Episode 16 - Sial!

Akhirnya,hari pelaksanaan inisiasi mahasiswa baru (maba) tiba juga. Acara ini sudah ditunggu-tunggu oleh banyak orang dan memang wajib diikuti oleh maba dari seluruh fakultas dan jurusan selama 3 hari ke depan.

Setiap harinya, akan ada beberapa kegiatan berbeda yang akan dilaksanakan dari pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore. Intinya, selain sebagai ajang saling mengenal antar maba, acara inisiasi juga bertujuan untuk memperkenalkan seluruh area kampus yang tentunya masih asing bagi para mereka.

Hari ini merupakan hari pembukaan rangkaian acara inisiasi. Kegiatan pertama yang akan dilakukan adalah upacara di lapangan pusat universitas yang letaknya tak jauh dari gedung pusat.

Sehari sebelumnya, setiap kelompok sudah mengadakan pertemuan untuk membahas mengenai apa saja yang perlu dipersiapkan guna mengikuti inisiasi hari pertama esok hari. Mereka juga membahas tentang pakaian dan segala atribut khas kelompok yang perlu disiapkan di rumah oleh masing-masing maba.

Kala itu, dijelaskan pula bahwa tidak ada yang boleh terlambat datang ke upacara pembukaan. Jika terlambat, akan ada hukuman yang diberikan oleh pihak panitia.

"Dengerin tuh, Amber. Jangan sampe telat!" Charemon memperingatkan Amber sambil menoel-noel pipinya. Ia tahu Amber sering terjaga hingga larut malam dan itu seringkali menyebabkannya sulit bangun di pagi hari.

"Iya, iya, Momon bawel," celetuk Amber menanggapi temannya itu.

Sejak hari pendataan inisiasi yang lalu, persahabatan antara Amber dan Charemon memang semakin dekat. Berkatnya juga, Amber lebih mudah bergaul dengan teman-teman satu kelompoknya di acara inisiasi.

Ya, Charemon memang cukup aktif menyapa dan memperkenalkan dirinya kepada siapapun. Amber yang selalu digandengnya itu pun mau tak mau mengikuti kebiasaan yang sama walaupun tetap saja ia tak bisa jika harus seaktif Charemon. Tanpa disadarinya, kedekatannya dengan gadis periang ini memberi imbas yang positif untuknya. Ia tak lagi sependiam dulu.

Selesai pertemuan, Amber mengantarkan Charemon pulang. Amber tak pernah keberatan melakukannya karena memang kebetulan jalan ke rumah Charemon searah dengan jalan yang ia harus tuju saat pulang ke rumah dari kampus. Sebagai gantinya, Charemon sesekali mentraktir Amber saat mereka sedang bersama. Amber tak pernah meminta imbalan, tapi temannya itu mengancam akan ngambek jika Amber menolak traktirannya, jadi akhirnya Amber mau menerimanya. Itu lebih baik dari harus mendengar betapa bawelnya Charemon saat ia sedang kesal.

"Jangan tidur kemaleman, minum susu cokelat sebelum tidur biar pules, jangan lupa pasang alarm, —," Charemon mengingatkan Amber sepanjang perjalanan pulang bahkan hingga ia turun dari mobilnya.

"Baik, Tuan Puteri Momon. Hamba akan mengingatnya," jawab Amber yang sudah mulai kesal mendengar ocehan temannya yang tiada henti itu.

"Hahaha … udah sana pulang. Hati-hati," kata Charemon sambil melambaikan tangan pada Amber.

Sifat mereka berdua memang cukup berkebalikan. Tetapi, entah mengapa kehadiran sosok Charemon yang periang dan perhatian membuat Amber merasa nyaman. Wajar saja jika sekarang mereka bisa bersahabat sedekat ini.

★★★

Silau cahaya mentari yang mulai bergerak meninggi menembus tirai kamar tidur Amber. Ia yang mulai merasakan hangatnya pun perlahan terbangun.

Ia pun menguap lalu meregangkan badannya, menikmati suasana pagi yang selalu sejuk di kota itu. Setelahnya, ia duduk di pinggir tempat tidur dan membiarkan matanya menyisir isi seluruh ruangan favoritnya di rumah itu.

Tiba-tiba, ia tersentak ketika melihat sebuah papan nama dari kertas karton warna-warni yang kemarin sudah dibuatnya bersama teman-teman satu kelompok inisiasi. Dilihatnya jam beker yang ternyata lupa ia setel alarmnya sudah menunjukkan pukul 6.30.

"Telat!" teriak Amber yang lalu buru-buru berlari ke kamar mandi di dalam kamarnya. Ia mandi sekenanya lalu mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam yang merupakan dress code yang wajib dikenakan oleh seluruh peserta inisiasi. Sebenarnya, peserta wanita boleh menggunakan rok hitam, tapi tentu saja Amber tidak ingin menghabiskan harinya penuh dengan keribetan dan ketidak-nyamanan karena memakai rok.

Setelah selesai berpakaian, diambilnya tas ransel berwarna hitam miliknya. Dimasukkannya papan nama tadi ke dalamnya. Untung saja keperluan lain sudah ia siapkan kemarin malam.

Setelah berpamitan pada ayahnya sambil mengambil beberapa energy bar di atas meja makan, Amber langsung berangkat. Ia hanya bisa berharap ia bisa memecah kemacetan pagi dengan mulus nanti.

★★★

Sekencang apapun mobil Amber melaju, tetap saja ia tak bisa sampai kampus tepat waktu. Butuh waktu kurang lebih satu jam untuk menempuh jarak antara rumah dan kampus. Belum lagi ini adalah pagi hari di mana jalanan ramai dipenuhi orang-orang yang juga sedang mulai beraktifitas, baik itu berangkat bekerja atau sekolah.

Ia melirik jam tangannya setelah sengaja memarkir mobilnya di parkiran umum di luar area kampus. Sudah jam 8.14.

"Sial," katanya dalam hati.

Amber tak mau langsung menuju ke tempat upacara. Otaknya berpikir bagaimana caranya supaya ia tidak ketahuan terlambat. Ia tidak rela jika harus menerima hukuman di hari pertama inisiasi. Apapun hukuman itu, nampaknya akan cukup memalukan. Siapa tahu kalau siapapun yang terlambat akan disuruh berjoget di depan seluruh peserta.

"No no no no no, that's not gonna happen," batinnya.

Maka ia mencoba untuk mencari jalan masuk lain yang tidak melalui area gedung utama, tempat upacara dilaksanakan. Saat ini, seluruh panitia pasti sedang terfokus di sana.

Yang terpikir oleh Amber adalah pura-pura sakit. Karena itu, nanti setelah berhasil masuk, ia akan langsung mencari bagian P3K. Hanya saja, bagaimana caranya ia bisa masuk tanpa ada seorang pun yang tahu?

Amber lalu teringat bahwa ada sebuah pintu kecil yang menghubungkan salah satu sudut Fakultas Seni Rupa dengan bagian luar kampus. Yang terpikir olehnya, ia harus mencoba untuk lewat sana.

Sialnya, pintu itu tidak terbuka. Walaupun begitu, ada sebuah pohon yang tak begitu besar yang sepertinya bisa ia panjat untuk bisa masuk ke dalam. Demi tidak mendapat hukuman, Amber pun benar-benar melakukannya. Beruntung ia tadi memilih untuk memakai celana panjang dan bukan rok.

Setelah susah payah sampai di atas, hal pertama yang ia lakukan adalah melihat sekitar lalu menjatuhkan ranselnya ke bawah supaya ia nanti bisa turun dengan lebih mudah. Tasnya tersebut menimbulkan suara berdebam.

"Semoga nggak ada yang denger," batinnya.

Setelah itu, Amber dengan hati-hati menuruni pagar tembok setinggi 2,5 meter itu. Hal seperti ini tak sulit untuknya karena semasa kecilnya ia juga sering memanjat pohon bersama ayah atau kawan-kawan ayahnya.

Amber yang mendarat dengan cukup mulus di tanah tentu juga menghasilkan suara yang tak kalah kerasnya. Ia lalu membungkuk untuk meraih ransel hitamnya saat tiba-tiba ada tangan lain yang juga meraih benda tersebut, entah kapan datangnya.

Betapa terkejutnya ia saat tahu bahwa pemilik tangan itu adalah Gian dan tasnya kini ada di tangannya. Yang lebih mengejutkan lagi, ada sebuah name tag panitia yang terkalung di lehernya.

"Mati aku. Pasti kena hukuman."

Sambil membatin semua itu, Amber hanya bisa meringis kecut kepada Gian yang tampak sudah menebarkan senyum penuh kelicikan padanya.

Terpopuler

Comments

Zii Azizah

Zii Azizah

haahaaaa.... endingnya gemesin.....
itulah indahnya kenakalan masa muda, pas udah tua inget jadi senyum2 sendiri...

2020-07-01

2

Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)

Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)

Teman-temin, hayo tebak...kira-kira Amber bakal kena hukuman atau tidak? 😆

Makasih ya kalian sampai saat ini masih terus membaca AMBERLEY. Terus berikan dukungan kalian. Masukka karya ini ke daftar favorit kalian, berikan 5 bintang supaya ratingnya naik, berikan like di setiap episode yang sudah selesai kalian baca, dan berikan komentar yang positif serta membangun 😉

Buat kalian yang sudah merelakan poin kalian untuk vote karya ini, terima kasih banyak. Sungguh aku terharu 😭

Juga buat kalian yang sudah memberikan saran demi kebaikan karya ini, terima kasih 🙏

Pokoknya, kalian keren! 👍

Sampai jumpa di episode selanjutnya 😄

2020-05-16

3

Green Nam

Green Nam

Endingnya ... Ngakak

2020-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Amberley Senja
2 Episode 2 - Pertemuan Pertama
3 Episode 3 - Rencana Sang Pelukis
4 Episode 4 - Kejutan
5 Episode 5 - Nama Panggilan
6 Episode 6 - 'Label'
7 Episode 7 - 'Label' (Bagian 2)
8 Episode 8 - Hari Bersejarah
9 Episode 9 - Keputusan
10 Episode 10 - Rasa Tak Berwajah
11 Episode 11 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 2)
12 Episode 12 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 3)
13 Episode 13 - Maaf
14 Episode 14 - Insiden Spot Parkir
15 Episode 15 - Giandra
16 Episode 16 - Sial!
17 Episode 17 - Sssttt!
18 Episode 18 - Siapa Dia?
19 Episode 19 - Jangan-jangan ...
20 Episode 20 - Kesal!
21 Episode 21 - Titisan Sang Legenda
22 Episode 22 - Untuk Amber
23 Episode 23 - Charemon dan Ibunya
24 Episode 24 - Tarachandra, Sang Idola
25 Episode 25 - Sahabat Sejati
26 Episode 26 - Egidia
27 Episode 27 - Kota Patah Hati
28 Episode 28 – Kota Patah Hati (Bagian 2)
29 Episode 29 - Kota Patah Hati (Bagian 3)
30 Episide 30 - Bakso Cabe Rawit
31 Episode 31 - Teror
32 Episode 32 – Luapan Kemarahan
33 Episode 33 - Mungkinkah?
34 Episode 34 – Duh!
35 Episode 35 - Kebenaran
36 Episode 36 - Putri Nadine
37 Episode 37 - Awal
38 Episode 38 – Dendam
39 Episode 39 – Barang Bukti
40 Episode 40 - Curahan Hati
41 Episode 41 – Mau Kan?
42 Episode 42 - Sabtu, Segeralah Datang …
43 Episode 43 - Tiba Juga
44 Episode 44 – Harapan Giandra
45 Episode 45 - Hunting
46 Episode 46 - Kediaman Tarachandra
47 Episode 47 - Kediaman Adipramana
48 Episode 48 - Kediaman Adipramana (Bagian 2)
49 Episode 49 - Apa Yang Salah?
50 Episode 50 - Berita
51 Episode 51 - 'Kejutan' di Kamar Mandi
52 Episode 52 - Penjelasan
53 Episode 53 - Perasaan Amber
54 Episode 54 - Samantha
55 Episode 55 - Menolong Charemon
56 Episode 56 - Menolong Charemon (Bagian 2)
57 Episode 57 - Rekaman
58 Episode 58 - Kemarahan Samantha
59 Episode 59 - Rencana Egidia
60 Episode 60 - Tangkap!
61 Episode 61 - Tangkap! (Bagian 2)
62 Episode 62 - Tangkap! (Bagian 3)
63 Episode 63 - Akhir Dari Samantra
64 Episode 64 - Rencana Akhir Pekan
65 Episode 65 - Lelaki Sejati
66 Episode 66 - Kesiangan!
67 Episode 67 - Malu!
68 Episode 68 - Siapa?
69 Episode 69 - Aaaaa!!
70 Episode 70 - Hantu?
71 Episode 71 - Pernyataan
72 Episode 72 - Pacarku
73 Episode 73 - Restu Tarachandra
74 Episode 74 - Tugas Kuliah
75 Episode 75 - Perasaan Yang Campur Aduk
76 Episode 76 - Membuat Sketsa
77 Episode 77 - Kegalauan
78 Episode 78 - Gores
79 Episode 79 - Api Cemburu
80 Episode 80 - Pertengkaran Pertama
81 Episode 81 - Jangan Temui Aku!
82 Episode 82 - Alasan di Balik Pertengkaran
83 Episode 83 - Makrab
84 Episode 84 - Makrab (Bagian 2)
85 Episode 85 - Makrab (Bagian 3)
86 Episode 86 - Pencarian
87 Episode 87 - Penyesalan
88 Episode 88 - Ayah Amberley Senja
89 Episode 89 - Berakhirnya Sebuah Persahabatan
90 Episode 90 - Fakta Yang Terkuak
91 Episode 91 - Nasib Nadine
92 Episode 92 - Terlambat Untuk Menyesal
93 Episode 93 - Ciuman Pertama
94 Episode 94 - Kekhawatiran
95 Episode 95 - Memaafkan Masa Lalu
96 Episode 96 - Go Public?
97 Episode 97 - Pameran
98 Episode 98 - Kekasih Giandra
99 Episode 99 - Dipermalukan
100 Episode 100 - Pertemuan
101 Episode 101 - Permintaan Amber
102 Episode 102 - Pesta Ulang Tahun Gian
103 Episode 103 - Pesta Ulang Tahun Gian (Bagian 2)
104 Episode 104 - Menginap
105 Episode 105 - Kawan Lama
106 Episode 106 - Prasangka
107 Episode 107 - Siap Atau Tidak
108 Episode 108 - Siap Atau Tidak (Bagian 2)
109 Episode 109 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber
110 Episode 110 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber (Bagian 2)
111 Episode 111 - Perasaan Yang Mengganjal
112 Episode 112 - Ikutlah Denganku
113 Episode 113 - Kemelut di Hati Ayu
114 Episode 114 - Kemelut di Hati Ayu (Bagian 2)
115 Episode 115 - Belahan Jiwa
116 Episode 116 - Memohon Restu
117 Episode Terakhir
118 Ucapan Terima Kasih dan Pengumuman
119 Episode Ekstra
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1 - Amberley Senja
2
Episode 2 - Pertemuan Pertama
3
Episode 3 - Rencana Sang Pelukis
4
Episode 4 - Kejutan
5
Episode 5 - Nama Panggilan
6
Episode 6 - 'Label'
7
Episode 7 - 'Label' (Bagian 2)
8
Episode 8 - Hari Bersejarah
9
Episode 9 - Keputusan
10
Episode 10 - Rasa Tak Berwajah
11
Episode 11 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 2)
12
Episode 12 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 3)
13
Episode 13 - Maaf
14
Episode 14 - Insiden Spot Parkir
15
Episode 15 - Giandra
16
Episode 16 - Sial!
17
Episode 17 - Sssttt!
18
Episode 18 - Siapa Dia?
19
Episode 19 - Jangan-jangan ...
20
Episode 20 - Kesal!
21
Episode 21 - Titisan Sang Legenda
22
Episode 22 - Untuk Amber
23
Episode 23 - Charemon dan Ibunya
24
Episode 24 - Tarachandra, Sang Idola
25
Episode 25 - Sahabat Sejati
26
Episode 26 - Egidia
27
Episode 27 - Kota Patah Hati
28
Episode 28 – Kota Patah Hati (Bagian 2)
29
Episode 29 - Kota Patah Hati (Bagian 3)
30
Episide 30 - Bakso Cabe Rawit
31
Episode 31 - Teror
32
Episode 32 – Luapan Kemarahan
33
Episode 33 - Mungkinkah?
34
Episode 34 – Duh!
35
Episode 35 - Kebenaran
36
Episode 36 - Putri Nadine
37
Episode 37 - Awal
38
Episode 38 – Dendam
39
Episode 39 – Barang Bukti
40
Episode 40 - Curahan Hati
41
Episode 41 – Mau Kan?
42
Episode 42 - Sabtu, Segeralah Datang …
43
Episode 43 - Tiba Juga
44
Episode 44 – Harapan Giandra
45
Episode 45 - Hunting
46
Episode 46 - Kediaman Tarachandra
47
Episode 47 - Kediaman Adipramana
48
Episode 48 - Kediaman Adipramana (Bagian 2)
49
Episode 49 - Apa Yang Salah?
50
Episode 50 - Berita
51
Episode 51 - 'Kejutan' di Kamar Mandi
52
Episode 52 - Penjelasan
53
Episode 53 - Perasaan Amber
54
Episode 54 - Samantha
55
Episode 55 - Menolong Charemon
56
Episode 56 - Menolong Charemon (Bagian 2)
57
Episode 57 - Rekaman
58
Episode 58 - Kemarahan Samantha
59
Episode 59 - Rencana Egidia
60
Episode 60 - Tangkap!
61
Episode 61 - Tangkap! (Bagian 2)
62
Episode 62 - Tangkap! (Bagian 3)
63
Episode 63 - Akhir Dari Samantra
64
Episode 64 - Rencana Akhir Pekan
65
Episode 65 - Lelaki Sejati
66
Episode 66 - Kesiangan!
67
Episode 67 - Malu!
68
Episode 68 - Siapa?
69
Episode 69 - Aaaaa!!
70
Episode 70 - Hantu?
71
Episode 71 - Pernyataan
72
Episode 72 - Pacarku
73
Episode 73 - Restu Tarachandra
74
Episode 74 - Tugas Kuliah
75
Episode 75 - Perasaan Yang Campur Aduk
76
Episode 76 - Membuat Sketsa
77
Episode 77 - Kegalauan
78
Episode 78 - Gores
79
Episode 79 - Api Cemburu
80
Episode 80 - Pertengkaran Pertama
81
Episode 81 - Jangan Temui Aku!
82
Episode 82 - Alasan di Balik Pertengkaran
83
Episode 83 - Makrab
84
Episode 84 - Makrab (Bagian 2)
85
Episode 85 - Makrab (Bagian 3)
86
Episode 86 - Pencarian
87
Episode 87 - Penyesalan
88
Episode 88 - Ayah Amberley Senja
89
Episode 89 - Berakhirnya Sebuah Persahabatan
90
Episode 90 - Fakta Yang Terkuak
91
Episode 91 - Nasib Nadine
92
Episode 92 - Terlambat Untuk Menyesal
93
Episode 93 - Ciuman Pertama
94
Episode 94 - Kekhawatiran
95
Episode 95 - Memaafkan Masa Lalu
96
Episode 96 - Go Public?
97
Episode 97 - Pameran
98
Episode 98 - Kekasih Giandra
99
Episode 99 - Dipermalukan
100
Episode 100 - Pertemuan
101
Episode 101 - Permintaan Amber
102
Episode 102 - Pesta Ulang Tahun Gian
103
Episode 103 - Pesta Ulang Tahun Gian (Bagian 2)
104
Episode 104 - Menginap
105
Episode 105 - Kawan Lama
106
Episode 106 - Prasangka
107
Episode 107 - Siap Atau Tidak
108
Episode 108 - Siap Atau Tidak (Bagian 2)
109
Episode 109 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber
110
Episode 110 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber (Bagian 2)
111
Episode 111 - Perasaan Yang Mengganjal
112
Episode 112 - Ikutlah Denganku
113
Episode 113 - Kemelut di Hati Ayu
114
Episode 114 - Kemelut di Hati Ayu (Bagian 2)
115
Episode 115 - Belahan Jiwa
116
Episode 116 - Memohon Restu
117
Episode Terakhir
118
Ucapan Terima Kasih dan Pengumuman
119
Episode Ekstra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!