BAB 16 - Menghindari Fitnah

POV JIHAN

Aku memegangi bibirku yang baru saja dikecup oleh mas Arick. Kemudian aku menurunkan tangan ku dan memegangi dada, jantungku berdebar seolah baru saja  mendapatkan ciuman pertama.

Aku melirik mas Arick yang masih fokus menyetir. Mendapatkan perlakuan manis seperti ini sudah berhasil meleburkan rasa cemburu ku.

"Mas, kenapa kita pulang buru-buru sekali? mas kan bisa berangkat kerja dari rumah ibu." Tanya ku, sedari tadi pertanyaan ini terus mengusik pikiran ku, apa mas Arick masih sangat sibuk hingga ia harus ke kantor pagi-pagi sekali.

Bukannya menjawab pertanyaan ku, ku lihat mas Arick malah tersenyum dan tetap fokus menyetir.

10 menit kemudian, aku dan mas Arick sampai Di rumah. Kami turun dan langsung disambut oleh mbak Puji.

"Ya ampun Mbak, seharian tidak bertemu dengan Zayn saya kangen sekali. Sini biar Mbak yang gendong."

Aku tersenyum seraya memberikan Zayn pada mbak Puji.

Terima kasih ya Allah, engkau mengelilingi aku dengan orang-orang baik yang berhati tulus.

Selepas kepergian mbak Puji mas Arick menarik tangan ku untuk mengikuti langkahnya, kami menuju kamar yang tadi malam tidak kami tiduri.

Sampai di kamar, mas Arick kemudian mengunci pintu dan menggendongku seperti pengantin baru.

Aku tertawa pelan didalam gendongan mas Arick, merasa lucu dan seperti tidak pantas.

"Mas apa-apaan sih? kita sudah tua Mas." Aku menggantungkan kedua tangan ku dileher mas Arick, takut jatuh.

"Memang sudah tua, kita bahkan sudah punya anak. Tapi itu bukan alasan untuk tidak memanjakan mu."

Hahahah, aku tertawa hingga mengeluarkan air mata.

"Ternyata Mas orangnya suka merayu ya." Ledek ku masih dengan kekehan kecil.

Tawaku mulai surut ketika mas Arick menatapku dengan intens, ia semakin mendekat dan menyesap bibirku dengan lembut.

Aku tahu mas Arick menginginkan lebih.

Dan pagi ini aku dan mas Arick kembali menyatu, decitan ranjang menjadi saksi bahwa kami benar-benar larut dalam penyatuan ini. Aku bahkan tanpa sadar berulang kali mendesah dan memanggil nama mas Arick.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

POV ARICK

Aku memeluk tubuh polos Jihan dengan erat, seirama dengan pelepasan ku yang sudah sempurna. Rasanya aku tidak pernah puas untuk memadu kasih dengannya.

Aku ingin lagi dan ingin lagi.

"Mas, sudah jam 7." Jihan mengingatkan aku, kulihat dadanya naik turun dengan napas terengah.

"Sekarang masih hari jum'at." Lagi-lagi Jihan mengingatkan aku, dengan terpaksa akhirnya aku menarik diri dari dalam tubuh Jihan.

"Baiklah." Aku menjawab dengan cemberut, lain halnya dengan Jihan yang malah menertawakan aku.

Melihat tawa Jihan itu, aku kembali mendapatkan ide untuk menguasai dirinya. Dengan seringai di bibirku aku kembali mengangkat tubuh polos Jihan, dan ikut membawanya masuk ke dalam kamar mandi.

Awalnya Jihan memberontak, namun lambat laun akhirnya dia mendesah juga.

Setelah cukup lama bergelut di dalam kamar mandi dan bersiap-siap ke kantor, akhirnya aku keluar kamar dengan senyum sumringah, sedangkan Jihan? wajahnya ditekuk dengan bibir mencebik.

"Maaf sayang."

"Hem." Jawab Jihan tidak peduli.

Hahahaha, ya Allah, hari ini aku bahagia sekali. Ternyata Zayn sudah kembali tidur dan sekarang dia sedang berada di kamar mbak Puji. Mbak Puji juga sudah menyiapkan sarapan untuk kami berdua.

"Terima kasih Mbak." Ucap ku kepada mbak Puji dengan senyum penuh arti.

Mbak Puji mengangguk dengan menahan senyumnya. Ya, sebenarnya ini adalah rencana ku dengan mbak Puji, sebelum pulang tadi aku menelpon mbak Puji dan memintanya untuk mengambil Zayn, aku meminta waktu kepadanya untuk berdua saja dengan Jihan.

"Mbak, sini kita sarapan bareng-bareng." Ajak Jihan pada mbak Puji.

"Tidak usah Mbak, saya tadi malah sudah sarapan lebih dulu. Habisnya Mbak Jihan sama Mas Arick lama sekali keluar dari kamar."

Ku lihat wajah Jihan merona mendengar penuturan mbak Puji, sumpah demi apapun, aku sangat suka melihat wajah Jihan seperti itu.

Selesai sarapan aku langsung berpamitan, hari ini aku datang terlambat ke kantor, tapi itu bukan masalah.

"Apa hubunganmu dengan Jihan sudah membaik? aku perhatikan dari tadi kamu tidak pernah berhenti untuk tersenyum." Jasmin memulai pembicaraan, saat ini aku dan dia sedang berjalan beriringan menuju restoran hotel. Ada komplain dari salah satu pelanggan VIP dan kami harus memeriksanya.

"Hubungan kami selalu baik, kenapa memangnya? jika kamu ingin setiap hari senyum-senyum seperti ini, maka menikahlah." Jawabku dengan senyuman, hubungan kami sebenarnya sudah berakhir cukup lama, Jasmin juga sebenarnya adalah wanita yang baik, karena itulah saat ini kami bisa berteman.

"Oh iya Jas, terima kasih kemarin kamu sudah mengangkat telepon Jihan. Tapi lain kali jangan kamu ulangi lagi, aku tidak mau Jihan berpikir yang macam-macam." Jelas ku sambil menatap cukup tajam pada Jasmin, aku ingin dia tahu bahwa ucapan ku ini sungguh-sungguh.

Jasmin hanya terdiam, seolah ucapan ku ini hanya angin lalu. Aku tidak peduli, yang penting aku sudah mengingatkannya.

Jam 4 sore semua pekerjaan ku selesai, aku langsung memutuskan untuk pulang, tidak tahan jika berlama-lama jauh dari istri dan anakku. Mungkin memang benar ucapan papa tadi pagi, sebaiknya aku berhenti bekerja dan memulai usaha sendiri.

"Rick, aku ikut dengan mu ya, mobilku masuk bengkel." Jasmin menghampiriku saat aku masih menunggu pintu lift terbuka.

Untunglah dari jarak tak cukup jauh, aku melihat Jodi.

"Pulanglah bersama Jodi, aku tidak bisa lagi mengantar mu pulang."

"Kenapa?" Tanya Jasmin dengan wajah kesal.

"Karena aku sudah menikah, menghindari fitnah itu lebih baik daripada memancingnya."

Jasmin tidak bisa berkata-kata hingga Jodi sampai di samping kami.

"Kenapa kalian diam-diam seperti itu, ingat Rick kamu sudah menikah, jangan mendekati Jasmin lagi." Jodi mengingatkan, aku tersenyum dan Jasmin semakin terlihat kesal.

"Baiklah, kalau begitu tolong pulanglah bersama Jasmin. Mobilnya sedang masuk bengkel."

"Oke." Jawab Jodi singkat.

Sampai di basement hotel kami berpisah, Jasmin masuk kedalam mobil Jodi dan aku kedalam mobil ku sendiri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

POV JIHAN

"Mbak Jihan."

"Apa Mbak Puji?" Jawab ku, saat ini aku dan mbak Puji sedang melipat baju, Zayn aku tidurkan di samping ku sambil mendengarkan lantunan surat-surat pendek al-qur'an melalui mainannya.

"Mbak pakai KB nggak?" Tanyanya.

Aku sedikit termenung, memikirkan pertanyaan mbak Puji. Dulu setelah lahiran, dokter juga menyarankan padaku untuk memakai KB setelah masa nifas selesai. Tapi hingga kini aku belum melaksanakan itu, bahkan aku sudah 2 kali berhubungan dengan mas Arick.

"Iya juga ya Mbak, aku lupa tentang KB."

"Tapi sebelum memakai KB Mbak tanya dulu sama Mas Arick. Biasanya ada juga suami yang melarang istrinya untuk memakai KB mbak."

Apa iya seperti itu? lagipula Zayn masih sangat kecil, tidak mungkin aku kembali hamil. Batinku penuh tanya.

Terpopuler

Comments

komalia komalia

komalia komalia

Berarti eric perjaka tingting,dan jihan dua kali nikah sama Orang yang sama rupa nya,dan bujang pula.

2024-12-24

0

Rita

Rita

alhamdulillah sdh baikan setelah pd kena wejangan

2025-02-17

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

lebih baik tanya dulu ji

2024-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Tidak Memiliki Alasan
2 BAB 2 - Pernikahan Kedua
3 BAB 3 - Gugup
4 BAB 4 - Ji
5 BAB 5 - Kehabisan Kata-Kata
6 BAB 6 - Mulai Membiasakan Diri
7 BAB 7 - Harus Terbiasa
8 BAB 8 - Tanpa Sadar
9 BAB 9 - Mendiamkan Aku
10 BAB 10 - Aku Adalah Arend Dimatamu
11 BAB 11 - Pungguk Merindukan Bulan
12 BAB 12 - Berkutat Dengan Masa Lalu
13 BAB 13 -Penuh Penyesalan
14 BAB 14 - Apakah Kamu Percaya?
15 BAB 15 - Percayalah Padaku
16 BAB 16 - Menghindari Fitnah
17 BAB 17 - Itsbat Nikah
18 BAB 18 - Tidak Melihat Keberadaan Ku
19 BAB 19 - Sangat Beruntung
20 Tokoh Turun Ranjang
21 BAB 20 - Memperkenalkan Aku
22 BAB 21 - Menjadi Teman
23 BAB 22 - Masalah Lila
24 BAB 23 - Ya Allah Bantu Aku
25 BAB 24 - Suka Saat Di Kursi
26 BAB 25 - Tetap Berada Di Sampingku
27 BAB 26 - Terbuka Satu Per Satu
28 BAB 27 - Selalu Mendoakan Kamu dan Jihan
29 BAB 28 - Mimpi
30 BAB 29 - Sebuah Rencana
31 BAB 30 - Datang Ke Kantor Polisi
32 BAB 31 - Membohongi Istri
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109 Final Eps
111 MY SUGAR
112 Terikat Takdir Sang Penguasa
113 My Genius Twins Baby And CEO
114 RETURN
115 Asmara Di Usia 17 Tahun
116 jangan dibaca
117 Gairah Sang Casanova
118 Wajib Baca
119 After Divorce
120 Bride Of Choice Karya Lunoxs
121 Crazy Love karya baru Lunoxs
122 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1 - Tidak Memiliki Alasan
2
BAB 2 - Pernikahan Kedua
3
BAB 3 - Gugup
4
BAB 4 - Ji
5
BAB 5 - Kehabisan Kata-Kata
6
BAB 6 - Mulai Membiasakan Diri
7
BAB 7 - Harus Terbiasa
8
BAB 8 - Tanpa Sadar
9
BAB 9 - Mendiamkan Aku
10
BAB 10 - Aku Adalah Arend Dimatamu
11
BAB 11 - Pungguk Merindukan Bulan
12
BAB 12 - Berkutat Dengan Masa Lalu
13
BAB 13 -Penuh Penyesalan
14
BAB 14 - Apakah Kamu Percaya?
15
BAB 15 - Percayalah Padaku
16
BAB 16 - Menghindari Fitnah
17
BAB 17 - Itsbat Nikah
18
BAB 18 - Tidak Melihat Keberadaan Ku
19
BAB 19 - Sangat Beruntung
20
Tokoh Turun Ranjang
21
BAB 20 - Memperkenalkan Aku
22
BAB 21 - Menjadi Teman
23
BAB 22 - Masalah Lila
24
BAB 23 - Ya Allah Bantu Aku
25
BAB 24 - Suka Saat Di Kursi
26
BAB 25 - Tetap Berada Di Sampingku
27
BAB 26 - Terbuka Satu Per Satu
28
BAB 27 - Selalu Mendoakan Kamu dan Jihan
29
BAB 28 - Mimpi
30
BAB 29 - Sebuah Rencana
31
BAB 30 - Datang Ke Kantor Polisi
32
BAB 31 - Membohongi Istri
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109 Final Eps
111
MY SUGAR
112
Terikat Takdir Sang Penguasa
113
My Genius Twins Baby And CEO
114
RETURN
115
Asmara Di Usia 17 Tahun
116
jangan dibaca
117
Gairah Sang Casanova
118
Wajib Baca
119
After Divorce
120
Bride Of Choice Karya Lunoxs
121
Crazy Love karya baru Lunoxs
122
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!