Episode 15 - Giandra

"Lo beneran nggak tahu siapa Gian, Amber?" untuk kesekian kalinya Charemon bertanya dalam kebingungan akan hal yang baru saja ia saksikan.

"Nggak tahu, Moooon," jawab Amber lagi.

"Terus kenapa tadi dia marah-marah sama lo?" Charemon tak bisa menyembunyikan wajah penasarannya. Ia terus menanyakan banyak pertanyaan sambil berjalan menuju ke area parkir.

"Itu masalahnya," kata Amber sambil menunjuk ke arah mobilnya yang mulai tampak dari kejauhan.

"Oh my god! Itu mobil kamu? Yakin kamu parkir di situ?" Charemon melongo dan sepertinya langsung paham hal apa yang sebenarnya menjadi sumber kemarahan Gian di tempat pendataan tadi.

Amber hanya bisa mengangguk sambil tersenyum kecut. Siapa yang tahu kalau hal sepele seperti spot parkir bisa membuat seseorang marah sampai seperti itu.

"Okay. Lo mau pulang ke arah mana?" tanya Charemon dengan sangat antusias.

"Selatan?" jawab Amber yang sebenarnya ragu dengan benar atau tidaknya dia akan ke arah selatan. Ia pun memencet tombol pengunci di kunci mobilnya saat ia sudah dekat.

"Sip! Kita searah. Anterin gue pulang ke Grha Mustika. Gue bakal ceritain semua yang gue tahu tentang Gian dan spot parkir favoritnya." Charemon langsung masuk dan duduk di kursi penumpang bagian depan tanpa persetujuan dari Amber.

Tentu saja Amber tak bisa menolak permintaan teman barunya itu. Walaupun baru saja mengenalnya, Charemon sama sekali tak nampak seperti orang yang jahat. Sikap periangnya bahkan membuat ia jauh dari kata menyebalkan.

"Nggak papa lah," pikir Amber dalam hati.

Amber pun masuk dan duduk di belakang kemudi. Ia lalu memasukkan nama Grha Mustika ke dalam built-in GPS yang ada di mobilnya. Akan butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke sana. Itu pun kalau jalanan tidak sedang macet.

Mobil Amber pun mulai melaju ke arah selatan, meninggalkan kampus.

"Jadi beneran ini lo nggak tahu siapa itu Gian? Yakin?" Charemon masih saja menanyakan hal yang sama. Ia sangat heran, bagaimana bisa seorang gadis sebayanya tidak mengetahui sedikit pun tentang lelaki muda bernama Gian itu.

"Mau kamu tanya sampai besok juga jawabannya sama, Mon," Amber sedikit tertawa karena ia merasa sikap temannya itu mulai lucu.

"Kalau Adipramana lo tau?" kali ini, Charemon mengajukan pertanyaan yang berbeda.

"Adipramana yang pemusik itu? Tahu lah. I mean he is a legend. Aku suka banget dengerin la—" Amber menghentikan sendiri perkataannya saat ia melihat Charemon mengangguk-angguk dengan senyum mencurigakan tersungging di bibirnya.

"No way! Jangan bilang kalau Gian itu anaknya Adipramana?" Amber akhirnya paham.

"Yes, exactly. Jadi sekarang lo berurusan dengan anaknya Adipramana," ujar Charemon.

"Tapi tunggu. Itu kan cuma spot parkir. Masalahnya di mana?" Amber masih tidak mengerti.

"Masalahnya adalah itu spot paling teduh di area parkiran Fakultas Seni Rupa. Yang lebih penting lagi, spot itu sudah dipakai Gian sejak pertama dia kuliah di sana," dengan nada yang terdengar gemas pada Amber yang tak tahu apa-apa, Charemon mencoba menjelaskan.

"Lho, Gian kan mahasiswa, aku juga mahasiswa," Amber masih saja tak mengerti. Baginya ini tak masuk di akal.

"Amber … Amber, lo tu niat kuliah di situ nggak sih? Kalau setiap daerah di Indonesia punya urban legend, kampus kita punya Giandra Putra Adipramana," Charemon bahkan tahu nama lengkap Gian.

"Banyak orang berusaha keras biar bisa kuliah di sana, supaya bisa menyandang 'gelar' satu almamater sama Gian. Nggak cuma para cewek, tapi cowok juga," jelas Charemon.

"Kamu juga gitu?" Amber balik bertanya.

"Oh, no no no no no. Gue kuliah di situ karna salah satu dosennya itu Wijaya Kusuma. Dia panutan gue di dunia seni rupa. Tarachandra juga, karya surealisnya keren," mata Charemon tampak berbinar-binar saat menceritakan tentang kedua idolanya tersebut.

Amber hanya bisa tersenyum kecil. "Ketemu penggemarnya ayah rupanya," katanya dalam hati.

"Okay, balik lagi ke Gian. Jadi cuma karena dia anak Adipramana banyak orang yang memuja-muja dia gitu?" rasa ingin tahu Amber masih saja belum tuntas.

"Lho, Gian sendiri kan juga terkenal, sering nongol di tv, jadi bintang iklan, nyanyi juga, Amber dodoool. Udah gitu masa kamu nggak bisa lihat betapa gantengnya dia? Plus, dia itu anaknya Adipramana. Siapa coba yang nggak mau dapet label sebagai teman atau kenalannya?" tanya Charemon.

"Tetep aja, semua itu bukan alesan dia bisa seenaknya sama orang lain kan?"

Charemon terlihat berpikir setelah mendengar perkataan Amber yang memang ada benarnya itu. Lalu, ia tiba-tiba teringat akan sesuatu.

"Eh tapi katanya dulu dia ga kaya gitu lho. Dia memang terkenal cuek, tapi dulu nggak seketus itu. Denger-denger dia mulai berubah sejak pisah sama mantannya," kata Charemon sambil menyentuh-nyentuh dagunya dengan ujung jari telunjuknya.

"Mon, kamu itu beneran maba atau bukan sih? Kenapa bisa tau banyak cerita gitu?" tanya Amber heran.

"Maba lah! Nggak liat gue masih imut-imut gini?" Charemon lalu memonyongkan bibirnya karna kesal.

"Hahaha … " Amber terbahak.

"Nah, gitu dong ketawa. Muka lo itu lempeng terus, Amber. Pantes aja Gian makin sewot tadi pas tadi ngomong sama lo."

Amber hanya meringis saja mendengar apa yang baru saja Charemon katakan. Mungkin ia memang jarang menyadari bahwa wajahnya lebih sering terlihat datar walau tak benar-benar tanpa ekspresi.

"Eh, tapi beneran. Aku heran kenapa kamu bisa dapet info kaya gitu," kata Amber.

"Charemon gitu lho," sombongnya sambil membuat peace sign dengan jemarinya.

"Nggak. Gue kan punya temen yang satu angkatan sama Gian, Amber. Ceritanya ya dari dia," lanjut Momon yang lalu menjulurkan lidahnya.

Obrolan mereka pun berlanjut sepanjang perjalanan. Momon awalnya minta diantar hanya sampai pinggir jalan saja, tapi Amber menolak. Toh jaraknya juga tidak begitu jauh.

"Sekalian biar tahu rumah kamu, Mon," katanya.

Belum juga mulai kuliah, Amber sudah mendapatkan seorang teman. Bahkan, sepertinya Charemon adalah orang yang baik.

Biasanya, butuh waktu yang sedikit lama untuk Amber mendapatkan teman di lingkungan baru. Yang menjadi sebab tentu tak lain adalah sifatnya yang cukup pendiam dan tertutup.

Sebenarnya, tak jadi masalah jika dia harus sendiri karena Amber bisa selalu nyaman dengan dunianya. Hanya saja, jika ada orang baik yang mau berteman dengannya, dia tidak akan menolak.

★★★

Amber melajukan mobilnya lagi setelah mengantar Charemon pulang ke rumahnya. Masih butuh waktu sekitar 30 menit lagi untuk sampai ke rumahnya yang memang tidak berlokasi di pusat kota.

Saat tiba di lampu merah dan memandang kosong ke bagian depan mobilnya, ia tiba-tiba teringat akan Gian dan bagaimana ia marah soal spot parkir tadi. Amber pun menjadi kesal sendiri.

"Arrgh…baru mau mulai kuliah aja udah ada kejadian kaya gini. Mana tadi pada ngeliatin semua. Malu!" ungkapnya kesal.

Amber hanya bisa berharap urusannya dengan Gian tidak akan berbuntut panjang.

Terpopuler

Comments

reni

reni

momon spionase...hmmm

2020-06-07

0

Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)

Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)

Hai, teman-temin pembacaku ya setia. Masih betah baca AMBERLEY, kan? Semoga aku selalu mendapatkan ide-ide yang cemerlang untuk melanjutkan kisahnya ya 😄

Jangan lupa untuk selalu dukung aku. Masukkan karya ini ke daftar favorit kalian, beri like dan komentar yang positif, dan jika kalian berkenan rekomendasikan AMBERLEY ke teman dan sahabat kalian supaya semakin banyak pembaca yang tahu kisahnya 😉

Bantuan kalian sangat berarti. Terima kasih banyak 😇

Sampai jumpa di episode selanjutnya bersama Amber dan Gian 😁

2020-05-16

4

Green Nam

Green Nam

Namanya cakep ya ... Giandra

2020-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Amberley Senja
2 Episode 2 - Pertemuan Pertama
3 Episode 3 - Rencana Sang Pelukis
4 Episode 4 - Kejutan
5 Episode 5 - Nama Panggilan
6 Episode 6 - 'Label'
7 Episode 7 - 'Label' (Bagian 2)
8 Episode 8 - Hari Bersejarah
9 Episode 9 - Keputusan
10 Episode 10 - Rasa Tak Berwajah
11 Episode 11 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 2)
12 Episode 12 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 3)
13 Episode 13 - Maaf
14 Episode 14 - Insiden Spot Parkir
15 Episode 15 - Giandra
16 Episode 16 - Sial!
17 Episode 17 - Sssttt!
18 Episode 18 - Siapa Dia?
19 Episode 19 - Jangan-jangan ...
20 Episode 20 - Kesal!
21 Episode 21 - Titisan Sang Legenda
22 Episode 22 - Untuk Amber
23 Episode 23 - Charemon dan Ibunya
24 Episode 24 - Tarachandra, Sang Idola
25 Episode 25 - Sahabat Sejati
26 Episode 26 - Egidia
27 Episode 27 - Kota Patah Hati
28 Episode 28 – Kota Patah Hati (Bagian 2)
29 Episode 29 - Kota Patah Hati (Bagian 3)
30 Episide 30 - Bakso Cabe Rawit
31 Episode 31 - Teror
32 Episode 32 – Luapan Kemarahan
33 Episode 33 - Mungkinkah?
34 Episode 34 – Duh!
35 Episode 35 - Kebenaran
36 Episode 36 - Putri Nadine
37 Episode 37 - Awal
38 Episode 38 – Dendam
39 Episode 39 – Barang Bukti
40 Episode 40 - Curahan Hati
41 Episode 41 – Mau Kan?
42 Episode 42 - Sabtu, Segeralah Datang …
43 Episode 43 - Tiba Juga
44 Episode 44 – Harapan Giandra
45 Episode 45 - Hunting
46 Episode 46 - Kediaman Tarachandra
47 Episode 47 - Kediaman Adipramana
48 Episode 48 - Kediaman Adipramana (Bagian 2)
49 Episode 49 - Apa Yang Salah?
50 Episode 50 - Berita
51 Episode 51 - 'Kejutan' di Kamar Mandi
52 Episode 52 - Penjelasan
53 Episode 53 - Perasaan Amber
54 Episode 54 - Samantha
55 Episode 55 - Menolong Charemon
56 Episode 56 - Menolong Charemon (Bagian 2)
57 Episode 57 - Rekaman
58 Episode 58 - Kemarahan Samantha
59 Episode 59 - Rencana Egidia
60 Episode 60 - Tangkap!
61 Episode 61 - Tangkap! (Bagian 2)
62 Episode 62 - Tangkap! (Bagian 3)
63 Episode 63 - Akhir Dari Samantra
64 Episode 64 - Rencana Akhir Pekan
65 Episode 65 - Lelaki Sejati
66 Episode 66 - Kesiangan!
67 Episode 67 - Malu!
68 Episode 68 - Siapa?
69 Episode 69 - Aaaaa!!
70 Episode 70 - Hantu?
71 Episode 71 - Pernyataan
72 Episode 72 - Pacarku
73 Episode 73 - Restu Tarachandra
74 Episode 74 - Tugas Kuliah
75 Episode 75 - Perasaan Yang Campur Aduk
76 Episode 76 - Membuat Sketsa
77 Episode 77 - Kegalauan
78 Episode 78 - Gores
79 Episode 79 - Api Cemburu
80 Episode 80 - Pertengkaran Pertama
81 Episode 81 - Jangan Temui Aku!
82 Episode 82 - Alasan di Balik Pertengkaran
83 Episode 83 - Makrab
84 Episode 84 - Makrab (Bagian 2)
85 Episode 85 - Makrab (Bagian 3)
86 Episode 86 - Pencarian
87 Episode 87 - Penyesalan
88 Episode 88 - Ayah Amberley Senja
89 Episode 89 - Berakhirnya Sebuah Persahabatan
90 Episode 90 - Fakta Yang Terkuak
91 Episode 91 - Nasib Nadine
92 Episode 92 - Terlambat Untuk Menyesal
93 Episode 93 - Ciuman Pertama
94 Episode 94 - Kekhawatiran
95 Episode 95 - Memaafkan Masa Lalu
96 Episode 96 - Go Public?
97 Episode 97 - Pameran
98 Episode 98 - Kekasih Giandra
99 Episode 99 - Dipermalukan
100 Episode 100 - Pertemuan
101 Episode 101 - Permintaan Amber
102 Episode 102 - Pesta Ulang Tahun Gian
103 Episode 103 - Pesta Ulang Tahun Gian (Bagian 2)
104 Episode 104 - Menginap
105 Episode 105 - Kawan Lama
106 Episode 106 - Prasangka
107 Episode 107 - Siap Atau Tidak
108 Episode 108 - Siap Atau Tidak (Bagian 2)
109 Episode 109 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber
110 Episode 110 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber (Bagian 2)
111 Episode 111 - Perasaan Yang Mengganjal
112 Episode 112 - Ikutlah Denganku
113 Episode 113 - Kemelut di Hati Ayu
114 Episode 114 - Kemelut di Hati Ayu (Bagian 2)
115 Episode 115 - Belahan Jiwa
116 Episode 116 - Memohon Restu
117 Episode Terakhir
118 Ucapan Terima Kasih dan Pengumuman
119 Episode Ekstra
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1 - Amberley Senja
2
Episode 2 - Pertemuan Pertama
3
Episode 3 - Rencana Sang Pelukis
4
Episode 4 - Kejutan
5
Episode 5 - Nama Panggilan
6
Episode 6 - 'Label'
7
Episode 7 - 'Label' (Bagian 2)
8
Episode 8 - Hari Bersejarah
9
Episode 9 - Keputusan
10
Episode 10 - Rasa Tak Berwajah
11
Episode 11 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 2)
12
Episode 12 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 3)
13
Episode 13 - Maaf
14
Episode 14 - Insiden Spot Parkir
15
Episode 15 - Giandra
16
Episode 16 - Sial!
17
Episode 17 - Sssttt!
18
Episode 18 - Siapa Dia?
19
Episode 19 - Jangan-jangan ...
20
Episode 20 - Kesal!
21
Episode 21 - Titisan Sang Legenda
22
Episode 22 - Untuk Amber
23
Episode 23 - Charemon dan Ibunya
24
Episode 24 - Tarachandra, Sang Idola
25
Episode 25 - Sahabat Sejati
26
Episode 26 - Egidia
27
Episode 27 - Kota Patah Hati
28
Episode 28 – Kota Patah Hati (Bagian 2)
29
Episode 29 - Kota Patah Hati (Bagian 3)
30
Episide 30 - Bakso Cabe Rawit
31
Episode 31 - Teror
32
Episode 32 – Luapan Kemarahan
33
Episode 33 - Mungkinkah?
34
Episode 34 – Duh!
35
Episode 35 - Kebenaran
36
Episode 36 - Putri Nadine
37
Episode 37 - Awal
38
Episode 38 – Dendam
39
Episode 39 – Barang Bukti
40
Episode 40 - Curahan Hati
41
Episode 41 – Mau Kan?
42
Episode 42 - Sabtu, Segeralah Datang …
43
Episode 43 - Tiba Juga
44
Episode 44 – Harapan Giandra
45
Episode 45 - Hunting
46
Episode 46 - Kediaman Tarachandra
47
Episode 47 - Kediaman Adipramana
48
Episode 48 - Kediaman Adipramana (Bagian 2)
49
Episode 49 - Apa Yang Salah?
50
Episode 50 - Berita
51
Episode 51 - 'Kejutan' di Kamar Mandi
52
Episode 52 - Penjelasan
53
Episode 53 - Perasaan Amber
54
Episode 54 - Samantha
55
Episode 55 - Menolong Charemon
56
Episode 56 - Menolong Charemon (Bagian 2)
57
Episode 57 - Rekaman
58
Episode 58 - Kemarahan Samantha
59
Episode 59 - Rencana Egidia
60
Episode 60 - Tangkap!
61
Episode 61 - Tangkap! (Bagian 2)
62
Episode 62 - Tangkap! (Bagian 3)
63
Episode 63 - Akhir Dari Samantra
64
Episode 64 - Rencana Akhir Pekan
65
Episode 65 - Lelaki Sejati
66
Episode 66 - Kesiangan!
67
Episode 67 - Malu!
68
Episode 68 - Siapa?
69
Episode 69 - Aaaaa!!
70
Episode 70 - Hantu?
71
Episode 71 - Pernyataan
72
Episode 72 - Pacarku
73
Episode 73 - Restu Tarachandra
74
Episode 74 - Tugas Kuliah
75
Episode 75 - Perasaan Yang Campur Aduk
76
Episode 76 - Membuat Sketsa
77
Episode 77 - Kegalauan
78
Episode 78 - Gores
79
Episode 79 - Api Cemburu
80
Episode 80 - Pertengkaran Pertama
81
Episode 81 - Jangan Temui Aku!
82
Episode 82 - Alasan di Balik Pertengkaran
83
Episode 83 - Makrab
84
Episode 84 - Makrab (Bagian 2)
85
Episode 85 - Makrab (Bagian 3)
86
Episode 86 - Pencarian
87
Episode 87 - Penyesalan
88
Episode 88 - Ayah Amberley Senja
89
Episode 89 - Berakhirnya Sebuah Persahabatan
90
Episode 90 - Fakta Yang Terkuak
91
Episode 91 - Nasib Nadine
92
Episode 92 - Terlambat Untuk Menyesal
93
Episode 93 - Ciuman Pertama
94
Episode 94 - Kekhawatiran
95
Episode 95 - Memaafkan Masa Lalu
96
Episode 96 - Go Public?
97
Episode 97 - Pameran
98
Episode 98 - Kekasih Giandra
99
Episode 99 - Dipermalukan
100
Episode 100 - Pertemuan
101
Episode 101 - Permintaan Amber
102
Episode 102 - Pesta Ulang Tahun Gian
103
Episode 103 - Pesta Ulang Tahun Gian (Bagian 2)
104
Episode 104 - Menginap
105
Episode 105 - Kawan Lama
106
Episode 106 - Prasangka
107
Episode 107 - Siap Atau Tidak
108
Episode 108 - Siap Atau Tidak (Bagian 2)
109
Episode 109 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber
110
Episode 110 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber (Bagian 2)
111
Episode 111 - Perasaan Yang Mengganjal
112
Episode 112 - Ikutlah Denganku
113
Episode 113 - Kemelut di Hati Ayu
114
Episode 114 - Kemelut di Hati Ayu (Bagian 2)
115
Episode 115 - Belahan Jiwa
116
Episode 116 - Memohon Restu
117
Episode Terakhir
118
Ucapan Terima Kasih dan Pengumuman
119
Episode Ekstra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!