Sinar mentari masuk melalui kaca jendela yang tinggi. Sinarnya tidak dapat mengenai ku karna tumpukan buku yang menghalangi. Aku terbangun oleh suara alaram yang aku pasang di hpku tadi malam. Aku masih ngantuk, dengan mata terpejam aku meraba-raba mencari dimana letak hpku. Jam alaramnya sangat menggangu. Aku mendapati hpku ada di atas tumpukan buku. Perlahan-lahan aku membuka mata melihat jam berapa sekarang.
"Oh... Hampir jam 07.00" ....? " Apa jam 7 !!! Astaga aku akan terlambat."
Aku tersentak dan langsung berdiri. Baru hendak melangkahkan kaki ku, tiba-tida ada aliran panas mengalir cepat menuju kepalaku. Pandanganku langsung berkunang-kunang dan rasa sakit menyerang kepalaku. Aku kehilangan keseimbangan yang membuatku jatuh terduduk. Aku terlalu terburu-buru berdiri tadi. Tak lama akhirnya rasa sakitnya hilang. Aku bergegas berlari menuju kamarku. Sampai disana aku langsung cuci muka dan menggosok gigiku. Aku mengambil tas dan bergegas turun. Aku mencari ayah dan ibuku namun aku tidak menemukan mereka. Pasti mereka sudah pergi duluan tapi kenapa tidak membangunkan ku?!!
"Paman Fang...!!" teriakku.
Tidak ada jawaban. Aku bertanya pada salah satu pembantu yang segera menghampiriku ketika ia menyadari aku mencari paman Fang. Ia berkata bahwa paman Fang baru saja pergi dengan ayah. Entah ada urusan apa.
"Sial!" gerutuku kesal.
Bagaimana caranya aku pergi ke sekolah kalau begini? Tanpa sada aku mala berjalan menuju garasi. Tidak ada satupun mobil disana kecuali satu yang tertutup kain putih. Aku menarik kain itu dan terlihatlah sebuah mobil berwarna merah gelap. Aku mengelus body mobil sambil mengitarinya. Mobil yang bagus. Ada selintas ingatan kasar menerobos kepalaku.
"Gawat aku akan terlambat!!"
"(Baru ingat kalau mau terlambat)."
Tampa pikir panjang aku masuk ke mobil. Menyalakannya dan menancap gas keluar dari garasi. Aku tidak tahu kalau aku bisa mengemudi bahkan kecepatannya hampir sama dengan paman Fang waktu itu. Dan yang lebih membingungkan lagi ternyata kunci mobil ini menggunakan sidik jariku. Aaa..... Sudahlah aku tidak mau ambil pusing soal ini terlebih dahulu. Hal ini bisa aku tanyakan nanti pada ayah, yang terpenting bagaimana caranya agar aku tidak terlambat ke sekolah. Aku menambah kecepatan mobil. Sampai di depan pintu gerbang aku melihat satpam sudah mau menutup pintu gerbang. Dengan modal nekat aku menerobos pintu gerbang itu yang baru tertutup sebagian, dan berhasil.
"Hei.....!! Dasar anak nakal...!!!" teriak satpam itu memarahiku.
"Maaf...!"
Aku memarkirkan mobil di tempat parkir yang ada di halaman belakang. Aku baru tahu ternyata kunci pintu mobil ini juga mengunakan sidik jari. Aku bergegas masuk ke gedung sekolah menuju ruang ganti. Pelajaran pertama adalah olahraga. Sampai disana aku lihat tinggal beberapa orang lagi yang sedang berganti pakaian. Salah satunya adalah Irina. Setelah ganti baju, aku dan beberapa teman dari kelasku segerah pergi ke kolam berenang. Olahraga kali ini adalah renang jarak menengah.
Ini mudah bagiku untuk mendapatkan peringkat pertama dalam perlombaan kali ini. Yang lebih seru lagi ternyata kelas kami akan bertanding melawan kelas sebelah. Itu kelas Lisa. Aku melihatnya sedang duduk santai di pinggir kolam berenang sambil melamun. Kakinya sesekali diayun di dalam air. Muncul ide jahil di kepalaku. Aku berenang perlahan ke arahnya, ia masih melamun dan tidak menyadari kehadiranku. Secara tiba-tiba aku menarik kakinya masuk ke kolam. Hal hasil ia tercebur ke dalam kolam berenang. Aku hanya tertawa melihat reaksinya terkejut.
"To.... Tolong.....! Tolong....!" teriak Lisa minta pertolongan.
Aku tidak tahu kalau ia tidak bisa berenang. Aku yang ada disana hanya melihatnya saja, tidak menolongnya, begitu juga dengan yang lain.
"Tenang saja Lisa. Airnya hanya sepinggang kok," kataku menyadarkannya sambil menahan tawa.
Lisa tersentak dan langsung berdiri. Dan benar saja airnya hanya sepinggangnya. Lisa melirik ke arah ku dan beralih ke yang lain. Ia kembali menatap tajam ke arahku dengan raut wajah marah.
"Lihat saja nanti. Aku akan membalasmu....!!!!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jam olahraga berakhir dan seperti yang aku harapkan aku mendapatkan juara pertama dalam perlombaan tadi. Setelah ganti baju, aku kembali ke kelas bersama dengan beberapa temanku lainnya. Sampai di kelas, Leah memanggilku sambil melambaikan tangan. Aku segera menghampirinya, ini tahu maksud kenapa ia memanggilku.
"Ada apa Leah?" tanyaku
"Maukah kau menemaniku ke gudang sekolah? Guru menyuruhku mengambil sesuatu disana."
"Em...... Baiklah."
"Ok," tanpa basa basi lagi Leah menarik ku keluar dari kelas.
"Apa harus sekarang?"
"Tentu saja. Tidak apa-apa kan?"
Aku mengikuti Leah pergi ke gudang sekolah. Di perjalanan hanya ada percakapan ringan antara aku dan Leah, sekedar menghilangkan keheningan. Aku sesekali menoleh kebelakang. Aku merasa ada seseorang yang mengikuti kami. Tapi hal ini tidak aku ceritakan pada Leah. Mungkin hanya perasaanku saja.
"Rin apa kau tahu...?"
"Tahu apa?" potongku sebelum Leah menyelesaikan ucapannya.
"Ada rumor yang mengatakan bahwa ada hantu seorang siswi yang bergentayangan di sekolah ini."
"Benarkah?" aku mulai tertarik dengan cerita Leah dan ingin mengetahuinya lebih detail.
"Kabarnya siswi itu bunuh diri di gudang sekolah."
"Gudang sekolah? Apa maksudmu tempat yang akan kita datangi saat ini?" tanyaku memastikan. Leah mengangguk cepat. "Apa alasannya siswi itu bunuh diri?"
"Tidak tahu. Itu masih misteri. Yang pasti arwah gadis itu masih berkeliaran disekitar gudang sekolah. Beberapa siswa pernah melihatnya, wajah arwah itu sangat mengerikan penuh darah...."
"Kita sedang menuju kesana. Apa kau tidak takut bercerita hal seram seperti itu?"
"Aku hanya ingin memberitahu mu."
Gelagak Leah sedikit aneh hari ini. Sepertinya ia sengaja ingin mengajaku ke gudang sekolah dan bercerita seram padaku. Terserah, aku ikuti saja permainan kecilmu ini. Aku ingin tahu apa rencanamu selanjutnya.
Akhirnya kami tiba di gudang sekolah. Gudang ini terletak di lantai dasar gedung sekolah. Memang terasa hawa yang berbeda disini. Mungkin rumor itu benar. Udara dingin semakin menusuk ketika gudang dibuka. Ruang gelap, berdebuh dan sedikit pengap. Membuatku mengibaskan tanganku didekat wajah untuk menghalau bau yang menyengat. Aku membuka gorden kaca jendela agar cahaya bisa masuk. Ruangan sempit penuh sesak dengan berbagai barang yang tidak digunakan sementara waktu ini. Semuanya ada disini.
"Barang apa yang ingin kita ambil disini?" tanyaku.
"Oh... Itu...."
Belum selesai Leah bicara tiba-tiba salah satu propeti hiasan natal jatuh dari rak dan menimbulkan suara yang nyaring ketika menghantam lantai. Mendengar hal itu membuat aku dan Leah terkejut, kami berdua saling pandang. Tidak ada orang lain selain kami yang ada diruangan ini dan juga kami belum menyentuh apapun selain menggeser gorden jendela. Aku dan Leah dibuat terkejut lagi dengan berbagai barang lainnya yang ikut berjatuhan juga. Leah mulai gemetar ketakutan. Dari reaksinya ini sepertinya bukan salah satu rencananya. Atau ia hanya pura-pura saja? Karna aku belum melihat siapapun dalang nya, tapi yang kurasakan hawa diruangan ini menurun secara drastis.
.
.
.
.
.
.
ξκύαε
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Retno Palupi
apa ini pembalasan Lisa?
2024-04-14
1
Permata Adinda
bnran arwah atau manusia y itu🤔
2023-07-17
2
Siti Arbainah
untung aja pelajaran olahraga renang jdi gak ada yg bkal kebauan gara" Sherina gak smpat mandi😅
2022-12-19
1