Rose: Rasa Yang Menyedihkan

Mona mengerutkan kening ketika melihat cara berjalan Rose yang terlihat sedikit aneh. Khawatir terjadi sesuatu pada temannya, dia segera menanyakan apa yang terjadi.

"Rose, kenapa jalanmu terlihat aneh ya? Kau tidak apa-apa kan?.

Di tanya seperti itu membuat Rose yang sedang melamun terhenyak kaget. Dia lalu mengangguk, kemudian kembali memikirkan kejadian yang entah kenapa terasa sangat mengganjal di hatinya.

Pagi tadi saat Rose membuka mata, dia tidak melihat keberadaan suaminya di dalam kamar. Rose sudah berusaha mencari Adam, tapi nihil. Pria itu seakan lenyap di telan bumi. Seandainya Rose tidak merasakan perih dan juga ada banyak bercak keunguan di tubuhnya, dia pasti akan menganggap kalau apa yang terjadi semalam hanyalah mimpi semata. Tapi noda darah di atas sepreinya menyadarkan Rose kalau kejadian panas semalam itu nyata, Adam benar-benar ada dan pernikahan mereka benar terjadi. Jika memang begitu lalu kemana perginya Adam? Kenapa pria itu menghilang setelah mengambil kehormatan yang di miliki oleh Rose? Apakah mungkin pria itu adalah jenis pria bajingan yang hanya suka mempermainkan wanita? Memikirkan hal itu membuat dada Rose terasa sesak. Dia menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan kuat.

"Rose, ada apa? Kau sedang ada masalah ya?" cecar Mona yang sejak tadi terus memperhatikan gelagat aneh di diri temannya.

"Tidak" jawab Rose singkat.

Saat mereka akan berbelok menuju ruang kelas, tiba-tiba saja Rose menghentikan langkahnya. Dia berbalik kemudian melangkah pergi, meninggalkan Mona yang sedang menatapnya penuh kebingungan.

"Kau mau kemana Rose? Kelas kita kan ada di sana?" tanya Mona sambil berlari-lari kecil.

"Aku malas" jawab Rose. "Ingin menemaniku bermain musik tidak?.

Mona diam berfikir. Dia kemudian teringat dengan kejadian kemarin dimana Rose membuat Grace dan kedua temannya merasa kesal. Tak ingin menjadi sasaran amukan ketiga wanita jahat itu, Mona akhirnya memutuskan untuk menemani Rose bermain musik. Grace adalah putri dari pemilik saham terbesar di Universitas ini, jadi Mona tidak mau kalau sampai berurusan dengannya.

"Mau lah. Ayo!.

Rose acuh ketika Mona bergelayut di tangannya, hal lumrah yang selalu di lakukan oleh satu-satunya orang yang menjadi temannya di Universitas ini. Tak lama kemudian keduanya sampai di ruang musik. Seulas senyum tipis nampak menghiasi bibir Rose ketika dia melihat benda putih yang terpajang di ruangan tersebut.

"Katakan buruk kalau kau tidak menyukai permainan pianoku" ucap Rose sebelum memainkan nada kesukaannya.

Mona terperangah. Yang benar saja. Selama ini permainan piano yang di mainkan oleh Rose selalu berhasil menyihir semua jiwa yang mendengarnya. Bahkan tidak ada satupun mahasiswa jurusan musik yang bisa menandingi kemampuannya. Dan baru saja Rose memintanya untuk mengatakan kalau permainannya buruk jika tidak menyukainya. Astaga, di bunuh pun Mona tidak akan mampu untuk berfikir kearah sana.

'Adam, kau sebenarnya kemana? Kenapa kau pergi dengan begini sunyi setelah mengambil sesuatu yang paling berharga dalam hidupku? Bukankah kau sendiri yang bilang akan menjadi suami yang baik dan bertanggung jawab? Tapi kenapa kau pergi? Apa kau tidak sungguh-sungguh dengan pernikahan kita? Tapi kenapa, Dam? Apa salahku?.

Sebutir cairan bening lolos dari sudut mata Rose saat dia terkenang dengan Adam. Ada perasaan sedih yang begitu menyayat hati saat Rose terfikir kalau hal manis yang terjadi semalam hilang dalam sekejap. Padahal dia sudah memantapkan hati pada pernikahan kilatnya dan berjanji pada dirinya sendiri kalau dia akan menjalankan tugasnya sebagai istri yang baik. Mungkin akibat tekanan perasaan, permainan piano Rose terdengar begitu mendayu-dayu. Bahkan Mona sampai ikut meneteskan airmata karena larut dalam alunan musik tersebut. Dan tanpa di sadari oleh keduanya, di jendela ada sepasang mata yang sedang memperhatikan. Mata itu sebentar terbuka, sebentar terpejam. Seakan ikut menikmati alunan musik sedih yang sedang menggema di dalam ruangan tersebut.

Prokk, prokk, prokk

"Luar biasa. Permainanmu selalu saja membuat orang lain terpesona, Rose. Saya tidak sabar ingin segera melihat pertunjukanmu minggu nanti!.

Rose yang baru saja menyelesaikan permainannya langsung menoleh kearah sumber suara.

"Selamat siang, Tuan Regar" sapa Mona sambil membungkukkan badan.

Regar mengangguk. Dia tak mempermasalahkan sikap murid jenius ini yang tidak mau menyapanya. Sudah biasa.

"Kenapa kalian tidak masuk kelas?" tanya Regar sambil memperhatikan mata Rose yang terlihat sembab.

"Malas" jawab Rose singkat.

Mona terkejut. Dia tidak menyangka kalau temannya ini akan bicara dengan begitu jujur di hadapan dosen paling killer di kampus mereka.

"Lalu kau?.

Regar tak masalah meski Rose membolos setiap hari. Karena pada kenyataannya, tidak ada satupun mahasiswa di Universitas ini yang mampu menandingi nilai-nilai pelajaran miliknya. Tapi tidak dengan Mona. Regar tahu betul kalau mahasiswanya yang culun ini sedikit bodoh.

"Aku-aku... Rose memintaku untuk menemaninya bermain musik, Tuan Regar. Jadi aku ikut membolos kemari" jawab Mona takut.

"Benar begitu Rose?.

Rose mengangguk.

"Oh ya Rose, saya ingin bertanya sesuatu padamu. Apa kau pengagum pianis yang mempopulerkan musik yang kau mainkan tadi? Em, kalau tidak salah namanya Tuan Mark, ya Mark. Dia adalah seorang pianis kenamaan yang tinggal di luar negeri. Apa kau salah satu penggemarnya?" tanya Regar penasaran.

'Mark? Siapa dia? Kenapa namanya terdengar tidak asing?.

"Bukan, aku tidak mengenalnya."

"Kalau kau tidak mengenalnya, lalu dari siapa kau belajar musik itu? Aku dengar nadanya sangat sulit di mainkan, butuh ketekunan dan juga pengawasan dari orang-orang tertentu untuk bisa menguasainya dengan baik. Konon, musik ini di sebut musik kesepian karya seorang pria biasa yang di tinggal mati oleh istrinya. Dia merasa sangat sedih, hingga akhirnya menciptakan musik kesepian tersebut dengan banyak rahasia di dalamnya. Dan Tuan Mark adalah satu dari tiga pianis yang mampu memecahkan teka-teki dalam nada musik tersebut. Makanya tadi saya kaget saat mengetahui kalau kau ternyata bisa memainkannya. Saya pikir kau penggemar beratnya" ucap Regar keheranan.

Rose diam menyimak penjelasan dari sang dosen. Dia seperti familiar dengan nama musik tersebut. Musik kesepian, dia pun sebenarnya bingung darimana jari-jarinya bisa mempelajari nada tersebut. Yang Rose tahu, setiap kali dia merasa sedih, dia pasti selalu memainkan musik ini. Ada perasaan rindu yang begitu dalam setiap kali musiknya mulai di mainkan. Rasanya seperti ada aroma perpisahan yang begitu menguras airmata.

"Ya sudahlah, mungkin ini hanya kebetulan saja. Karena kalian sedang malas untuk masuk ke kelas, silahkan kalian latihan saja di sini. Hitung-hitung sekalian mempersiapkan penampilanmu untuk minggu depan nanti, Rose. Tidak apa-apa kan?" ucap Regar.

Rose mengangguk.

"Kalau begitu saya pergi dulu. Selamat latihan!.

Sepeninggal sang dekan, Rose dan Mona saling diam. Cukup lama ruangan itu menjadi sunyi hingga akhirnya Rose kembali memainkan piano.

'Musik kesepian? Ada apa ini? Kenapa hatiku menjadi gelisah? Siapa Mark? Apa dia ada hubungannya dengan hidupku? Kenapa dadaku rasanya sesak sekali? Ada apa ini?.

Mona yang melihat temannya seperti tidak fokus segera mengelus bahunya pelan. Dia bisa melihat kalau Rose sebenarnya sedang ada masalah, namun karena kepribadiannya yang begitu tertutup Mona tak ingin memaksanya untuk bicara. Dia lebih baik menunggu Rose berbicara sendiri.

"Kalau kau merasa lelah istirahat lah dulu, Rose. Jangan di paksa, aku tahu kau sedang gelisah."

"Apa kau merasa sedih saat mendengar musik kesepian itu?" tanya Rose setelah menghentikan permainannya.

"Iya, aku bahkan menangis. Musik itu sangat menyayat hati" jawab Mona jujur.

Rose menghela nafas.

"Ayo jalan-jalan. Sepertinya aku butuh udara segar."

Mata Mona langsung berbinar. Ini adalah kali pertama Rose mau mengajaknya pergi berdua. Selama ini meskipun Mona merengek sampai menangis di depannya, tak pernah sekalipun Rose bersedia untuk meluangkan waktu bersama. Sepertinya kali ini Rose benar-benar sedang menghadapi masalah yang cukup besar. Khawatir temannya akan berubah pikiran, dengan cepat Mona menarik tangan Rose untuk segera pergi dari sana. Dia merasa sangat bahagia bisa menghabiskan waktu bersama satu-satunya teman yang dia miliki.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

...🌹 Jangan lupa vote, like, dan comment...

...ya gengss 🔪🔪🔪...

...🌹 Ig: rifani_nini...

...🌹 Fb: Rifani...

Terpopuler

Comments

L A

L A

author ....ini aku baca kedua kalinya
Maaf ya klo dulu2 baca asal baca tanpa ninggalin jempol .....
Sekarang jempol kutinggal utk tiap bab 👍😍❤️

2023-11-10

0

Zuraida Zuraida

Zuraida Zuraida

diiiihh siadam maen tinggal aje bininye

2023-04-10

0

epifania rendo

epifania rendo

mona mona

2022-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Rose: Gadis Pendiam
2 Rose: Seorang Teman
3 Rose: Phobia
4 Rose: Sebuah Keputusan
5 Rose: Hubungan Serius
6 Rose: Selamat Pagi Istriku....
7 Rose: Rasa Yang Menyedihkan
8 Rose: Kecerobohan Adam
9 Rose: Keluarga Clarence
10 Rose: Di Intai
11 Rose: Orang Berhodie
12 Rose: Kegalauan Rolland
13 Rose: Penjelasan Adam
14 Rose: Keluarga Yang Hangat
15 Rose: Pagi Yang Tak Biasa
16 Rose: Peretas Misterius
17 Rose: Mr.X Yang Misterius
18 Rose: Pria Kurang Ajar
19 Rose: Menunggu
20 Rose: Fitnah
21 Rose: Wanita Setengah Pria
22 Rose: I Miss You, Honey
23 Rose: Di Temukan
24 Rose: Tentang Mimpi
25 Rose: Mandi Visual Di Malam Minggu
26 Rose: Ketakutan Mona
27 Rose: Ucapan Manis
28 Rose: Seperti Mengenal
29 Pemenang Giveaway
30 Rose: Harapan Yang Kandas
31 Rose: Tabir Rahasia
32 Rose: Bayangan Yang Nyata
33 Rose: Suara Ketukan
34 Rose: Curiga
35 Rose: Mirip
36 Rose: Rasa Sakit
37 Rose: Kegelisahan Adam
38 Rose: Pingsan
39 Rose: Kebersamaan
40 Rose: Tawaran Makan Malam
41 Rose: Cemilan Haram
42 Rose: Rumah Megah
43 Rose: Menguak Rahasia
44 Rose: Ajakan
45 Rose: Penolakan
46 Rose: Tentang Rindu
47 Rose: Jamuan Malam
48 Rose: Pulang Ke Desa
49 Rose: Cucu Konglomerat
50 Rose: Ancaman Seseorang
51 Rose: Fakta
52 Rose: Tentang Ingatan
53 Rose: Ada Yang Janggal
54 Rose: Arti Satu Detik
55 Rose: Bayangan-bayangan
56 Rose: Di Antara Dua Pilihan
57 Rose: Dua Wanita Mengerikan
58 Rose: Pecandu
59 Rose: Di Jodohkan
60 Rose: Ponsel Kuno
61 Rose: Bukan Manusia
62 Rose: Gadis Bermental Baja
63 Rose: Nasib Baik
64 Rose: Serpihan Ingatan
65 Rose: Yang Manis
66 Rose: Sulit Tertebak
67 Rose: Kode
68 Rose: Jalan Rahasia
69 Rose: Darah Yang Sama
70 Rose: Pria Beristri
71 Rose: Pertemuan Tak Di Duga
72 Rose: Suatu Kebetulan Atau...
73 Rose: Kejutan Yang Mengejutkan
74 Rose: Denting Piano
75 Rose: Jangan Memberi Kesempatan
76 Rose: Kemarahan Seorang Sahabat
77 Rose: Perkumpulan Sesat
78 Rose: Pesona Sang Ketua
79 Rose: Satu Alasan
80 Rose: Wanita Dalam Bayangan
81 Rose: Alasan Di Balik Rahasia
82 Rose: Waktunya Membalas
83 Rose: Balasan Yang Setimpal
84 Rose: Daerah Terlarang
85 Rose: Peta Harta Karun
86 Skipidadap
87 Rose: Denting Piano
88 Rose: Rasa Yang Salah
89 Rose: Ajakan Bergabung
90 Rose: Tangis Di Pemakaman
91 Rose: Kebimbangan Hati
92 Rose: Bermain Peran
93 Rose: Lelah
94 Rose: Potongan Puzzle
95 Rose: Gadis Kecilku
96 Rose: Dia Datang
97 Rose: Kunjungan Gheana
98 Rose: Tak Di Sangka
99 Rose: Pria Asing
100 Rose: Rasa Kasihan
101 Rose: Tertekan
102 Rose: Waspada!
103 Rose: Si Kecil
104 Rose: Masalah Besar
105 Rose: Misi Penting
106 Rose: Hukuman Setimpal
107 Rose: Pawang
108 Rose: Hampir Kecolongan
109 Rose: Kematian Yang Setimpal
110 Rose: Jurang Kenikmatan
111 Rose: Badut Bodoh
112 Rose: Di Balik Lemari
113 Rose: MA : Mona-Agler
114 Rose: Kesalahan Terbesar
115 Rose: Nyawanya, Nyawaku
116 Rose: Rahasia Kelam
117 Rose: Tembok Yang Runtuh
118 Rose: Kerumunan Berjubah
119 Rose: Waktu Yang Sempurna
120 Rose: Mawar Hitam
121 Rose: Akhir Yang Tragis
122 Rose: Rasa Sesak Tertahan
123 Rose: Manis Di Akhir Yang Pahit
124 Rose: Kebenaran Yang Sesungguhnya
125 Rose: Kolam Renang Merah
126 Rose: Pria Asing
127 Rose: Tersadar
128 Rose: Bertingkah Manja
129 Rose: Kekasihku, Zalina
130 Rose: Sikap Yang Berbeda
131 Rose: Memutuskan Untuk Memendam
132 Rose: Seorang Pemimpin
133 Rose: Rasa Yang Hangat
134 Rose: Bicara Empat Mata
135 Rose: Permintaan Yang Gagal
136 Rose: Lelah Berpura-pura
137 Rose: Di Ancam
138 Rose: Di Ujung Tanduk
139 Rose: Kemeja Dan Mawar Putih
140 Rose: Kepanikan Zidane
141 Rose: Hari Yang Menyenangkan
142 Rose: Ingin Di Akui
143 Rose: Hadiah Perpisahan
144 Rose: Menuntaskan Hasrat
145 Rose: Malam Yang Berkesan
146 Rose: Keraguan Rose
147 Rose: Pendosa Yang Sebenarnya
148 Rose: Gugup
149 Rose: Menginginkan Perhatian
150 Rose: Kabar Penting
151 Rose: Tak Ada Kata Keberatan
152 Rose: Keterkejutan
153 Rose: Mati Kutu
154 Rose: Latar Belakang
155 Rose: Si Manis Ungu
156 Rose: Tak Sadarkan Diri
157 Rose: Dua Kelebihan
158 Rose: Khayalan
159 Rose: Mencoba Melepaskan
160 Rose: Marcellino Alltezza Lorenzo
161 Rose: Sekelompok Iblis
162 Rose: Saling mengancam
163 Rose: Kebahagiaan Semua Orang
164 Rose: Tiga Pria Kekar
165 Rose: Aura Penuh Penekan
166 Rose: Ingin Memberi Pelajaran
167 Rose: Misi Gagal
168 Rose: Kematian Para Sampah
169 Rose: Tahu Akan Semuanya
170 Rose: Kucing Ompong
171 Rose: Membangunkan Macan Tidur
172 Rose: Antara Gila Dan Tidak Waras
173 Rose: Rela Bertekuk Lutut
174 Rose: Senyum Tersirat
175 Rose: Buah Simalakama
176 Rose: Iblis Berwujud Manusia
177 Rose: Anjing Dalam Kegelapan
178 Rose: De Javu
179 Rose: Manusia Keji
180 Rose: Kesempatan Dalam Kesempitan
181 Rose: Deritaku, Nerakaku
182 Rose: Keharuan
183 Rose: Calon Istri
184 Rose: Kebimbangan
185 Rose: Tentang Latar Belakang
186 Rose: Tamu Tak Di Undang
187 Rose: Sedikit Bermain
188 Rose: Pinggiran Sungai
189 Rose: Menciptakan Neraka
190 Rose: Sedia Payung Sebelum Hujan
191 Rose: Penyiksaan Yang Sebenarnya
192 Rose: Mawar Beracun
193 Rose: Kelalaian Lorus
194 Rose: Sebuah Insting
195 Rose: Tangis Perjuangan
196 Rose: Ada Yang Tidak Beres
197 Rose: Drama Jalanan
198 Rose: Ayah Dan Suami Siaga
199 Rose: Mengakui Dosa
200 Rose: Pilihan Sendiri
201 Rose: Sikap Yang Angkuh
202 Rose: Orang-orang Berbahaya
203 Rose: Alat Terbaru
204 Rose: Obat Yang Sebenarnya
205 Rose: Tujuan Yang Sebenarnya
206 Rose: Mengakui Kesalahan
207 Rose: Ukiran Bunga Mawar
208 Rose: Peluru Beracun
209 Rose: Mengirim Bantuan
210 Rose: Minuman Aneh
211 Rose: Menjilat Ludah Sendiri
212 Rose: Mati Mengenaskan
213 Rose: Iblis Betina
214 Rose: Wanita Bodoh
215 Rose: Cambuk Berduri
216 Rose: Mengadu
217 Rose: Terjebak Dalam Perintah
218 Rose: Berburu Nyawa
219 Rose: Malaikat Cantik Pencabut Nyawa
220 Rose: Simbiosis Mutualisme
221 Rose: Wanita Mengerikan
222 Rose: Sebuah Rencana
223 Rose: Sebuah Kesetiaan
224 Rose: Berbisik Rahasia
225 Rose: Barter Yang Menguntungkan
226 Rose: Pertunjukan Sirkus
227 Rose: Salam Terakhir
228 Rose: Dia Bukan Manusia
229 Rose: Jurang Kegelapan
230 Rose: Menegaskan Hubungan
231 Rose: Aku Datang
232 Rose: Something
233 Rose: Ilusi Kesakitan
234 Rose: Jantung Serigala
235 Rose: Di Antara Dua Orang
236 Rose: Berbuah Manis
237 Rose: Berbuah Kebaikan
238 Rose: Tembok Penghalau
239 Rose: "Tuan"
240 Rose: Tempat Yang Salah
241 Rose: Hukuman
242 -
243 Rose: Karma Yang manis
244 Rose: Rasa Khwatir
245 Rose: Dilarang Takut
246 Rose: Orang Terpilih
247 Rose: Si Tuan
248 Rose: Bermain Dengan Perasaan
249 Rose: Pikiran Konyol
250 Rose: Kabar Baik
251 Rose: Manusia Setengah Iblis
252 Rose: Makhluk Abadi
253 Rose: Bisikan Burung
254 Rose: Penderitaan Zidane
255 Rose: Terima Kasih ...
256 Rose: Di Antara Dua Pilihan
257 Rose: Kekhawatiran Rose
258 Rose : Suasana Mencekam
259 Rose : Rahasia Yang Tersimpan
260 Rose: Sambutan Hangat
261 Rose: Salah Bicara
262 Rose: Pergerakan Mencurigakan
263 Rose: Gudang Harta Karun
264 Rose: Sedikit Melunak
265 Rose: Jalan Terakhir
266 Rose: Rasa Sakit Yang Sama
267 Rose: Mengambil Alih
268 Rose: Merengek
269 Rose: Kesetiaan Tiga Serangkai
270 Rose: Keberpihakan Adam
271 Rose: Rasa Takut Dan Khawatir
272 Rose: Sebuah Pengakuan #1
273 Rose: Sebuah Pengakuan #2
274 Rose: Sebuah Pengakuan #3
275 Rose: Mari Kita Berperang
276 Rose: Musuh Yang Sebenarnya
277 Rose: Tentang Keluarga Xia
278 Rose: Berburu Mangsa
279 End
280 Extra Part 1
Episodes

Updated 280 Episodes

1
Rose: Gadis Pendiam
2
Rose: Seorang Teman
3
Rose: Phobia
4
Rose: Sebuah Keputusan
5
Rose: Hubungan Serius
6
Rose: Selamat Pagi Istriku....
7
Rose: Rasa Yang Menyedihkan
8
Rose: Kecerobohan Adam
9
Rose: Keluarga Clarence
10
Rose: Di Intai
11
Rose: Orang Berhodie
12
Rose: Kegalauan Rolland
13
Rose: Penjelasan Adam
14
Rose: Keluarga Yang Hangat
15
Rose: Pagi Yang Tak Biasa
16
Rose: Peretas Misterius
17
Rose: Mr.X Yang Misterius
18
Rose: Pria Kurang Ajar
19
Rose: Menunggu
20
Rose: Fitnah
21
Rose: Wanita Setengah Pria
22
Rose: I Miss You, Honey
23
Rose: Di Temukan
24
Rose: Tentang Mimpi
25
Rose: Mandi Visual Di Malam Minggu
26
Rose: Ketakutan Mona
27
Rose: Ucapan Manis
28
Rose: Seperti Mengenal
29
Pemenang Giveaway
30
Rose: Harapan Yang Kandas
31
Rose: Tabir Rahasia
32
Rose: Bayangan Yang Nyata
33
Rose: Suara Ketukan
34
Rose: Curiga
35
Rose: Mirip
36
Rose: Rasa Sakit
37
Rose: Kegelisahan Adam
38
Rose: Pingsan
39
Rose: Kebersamaan
40
Rose: Tawaran Makan Malam
41
Rose: Cemilan Haram
42
Rose: Rumah Megah
43
Rose: Menguak Rahasia
44
Rose: Ajakan
45
Rose: Penolakan
46
Rose: Tentang Rindu
47
Rose: Jamuan Malam
48
Rose: Pulang Ke Desa
49
Rose: Cucu Konglomerat
50
Rose: Ancaman Seseorang
51
Rose: Fakta
52
Rose: Tentang Ingatan
53
Rose: Ada Yang Janggal
54
Rose: Arti Satu Detik
55
Rose: Bayangan-bayangan
56
Rose: Di Antara Dua Pilihan
57
Rose: Dua Wanita Mengerikan
58
Rose: Pecandu
59
Rose: Di Jodohkan
60
Rose: Ponsel Kuno
61
Rose: Bukan Manusia
62
Rose: Gadis Bermental Baja
63
Rose: Nasib Baik
64
Rose: Serpihan Ingatan
65
Rose: Yang Manis
66
Rose: Sulit Tertebak
67
Rose: Kode
68
Rose: Jalan Rahasia
69
Rose: Darah Yang Sama
70
Rose: Pria Beristri
71
Rose: Pertemuan Tak Di Duga
72
Rose: Suatu Kebetulan Atau...
73
Rose: Kejutan Yang Mengejutkan
74
Rose: Denting Piano
75
Rose: Jangan Memberi Kesempatan
76
Rose: Kemarahan Seorang Sahabat
77
Rose: Perkumpulan Sesat
78
Rose: Pesona Sang Ketua
79
Rose: Satu Alasan
80
Rose: Wanita Dalam Bayangan
81
Rose: Alasan Di Balik Rahasia
82
Rose: Waktunya Membalas
83
Rose: Balasan Yang Setimpal
84
Rose: Daerah Terlarang
85
Rose: Peta Harta Karun
86
Skipidadap
87
Rose: Denting Piano
88
Rose: Rasa Yang Salah
89
Rose: Ajakan Bergabung
90
Rose: Tangis Di Pemakaman
91
Rose: Kebimbangan Hati
92
Rose: Bermain Peran
93
Rose: Lelah
94
Rose: Potongan Puzzle
95
Rose: Gadis Kecilku
96
Rose: Dia Datang
97
Rose: Kunjungan Gheana
98
Rose: Tak Di Sangka
99
Rose: Pria Asing
100
Rose: Rasa Kasihan
101
Rose: Tertekan
102
Rose: Waspada!
103
Rose: Si Kecil
104
Rose: Masalah Besar
105
Rose: Misi Penting
106
Rose: Hukuman Setimpal
107
Rose: Pawang
108
Rose: Hampir Kecolongan
109
Rose: Kematian Yang Setimpal
110
Rose: Jurang Kenikmatan
111
Rose: Badut Bodoh
112
Rose: Di Balik Lemari
113
Rose: MA : Mona-Agler
114
Rose: Kesalahan Terbesar
115
Rose: Nyawanya, Nyawaku
116
Rose: Rahasia Kelam
117
Rose: Tembok Yang Runtuh
118
Rose: Kerumunan Berjubah
119
Rose: Waktu Yang Sempurna
120
Rose: Mawar Hitam
121
Rose: Akhir Yang Tragis
122
Rose: Rasa Sesak Tertahan
123
Rose: Manis Di Akhir Yang Pahit
124
Rose: Kebenaran Yang Sesungguhnya
125
Rose: Kolam Renang Merah
126
Rose: Pria Asing
127
Rose: Tersadar
128
Rose: Bertingkah Manja
129
Rose: Kekasihku, Zalina
130
Rose: Sikap Yang Berbeda
131
Rose: Memutuskan Untuk Memendam
132
Rose: Seorang Pemimpin
133
Rose: Rasa Yang Hangat
134
Rose: Bicara Empat Mata
135
Rose: Permintaan Yang Gagal
136
Rose: Lelah Berpura-pura
137
Rose: Di Ancam
138
Rose: Di Ujung Tanduk
139
Rose: Kemeja Dan Mawar Putih
140
Rose: Kepanikan Zidane
141
Rose: Hari Yang Menyenangkan
142
Rose: Ingin Di Akui
143
Rose: Hadiah Perpisahan
144
Rose: Menuntaskan Hasrat
145
Rose: Malam Yang Berkesan
146
Rose: Keraguan Rose
147
Rose: Pendosa Yang Sebenarnya
148
Rose: Gugup
149
Rose: Menginginkan Perhatian
150
Rose: Kabar Penting
151
Rose: Tak Ada Kata Keberatan
152
Rose: Keterkejutan
153
Rose: Mati Kutu
154
Rose: Latar Belakang
155
Rose: Si Manis Ungu
156
Rose: Tak Sadarkan Diri
157
Rose: Dua Kelebihan
158
Rose: Khayalan
159
Rose: Mencoba Melepaskan
160
Rose: Marcellino Alltezza Lorenzo
161
Rose: Sekelompok Iblis
162
Rose: Saling mengancam
163
Rose: Kebahagiaan Semua Orang
164
Rose: Tiga Pria Kekar
165
Rose: Aura Penuh Penekan
166
Rose: Ingin Memberi Pelajaran
167
Rose: Misi Gagal
168
Rose: Kematian Para Sampah
169
Rose: Tahu Akan Semuanya
170
Rose: Kucing Ompong
171
Rose: Membangunkan Macan Tidur
172
Rose: Antara Gila Dan Tidak Waras
173
Rose: Rela Bertekuk Lutut
174
Rose: Senyum Tersirat
175
Rose: Buah Simalakama
176
Rose: Iblis Berwujud Manusia
177
Rose: Anjing Dalam Kegelapan
178
Rose: De Javu
179
Rose: Manusia Keji
180
Rose: Kesempatan Dalam Kesempitan
181
Rose: Deritaku, Nerakaku
182
Rose: Keharuan
183
Rose: Calon Istri
184
Rose: Kebimbangan
185
Rose: Tentang Latar Belakang
186
Rose: Tamu Tak Di Undang
187
Rose: Sedikit Bermain
188
Rose: Pinggiran Sungai
189
Rose: Menciptakan Neraka
190
Rose: Sedia Payung Sebelum Hujan
191
Rose: Penyiksaan Yang Sebenarnya
192
Rose: Mawar Beracun
193
Rose: Kelalaian Lorus
194
Rose: Sebuah Insting
195
Rose: Tangis Perjuangan
196
Rose: Ada Yang Tidak Beres
197
Rose: Drama Jalanan
198
Rose: Ayah Dan Suami Siaga
199
Rose: Mengakui Dosa
200
Rose: Pilihan Sendiri
201
Rose: Sikap Yang Angkuh
202
Rose: Orang-orang Berbahaya
203
Rose: Alat Terbaru
204
Rose: Obat Yang Sebenarnya
205
Rose: Tujuan Yang Sebenarnya
206
Rose: Mengakui Kesalahan
207
Rose: Ukiran Bunga Mawar
208
Rose: Peluru Beracun
209
Rose: Mengirim Bantuan
210
Rose: Minuman Aneh
211
Rose: Menjilat Ludah Sendiri
212
Rose: Mati Mengenaskan
213
Rose: Iblis Betina
214
Rose: Wanita Bodoh
215
Rose: Cambuk Berduri
216
Rose: Mengadu
217
Rose: Terjebak Dalam Perintah
218
Rose: Berburu Nyawa
219
Rose: Malaikat Cantik Pencabut Nyawa
220
Rose: Simbiosis Mutualisme
221
Rose: Wanita Mengerikan
222
Rose: Sebuah Rencana
223
Rose: Sebuah Kesetiaan
224
Rose: Berbisik Rahasia
225
Rose: Barter Yang Menguntungkan
226
Rose: Pertunjukan Sirkus
227
Rose: Salam Terakhir
228
Rose: Dia Bukan Manusia
229
Rose: Jurang Kegelapan
230
Rose: Menegaskan Hubungan
231
Rose: Aku Datang
232
Rose: Something
233
Rose: Ilusi Kesakitan
234
Rose: Jantung Serigala
235
Rose: Di Antara Dua Orang
236
Rose: Berbuah Manis
237
Rose: Berbuah Kebaikan
238
Rose: Tembok Penghalau
239
Rose: "Tuan"
240
Rose: Tempat Yang Salah
241
Rose: Hukuman
242
-
243
Rose: Karma Yang manis
244
Rose: Rasa Khwatir
245
Rose: Dilarang Takut
246
Rose: Orang Terpilih
247
Rose: Si Tuan
248
Rose: Bermain Dengan Perasaan
249
Rose: Pikiran Konyol
250
Rose: Kabar Baik
251
Rose: Manusia Setengah Iblis
252
Rose: Makhluk Abadi
253
Rose: Bisikan Burung
254
Rose: Penderitaan Zidane
255
Rose: Terima Kasih ...
256
Rose: Di Antara Dua Pilihan
257
Rose: Kekhawatiran Rose
258
Rose : Suasana Mencekam
259
Rose : Rahasia Yang Tersimpan
260
Rose: Sambutan Hangat
261
Rose: Salah Bicara
262
Rose: Pergerakan Mencurigakan
263
Rose: Gudang Harta Karun
264
Rose: Sedikit Melunak
265
Rose: Jalan Terakhir
266
Rose: Rasa Sakit Yang Sama
267
Rose: Mengambil Alih
268
Rose: Merengek
269
Rose: Kesetiaan Tiga Serangkai
270
Rose: Keberpihakan Adam
271
Rose: Rasa Takut Dan Khawatir
272
Rose: Sebuah Pengakuan #1
273
Rose: Sebuah Pengakuan #2
274
Rose: Sebuah Pengakuan #3
275
Rose: Mari Kita Berperang
276
Rose: Musuh Yang Sebenarnya
277
Rose: Tentang Keluarga Xia
278
Rose: Berburu Mangsa
279
End
280
Extra Part 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!