BAB 13 -Penuh Penyesalan

"Rick! kamu mau kemana?"

Langkah ku terhenti ketika aku mendengar suara Jasmin memanggilku.

"Kamu mau kemana?" Tanya Jasmin lagi.

"Aku ada urusan sebent_"

"Urusan apa? ingat Rick, kita hari ini ada acara penting di ballroom hotel, semua orang sibuk mengurus itu kamu malah mau pergi lagi dan berkilah ada urusan." Jasmin memotong ucapan ku dengan cepat, dan dia menghampiri aku dengan beberapa berkas ditangannya.

Ya allah, kenapa disaat aku ingin memperbaiki hubungan ku dengan Jihan ada saja kendala.

Hari ini memang aku sangat sibuk, mau tidak mau pun aku memundurkan niat ku untuk pulang dan menemui Jihan. Akhirnya aku mengambil berkas yang diberikan oleh Jasmin dan kembali masuk ke dalam ruangan ku.

Aku terus memfokuskan pikiranku untuk pekerjaan, aku ingin segera menyelesaikannya dan segera pulang.

Hingga jam 8 malam, aku masih sibuk memeriksa perlengkapan acara malam ini di ballroom.

Akan ada kajian islam oleh Ustad Abu Ihsan, dan semua peserta yang menghadiri kajian ini adalah para tamu-tamu VIP hotel.

Semua hidangan dari makanan, minuman, bahkan pelayanannya pun menjadi tanggung jawab ku.

"Rick, duduk dulu, istirahat, sekalian kita mendengar isi kajian ini." Haris menarik tangan ku dan membimbing aku untuk duduk disampingnya.

Tak lama setelah itu, Jasmin dan Selena datang juga.

"Dimana Jodi dan Kris?" Tanya ku pada Haris.

"Mereka masih sibuk di bawah."

Aku mengangguk kecil dan kemudian fokus mendengarkan isi kajian ini.

Allah berfirman: Jika kamu berselisih tentang suatu masalah, maka kembalilah kepada Allah dan rasul-Nya.

Jangan mengedepankan ego, baik itu suami maupun istri. Tindakan antisipasi untuk menghindari perselisihan, yaitu kembali kepada perkataan Allah dan Nabi, di mana yang salah harus mengakuinya dan tidak mengedepankan ego.

Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan adalah dengan mengurangi berburuk sangka dan pikiran negatif pada pasangan. Tanamkan pemikiran bahwa percekcokan adalah ujian dari Allah SWT untuk lebih memantapkan keteguhan rumah tangga.

Selain itu, tanamkan pikiran bahwa pertengkaran adalah kesempatan untuk mendulang pahala dan melatih kesabaran. Jangan terlalu cepat untuk menyalahkan pasangan, karena bisa saja permasalahan itu muncul dari dosa-dosa kita terdahulu. Maka mulai banyaklah mengintrospeksi diri.

Mendengar penuturan Ustad Abu, aku seperti mendapatkan tamparan keras, aku meremat kedua tanganku sendiri di bawah meja.

Maafkan aku Ji.

Aku melihat jam di pergelangan tangan ku, jam 9.30.

"Ris, tolong hendel semuanya ya, aku harus segera pulang." Aku berpamitan pada Haris, niat ku aku pun ingin berpamitan dengan Jasmin dan Selena.

Tapi melihat wajah Jasmin yang tak ramah membuat aku mengurungkan niat. Tanpa peduli apapun lagi aku bergegas pulang.

25 menit perjalanan akhirnya aku sampai di rumah, aku bahkan berlari ke pintu utama setelah memasukan mobil ke dalam garasi.

Berulang kali aku menekan bell rumah, tapi cukup lama pula Jihan membukanya.

Ceklek!

Alhamdulilah, pintunya terbuka.

Namun aku langsung kecewa ketika yang membuka pintu bukanlah Jihan, melainkan mbak Puji.

"Jihan mana Mbak?" Tanya ku dengan tidak sabaran. Aku pun berjalan cepat ke kamar dan mbak Puji mengekor.

"Anu Mas, Mbak Jihan pulang ke rumah ibu."

Langkahku langsung terhenti di ruang tengah ketika mendengar jawaban mbak Puji.

"Pulang? ke rumah ibu?" Tanyaku lagi memastikan.

"Kenapa? kenapa Jihan tidak memberi tahu ku?" Aku mulai sedikit marah.

"Mbak Jihan sudah bilang sama Mas. Tapi tadi pas mbak Jihan telepon yang ngangkat asistennya mas Arick." Jawab mbak Puji ragu-ragu.

Astagfirulahalazim, aku langsung mencari ponsel ku di semua saku. Ternyata ponselku tertinggal di hotel.

Mungkinkah Jasmin yang memegangnya saat ini?

Astagfirulahalazim, aku mengacak rambutku frustasi.

Tanpa babibu, aku langsung menyusul Jihan tidak peduli lagi pada mbak Puji yang masih ingin berbicara.

Aku melaju cukup kencang memecah jalanan kota Jakarta, tujuan ku kini adalah rumah ibu Nami. Mungkin Jihan tidak sabar untuk menunggu sabtu, hingga ia pergi ke rumah ibu lebih awal.

20 menit perjalanan, akhirnya aku sampai di rumah ibu Nami. Merasa sedikit tak enak hati karena ini pertama kalinya Jihan pulang ke rumah ini setelah menikah dengan ku. Dan parahnya Jihan pulang sendiri.

Lagi-lagi aku mengacak rambut ku frustasi di depan pintu rumah ini. Apalagi ketika mengingat wajah mas Faruq, rasa-rasanya aku benar-benar malu.

Setelah cukup lama berdebat dengan hatiku sendiri, aku menekan bell rumah.

Cukup lama aku menunggu, mungkin ibu dan yang lainnya sudah tidur. Saat aku hendak berbalik pulang, pintu rumah di buka oleh mas Faruq.

Deg! Jantungku terasa dilempar batu. Ku lihat mas Faruq menatap ku penuh curiga.

"Arick, ada apa malam-malam begini kamu kesini? ayo masuk." Ajak mas Faruq dan aku mengikuti langkahnya.

Keringat dingin mulai muncul dikedua telapak tangan ku, juga di keningku. Jujur saja aku sangat takut akan kemarahan mas Faruq. Dulu aku berjanji untuk selalu menjaga adik kesayangannya Jihan, tapi apa yang aku lakukan kini?

"Ada apa Rick? apa ada sesuatu yang penting?" Mas Faruq mulai bertanya dan aku makin gamang.

"Saya ingin menjemput Jihan Mas." Jawab ku ragu-ragu, ku lihat dahi mas Faruq mengkerut, seolah bingung dengan jawaban yang aku berikan.

"Loh, Nak Arick, ada apa malam larut begini kamu kesini? ibu kira siapa yang datang, dimana Jihan?"

Deg! Ibu Nami datang dengan wajah cemas, ia langsung duduk di samping mas Faruq dan aku mulai kehabisan kata-kata.

Apa Jihan tidak disini?

"Kamu ada masalah dengan Jihan?" Tanya mas Faruq.

Ya allah, aku mengutuk diriku sendiri atas kecerobohan ku ini. Kenapa aku tidak bertanya dulu kepada mbak Puji, Jihan pulang ke rumah ibu siapa, ibu Nami atau ibu Sofia.

Kini aku terjebak dengan kecemasan ibu mertua ku dan ipar ku. Ku lihat wajah mas Faruq yang mulai tak ramah.

"Jawab Rick!" Mas Faruq mulai menaikkan intonasi suaranya.

"Faruq, jaga nada bicaramu. Ini sebenarnya ada apa Rick?" Ibu mencoba menengahi, meski aku tahu dia sama khawatirnya dengan mas Faruq. Dari wajah ibu tergambar dengan sangat jelas kekhawatirannya.

"Maafkan Arick Bu, Mas." Aku menelan salivaku dengan susah payah.

"Hari ini Arick sangat sibuk sehingga melupakan Jihan, saat Arick pulang, Jihan sudah tidak ada di rumah, kata mbak Puji Jihan pulang ke rumah ibu." Aku memberanikan diri menatap netra ibu Nami.

"Sepertinya Jihan pulang ke rumah ibu Sofia." Jelas ku sambil menghapus keringat dingin yang terasa mengalir di pelipis mata.

Aku mendengar helaan napas kasar penuh kekecewaan dari mas Faruq. Aku sangat gugup menunggu ucapan yang akan ia keluarkan.

"Ya sudah, jemput lah Jihan di rumah ibu Sofia. Aku harap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Seperti hidup di jaman purba saja, sampai komunikasi suami dan istri tidak terjalin."

"Sudahlah Faruq." Ibu Nami mengelus pundak mas Faruq, mencoba meredakan kemarahan ipar ku ini.

"Ibu ambilin minum dulu, habis minum kamu jemput susul Jihan ya." Ibu pun menghela napas dan segera berlalu ke dapur, aku tau beliau juga kecewa padaku.

Ya Allah. Batinku penuh penyesalan.

Terpopuler

Comments

⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢

⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢

jangan sampai jasmin ngomong yg ngak2

2025-01-06

0

anonim

anonim

Arick ini gegabah hp ketinggalan di kantor istri hubungin yang jawab perempuan

2024-10-08

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

pasti jasmine bicara yg ngak"

2024-08-20

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Tidak Memiliki Alasan
2 BAB 2 - Pernikahan Kedua
3 BAB 3 - Gugup
4 BAB 4 - Ji
5 BAB 5 - Kehabisan Kata-Kata
6 BAB 6 - Mulai Membiasakan Diri
7 BAB 7 - Harus Terbiasa
8 BAB 8 - Tanpa Sadar
9 BAB 9 - Mendiamkan Aku
10 BAB 10 - Aku Adalah Arend Dimatamu
11 BAB 11 - Pungguk Merindukan Bulan
12 BAB 12 - Berkutat Dengan Masa Lalu
13 BAB 13 -Penuh Penyesalan
14 BAB 14 - Apakah Kamu Percaya?
15 BAB 15 - Percayalah Padaku
16 BAB 16 - Menghindari Fitnah
17 BAB 17 - Itsbat Nikah
18 BAB 18 - Tidak Melihat Keberadaan Ku
19 BAB 19 - Sangat Beruntung
20 Tokoh Turun Ranjang
21 BAB 20 - Memperkenalkan Aku
22 BAB 21 - Menjadi Teman
23 BAB 22 - Masalah Lila
24 BAB 23 - Ya Allah Bantu Aku
25 BAB 24 - Suka Saat Di Kursi
26 BAB 25 - Tetap Berada Di Sampingku
27 BAB 26 - Terbuka Satu Per Satu
28 BAB 27 - Selalu Mendoakan Kamu dan Jihan
29 BAB 28 - Mimpi
30 BAB 29 - Sebuah Rencana
31 BAB 30 - Datang Ke Kantor Polisi
32 BAB 31 - Membohongi Istri
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109 Final Eps
111 MY SUGAR
112 Terikat Takdir Sang Penguasa
113 My Genius Twins Baby And CEO
114 RETURN
115 Asmara Di Usia 17 Tahun
116 jangan dibaca
117 Gairah Sang Casanova
118 Wajib Baca
119 After Divorce
120 Bride Of Choice Karya Lunoxs
121 Crazy Love karya baru Lunoxs
122 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1 - Tidak Memiliki Alasan
2
BAB 2 - Pernikahan Kedua
3
BAB 3 - Gugup
4
BAB 4 - Ji
5
BAB 5 - Kehabisan Kata-Kata
6
BAB 6 - Mulai Membiasakan Diri
7
BAB 7 - Harus Terbiasa
8
BAB 8 - Tanpa Sadar
9
BAB 9 - Mendiamkan Aku
10
BAB 10 - Aku Adalah Arend Dimatamu
11
BAB 11 - Pungguk Merindukan Bulan
12
BAB 12 - Berkutat Dengan Masa Lalu
13
BAB 13 -Penuh Penyesalan
14
BAB 14 - Apakah Kamu Percaya?
15
BAB 15 - Percayalah Padaku
16
BAB 16 - Menghindari Fitnah
17
BAB 17 - Itsbat Nikah
18
BAB 18 - Tidak Melihat Keberadaan Ku
19
BAB 19 - Sangat Beruntung
20
Tokoh Turun Ranjang
21
BAB 20 - Memperkenalkan Aku
22
BAB 21 - Menjadi Teman
23
BAB 22 - Masalah Lila
24
BAB 23 - Ya Allah Bantu Aku
25
BAB 24 - Suka Saat Di Kursi
26
BAB 25 - Tetap Berada Di Sampingku
27
BAB 26 - Terbuka Satu Per Satu
28
BAB 27 - Selalu Mendoakan Kamu dan Jihan
29
BAB 28 - Mimpi
30
BAB 29 - Sebuah Rencana
31
BAB 30 - Datang Ke Kantor Polisi
32
BAB 31 - Membohongi Istri
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109 Final Eps
111
MY SUGAR
112
Terikat Takdir Sang Penguasa
113
My Genius Twins Baby And CEO
114
RETURN
115
Asmara Di Usia 17 Tahun
116
jangan dibaca
117
Gairah Sang Casanova
118
Wajib Baca
119
After Divorce
120
Bride Of Choice Karya Lunoxs
121
Crazy Love karya baru Lunoxs
122
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!