Happy Reading...
Sang surya telah tumbang di kaki langit sebelah barat, terganti cahaya yang temaram. semburat warna jingga menghias langit dengan bagitu indahnya. rembulan beranjak semakin naik memancarkan cahaya terang di langit malam nan indah.
Waktu sudah menunjukkan hampir waktu makan malam, tapi dua anak manusia yang tengah kebingungan di dalam kamar yang berbeda masih enggan untuk mengangkat beranjak.
Arrrrgt... teriak Dewa frustasi. " Kenapa tuh bocah belum balikin koper gue, masa iya gue keluar pake celana dia." Dewa menghembuskan nafas kasar seraya melemparkan celana pendek milik cyntia yang ia pegang.
Dewa yang sedang lelah menunggu akhirnya memutuskan untuk keluar mencari keberadaan gadis yang sesaat lalu ia bikin kesal.
Sedangkan cyntia yang masih gondok mau tak mau harus banting ego dia dan mengembalikan koper yang ia bawa.
Akhirnya, dua orang yang sedang berkebutuhan untuk mengganti pakaian melangkahkan kakinya untuk membuka pintu kamar masing-masing.
Dengan menyembulkan kepala di balik pintu mereka kompak melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada orang di lorong hotel yang memergoki keadaan mereka yang sedang berpakaian tidak layak untuk di pakai di tempat umum.
Cyntia keluar kamar dengan menyeret koper yang lebih berat menurut dia. sedangkan Dewa keluar kamar dengan menjinjing koper milik cyntia.
Dan, saat di depan pintu kamar, mereka di buat sama-sama terlonjak karena ternyata kamar mereka saling berhadapan. sungguh kebetulan yang sangat luar biasa atau cyntia yang bodoh karena lupa kalau kamar mereka berhadapan.
Cyntia yang masih kesal karena merasa terusir dari kamar yang ia masuki lebih dulu membanting koper yang ia pegang saat melihat keberadaan Dewa di depan pintu.
Dewa yang juga jengkel karena ulah Cyntia karena sembarangan membawa koper melakukan hal yang sama. dan akhirnya mereka berdua saling melotot membulatkan mata.
"Sini balikin koper aku!" teriak cyntia pada Dewa.
"Yang salah bawa koper siapa?" balas Dewa tenang.
Cyntia yang gak di salahkan memasang muka cemberut yang membuat dewa terbahak karena gemes.
"Ya udah ih, siniin koper aku!" seru cyntia
"Ambil sini dong sayang." goda dewa yang membuat cyntia makin keki.
Mau tidak mau Cyntia pun maju lebih dulu untuk mengambil kopernya yang berada di depannya. tapi saat berbalik utuk kembali ke kamarnya kaki cyntia terpeleset, tubuhnya limbung dan hampir saja mendarat cantik di lantai koridor hotel kalau saja tak ada tangan kekar berotot menangkap dan memeluk pinggangnya.
Masih dalam posisi yang sama dengan tangan dewa memeluk erat pinggang ramping cyntia, pandangan mata mereka saling mengunci pada masing-masing manik yang ada di hadapannya.
Kejadian slow motion selama beberapa detik itu pun menjadi tontonan gratis secara live oleh para penyewa hotel. banyak para penyewa hotel yang berlalu lalang karena waktu makan malam telah tiba.
Tidak sedikit pula pasang mata yang memandang interaksi antara Dewa dan cyntia dengan pandangan terheran, lucu, atau mentertawakan.
"Eh, anak-anak sebaiknya lanjutkan di dalam saja." tegur seorang ibu-ibu paruh baya sambil menggelengkan kepala. yang membuat mereka terlonjak.
"Mereka pasangan yang serasi dan juga lucu." seru seorang pria yang lewat di depan mereka yang di ikuti tawa pasangannya.
Dan setelah kejadian memalukan beberapa saat lalu, cyntia kembali masuk dengan muka memerah menahan malu, sedangkan dewa yang sudah terbiasa dengan sentuhan merasa biasa dan berlalu ke kamarnya.
***
Saat ini cyntia bersama teman-temannya sedang berjalan-jalan di sekitaran hotel, menikmati malam penuh bintang.
Cyntia yang saat itu sedang sendirian menunggu teman-temannya yang menghilang entah kemana, berjalan sambil melihat bintang.
Bersamaan dengan itu seorang pria yang sedang berjalan yang pandangan matanya terpaku pada gadged di tangannya memubruk tubuh cyntia dan hampir limbung.
dan akhirnya kejadian menangkap tubuh seperti sesaat lalu pun kembali terjadi.
Mereka tersadar dengan keadaan, dengan cyntia yang masih berada dalam dekapan dewa meronta untuk di lepaskan.
"Duh, dunia ini sempit banget deh dimana-mana liat muka om terus!" cyntia mendumel.
Sedangkan Dewa yang merasa di panggil dengan panggilan yang tak semestinya membulatkan matanya.
"Heh, nona kecil, sejak kapan aku nikah sama tante kamu?"
"Ya gak mungkinlah om ini nikah sama tante aku, karena aku emang gak punya tante."
"Dasar kamu anak kecil, lagian ngapain sih kamu malam-malam masih di jalan, mendingan sono noh masuh kamar, bobok cantik."
"Anak kecil, aku udah dewasa ini om!" seru cynthia yang selalu marah jika di katakan anak kecil.
"oh ya? udah dewasa dan suka salah kamar?"
"Bukan aku yang salah, udah ah aku mau pergi aja. males ladenin om-om". cyntia berlalu sambil bersungut. di ikuti tawa renyah Dewa.
***
Di tempat lain, seorang pemuda yang tak kalah tampan sedang merenung di balkon kamarnya. wajahnya menengadah menghitung bintang.
Pemuda dengan aura dingin dan tegas yang membuat orang lain tak berkutik jika berhadapan dengan kewibawaannya.
Leo yang tengah melamun di kejutkan tepukan di pundaknya. ia tersenyum saat mengetahui ibunya yang menepuknya dari belakang.
"Masih memikirkannya?"
"Ibu belum tidur?" Leo menjawab pertanyaan ibunya dengan pertanyaan.
"Kau masih memikirkannya?"
"Aku tidak bisa tidak memikirkannya."
"Kau masih mencintainya?"
"Apa aku masih perlu menjawab pertanyaan ibu."
"Sudahlah, berhenti memikirkannya. kalau dia mencintaimu dia tidak akan meninggalkanmu demi laki-laki lain."
"Tapi aku yang menyebabkannya pergi bu, aku yang membuatnya tidak betah berada di sampingku. Aku yang membuatnya menyerah dan berhenti memperjuangkan cintanya."
"Kalau begitu, kejar dia."
"Tapi sekarang aku justru sangat takut,"
"Apa yang kau takutkan?"
"Aku takut cintanya bukan milikiku lagi."
"Kalau begitu berhentilah memikirkannya, cobalah memulai hidup yang baru."
"Aku tidak bisa bu, aku terlambat menyadari perasaanku. aku menyesal, menyesal telah membuatnya meninggalkanku." ucapan leo terhenti karena menahan sesak di hatinya.
"Ya sudah, ibu mau ke kamar dulu kamu istirahatlah." dan sang ibu berlalu pergi meninggalkan leo yang sedang bernostalgia bersama kenangan lamanya.
Lilian, di mana kamu sekarang bagaimana keadaanmu. apa lelaki brengsek itu membahagiakanmu. maafkan aku karena membuatmu kecewa. maaf telah menyakitimu sangat dalam.
Andai aku bisa memutar waktu, aku ingin kita kembali bersama. membiarkanmu membuntutiku asal kau tidak pernah pergi. aku menyesal lilian, maafkan aku.
malam semakin larut namun kantuk leo tak pernah datang menghampirinya. seperti malam-malam yang lain pria itu tak pernah tidur dengan nyenyak setelah kepergian sahabat sekaligus kekasihnya.
Penyesalan memang datang terlambat, tak ada guna untuk menyesalinya. yang harus kita lakukan sekarang adalah memperbaiki diri agar tak melakukan kesalahan seperti di masa lalu.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Imas Maslahah
kalau dari awal namanya pendaftaran 😆😆😆
2023-11-27
1
nobita
Yups.. bener thor... penyesalan memang selalu datang terlambat...
2023-07-15
1
izu hasyim
penasaran lilian itu siapa.
2022-06-04
1