AMBERLEY

AMBERLEY

Episode 1 - Amberley Senja

"Aaaaa!"

Terdengar suara teriakan Amber dari kamarnya. Malam sudah sangat larut, wajar saja jika suaranya itu membawa ayahnya yang tadinya terlelap bergegas menghampirinya, membuka pintu kamarnya bahkan tanpa mengetuk terlebih dahulu.

"Kenapa, Nak?!" tanya Ayah dengan nada kaget dan terengah seolah ia tadi berlari secepat mungkin untuk segera melihat Amber.

"Mimpi, Yah," jawab Amber singkat, mencoba untuk terlihat lebih tenang setelah ia melihat raut khawatir di wajah ayahnya.

"Are you okay?" Ayah bertanya lagi, seperti tidak yakin atas apa yang baru saja didengarnya.

"Ya. Cuma mimpi, Yah," kata Amber sambil tersenyum.

"Apa yang kamu mimpikan sampai kamu beteriak sekencang itu?" Kata Ayah sambil mengusap pundak Amber, berharap bahwa itu bisa memberinya sedikit ketenangan untuk putrinya.

"Bukan apa-apa, Yah," jawab Amber lagi. Singkat.

Walau masih terlihat ragu, ayah akhirnya memilih untuk percaya dan membiarkan Amber beristirahat. "Baiklah kalau begitu. Cobalah tidur lagi. Mau Ayah nyalakan saja lampunya?"

"No, Ayah. Selamat malam," jawabnya.

Ayah berlalu sambil kembali menutup pintu kamar Amber. Suasana pun kembali hening dalam sekejap. Hanya sesekali terdengar bunyi jangkrik yang sepertinya menghuni halaman belakang rumah itu. Terangnya sinar bulan yang menerobos masuk melalui celah-celah tirai jendela, membuat Amber mampu untuk melihat seisi kamar yang cukup luas itu walaupun samar.

Amber kembali merebah. Dia mencoba lagi mengatur napas supaya detak jantungnya tak lagi menderu. Tentu saja, yang barusan bukanlah mimpi biasa. Mimpi semacam itu bukanlah yang ia harapkan hadir di tengah tidur lelapnya.

"Udah lama. Harusnya udah nggak mimpi itu lagi," bisiknya dalam hati, sembari menyeka keringat yang membasahi wajahnya dengan kedua tangannya.

Ia mencoba untuk memejamkan matanya, berharap ia bisa tidur lagi karena pagi masihlah jauh. Sayangnya, ia tak bisa.

Maka ia menyalakan lampu baca yang menempel di dinding dekat ujung kepala tempat tidurnya. Ia mulai membaca buku yang belum sempat ia selesaikan karena banyak hal yang harus ia urus akhir-akhir ini.

***

Amberley Senja. Itulah namanya. Nama unik yang dipilihkan oleh ayah secara khusus untuknya. 'Amberley' sendiri adalah salah satu kata dalam bahasa Sansekerta yang berarti 'langit'. Ya, nama ini memang dipilih atas dasar kecintaan sang ayah pada indahnya langit senja yang selalu membawa banyak kenangan di dalamnya. Kehadiran Amber pun nampaknya menciptakan kenangan dan pelajaran yang sangat penting di hati ayahnya, seolah nama yang ia pilihkan memang sudah tepat sejak awal.

Soal panggilan, ia lebih sering dipanggil dengan nama 'Amber'. Ini terdengar sama dengan sebutan dari salah satu jenis batu berharga dalam bahasa Inggris. Warnanya oranye kekuning-kuningan dan terbentuk dari resin pohon yang lama-kelamaan mengeras dan menjadi fosil setelah puluhan hingga jutaan tahun lamanya. Sangat keras, tapi indah.

Amber adalah gadis tomboy berusia 18 tahun. Walaupun pembawaannya jauh dari kesan feminine, bukan berarti dia juga menyukai potongan rambut pendek ala anak-anak lelaki pada umumnya. Untuk urusan rambut, sedari dulu dia selalu lebih suka menjaga rambut lurusnya hanya sepanjang punggung bagian atas dan tidak pernah melebihi batas itu. Entah disadarinya atau tidak, pilihannya ini malah terlihat sesuai dengan tinggi badan dan bentuk tubuhnya, membuatnya terlihat menarik.

Sebentar lagi, Amber akan memulai kehidupannya sebagai seorang mahasiswi di Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa di salah satu kampus ternama di sebuah kota yang memang belum lama ditinggalinya. Bisa dibilang, ia dan ayahnya memang baru saja pindah ke sana. Walaupun begitu sebenarnya sudah cukup lama mereka mempunyai sebuah rumah di sana. Dulunya, rumah itu hanya mereka kunjungi sesekali saat mereka sedang dalam masa liburan.

Memang tak nampak ada yang salah di diri Amber. Walaupun ia lebih cenderung diam, dia adalah anak yang baik dan sopan. Bagi orang yang belum benar-benar mengenalnya dan hanya melihat sekilas saja, dia bisa membuat mereka merasa iri atau paling tidak sekedar berkomentar tentang betapa beruntungnya dia dan kehidupan yang ia miliki. Bagaimana tidak, dia adalah putri satu-satunya dari pelukis kenamaan tanah air, Laksmana Tarachandra. Setiap karyanya kini biasa terjual dengan harga ratusan juta hingga milyaran rupiah.

Karena semua itulah, bisa dibilang mereka hidup serba berkecukupan atau bahkan lebih dari itu. Semua fasilitas yang Amber butuhkan untuk bisa hidup dengan nyaman dan aman bisa ia dapatkan dengan mudah. Mulai dari makanan, pakaian, tempat tinggal, gadget, hingga sebuah mobil pribadi yang ia dapatkan pada saat ulang tahunnya yang ke-17 semua selalu tersedia. Ayahnya sudah memberikan semua itu, bahkan tanpa ia harus memintanya terlebih dahulu.

Dia juga secara alami mewarisi bakat seni ayahnya. Walau tidak ada yang memaksa atau benar-benar mengajarinya secara formal, dia sudah menunjukkan bakat dalam bidang seni rupa, bahkan sejak usianya masih tergolong sangat muda. Mungkin, ini semua berawal ketika Amber sudah mulai melihat ayahnya melukis di usianya yang kala itu masih 3 tahun. Setelah itu, kemampuan menggambar dan melukisnya seolah berkembang cukup pesat dengan sendirinya dan menjadi semakin baik dari waktu ke waktu.

Saat masih berstatus sebagai seorang pelajar pun, ia sudah sering ikut serta dalam kontes dan kompetisi menggambar di berbagai tempat dalam berbagai tingkatan, mulai dari daerah hingga nasional. Tujuannya bukanlah semata-mata untuk mendapatkan hadiah yang ditawarkan. Ia lebih ingin memberikan rasa puas pada dirinya sendiri. Ada juga rasa bangga karena sedikit demi sedikit ia dikenal atas karyanya sendiri dan bukan karena nama besar ayahnya. Setiap kemenangannya seolah menepis banyak anggapan bahwa ia berkesenian hanya dengan menumpang ketenaran sang ayah, bukan atas kemampuannya.

Berbeda dengan sang ayah yang lebih menjiwai bidang seni lukis beraliran surealis, Amber lebih cenderung menyukai dunia sketsa yang lebih mengarah ke aliran realis dan inspirasinya berasal dari benda hidup atau hal-hal yang ia jumpai di kehidupan sehari-hari. Hal itu jugalah yang menjadi alasan mengapa dia akhirnya mantap untuk memilih jurusan seni murni di sebuah universitas yang ia pilih sendiri. Ia ingin mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang lebih dari yang ia punya sekarang. Ia juga ingin mempunyai kemampuan yang lebih mumpuni di bidang yang sudah lama ia cintai itu.

Tentu saja, mengetahui hal tersebut sang ayah sangat bahagia dan mendukungnya. Sebenarnya, beliau cenderung mendukung semua hal positif yang diminati oleh putrinya. Hanya saja, untuk hal yang satu ini terasa lebih spesial karena kebetulan serupa dengan apa yang ia sukai pula.

Semua penjelasan tentang Amber tersebut terdengar cukup fantastis bukan? Apa lagi sih yang kurang darinya? Ia seolah mirip dengan tokoh-tokoh bergelimang harta yang sering muncul di dalam drama televisi ataupun komik. Hidupnya sekilas terlihat selalu bahagia, terlebih lagi dia tak lagi perlu memikirkan susahnya tak punya cukup uang.

Sayangnya, ada satu hal yang banyak orang sering lupa. Tidak ada seorang pun yang sempurna di dunia ini. Amber pun juga begitu. Dia bukan seseorang dengan kehidupan yang sempurna seperti yang selama ini kebanyakan orang anggap.

Dari semua hal yang nampak fantastis di kehidupannya tersebut, ada satu hal yang tidak diketahui oleh banyak orang. Mungkin sebenarnya mereka menyadari hal ini, hanya saja mereka benar-benar tidak tahu perihal tersebut. Di mana ibunya? Kenapa ia seolah jarang sekali terlihat di kehidupan Amber? Apakah dia adalah seorang wanita karier yang sangat sibuk, sehingga bahkan mata kamera para pencari berita pun tak pernah menangkapnya? Apakah dia tidak tinggal di negara yang sama dengan Amber? Ataukah ia tinggal dan menetap di luar negeri karena pekerjaannya?

Terpopuler

Comments

ciru

ciru

ikut mampir Thor 🙏

2022-09-28

0

Mbah Kenyung

Mbah Kenyung

nyicil...

2022-07-07

0

Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)

Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)

Cover baru biar syeger 🤩👍

2020-11-23

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Amberley Senja
2 Episode 2 - Pertemuan Pertama
3 Episode 3 - Rencana Sang Pelukis
4 Episode 4 - Kejutan
5 Episode 5 - Nama Panggilan
6 Episode 6 - 'Label'
7 Episode 7 - 'Label' (Bagian 2)
8 Episode 8 - Hari Bersejarah
9 Episode 9 - Keputusan
10 Episode 10 - Rasa Tak Berwajah
11 Episode 11 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 2)
12 Episode 12 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 3)
13 Episode 13 - Maaf
14 Episode 14 - Insiden Spot Parkir
15 Episode 15 - Giandra
16 Episode 16 - Sial!
17 Episode 17 - Sssttt!
18 Episode 18 - Siapa Dia?
19 Episode 19 - Jangan-jangan ...
20 Episode 20 - Kesal!
21 Episode 21 - Titisan Sang Legenda
22 Episode 22 - Untuk Amber
23 Episode 23 - Charemon dan Ibunya
24 Episode 24 - Tarachandra, Sang Idola
25 Episode 25 - Sahabat Sejati
26 Episode 26 - Egidia
27 Episode 27 - Kota Patah Hati
28 Episode 28 – Kota Patah Hati (Bagian 2)
29 Episode 29 - Kota Patah Hati (Bagian 3)
30 Episide 30 - Bakso Cabe Rawit
31 Episode 31 - Teror
32 Episode 32 – Luapan Kemarahan
33 Episode 33 - Mungkinkah?
34 Episode 34 – Duh!
35 Episode 35 - Kebenaran
36 Episode 36 - Putri Nadine
37 Episode 37 - Awal
38 Episode 38 – Dendam
39 Episode 39 – Barang Bukti
40 Episode 40 - Curahan Hati
41 Episode 41 – Mau Kan?
42 Episode 42 - Sabtu, Segeralah Datang …
43 Episode 43 - Tiba Juga
44 Episode 44 – Harapan Giandra
45 Episode 45 - Hunting
46 Episode 46 - Kediaman Tarachandra
47 Episode 47 - Kediaman Adipramana
48 Episode 48 - Kediaman Adipramana (Bagian 2)
49 Episode 49 - Apa Yang Salah?
50 Episode 50 - Berita
51 Episode 51 - 'Kejutan' di Kamar Mandi
52 Episode 52 - Penjelasan
53 Episode 53 - Perasaan Amber
54 Episode 54 - Samantha
55 Episode 55 - Menolong Charemon
56 Episode 56 - Menolong Charemon (Bagian 2)
57 Episode 57 - Rekaman
58 Episode 58 - Kemarahan Samantha
59 Episode 59 - Rencana Egidia
60 Episode 60 - Tangkap!
61 Episode 61 - Tangkap! (Bagian 2)
62 Episode 62 - Tangkap! (Bagian 3)
63 Episode 63 - Akhir Dari Samantra
64 Episode 64 - Rencana Akhir Pekan
65 Episode 65 - Lelaki Sejati
66 Episode 66 - Kesiangan!
67 Episode 67 - Malu!
68 Episode 68 - Siapa?
69 Episode 69 - Aaaaa!!
70 Episode 70 - Hantu?
71 Episode 71 - Pernyataan
72 Episode 72 - Pacarku
73 Episode 73 - Restu Tarachandra
74 Episode 74 - Tugas Kuliah
75 Episode 75 - Perasaan Yang Campur Aduk
76 Episode 76 - Membuat Sketsa
77 Episode 77 - Kegalauan
78 Episode 78 - Gores
79 Episode 79 - Api Cemburu
80 Episode 80 - Pertengkaran Pertama
81 Episode 81 - Jangan Temui Aku!
82 Episode 82 - Alasan di Balik Pertengkaran
83 Episode 83 - Makrab
84 Episode 84 - Makrab (Bagian 2)
85 Episode 85 - Makrab (Bagian 3)
86 Episode 86 - Pencarian
87 Episode 87 - Penyesalan
88 Episode 88 - Ayah Amberley Senja
89 Episode 89 - Berakhirnya Sebuah Persahabatan
90 Episode 90 - Fakta Yang Terkuak
91 Episode 91 - Nasib Nadine
92 Episode 92 - Terlambat Untuk Menyesal
93 Episode 93 - Ciuman Pertama
94 Episode 94 - Kekhawatiran
95 Episode 95 - Memaafkan Masa Lalu
96 Episode 96 - Go Public?
97 Episode 97 - Pameran
98 Episode 98 - Kekasih Giandra
99 Episode 99 - Dipermalukan
100 Episode 100 - Pertemuan
101 Episode 101 - Permintaan Amber
102 Episode 102 - Pesta Ulang Tahun Gian
103 Episode 103 - Pesta Ulang Tahun Gian (Bagian 2)
104 Episode 104 - Menginap
105 Episode 105 - Kawan Lama
106 Episode 106 - Prasangka
107 Episode 107 - Siap Atau Tidak
108 Episode 108 - Siap Atau Tidak (Bagian 2)
109 Episode 109 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber
110 Episode 110 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber (Bagian 2)
111 Episode 111 - Perasaan Yang Mengganjal
112 Episode 112 - Ikutlah Denganku
113 Episode 113 - Kemelut di Hati Ayu
114 Episode 114 - Kemelut di Hati Ayu (Bagian 2)
115 Episode 115 - Belahan Jiwa
116 Episode 116 - Memohon Restu
117 Episode Terakhir
118 Ucapan Terima Kasih dan Pengumuman
119 Episode Ekstra
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1 - Amberley Senja
2
Episode 2 - Pertemuan Pertama
3
Episode 3 - Rencana Sang Pelukis
4
Episode 4 - Kejutan
5
Episode 5 - Nama Panggilan
6
Episode 6 - 'Label'
7
Episode 7 - 'Label' (Bagian 2)
8
Episode 8 - Hari Bersejarah
9
Episode 9 - Keputusan
10
Episode 10 - Rasa Tak Berwajah
11
Episode 11 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 2)
12
Episode 12 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 3)
13
Episode 13 - Maaf
14
Episode 14 - Insiden Spot Parkir
15
Episode 15 - Giandra
16
Episode 16 - Sial!
17
Episode 17 - Sssttt!
18
Episode 18 - Siapa Dia?
19
Episode 19 - Jangan-jangan ...
20
Episode 20 - Kesal!
21
Episode 21 - Titisan Sang Legenda
22
Episode 22 - Untuk Amber
23
Episode 23 - Charemon dan Ibunya
24
Episode 24 - Tarachandra, Sang Idola
25
Episode 25 - Sahabat Sejati
26
Episode 26 - Egidia
27
Episode 27 - Kota Patah Hati
28
Episode 28 – Kota Patah Hati (Bagian 2)
29
Episode 29 - Kota Patah Hati (Bagian 3)
30
Episide 30 - Bakso Cabe Rawit
31
Episode 31 - Teror
32
Episode 32 – Luapan Kemarahan
33
Episode 33 - Mungkinkah?
34
Episode 34 – Duh!
35
Episode 35 - Kebenaran
36
Episode 36 - Putri Nadine
37
Episode 37 - Awal
38
Episode 38 – Dendam
39
Episode 39 – Barang Bukti
40
Episode 40 - Curahan Hati
41
Episode 41 – Mau Kan?
42
Episode 42 - Sabtu, Segeralah Datang …
43
Episode 43 - Tiba Juga
44
Episode 44 – Harapan Giandra
45
Episode 45 - Hunting
46
Episode 46 - Kediaman Tarachandra
47
Episode 47 - Kediaman Adipramana
48
Episode 48 - Kediaman Adipramana (Bagian 2)
49
Episode 49 - Apa Yang Salah?
50
Episode 50 - Berita
51
Episode 51 - 'Kejutan' di Kamar Mandi
52
Episode 52 - Penjelasan
53
Episode 53 - Perasaan Amber
54
Episode 54 - Samantha
55
Episode 55 - Menolong Charemon
56
Episode 56 - Menolong Charemon (Bagian 2)
57
Episode 57 - Rekaman
58
Episode 58 - Kemarahan Samantha
59
Episode 59 - Rencana Egidia
60
Episode 60 - Tangkap!
61
Episode 61 - Tangkap! (Bagian 2)
62
Episode 62 - Tangkap! (Bagian 3)
63
Episode 63 - Akhir Dari Samantra
64
Episode 64 - Rencana Akhir Pekan
65
Episode 65 - Lelaki Sejati
66
Episode 66 - Kesiangan!
67
Episode 67 - Malu!
68
Episode 68 - Siapa?
69
Episode 69 - Aaaaa!!
70
Episode 70 - Hantu?
71
Episode 71 - Pernyataan
72
Episode 72 - Pacarku
73
Episode 73 - Restu Tarachandra
74
Episode 74 - Tugas Kuliah
75
Episode 75 - Perasaan Yang Campur Aduk
76
Episode 76 - Membuat Sketsa
77
Episode 77 - Kegalauan
78
Episode 78 - Gores
79
Episode 79 - Api Cemburu
80
Episode 80 - Pertengkaran Pertama
81
Episode 81 - Jangan Temui Aku!
82
Episode 82 - Alasan di Balik Pertengkaran
83
Episode 83 - Makrab
84
Episode 84 - Makrab (Bagian 2)
85
Episode 85 - Makrab (Bagian 3)
86
Episode 86 - Pencarian
87
Episode 87 - Penyesalan
88
Episode 88 - Ayah Amberley Senja
89
Episode 89 - Berakhirnya Sebuah Persahabatan
90
Episode 90 - Fakta Yang Terkuak
91
Episode 91 - Nasib Nadine
92
Episode 92 - Terlambat Untuk Menyesal
93
Episode 93 - Ciuman Pertama
94
Episode 94 - Kekhawatiran
95
Episode 95 - Memaafkan Masa Lalu
96
Episode 96 - Go Public?
97
Episode 97 - Pameran
98
Episode 98 - Kekasih Giandra
99
Episode 99 - Dipermalukan
100
Episode 100 - Pertemuan
101
Episode 101 - Permintaan Amber
102
Episode 102 - Pesta Ulang Tahun Gian
103
Episode 103 - Pesta Ulang Tahun Gian (Bagian 2)
104
Episode 104 - Menginap
105
Episode 105 - Kawan Lama
106
Episode 106 - Prasangka
107
Episode 107 - Siap Atau Tidak
108
Episode 108 - Siap Atau Tidak (Bagian 2)
109
Episode 109 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber
110
Episode 110 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber (Bagian 2)
111
Episode 111 - Perasaan Yang Mengganjal
112
Episode 112 - Ikutlah Denganku
113
Episode 113 - Kemelut di Hati Ayu
114
Episode 114 - Kemelut di Hati Ayu (Bagian 2)
115
Episode 115 - Belahan Jiwa
116
Episode 116 - Memohon Restu
117
Episode Terakhir
118
Ucapan Terima Kasih dan Pengumuman
119
Episode Ekstra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!