Episode 20 - Kesal!

Petang sudah menjelang saat semua mahasiswa baru selesai mengunjungi setiap stan di pameran UKM hari itu. Sebentar lagi saatnya jeda makan malam.

Masih ingat dengan poin-poin yang dikumpulkan di hari inisiasi kedua kemarin? Kelompok Amber keluar sebagai salah satu pemenangnya. Semua berkat koreografi konyol Chameron yang berhasil membuat poin mereka melejit dalam tantangan yel.

Sebagai hadiah, mereka mendapatkan privilege jamuan makan malam khusus sebelum malam kesenian dimulai di hari terakhir inisiasi mahasiswa baru ini. Jika biasanya mereka hanya makan nasi kotak yang sudah disediakan panitia sambil duduk tanpa beralaskan apapun, kali ini mereka bisa memilih sendiri makanan yang mereka inginkan dari meja prasmanan yang sudah lengkap terisi. Meja dan kursi makan pun tersedia di sana sehingga mereka bisa makan dengan lebih nyaman.

Walaupun yang memenangkan tantangan poin di hari kedua hanyalah tiga kelompok saja, ruang perjamuan makan itu tampak lebih riuh dari yang seharusnya. Ternyata, selain para pemenang, seluruh panitia inisiasi juga diperbolehkan makan di sana sebagai wujud apresiasi atas kerja keras mereka selama dua hari kemarin.

Bau harum makanan menyeruak di seluruh ruangan besar itu, membuat perut Amber dan Charemon semakin meronta. Minta segera diisi setelah sejak siang beraktifitas.

"Pantes rame banget. Kayanya panitia juga ikutan makan di sini" bisik Amber pada Charemon yang sibuk melirik ke meja hidangan penutup.

Waktu makan malam hanya dibatasi sekitar 1,5 jam saja karena pukul 19.30 nanti, puncak dari seluruh rangkaian inisiasi mahasiswa baru akan segera dimulai. Malam inagurasi.

Tak heran jika di ruang kelas yang dijadikan untuk area prasmanan itu terlihat beberapa panitia yang makan sambil mengenakan kostum yang tidak biasa. Nampaknya, mereka sudah bersiap untuk tampil nanti.

Salah satu yang paling banyak mencuri perhatian adalah Gian. Ia pun sama, terlihat sedikit lebih rapi dari yang biasanya.

Ini kali pertama Gian tampil sebagai salah satu pengisi acara di malam kesenian dan inagurasi semenjak dia menyandang status sebagai mahasiswa di universitas itu. Ia terpaksa tampil karena merasa tak enak kepada Kepala Prodi Desain Komunikasi Visual yang datang sendiri padanya untuk meminta bantuan.

Ya, Gian memanglah seorang mahasiswa Fakultas Seni Rupa. Walaupun begitu, ia tidak berada di program studi yang sama seperti Amber. Ia lebih tertarik untuk menimba ilmu di Jurusan Desain Komunikasi Visual.

Charemon yang menyadari keberadaan Gian sedang makan di ruangan itu langsung menyenggol-nyenggol Amber dengan sikutnya.

"Gian tuh," bisiknya.

"Sssttt … Diemin aja nggak usah diomongin. Pamali." Amber yang sejak tadi sebenarnya sudah tahu ada Gian di sana mengalihkan pandangannya pada hal lain.

"Jangan lihat aku … jangan lihat aku." Itu yang berulang kali Amber katakan di dalam hatinya.

Dalam situasi semacam ini, kadang, semesta seolah salah menangkap sinyal harapan. Buktinya, Gian malah tak sengaja menemukan Amber yang nampak sudah selesai mengambil makanannya dan akan beranjak ke salah satu meja makan yang tersedia.

Entah kenapa, setiap kali dia melihat Amber, muncul perasaan ingin mengganggunya. Kali ini pun begitu. Gian yang belum selesai dengan makannya berdiri dan membawa serta piringnya menuju ke meja Amber.

"Ke mana lo?" tanya Bimo yang duduk di sebelahnya. Gian bukannya menjawab tapi terus saja melangkah pergi, menuju ke arah Amber.

"Udah biarin aja. Dia baru iseng akhir-akhir ini," kata Egidia yang juga selalu ada di mana kedua lelaki itu berada.

Bimo dibiarkan kebingungan tanpa tahu apa-apa. Egidia pun tidak menjelaskan dan malah terus melanjutkan makannya.

Di sisi lain ruang jamuan makan itu, saat tengah asyik menyantap makanannya, Amber dikagetkan dengan kehadiran Gian yang tiba-tiba duduk di sebuah kursi yang masih kosong di kanan Amber.

"Ngapain duduk di situ?" tanya Amber setelah meneguk air putih setelah hampir tersedak karena kaget.

"Kursi ini kan kosong, jadi boleh dong gue duduk di sini," kata Gian dengan nada menyindir.

Nampaknya ia masih saja belum bisa move on dari kekesalannya soal spot parkir kala itu. Karena itulah kali ini ia membalas dengan hal yang ia anggap serupa.

Amber sadar bahwa Gian memang memberikan sindiran kepadanya. Karena itulah ia tak bisa membalas. Saat ini, hal terbaik yang harus ia lakukan hanyalah cepat-cepat menyelesaikan makannya supaya ia bisa lekas pergi dari situ.

Tinggal beberapa suap lagi. Walaupun berada dalam situasi yang canggung, Amber tak langsung pergi meninggalkan makanannya. Ia dididik untuk selalu menghabiskan makanan yang ia ambil sendiri sebagai wujud rasa syukur.

Di piring Amber hanya tinggal tersisa sebuah tempura udang yang memang sengaja ia sisakan untuk dimakan terakhir. Ya, Amber memang punya kebiasaan menyisakan lauk yang ia suka untuk menutup setiap makannya. Buatnya, hal semacam ini membuat pengalaman makan menjadi lebih menyenangkan. Selain itu, ini juga bisa meninggalkan memori tersendiri di otaknya mengenai tempat di mana ia menyantap makanan tersebut.

Amber baru saja akan mengambil sepotong tempura udang itu, ketika tiba-tiba Gian menancapkan garpunya di sana, mengambil tempura itu lalu memakannya. Berbeda dengan Charemon yang cuma bisa melongo melihat kelakuan Gian, Amber merasa kesal setengah mati.

"Ya, Tuhan. Kenapa ada orang yang ngeselinnya kaya gini?!" batinnya.

"Kamu ngapain sih?!" tanyanya dengan nada yang untuk pertama kalinya terdengar lebih kesal kepada Gian.

"Ngambil bayaran. Dua energy bar belum cukup," kata Gian yang lalu melanjutkan makannya.

"Ya ampun. Jadi ini masih soal itu?" batin Amber lagi di dalam hati.

Sungguh, Amber sebenarnya bukanlah orang yang bisa menunjukkan marahnya kepada orang lain. Ini juga bukan semata-mata soal tempura udang. Hanya saja, ia kesal sekali kenapa setiap kali bertemu, Gian selalu mengganggunya.

Mereka bahkan belum berkenalan secara resmi dan fakta itu membuat Amber semakin kesal. Bukan karena ia ingin berkenalan dengan Gian, tapi karena itu berarti Gian adalah masihlah orang asing di mata Amber. Itu membuat emosinya semakin meluap. Diganggu terus menerus oleh orang asing rasanya cukup menyebalkan.

Amber akhirnya hanya meminum air putih yang tersisa di gelas dan beranjak pergi dari sana. Kekesalannya bahkan membuat ia lupa bahwa ia meninggalkan Charemon yang masih belum selesai dengan makannya.

Di sisi lain, Gian malah terlihat sangat puas. Paling tidak itu yang Charemon baca dari wajahnya. Gian lalu pergi begitu saja tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Meninggalkan Charemon yang masih tampak kebingungan dengan apa yang baru saja ia saksikan.

Gian berjalan menjauh dari meja itu lalu kembali kepada Bimo dan Egidia yang memang masih menunggunya di tempat yang sama.

"Ngapain sih lo barusan?" tanya Bimo yang kesal karena hanya dia yang tidak tahu apa yang terjadi.

"Udah diem aja napa sih lo, Bim. Bawel amat dari tadi," kata Egidia yang menjejalkan sepotong brownie ke mulut Bimo lalu terpingkal.

Sementara Gian, ia tenggelam dalam lamunannya. Puas sekali rasanya melihat Amber yang akhirnya terlihat benar-benar kesal padanya tadi.

Terpopuler

Comments

Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)

Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)

Hai, teman-temin pembacaku yang baik. Apa kabar kalian hari ini? Semoga baik dan selalu sehat. Kalau badan kerasa ngedrop, jangan lupa cepat-cepat minum vitamin, oke? 😉

Jangan lupa berikan like dan komentar kalian di tiap episode karya ini juga ya, biar aku ga ngedrop nulisnya 😆

Khusus untuk kalian yang selalu setia membaca dan mendukung AMBERLEY, terima kasih banyak. Kalian yang terbaik! 😄

Sampai jumpa lagi di episode selanjutnya 👋😊

2020-05-23

2

Green Nam

Green Nam

ngeselin banget emang makanan yang disisihin buat gong malah dicomot

2020-04-26

0

Beby Wallace

Beby Wallace

Samaaa! kesal jugaa

2020-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Amberley Senja
2 Episode 2 - Pertemuan Pertama
3 Episode 3 - Rencana Sang Pelukis
4 Episode 4 - Kejutan
5 Episode 5 - Nama Panggilan
6 Episode 6 - 'Label'
7 Episode 7 - 'Label' (Bagian 2)
8 Episode 8 - Hari Bersejarah
9 Episode 9 - Keputusan
10 Episode 10 - Rasa Tak Berwajah
11 Episode 11 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 2)
12 Episode 12 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 3)
13 Episode 13 - Maaf
14 Episode 14 - Insiden Spot Parkir
15 Episode 15 - Giandra
16 Episode 16 - Sial!
17 Episode 17 - Sssttt!
18 Episode 18 - Siapa Dia?
19 Episode 19 - Jangan-jangan ...
20 Episode 20 - Kesal!
21 Episode 21 - Titisan Sang Legenda
22 Episode 22 - Untuk Amber
23 Episode 23 - Charemon dan Ibunya
24 Episode 24 - Tarachandra, Sang Idola
25 Episode 25 - Sahabat Sejati
26 Episode 26 - Egidia
27 Episode 27 - Kota Patah Hati
28 Episode 28 – Kota Patah Hati (Bagian 2)
29 Episode 29 - Kota Patah Hati (Bagian 3)
30 Episide 30 - Bakso Cabe Rawit
31 Episode 31 - Teror
32 Episode 32 – Luapan Kemarahan
33 Episode 33 - Mungkinkah?
34 Episode 34 – Duh!
35 Episode 35 - Kebenaran
36 Episode 36 - Putri Nadine
37 Episode 37 - Awal
38 Episode 38 – Dendam
39 Episode 39 – Barang Bukti
40 Episode 40 - Curahan Hati
41 Episode 41 – Mau Kan?
42 Episode 42 - Sabtu, Segeralah Datang …
43 Episode 43 - Tiba Juga
44 Episode 44 – Harapan Giandra
45 Episode 45 - Hunting
46 Episode 46 - Kediaman Tarachandra
47 Episode 47 - Kediaman Adipramana
48 Episode 48 - Kediaman Adipramana (Bagian 2)
49 Episode 49 - Apa Yang Salah?
50 Episode 50 - Berita
51 Episode 51 - 'Kejutan' di Kamar Mandi
52 Episode 52 - Penjelasan
53 Episode 53 - Perasaan Amber
54 Episode 54 - Samantha
55 Episode 55 - Menolong Charemon
56 Episode 56 - Menolong Charemon (Bagian 2)
57 Episode 57 - Rekaman
58 Episode 58 - Kemarahan Samantha
59 Episode 59 - Rencana Egidia
60 Episode 60 - Tangkap!
61 Episode 61 - Tangkap! (Bagian 2)
62 Episode 62 - Tangkap! (Bagian 3)
63 Episode 63 - Akhir Dari Samantra
64 Episode 64 - Rencana Akhir Pekan
65 Episode 65 - Lelaki Sejati
66 Episode 66 - Kesiangan!
67 Episode 67 - Malu!
68 Episode 68 - Siapa?
69 Episode 69 - Aaaaa!!
70 Episode 70 - Hantu?
71 Episode 71 - Pernyataan
72 Episode 72 - Pacarku
73 Episode 73 - Restu Tarachandra
74 Episode 74 - Tugas Kuliah
75 Episode 75 - Perasaan Yang Campur Aduk
76 Episode 76 - Membuat Sketsa
77 Episode 77 - Kegalauan
78 Episode 78 - Gores
79 Episode 79 - Api Cemburu
80 Episode 80 - Pertengkaran Pertama
81 Episode 81 - Jangan Temui Aku!
82 Episode 82 - Alasan di Balik Pertengkaran
83 Episode 83 - Makrab
84 Episode 84 - Makrab (Bagian 2)
85 Episode 85 - Makrab (Bagian 3)
86 Episode 86 - Pencarian
87 Episode 87 - Penyesalan
88 Episode 88 - Ayah Amberley Senja
89 Episode 89 - Berakhirnya Sebuah Persahabatan
90 Episode 90 - Fakta Yang Terkuak
91 Episode 91 - Nasib Nadine
92 Episode 92 - Terlambat Untuk Menyesal
93 Episode 93 - Ciuman Pertama
94 Episode 94 - Kekhawatiran
95 Episode 95 - Memaafkan Masa Lalu
96 Episode 96 - Go Public?
97 Episode 97 - Pameran
98 Episode 98 - Kekasih Giandra
99 Episode 99 - Dipermalukan
100 Episode 100 - Pertemuan
101 Episode 101 - Permintaan Amber
102 Episode 102 - Pesta Ulang Tahun Gian
103 Episode 103 - Pesta Ulang Tahun Gian (Bagian 2)
104 Episode 104 - Menginap
105 Episode 105 - Kawan Lama
106 Episode 106 - Prasangka
107 Episode 107 - Siap Atau Tidak
108 Episode 108 - Siap Atau Tidak (Bagian 2)
109 Episode 109 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber
110 Episode 110 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber (Bagian 2)
111 Episode 111 - Perasaan Yang Mengganjal
112 Episode 112 - Ikutlah Denganku
113 Episode 113 - Kemelut di Hati Ayu
114 Episode 114 - Kemelut di Hati Ayu (Bagian 2)
115 Episode 115 - Belahan Jiwa
116 Episode 116 - Memohon Restu
117 Episode Terakhir
118 Ucapan Terima Kasih dan Pengumuman
119 Episode Ekstra
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1 - Amberley Senja
2
Episode 2 - Pertemuan Pertama
3
Episode 3 - Rencana Sang Pelukis
4
Episode 4 - Kejutan
5
Episode 5 - Nama Panggilan
6
Episode 6 - 'Label'
7
Episode 7 - 'Label' (Bagian 2)
8
Episode 8 - Hari Bersejarah
9
Episode 9 - Keputusan
10
Episode 10 - Rasa Tak Berwajah
11
Episode 11 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 2)
12
Episode 12 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 3)
13
Episode 13 - Maaf
14
Episode 14 - Insiden Spot Parkir
15
Episode 15 - Giandra
16
Episode 16 - Sial!
17
Episode 17 - Sssttt!
18
Episode 18 - Siapa Dia?
19
Episode 19 - Jangan-jangan ...
20
Episode 20 - Kesal!
21
Episode 21 - Titisan Sang Legenda
22
Episode 22 - Untuk Amber
23
Episode 23 - Charemon dan Ibunya
24
Episode 24 - Tarachandra, Sang Idola
25
Episode 25 - Sahabat Sejati
26
Episode 26 - Egidia
27
Episode 27 - Kota Patah Hati
28
Episode 28 – Kota Patah Hati (Bagian 2)
29
Episode 29 - Kota Patah Hati (Bagian 3)
30
Episide 30 - Bakso Cabe Rawit
31
Episode 31 - Teror
32
Episode 32 – Luapan Kemarahan
33
Episode 33 - Mungkinkah?
34
Episode 34 – Duh!
35
Episode 35 - Kebenaran
36
Episode 36 - Putri Nadine
37
Episode 37 - Awal
38
Episode 38 – Dendam
39
Episode 39 – Barang Bukti
40
Episode 40 - Curahan Hati
41
Episode 41 – Mau Kan?
42
Episode 42 - Sabtu, Segeralah Datang …
43
Episode 43 - Tiba Juga
44
Episode 44 – Harapan Giandra
45
Episode 45 - Hunting
46
Episode 46 - Kediaman Tarachandra
47
Episode 47 - Kediaman Adipramana
48
Episode 48 - Kediaman Adipramana (Bagian 2)
49
Episode 49 - Apa Yang Salah?
50
Episode 50 - Berita
51
Episode 51 - 'Kejutan' di Kamar Mandi
52
Episode 52 - Penjelasan
53
Episode 53 - Perasaan Amber
54
Episode 54 - Samantha
55
Episode 55 - Menolong Charemon
56
Episode 56 - Menolong Charemon (Bagian 2)
57
Episode 57 - Rekaman
58
Episode 58 - Kemarahan Samantha
59
Episode 59 - Rencana Egidia
60
Episode 60 - Tangkap!
61
Episode 61 - Tangkap! (Bagian 2)
62
Episode 62 - Tangkap! (Bagian 3)
63
Episode 63 - Akhir Dari Samantra
64
Episode 64 - Rencana Akhir Pekan
65
Episode 65 - Lelaki Sejati
66
Episode 66 - Kesiangan!
67
Episode 67 - Malu!
68
Episode 68 - Siapa?
69
Episode 69 - Aaaaa!!
70
Episode 70 - Hantu?
71
Episode 71 - Pernyataan
72
Episode 72 - Pacarku
73
Episode 73 - Restu Tarachandra
74
Episode 74 - Tugas Kuliah
75
Episode 75 - Perasaan Yang Campur Aduk
76
Episode 76 - Membuat Sketsa
77
Episode 77 - Kegalauan
78
Episode 78 - Gores
79
Episode 79 - Api Cemburu
80
Episode 80 - Pertengkaran Pertama
81
Episode 81 - Jangan Temui Aku!
82
Episode 82 - Alasan di Balik Pertengkaran
83
Episode 83 - Makrab
84
Episode 84 - Makrab (Bagian 2)
85
Episode 85 - Makrab (Bagian 3)
86
Episode 86 - Pencarian
87
Episode 87 - Penyesalan
88
Episode 88 - Ayah Amberley Senja
89
Episode 89 - Berakhirnya Sebuah Persahabatan
90
Episode 90 - Fakta Yang Terkuak
91
Episode 91 - Nasib Nadine
92
Episode 92 - Terlambat Untuk Menyesal
93
Episode 93 - Ciuman Pertama
94
Episode 94 - Kekhawatiran
95
Episode 95 - Memaafkan Masa Lalu
96
Episode 96 - Go Public?
97
Episode 97 - Pameran
98
Episode 98 - Kekasih Giandra
99
Episode 99 - Dipermalukan
100
Episode 100 - Pertemuan
101
Episode 101 - Permintaan Amber
102
Episode 102 - Pesta Ulang Tahun Gian
103
Episode 103 - Pesta Ulang Tahun Gian (Bagian 2)
104
Episode 104 - Menginap
105
Episode 105 - Kawan Lama
106
Episode 106 - Prasangka
107
Episode 107 - Siap Atau Tidak
108
Episode 108 - Siap Atau Tidak (Bagian 2)
109
Episode 109 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber
110
Episode 110 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber (Bagian 2)
111
Episode 111 - Perasaan Yang Mengganjal
112
Episode 112 - Ikutlah Denganku
113
Episode 113 - Kemelut di Hati Ayu
114
Episode 114 - Kemelut di Hati Ayu (Bagian 2)
115
Episode 115 - Belahan Jiwa
116
Episode 116 - Memohon Restu
117
Episode Terakhir
118
Ucapan Terima Kasih dan Pengumuman
119
Episode Ekstra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!