My Story Of Becoming A Werewolf
Ini novel pertamaku yang perna aku tulis 4 tahun lalu. Saat itu aku belum punya hp, apa lagi apk mangatoon. Aku menemukannya secara tidak sengaja saat membongkar tumpukan buku lama di lemari. Buku kusam di tulis mengunakan pensil. Cerita yang dikarang oleh seorang pemula dengan imajinasi yang menurutku terlalu kekanak-kanakan waktu itu. Karna hal inilah yang membuatku berhenti melanjukanya.
Tapi sekarang aku ingin melanjutkannya. Tidak ada perubahan sama sekali dari jalan cerita dan nama tokoh, hanya penggunaan kata-katanya yang sedikit aku ubah. Aku menambah bab baru dari novelku ini. Awalnya hanya dua bab kini aku menambakan satu bab lagi tentang perang melawan Vampire. Satu bab terdiri dari beberapa episode.
Bab 1 : Jati diri
Bab 2 : Rahasia masa lalu
Bab 3 : Menyatukan dunia malam
Aku harap kalian suka.
*******************************
Ini adalah sebuah kisah yang menceritakan sudut pandang berbeda dari makhluk malam. Contohnya manusia serigala. Mereka sering disebut sebagai makhluk berdarah dingin dan brutal. Diwujudkan sebagai manusia setengah serigala yang menyeramkan, berkeliaran pada malam bulan purnama mencari mangsa. Tapi bagaimana kalau manusia serigala itu tidak seseram apa yang kita lihat di film-film fantasi. Mereka hidup layaknya manusia biasa, bersekolah, berkerja, memiliki keluarga dan teman-teman sepermainan dan berusaha menyembunyikan identitas mereka dari masyarakat luas.
Kalau vampire? Makhluk penghisap darah yang lengendaris. Digambarkan sebagai manusia berkulit pucat, memiliki taring dan selalu menyerang manusia untuk dihisap darahnya agar bisa bertahan hidup. Ayolah ini bukan abad pertengahan lagi. Berburuh dengan cara seperti itu sudah sangat primitif. Kami para vampire lebih suka membelinya dari pada menghisap nya langsung dari tubuh korban. Bukan tampa alasan. Membeli darah yang sudah dikemas lebih aman bagi kami. Kami tidak perlu khawatir darah yang kami beli berasal dari orang yang sakit atau memiliki gangguan lainnya yang bisa mengurangi nafsu makan kami dan juga kami dapat memilih rasa apa saja dari golongan darah yang berbeda. Praktis bukan.
********************
"Sherina... Sherina..."
Dalam kegelapan aku mendengar suara. Suara seorang wanita seperti memanggilku. Suara yang begitu sedih semakin jelas terdengar. Aku membuka mataku perlahan, begitu berat namun tetap aku paksakan. Dari gelapnya pandanganku, mulai muncul sinar putih yang semakin terang. Hal yang pertama aku lihat adalah seorang wanita berlinang air mata. Wajah tanpa riasan dengan mata sebam akibat menangis dalam jangka waktu yang lama. Wanita itu menggegam erat tanganku, diciumnya beberapa kali. Air mata tidak henti-hentinya mengalir membasahi pipinya. Ingin rasanya aku mengusap air mata itu namun aku tidak memiliki tenaga untuk melakukannya.
Di samping wanita itu ada seorang pria dengan mata biru tajam menatap redup ke arahku. Ia tidak menangis, tapi dari raut wajahnya jelas ia menahan itu. Aku berusaha untuk berbicara. Rasanya sulit sekali, seperti ratusan tangan menutup mulutku. Air mata menetes di ujung mataku. Wanita itu mengusapnya lembut. Rasa hangat yang terpancar dari telapak tangannya sedikit memberiku tenaga. Pria disamping wanita itu pindah ke sebelah kiri ku. Ia melepaskan alat bantu pernapasan yang menutupi hidung dan mulutku agar mereka dapat mendengar apa yang ingin aku katakan.
"Si... Siapa... Kalian?" akhirnya aku dapat mengatakannya.
Mereka berdua saling menatap dan kembali melihat ke arahku dengan raut wajah bingung.
"Nak. Ini kami, ayah dan ibumu. Kau ingat?" kata wanita itu lembut.
Aku mengangkat sebelah alisku. Aku mencoba mengingat-ingat apa saja yang terjadi. Tapi tidak ada satupun ingatan yabg terlintas di kepalaku. Hanya ada kabut dan samar-samar suara. Semakin aku memikirkannya, itu membuat kepalaku sakit.
"Tidak. Sttt... Aku tidak ingat."
"Jangan di paksakan. Istirahat lah. Kau membutuhkan itu," elus lembut pria itu di kepalaku.
Aku masih meras ragu untuk memanggil mereka ayah dan ibu. Tapi rasa keterikatan yang kuat dan kehangatan yang mereka berikan, membuatku pasti. Aku melihat ayahku sedang berbicara dengan seseorang yang mengenakan jas putih panjang. Aku tidak mendengar percakapan mereka. Ayahku tampak gelisah. Beberapa kali ia berpikir dan berbicara lagi dengan pria itu. Ibuku mendekat, sepertinya bertanya. Ayahku mencoba menjelaskan dan kulihat ibuku menangis kembali. Aku memejamkan mataku ketika ibuku menoleh dengan tatapan sedih. Tak lama kemudian aku tertidur.
.
.
.
.
.
.
.
.
ξκύαε
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
HNF G
jd berasa minum jus atau susu kotak ya😄😄😄😄😄
2024-07-02
0
Yusee Justicia
novel ke 4 mu yg ak baca 🤗
2024-01-07
1
Alvino Kayen
aku membaca sampai jam 12
2023-03-06
2