BAB 11 - Pungguk Merindukan Bulan

Bodoh.

Itulah satu kata yang pantas untuk ku, diawal-awal aku menikah dengan mas Arick, ibu Nami dan ibu Sofia selalu mengingatkan aku tentang menjaga perasaan mas Arick.

Tapi apa yang aku lakukan?

Aku menyebut nama mas Arend ketika aku berhubungan dengannya?

Astagfirulahalazim.

Jika aku menjadi mas Arick pastilah hatiku sangat hancur, ketika sedang berhubungan denganku suamiku memanggil nama wanita lain. Hanya dengan membayangkannya saja sudah membuat aku merinding.

Ya allah, aku ingin sekali memeluk mas Arick saat ini.

"Maafkan aku Mas." Ucapku lirih dengan air mata. Hanya inilah yang bisa aku ucapkan, meski aku tahu tidak akan mudah mas Arick memaafkan aku.

Lama aku menunggu tapi tidak ada jawaban yang keluar dari mulut suamiku. Hatiku makin pilu, saat melihat dia kembali acuh padaku.

Tidak apa-apa, aku pantas mendapatkan ini.

Selesai mas Arick dengan pekerjaannya, dia kembali membawa Zayn ke kamar, dia mencium Zayn dan kemudian merebahkan anak kami ke box.

Hatiku terenyuh, lihatlah Ji! lihatlah! suami mu sangat menyayangi anakmu. Tapi dengan bodohnya kamu menyakiti hatinya!

Berulang kali aku mengutuk diriku sendiri, karena kebodohan ku, aku menghancurkan semuanya.

Seperti biasa, jam 9 malam kami sudah merebahkan tubuh di ranjang. Aku masih bersyukur mas Arick mau tidur di kamar ini. Aku sempat berpikir mas Arick akan memilih tidur berpisah dengan ku.

Aku melihat punggung mas Arick, lagi-lagi dia tidur memunggungi ku. Aku menangis dalam diam melihat punggung suamiku ini. Tapi lagi lagi aku masih bersyukur, dia masih tidur disni.

Aku sengaja mengulur-ngulur waktu agar mataku tetap terjaga, membiarkan mas Arick tertidur terlebih dahulu. Aku ingin memeluknya, sangat ingin.

Jam 11 malam aku mulai mendengar suara napas mas Arick yang sudah mulai teratur. Aku yakin jika mas Arick sudah tertidur saat ini.

Dengan perlahan aku mendekat pada tubuh suamiku, perlahan aku memeluk tubuhnya dari belakang. Aku hirup dalam-dalam aroma tubuh mas Arick, seolah ini adalah candu bagiku, sedetik saja aku tidak menghirup aroma tubuhnya, aku bisa gila.

Aku sangat merindukan mu mas, rindu yang sangat banyak. Ya allah, bisakah engkau membawa ku kembali ke bulan september kami yang indah. Dimana kami saling menyayangi dan tidak ada sedikitpun jarak. Aku ingin memperbaiki semuanya ya Allah, hamba mohon, berilah hamba kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Lirihku dalam hati.

Aku mencium punggung mas Arick berulang, aku benar-benar seperti pungguk yang merindukan bulan. Mengharapkan sesuatu yang mustahil dapat dicapai.

Aku sadar, perasaanku pada mas Arick semakin dalam, aku takut kehilangan mas Arick didalam hidup ku.

Aku sadar, cinta untuk mas Arick sudah mulai menyentuh hatiku.

Deg! aku sangat terkejut ketika ku rasa tanganku yang melingkar diperut mas Arick digenggam olahnya.

Mas Arick belum tidur? atau dia terbangun gara-gara aku?

Aku semakin menangis, antara menangis bahagia dia sudi menggenggam tangan ku dan menangis sedih karena rasa bersalah yang semakin membesar dihatiku.

"Mas." Aku memanggilnya pelan dengan semakin mengeratkan pelukanku.

Mas Arick mulai membuat pergerakan, ia memutar badannya hingga kini menghadap padaku. Mas Arick menatap mata ku yang berlinang, dia kemudian menghapus air mataku secara perlahan.

Ya allah, aku sangat merindukan sentuhan suamiku ini.

"Aku minta maaf Mas." Lagi-lagi aku meminta maaf, rasanya semua kata maaf di dunia ini ingin aku berikan semua padanya.

Ku lihat mas Arick mengangguk kecil tanpa suara dan dia membawa ku ke dalam dekapannya.

Aku menangis sejadi-jadinya didalam dekapan mas Arick.

"Aku sangat merindukan mu Mas, percayalah padaku." Ucapku sesenggukan.

"Jujur saja Mbak, aku belum bisa memaafkan mu." Jawab mas Arick dengan suara pelan, tangannya terus mengelus punggungku, memberi ketenangan. Tapi bukannya tenang, aku malah semakin gusar.

"Saat ini aku hanya melakukan semuanya demi Zayn." Jawabnya jujur, hatiku mencelos mendengar ucapan mas Arick.

Seperti de javu, seolah aku pernah mengatakan tentang ini. Jika kasih sayang di rumah tangga kami hanya akan tertuju pada Zayn, sedangkan diantara aku dan mas Arick, tidak ada.

"Kamu berhak marah padaku mas, tapi jangan diamkan aku, jangan anggap aku tidak ada." Aku memohon, meski rasanya aku sudah tidak pantas untuk meminta apapun darinya.

"Baiklah." Ucap mas Arick, terdengar sangat dingin ditelingaku.

Aku tahu, mas Arick memang saat ini memeluk tubuhku tapi tidak dengan hatinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Mbak, besok sabtu kamu mau pulang ke rumah ibu Nami tidak?" Tanya mas Arick padaku, saat ini aku sedang menemaninya sarapan, sebelum dia berangkat kerja.

Aku tersenyum getir, panggilan Mbak yang dia berikan padaku benar-benar seperti sebuah pertanda jika jarak diantara kami masih membentang. Tapi aku bisa apa? harusnya pun aku masih bersyukur sekarang mas Arick sudah mau berbicara dengan ku, ya kan?

"Aku terserah mas Arick saja, jika mas mau mengantar ku pulang aku akan senang."

Ku lihat dia tetap fokus pada makanannya.

"Baiklah, sabtu besok kita pulang. Oh iya mbak, malam ini aku akan pulang larut malam. Mungkin jam 10 malam baru sampai di rumah, sedang ada acara penting di hotel." Jelas mas Arick, tapi dia tidak menatap ku meski aku terus melihat kearahnya.

"Iya Mas." Jawab ku lemah.

"Mbak tidak usah menunggu ku, temani saja Zayn di kamar."

"Iya Mas."

Hatiku bak diiris sembilu, ternyata seperti ini rasanya jika suami dan istri sedang dilanda masalah. Ku pikir hidupku akan sempurna dan selalu bahagia, ternyata harapan ku benar-benar terlalu tinggi.

Dulu, saat aku membina rumah tangga dengan mas Arend, jika kami ada masalah kami dapat dengan mudah menyelesaikannya, semudah memberikan kecupan dibibir maka semuanya akan selesai. Tapi kini?

Astagfirulahalazim, apa yang aku lakukan? kenapa aku malah membandingkan antara mas Arick dan mas Arend?

Aku menggeleng pelan, kemudian mengangguk kecil.

Tidak apa apa Ji, kamu tetap harus bersyukur, bagaimanapun keadaannya, mas Arick masih bersama mu.

Selesai sarapan, mas Arick menggendong Zayn sebentar, ini adalah kebiasaannya selama ini. Sebelum berangkat kerja, mas Arick akan menyempatkan waktu untuk bersama dengan Zayn. Ia juga menciumi wajah Zayn berulang kali. Dulu aku juga mendapatkan kecupan manis itu, tapi sekarang? aku hanya bisa tersenyum getir.

"Jaga Zayn, aku berangkat dulu ya Mbak." Mas Arick berpamitan padaku seraya memberikan Zayn dalam dekapan ku.

Aku hanya bisa mengangguk, kemudian memperhatikan punggung mas Arick yang semakin lama semakin menjauh, hingga lama-lama tak terlihat lagi di pelupuk mata.

Tidak ada kecupan, tidak ada belaian dan tidak ada sentuhan.

Kamu tetap harus bersyukur Ji, mas Arick masih berpamitan dengan mu.

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

haduh susah juga ya

2025-02-17

0

⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢

⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢

🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺

2025-01-06

0

andi hastutty

andi hastutty

Susahnya ikutan sedih yah

2024-09-24

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Tidak Memiliki Alasan
2 BAB 2 - Pernikahan Kedua
3 BAB 3 - Gugup
4 BAB 4 - Ji
5 BAB 5 - Kehabisan Kata-Kata
6 BAB 6 - Mulai Membiasakan Diri
7 BAB 7 - Harus Terbiasa
8 BAB 8 - Tanpa Sadar
9 BAB 9 - Mendiamkan Aku
10 BAB 10 - Aku Adalah Arend Dimatamu
11 BAB 11 - Pungguk Merindukan Bulan
12 BAB 12 - Berkutat Dengan Masa Lalu
13 BAB 13 -Penuh Penyesalan
14 BAB 14 - Apakah Kamu Percaya?
15 BAB 15 - Percayalah Padaku
16 BAB 16 - Menghindari Fitnah
17 BAB 17 - Itsbat Nikah
18 BAB 18 - Tidak Melihat Keberadaan Ku
19 BAB 19 - Sangat Beruntung
20 Tokoh Turun Ranjang
21 BAB 20 - Memperkenalkan Aku
22 BAB 21 - Menjadi Teman
23 BAB 22 - Masalah Lila
24 BAB 23 - Ya Allah Bantu Aku
25 BAB 24 - Suka Saat Di Kursi
26 BAB 25 - Tetap Berada Di Sampingku
27 BAB 26 - Terbuka Satu Per Satu
28 BAB 27 - Selalu Mendoakan Kamu dan Jihan
29 BAB 28 - Mimpi
30 BAB 29 - Sebuah Rencana
31 BAB 30 - Datang Ke Kantor Polisi
32 BAB 31 - Membohongi Istri
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109 Final Eps
111 MY SUGAR
112 Terikat Takdir Sang Penguasa
113 My Genius Twins Baby And CEO
114 RETURN
115 Asmara Di Usia 17 Tahun
116 jangan dibaca
117 Gairah Sang Casanova
118 Wajib Baca
119 After Divorce
120 Bride Of Choice Karya Lunoxs
121 Crazy Love karya baru Lunoxs
122 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1 - Tidak Memiliki Alasan
2
BAB 2 - Pernikahan Kedua
3
BAB 3 - Gugup
4
BAB 4 - Ji
5
BAB 5 - Kehabisan Kata-Kata
6
BAB 6 - Mulai Membiasakan Diri
7
BAB 7 - Harus Terbiasa
8
BAB 8 - Tanpa Sadar
9
BAB 9 - Mendiamkan Aku
10
BAB 10 - Aku Adalah Arend Dimatamu
11
BAB 11 - Pungguk Merindukan Bulan
12
BAB 12 - Berkutat Dengan Masa Lalu
13
BAB 13 -Penuh Penyesalan
14
BAB 14 - Apakah Kamu Percaya?
15
BAB 15 - Percayalah Padaku
16
BAB 16 - Menghindari Fitnah
17
BAB 17 - Itsbat Nikah
18
BAB 18 - Tidak Melihat Keberadaan Ku
19
BAB 19 - Sangat Beruntung
20
Tokoh Turun Ranjang
21
BAB 20 - Memperkenalkan Aku
22
BAB 21 - Menjadi Teman
23
BAB 22 - Masalah Lila
24
BAB 23 - Ya Allah Bantu Aku
25
BAB 24 - Suka Saat Di Kursi
26
BAB 25 - Tetap Berada Di Sampingku
27
BAB 26 - Terbuka Satu Per Satu
28
BAB 27 - Selalu Mendoakan Kamu dan Jihan
29
BAB 28 - Mimpi
30
BAB 29 - Sebuah Rencana
31
BAB 30 - Datang Ke Kantor Polisi
32
BAB 31 - Membohongi Istri
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109 Final Eps
111
MY SUGAR
112
Terikat Takdir Sang Penguasa
113
My Genius Twins Baby And CEO
114
RETURN
115
Asmara Di Usia 17 Tahun
116
jangan dibaca
117
Gairah Sang Casanova
118
Wajib Baca
119
After Divorce
120
Bride Of Choice Karya Lunoxs
121
Crazy Love karya baru Lunoxs
122
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!