BAB 15 - Percayalah Padaku

POV JIHAN

Aku memeluk sangat erat tubuh mas Arick, seolah aku telah kehilangan dia dan kini aku mendapatkannya kembali.

Aku merengkuh tubuhnya dan menciumi aroma tubuh mas Arick dalam-dalam.

"Mas, kamu bau keringat." Ucapku jujur, sebenarnya aku sangat menyukai aroma tubuhnya ini, aku hanya ingin menggodanya saja.

"Asal kamu tahu saja Ji, ini adalah bau perjuangan ku untuk menemukan mu."

hahahaha, aku terkekeh pelan mendengar ucapan mas Arick tidak ingin tertawa ku membangunkan Zayn, perjuangan apa? tinggal jemput kesini saja apa susahnya?

"Kamu tidak percaya?

Aku menggeleng pelan, sambil mengulum senyum untuk menahan tawa.

Mas Arick kemudian menarik ku kembali masuk kedalam dekapannya.

"Aku sangat merindukan mu Ji." Suara mas Arick terdengar lirih ditelinga ku, seolah dia telah melalui hari yang sangat berat.

"Aku juga sangat merindukan mu Mas." Jawab ku jujur.

"Apa kamu sudah mencintai aku Ji?"

"Sepertinya begitu."

"Kenapa sepertinya?" Tanya mas Arick sambil melerai pelukan kami, ia menatap mataku dalam-dalam.

"Menurut Mas, cinta itu apa?" Tanya ku, aku menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari-jari agar terlihat lebih rapi.

"Apakah jika aku takut kehilangan Mas, itu artinya aku mencintai Mas Arick?" Tanya ku lagi.

"Jika aku ingin Mas Arick selalu memelukku seperti ini apakah itu artinya aku juga mencintai Mas Arick?" Aku terus bertanya dan mas Arick hanya diam sambil sibuk menatap mataku.

"Bukan, bukan seperti itu cinta." Jawab mas Arick, tanganku yang sedang menyisir rambutnya langsung berhenti seketika itu juga.

"Jadi cinta itu apa?" Tanya ku dengan perasaan yang was-was.

"Cinta itu jika kamu bersedia memberikan Zayn seorang adik, hahahaha." Mas Arick tertawa cukup keras, hingga Zayn menggeliat-geliat, tidurnya terusik gara-gara tawa sang ayah.

"Mas, jangan berisik!" Aku menegurnya pelan sambil mencubit perutnya.

"Aduh! sakit sayang. Sini peluk lagi." Mas Arick kembali memelukku erat setelah puas menggoda aku.

"Cinta itu memang rumit, tapi bagiku cinta itu adalah kamu. Apapun tentang kamu itu adalah cinta. Aku ingin berjodoh denganmu Ji, di dunia dan di akhirat."

Hatiku tersentuh mendengar penuturan mas Arick, dengan sendirinya bibirku pun membentuk sebuah senyuman.

"Aku mencintai mu Mas." Lidahku yang biasanya kelu tiap ingin mengucapkan kata-kata ini, tapi entah mengapa sekarang aku begitu fasih mengucapkannya.

"Hem, tapi maaf Ji, Aku lebih mencintai mu." Seloroh mas Arick, dia kembali menarik ku dan mencium bibir ku dengan lembut.

Kami kembali berciuman dengan mesra, tak ingin terburu-buru menikmati bibir satu sama lain, seolah waktu yang kami miliki masih begitu banyak.

Hingga tangisan Zayn menghentikan lilitan lidah kami, tangan mas Arick yang sudah masuk kedalam bajuku pun langsung ditariknya cepat untuk keluar.

Kami sama-sama terkekeh pelan, persis seperti pasangan kekasih yang sedang kepergok bermesraan.

"Aduh, anak ibu bangun, ini sayang nen nya, a a am." Aku membelakangi mas Arick dan mulai menyusui Zayn.

Ku rasakan mas Arick memelukku dari belakang dan kembali menciumi pucuk kepala ku.

"Mas, elap dulu badan mu ini, memangnya bisa tidur dengan keadaan seperti itu?" Ucapku pelan, aku menoleh kebelakang dan mas Arick langsung mencuri kecupan di bibir ku.

"Mas." Aku menegurnya, yang ditegur hanya senyum-senyum tidak jelas.

"Sebenarnya apa yang sudah kamu lalui hari ini Mas? kenapa kamu bisa langsung memaafkan aku?" Tanyaku sambil kembali menatap Zayn.

"Banyak yang sudah aku lalui hari ini Ji, keringat ini buktinya. Ya sudah, aku mandi dulu ya."

"Di elap saja Mas, sekarang sudah jam setengah satu malam."

Ku lihat mas Arick mengangguk kecil dan mulai masuk ke dalam kamar mandi. Benar-benar malam yang indah, entah doaku yang mana yang dikabulkan oleh Allah, hingga malam ini suamiku telah kembali memelukku lagi, bahkan dia menerima semua kekurangan ku.

Aku menciumi kepala Zayn yang kembali tertidur, merasa sangat bersyukur dengan semua yang terjadi pada hidup kami.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

POV ARICK

Selesai shalat subuh berjamaah, aku langsung mengajak Jihan untuk pulang ke rumah kami sendiri.

Melihat senyum Jihan yang sudah kembali merekah, papa dan ibu pun mengizinkan kami untuk pulang. Meski aku lagi-lagi aku harus mendapatkan ceramah panjang kali lebar dari papa dan ibu.

Jika tidak bisa merawat Jihan dan Zayn, biar papa yang merawat mereka.

Kamu kalau masih sibuk saja sama pekerjaan, untuk apa menikah. Selama kita masih hidup jangan hanya sibuk mencari harta dunia saja, harusnya kita juga menyiapkan bekal untuk diakhirat nanti. Sebaiknya kamu berhenti saja bekerja di sana dan memulai usaha sendiri. Usaha kecil-kecilan dulu, yang penting waktu mu bersama keluarga lebih banyak.

Ingat Rick, kesuksesan mu diluar sana itu tergantung bagaimana kebahagiaan didalam rumah mu.

Aku menerima semua nasihat papa dan ibu dengan lapang dada. Tiap kali aku mendapatkan wejangan seperti ini aku juga merasa lebih tenang, seperti menemukan petunjuk jalan disaat aku tersesat.

Saat ini aku dan Jihan sudah berada didalam mobil, mulai memasuki jalan raya.

"Ji, kamu mau beli bubur ayam tidak?" Aku menawarkan makanan kesukaan Jihan, aku menggenggam tangannya dan menatapnya sekilas.

"Coba panggil aku lagi Mas?"

Aku melirik Jihan lagi, apa maksudnya? panggil aku lagi?

"Ji." Aku mengikuti keinginannya, ku lihat dia tersenyum dengan malu-malu.

"Kenapa?" Tanya ku yang sudah sangat penasaran.

"Aku sangat suka mendengar mas Arick memanggilku seperti itu." Jawabnya, ia mengeratkan genggaman tangan ku.

"Maafkan aku ya?" Aku ingat, kemarin saat marah aku memangilnya dengan sebutan Mbak, pastilah Jihan sangat terluka akan hal itu.

Ya Allah, aku benar-benar kekanak-kanakan.

"Sudahlah Mas, kita berdua sama-sama salah. Jadi jangan meminta maaf lagi, cukup kita jadikan pelajaran agar rumah tangga kita menjadi semakin kuat."

Aku tersenyum mendengar penuturan Jihan. Oh iya, aku ingat satu hal lagi, hal yang aku tidak ingin Jihan menjadi salah paham.

"Kemarin waktu kamu menelpon ku apa yang mengangkat adalah Jasmin?" Aku menghentikan mobil ku di lampu merah, aku melihat kearahnya dan menatap matanya yang mulai sendu.

"Iya Mas." Jawab Jihan sambil menurunkan pandangan.

"Ji, lihat mataku." Jihan mulai mengangkat wajahnya kembali, ku lihat ada keraguan di bola matanya.

"Aku meminta maaf untuk hal itu, aku tidak tahu bagaimana caranya Jasmin bisa mengangkat telepon mu, tapi yang jelas ponsel ku memang tertinggal di kantor." Aku menjelaskan dengan selembut mungkin, tidak ingin kata-kata ku kembali menyakiti Jihan.

"Tidak apa-apa Mas, aku mengerti." Jawab Jihan dengan suara yang sangat pelan.

"Mengerti apa?" Tanya ku menyelidik, aku tidak mau dia salah paham.

"Mengerti kalau wajar saja Jasmin mengangkat ponsel mu, karena dia itu adalah asisten mu dan juga teman mu."

"Itu tidak wajar Ji, harusnya dia memberikan saja telepon itu padaku dan bukan malah mengangkatnya."

Ku lihat Jihan mulai menggigit bibir bawahnya, jika sudah seperti itu berarti dia sudah kehabisan kata-kata.

"Percayalah padaku Ji, insyaallah kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi." Jelasku sambil mengelus pipinya dengan lembut.

Aku mendekat dan mencium bibir Jihan sekilas, lalu kembali melaju karena lampu rambu lalu lintas sudah berubah menjadi hijau.

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

modus itu mah

2025-02-17

0

⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢

⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢

ademm😅😅😅

2025-01-06

0

andi hastutty

andi hastutty

Dunia halu kenapa laki2 nya baik semua yah 😂😜🤭

2024-09-24

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Tidak Memiliki Alasan
2 BAB 2 - Pernikahan Kedua
3 BAB 3 - Gugup
4 BAB 4 - Ji
5 BAB 5 - Kehabisan Kata-Kata
6 BAB 6 - Mulai Membiasakan Diri
7 BAB 7 - Harus Terbiasa
8 BAB 8 - Tanpa Sadar
9 BAB 9 - Mendiamkan Aku
10 BAB 10 - Aku Adalah Arend Dimatamu
11 BAB 11 - Pungguk Merindukan Bulan
12 BAB 12 - Berkutat Dengan Masa Lalu
13 BAB 13 -Penuh Penyesalan
14 BAB 14 - Apakah Kamu Percaya?
15 BAB 15 - Percayalah Padaku
16 BAB 16 - Menghindari Fitnah
17 BAB 17 - Itsbat Nikah
18 BAB 18 - Tidak Melihat Keberadaan Ku
19 BAB 19 - Sangat Beruntung
20 Tokoh Turun Ranjang
21 BAB 20 - Memperkenalkan Aku
22 BAB 21 - Menjadi Teman
23 BAB 22 - Masalah Lila
24 BAB 23 - Ya Allah Bantu Aku
25 BAB 24 - Suka Saat Di Kursi
26 BAB 25 - Tetap Berada Di Sampingku
27 BAB 26 - Terbuka Satu Per Satu
28 BAB 27 - Selalu Mendoakan Kamu dan Jihan
29 BAB 28 - Mimpi
30 BAB 29 - Sebuah Rencana
31 BAB 30 - Datang Ke Kantor Polisi
32 BAB 31 - Membohongi Istri
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109 Final Eps
111 MY SUGAR
112 Terikat Takdir Sang Penguasa
113 My Genius Twins Baby And CEO
114 RETURN
115 Asmara Di Usia 17 Tahun
116 jangan dibaca
117 Gairah Sang Casanova
118 Wajib Baca
119 After Divorce
120 Bride Of Choice Karya Lunoxs
121 Crazy Love karya baru Lunoxs
122 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1 - Tidak Memiliki Alasan
2
BAB 2 - Pernikahan Kedua
3
BAB 3 - Gugup
4
BAB 4 - Ji
5
BAB 5 - Kehabisan Kata-Kata
6
BAB 6 - Mulai Membiasakan Diri
7
BAB 7 - Harus Terbiasa
8
BAB 8 - Tanpa Sadar
9
BAB 9 - Mendiamkan Aku
10
BAB 10 - Aku Adalah Arend Dimatamu
11
BAB 11 - Pungguk Merindukan Bulan
12
BAB 12 - Berkutat Dengan Masa Lalu
13
BAB 13 -Penuh Penyesalan
14
BAB 14 - Apakah Kamu Percaya?
15
BAB 15 - Percayalah Padaku
16
BAB 16 - Menghindari Fitnah
17
BAB 17 - Itsbat Nikah
18
BAB 18 - Tidak Melihat Keberadaan Ku
19
BAB 19 - Sangat Beruntung
20
Tokoh Turun Ranjang
21
BAB 20 - Memperkenalkan Aku
22
BAB 21 - Menjadi Teman
23
BAB 22 - Masalah Lila
24
BAB 23 - Ya Allah Bantu Aku
25
BAB 24 - Suka Saat Di Kursi
26
BAB 25 - Tetap Berada Di Sampingku
27
BAB 26 - Terbuka Satu Per Satu
28
BAB 27 - Selalu Mendoakan Kamu dan Jihan
29
BAB 28 - Mimpi
30
BAB 29 - Sebuah Rencana
31
BAB 30 - Datang Ke Kantor Polisi
32
BAB 31 - Membohongi Istri
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109 Final Eps
111
MY SUGAR
112
Terikat Takdir Sang Penguasa
113
My Genius Twins Baby And CEO
114
RETURN
115
Asmara Di Usia 17 Tahun
116
jangan dibaca
117
Gairah Sang Casanova
118
Wajib Baca
119
After Divorce
120
Bride Of Choice Karya Lunoxs
121
Crazy Love karya baru Lunoxs
122
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!