Malam yang tenang. Hanya terdengar suara beberapa serangga saling bersaut-sautan. Aku duduk di balkon kamarku sambil menikmat malam yang sunyi ditemani sinar bulan purnama. Cahayanya begitu terang dikelilingi bintang. Di kedamaian malam ini, aku mendengar suara lolongan serigala yang sepertinya bersenandung di bawah cahaya bulan purnama. Mungkin hanya perasaanku saja atau apa. Tapi suara lolongan itu mengingatkanku pada film yang baru saja aku tonton tadi. Film yang menceritakan tentang seorang pemuda yang diserang oleh serigala liar saat perjalanan pulang ke rumahnya. Tidak di sangka serigala itu adalah perwujudan dari manusia serigala. Hal itu menyebabkan pemuda tersebut menjadi salah satu dari mereka. Pada malam bulan purnama sempurna, ia berubah menjadi monster mengerikan dan berdarah dingin. Akhir ceritanya sangat tragis. Sang pemuda menyerang seorang wanita dan ternyata dia adalah pacarnya sendiri.
Udara dingin semakin menusuk. Aku kembali masuk ke kamar dan mengunci pintu. Aku bersiap-siap untuk tidur. Jam 02.30 dini hari, aku terbangun karna hawa panas menyelimuti tubuhku. Sangat tidak nyaman. Seluruh tubuhku basa oleh keringat. Aku bangun dari tempat tidur dan membuka jendela agar udara malam yang dingin dapat masuk. Tapi percuma, tidak ada pengaruh sama sekali. Tubuhku mala semakin panas terasa dan dadaku sakit. Apa yang terjadi? Kenapa panas sekali?
Jam tangan yang tidak perna aku lepaskan kali ini berbunyi. Bukan karna alarm. Aku bahkan tidak ingat perna menyetel alarm di jam tangan ini. Aku melihat ke jam tanganku, layar jam ini berubah, tidak menunjukan angka seperti biasa tapi mala menujukan monitor pengukur detak jantung. Aneh? Kenapa jamku memiliki fungsi ini? Semakin cepat irama jantungku, semakin cepat juga suara jam ini berbunyi. Tidak penting untuk mengetahuinya alasanya sekarang. Rasa terbakar kali ini tambah menyiksa. Aku meringkuk menahan rasa sakit yang menyerang dadaku, dan aku merasa tulang-tulangku bergeser perlahan-lahan. Aku tidak dapat menahanya lagi. Pelihatanku mulai menghilang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sinar hangat matahari masuk melalui jendela terbuka dan tepat menyinariku. Aku bangun sambil merekangkan diri. Seluruh badan, tangan dan kakiku terasa pegal-pegal. Aku melihat ke sekeliling, semuanya berantakan. Kamarku seperti kapal pecah. Aku baru sadar kalau aku semalam tertidur di lantai. Aku tidak ingat apa yang terjadi. Aku cuman merasakan hawa panas menyerangku dan..... Aku tidak tahu apa lagi setelah itu.
Tidak mau ambil pusing atas apa yang terjadi hari ini. Yang lebih penting saat ini adalah aku harus bergegas pergi ke sekolah. Gawat kalau aku terlambat lagi. Selesai mandi dan siap-siap. Aku turun ke bawah untuk sarapan, setelah sarapan aku pamit dan segera berangkat ke sekolah. Tentu saja dengan mobilku sendiri. Ayah menjelaskan bahwa sebenarnya itu adalah mobilku. Karna berhubung aku hilang ingatan, jadi untuk sementara ibu atau paman Fang yang mengantarku ke sekolah. Tapi hari ini aku diizinkan untuk membawa mobilku sendiri, dengan catatan jangan balapan liar karna alasan terlambat. Mengerti maksudku?
Saat menuju kelas, aku sedikit melamun. Kejadian semalam tidak aku ceritakan pada siapapun. Dan untuk masalah jam tanganku yang menunjukan monitor detak jantung sebelum kejadian, masih menjadi buah pikirku saat ini. Pasti ada alasan dibalik semua ini. Yang dapat aku pastikan sekarang ini, bahwa orang tuaku tidak mengetahui hal ini sebelumnya atau aku memang merahasiakannya dari mereka. Yang menjadi pertanyaan ku adalah untuk apa jam ini? Apa kegunaannya sebagai peringatan akan terjadi sesuatu? Atau tanda bahaya? Kenapa kamarku berantakan? Apa semua itu adalah ulahku sendiri? Atau orang lain? Dari mana jam ini berasal? Apa sebaiknya aku bertanya pada orang tuaku?
Aku terus melamun Sepanjangan jalan menuju kelas. Aku bahkan tidak menghiraukan teman-temanku yang memanggil dan bahkan sampai-sampai tidak memperhatikan jalan. Tampa sengaja aku menabrak seseorang. Aku melihat siapa yang baru saja aku tabrak. Oh..... Tidak. Lagi-lagi aku menabraknya.
"Maaf maaf. Aku tidak sengaja," untung kali ini aku tidak membuat kami terjatuh seperti dikantin waktu itu.
"Lagi."
"Maaf."
"Sudahlah, tidak perlu minta maaf."
Astaga senyumnya manis sekali. Kenapa aku selalu bertemu dengan ya dalam keadaan seperti ini? Aku hanya menunduk dan sesekali meliriknya.
"Apa kau ada kegiatan hari ini?" tanya Perchye membuatku sadar dari lamunan.
"Eh.... Tidak. Tidak ada kegiatan sama sekali."
"Mau nonton pertandingan baseball. Masih ada kursi kosong di ruang VIP."
"Oke."
"Kalau begitu sampai jumpa nanti di lapangan baseball," Perchye berlalu pergi.
Aku sungguh sangat senang. Tidak aku sangka Perchye akan mengajakku menonton pertandingan baseball. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nantinya. Duduk berdua sambil menikmati pertandingan yang mendebarkan dan bersorak bersama ketika tim yang kami dukung mencetak angka. Aku sudah tidak sabar menunggu hari sore tiba. Hanya ada satu pertanyaan. Baseball itu adalah permainan apa?
Sore hari yang aku nantikan. Aku begitu tersiksa menunggu pelajaran terakhir usai. Perchye datang ke kelasku menepati janjinya. Kami berdua berangkat bersama menuju lapangan baseball yang ada di samping gedung sekolah. Saat perjalanan kesana, aku merasa canggung berjalan bersama Perchye, hal ini dikarnakan semua mata wanita di sekolah ini menatapku aneh. Aku seperti makanan siap santap di mata mereka.
Setelah melalui rintangan yang berat, kami akhirnya sampai di lapangan baseball. Disana sudah ramai penonton dari kalangan siswa siswi. Bukan hanya murit dari sekolah kami saja, tapi juga murit dari sekolah lain yang menjadi lawan pertandingan baseball kali ini. Pertandingan ini adalah pertandingan persahabatan antar sekolah yang biasa diadakan hanya untuk bersenang-senang. Atau latihan untuk menyambut pertandingan yang sebenarnya. Tapi pertandingan ini juga memiliki hadiah bagi sang juara dan tim yang menang akan menjadi tuan rumah untuk pertandingan selanjutnya.
"Jadi ini maksudnya kursi kosong diruang VIP?" kataku datar ketika mengetahui kenyataan yang tidak sesuai harapan.
"Ini lebih bagus dari kursi penonton. Kau bisa melihat pertandingan dari dekat," kata Perchye setelah keluar dari ruang ganti.
"Sangat dekat sampai-sampai bola bisa mengenai kepalaku."
"Itu tidak mungkin."
"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau juga ikut main dalam pertandingan ini?"
"Oh... Apa yang kau pikirkan? Apa kau berharap kita nonton bersama di kursi penonton sepeti pasangan kekasih?" kata Pechye menggoda. Aku segera memalingkan muka.
Dasar pria satu ini. Apa dia memang selalu bicara seperti ini pada semua gadis? Aku benar-benar kesal dibuatnya. Dan lagi, bagaimana ia tahu isi pikiranku? "Tidak. Siapa juga yang berpikiran seperti itu. Aku hanya..... Hanya merasa tidak nyaman saja duduk disini. Terlebih lagi, aku satu-satunya perempuan disini."
"Haha..... Siapa bilang kau....." kalimatnya terputus ketika salah satu timnya memanggil. "Baiklah pertandingannya akan segera dimulai. Do'akan aku ya!" Perchye berlari menghampiri teman-temannya.
"Kau tidak membutuhkan itu. Kau pasti menang!" teriakku membuat ia menoleh sambil tersenyum. Matanya sangat indah ketika menatapku dari balik topinya.
Peluit dibunyikan, pertanda permainan dimulai. Kali ini Perchye bertugas melempar bola. Aku terus memperhatikannya, setiap gerakan yang ia lakukan membuatku tidak ingin berkedip. Aku sekarang ini sedang duduk di kursi yang dikhususkan untuk para pemain. Terdapat beberapa pemain cadangan yang sedang asik berbincang sambil menunggu giliran. Aku duduk di kursi paling ujung dari mereka. Itu aku lakukan karna aku tidak mengenal satupun dari mereka, dan terlebih lagi aku merasa canggung untuk berbicara dengan beberapa pria tampan ini. Apakah semua pemain ini mendapatkan perawatan kecantikan?! Kenapa mereka begitu mempesona?!
"Tidak aku sangka ternyata kau gadis yang dikatakan kak Perchye."
".....!"
.
.
.
.
.
.
.
ξκύαε
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Retno Palupi
apa sering keturunan serigala?
2024-04-14
1
Siti Arbainah
Mungkin malam itu Sherina mau brubah jdi serigala jga ya tpi dia gak sadar aplgi mlam bulan purnama kan
2022-12-19
1
WR ξκύαε
terima kasih
2021-04-08
1