapur.
Leo yang sedang melintas menghampiri kemesraan dua wanita beda generasi itu.
"Adek manis banget ya bu." ucap leo memulai sesi laporannya. ibunya hanya menanggapi dengan senyum dan mengusap pipi putrinya yang sedang bergelayut di leher ibunya dari belakang dengan telapak tangan. sedangkan tia senyam-senyum tanpa tau bahwa ia sedang masuk jebakan sekarang.
"Kalo anak manis memang harus di sayang ya bu?" sambung leo sambil bersender di tembok dapur dan melipat dada. dan ibunya kembali mengangguk. sedang tya masih dalam posisi yang sama.
" Dulu dia imut-imut, kakak jadi sayang banget. tapi sekarang dia amit-amit deh bu." lanjut leo dengan cengiran khasnya sedangkan tya yang mulai ada keanehan dari kata-kata kakaknya mulai melonggarkan pelukannya.
"Kalau dulu dia nakal, ibu hukum dia pake apa" tanya leo tanpa takut meski cintya sedang melotot ke arahnya.
"Gak di kasih uang jajan." jawab ibu datar yang sudah tau arah pembicaraan leo.
"Kalo sekarang dia nakal, emang ibu mau hukum dia pake apa, kalo gak di kasih uang jajan pasti dia ngerengek sama leo atau sama kakek." ucap leo yang mulai sesi memancing ibunya.
"Lihat dulu kesalahannya apa ." tya ketar ketir karena si ibu masuk pengaruh leo.
"Tau gak bu, cucu kesayangan kakek ini, putri cantiknya ibu ini, dan adek kesayangan kakak leo ini," leo menjeda ucapannya. mengelus rambut tya dengan kasih sayang. sedangkan tya semakin sulit menelan saliva karena tau apa yang akan di ucapkan oleh leo. "Si calon mantu temennya kakek ini." leo kembali menjeda ucapannya, sedang cintya sudah salah tingkah. " Cintya yang cantik ini, udah berani masuk kamar seorang pria di bali." Leo berhasil membuat cintya ketakutan. gadis itu mempertontonkan cengiran khasnya untuk meredam emosi ibunya yang mulai merangkak naik ke atas ubun-ubun.
Leo yang merasa menang karena sudah menjahili cintya hanya menyaksikan apa yang akan di lakukan ibunya sambil mengulum senyum.
Cinty semakin sulit menelan salivanya melihat ekspresi ibunya yang biasa saja namun dingin. gadis itu lebih baik mendengar omelan ibunya daripada harus melihat ibunya bungkam karena hukumannya pasti lebih berat.
"Biar kakek yang tentukan." jawab ibu dingin. dan segera melangkahkan kakinya meninggalkan kakak beradik yang akan terlihat manis dengan pertengkarannya.
Mendengar ucapan ibunya, cintya hanya mampu menghembuskan nafas lemah. dan sekarang pandangannya pada leo yang tersenyum penuh kemenangan.
"Leoooo" Teriak cintya dengan tatapn membunuh.
"Hush! ngelunjak kamu dek!" Bentak leo karena tya hanya memanggilnya dengan nama.
"Kagak peduli gue, salah kakak gitu aja pake lapor ibu. dasar leo tukan lapor." gerutu cintya yang tak terima.
"Lagian kamu sih, anak perempuan sembrono banget. lah untung dia orang baik, kalo misalnya yang kamu masuki itu ruang mafia atau pengedar obat terlarang, masih bisa alasan kamu." leo mulai sesi interogasi namun berubah jadi acara pertengkaran unfaedah karena cintya yang tak terima salah.
***
Di tempat lain.
Dewa masih memikirkan peristiwa yang di lihatnya di bandara. Kedekatan cintya dan leo membuatnya penasaran. hubungan apa yang mereka miliki .
***
Ritualnya gengs...
Like, commend and vote
Lots of luv Chanda 💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Ai Sulaesih
zeruuuuuuuu👍💪✍️💖
2023-02-18
1
Erni Fitriana
jngn jngn ..yg ngedejetin pacar leo...(lilianaa) itu si dewa yah🤔🤔🤔
2022-02-04
1
Ikavårisha Raheesh
leo knl dewa?
2021-12-01
1