Happy reading...
Dewa telah siap dengan tuxedo berwarna hitam dan kemeja putih. pemuda itu nampak begitu tampan dan gagah. Malam itu Dewa bersiap untuk menghadiri pesta pernikahan dari koleganya. di hotel yang sama yang ia tempati.
Alex, Asistannya yang juga adalah temannya pun juga telah siap. namun pemuda itu akan berangkat lebih awal karena kekasihnya juga turut hadir dalam perhelatan akbar tersebut.
Namun sebelum ia turun ke loby hotel tempat di adakannya pesta, pria itu memiliki ide jahil. sepertinya ribuan ide jahil sudah tertanam rapi di otak sang pemain itu.
Dewa berpikir akan sangat membosankan menghadiri pesta tanpa adanya pendamping. ide cemerlang langsung muncul saat ia melihat cyntia yang keluar dari lift bersama teman-temannya.
Gadis itu terlihat sangat imut hanya dengan mengenakan dress pantai sepuluh senti di atas lututnya. sepertinya gadis itu baru saja kembali dari memanggang kulit di pantai bersama teman-temannya.
"Cil!" panggil dewa sambil mencekal pergelangan tangan Cyntia.
"Eh!" cyntia terkejut karena tiba-tiba dewa berada di sampingnya. entah dari mana datangnya makhluk astral ganteng nan rupawan ini muncul.
"Pa an?" tanya cyntia sengit.
"Ikut gue yuk!" pinta Dewa.
"Ogah!"
"Bentar" iba dewa.
"Kemana?"
"Udah ikut aja" dewa menarik pelan tangan cyntia agar mengikuti langkahnya. namun cyntia mengibaskan tangan dewa.
"Apa sih om, narik-narik. emang Tia kambing apa maen tarik aja." cyntia makin sewot.
"Berisik!" dewa terus saja membawa cyntia.
"Om! ih! lepas gak! Tia nangis nih!" sambil terus berusaha menarik tangannya dari genggaman tangan besar dewa.
"Bentaran dek, ikut aku yah!" Kembali menarik tangan cyntia
"Iya tapi kemana?" bentak cyntia lagi.
"Nikah!" potong Dewa.
"Ih Najis!"
"Gak bakalan najis kok." dewa terus saja menggandeng cyntia. malas berdebat cyntia pun membiarkan dewa menarik pergelangan tangannya.
Dewa dan cyntia keluar berjalan kaki ke arah pertokoan yang ada di depan hotel. banyak butik dan salon kecantikan yang berjejer di sekitaran hotel karena memang berada si kawasan wisata.
"Kita mau apa kesini om? Jangan bilang om mau .. " cyntia tidak meneruskan kata-katanya karena memang tidak tau mau berkata apa.
"Cerewet!" timpal dewa. lantas ia memanggil pelayan butik dan membisikkan sesuatu dan pelayan butik hanya mengangguk-angguk.
"Mari nona." ajak pelayan tersebut, namun cyntia tidak bergeming.
"Om!" paggil cyntia lagi.
"Pa an!"
"Tia mau di bawa kemana?"
"Udah kagak usah banyak nanya, ikut sono sama si mbaknya."
"Ogah ah, tia mau balik ke hotel aja, ngapain di sini udah malem juga." tia hendak keluar namun dengan cepat tangan kekar dewa menyambar pinggang gadis itu dan memaksa membawa gadis itu ke ruang ganti.
"Om turunin gak, Tia teriak nih! ancam Cyntia.
Tapi Dewa menulikan pendengarannya tak menghiraukan ancaman cyntia yang meronta-ronta dan menunggu cintya yang sudah masuk ke ruang ganti bersama di pelayan butik.
*
*
*
Tiga puluh menit berlalu namun cyntia belum juga keluar dan dewa sudah mulai lelah berdiri, namun sebelum dewa mendudukkan dirinya di sofa ruang tunggu, cyntia dan dua orang pelayan keluar dari ruang ganti.
Mata dewa membulat, saat melihat gadis yang beberapa saat lalu ia buat kesal untuk yang kesekian kalinya. nampak sekali bahwa saat ini dewa tengah terpesona pada gadis yang selalu ia panggil nona kecil.
Cyntia sungguh tampak cantik dalam balutan mini dress lima senti di bawah lutut berwarna soft purple dengan potongan leher sabrina. perpaduan bahan tule dan sifon yang bertabur swarovski di bagian dada sampai pinggang membuat dress tersebut nampak sangat elegant.
Hells 7cm berwarna silver yang begitu serasi dengan warna gaunnya membuat cyntia yang malam itu bermake up minimalis bernuansa pink dengan rambut curly menjadi luar biasa cantik.
Perfect! batin dewa.
"Om!" cyntia melambai-lambaikan tangan di depn wajah Dewa, karena dewa berdiri mematung memandangnya.
"Tia emang cantik dari orok, ibu yang bilang. gak usak kayak gitu juga kali liatnya." Cintya dengan narsisnya.
"Ehm..."dewa berdehem menghalauu gugupnya. "PEDE lu selangit dek." ngeloyor sambil menarik tangan cyntia.
Mereka berjalan beriringan karena jarak antara hotel dan butik hanya beberapa meter saja.
"Emang kita mau kemana sih om? harus banget ya pake beginian." tanya cyntia sambil menunduk memperhatikan dirinya.
"Have fun." jawab dewa asal. cyntia yang sudah capek berdebat pun hanya berdecak.
Kini mereka berada di ballroom hotel yang mereka tempati, cyntia yang sedari tadi tidak mendapat jawaban yang memuaskan dari setiap pertanyaan yang ia ajukan pada dewa di buat melongo melihat sekumpulan manusia yang ada di ruangan itu.
"Jadi om ajak aku ke pesta? ngapain sih om? tau gini aku kabur aja tadi." cyntia cemberut. ia memang tidak menyukai pesta karena melelahkan menurut dia.
"Emang bisa kabur dari tadi?" dewa tersenyum miring.
"Paling enggak tadi pura-pura pingsan waktu di rias." makin muncung bibir cyntia dan dewa hanya terkekeh melihatnya.
Belum juga selesai acara perdebatan mereka, sepasang kekasih menghampiri dewa dan cyntia. Dewa cukup mengenal mereka karena mereka juga dari dunia bisnis.
"Hey Dewa." panggil pria tersebut, Dewa hanya menimpali dengan senyum.
"Hai Nath." pria itu bernama Nathan.
"Siapa lo ini wa?" tanya Nathan yang menunjuk cyntia dengan dagunya. "Mainan bocah lo." imbuhnya.
Cyntia yang gak mengerti apa- apa hanya diam sambil menengok kesana kemari. sama sekali tidak tertarik untuk begabung dalam obrolan orang dewasa di sampingnya.
"Cantik sih, yakin lo bisa puas sama gadis keci ini?" ejek Vina, wanita yang datang bersama Nathan.
"Dia calon bini gue." skakmat jawaban dewa membungkam pasangan di samping mereka.
ya mereka adalah pasangan penghianat.
Wanita yang di gandeng Nathan adalah mantan kekasih Dewa, namun dengan tidak tau malunya wanita itu masih menggoda dewa.
Cyntia yang mendengar kata calon bini pun memandang dewa dengan tatapan membunuh. tau hal itu Dewa pura-pura cuek. padahal hatinya terbahak-bahak karena membuat hati gadis yang malam ini tampak seperti princess itu dongkol untuk yang kesekian kalinya.
Cyntia yang kesel memilih pergi dan dewa mengikuti gadis itu dengan senyum penuh kemenangan.
"Om, bisa gak sih kalo ngomonng gak usah ngasal. nyebelin deh!" sungut Cintya.
"Emang aku ngomong apa?" tanya dewa pura- pura gak ngerti.
"Huh! dasar om om tua bangka nyebelin." geram Cintya sambil mengepalkan tangannya di udara.
"Lah emang kamu calon bini aku." Dewa semakin gencar menciptakan kedongkolan gadis yang bernama lengkap Cintya adisti mahendra.
"Idih najis, siapa juga yang mau kawin sama om om." sanggah cyntia
"Yakin kamu gak mau aku kawinin?"
"Yakin banget!" timpal cyntia cepat.
Dan si Dewa sableng pun terbahak-bahak. sedang Cyntia hanya tersenyum miring.
Keasikan mereka berdua ternyata di abadikan oleh jepretan kamera oleh seseorang yang berjarak tidak jauh dari mereka. namun mereka tidak menyadari itu. si sableng yang suka bikin jengkel terus saja mengganggu si nona muda yang suka ngamuk, alhasil kegesrekan terjadi di antara mereka.
***
***Sapa sih juru fotonya???
like coment please jika menurut kalian cerita ini bagus, boleh dong kasih vote. seiklasnya aja, othor kan neriman***,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
meE😊😊
dan ucapan mu di kabulkan wa.. si bocil itu emg bneran jodoh mu🤣🤣🤣
2023-07-29
1
nobita
dasar pasangan yg sama sama gresek....
2023-07-15
1
Ai Sulaesih
jangan bilang klo yg mengabadikan kebersamaan mereka adalah penguntit suruhan kakeknya dewa,,,,,👍💪✍️💖
2023-02-18
1