Pernikahan digelar hanya sekitar dua bulan setelah Tarachandra memberikan cincin emas bermata hitam itu kepada Ayu. Keduanya memang sepakat untuk tak lagi menunda. Toh umur mereka juga sudah sangat pantas untuk menikah.
Lalu, bagaimana mungkin sebuah pernikahan disiapkan hanya dalam waktu dua bulan? Kenapa tidak?
Sejak Tarachandra menyampaikan niat seriusnya pada Ayu, dia juga mengatakan bahwa ia tidak tertarik dengan konsep pernikahan yang megah. Bukan karena ia tak punya uang untuk itu. Ia hanya lebih menyukai suasana yang sederhana, santai dan intim, di mana yang akan ikut serta di dalamnya hanyalah keluarga dan teman dekat saja.
Ia bahkan tak menginginkan adanya awak media di sana walaupun namanya sudah cukup dikenal. Tarachandra adalah orang yang tak suka mengumbar kehidupan pribadinya untuk dikonsumsi oleh publik.
Beruntunglah Tarachandra. Ayu juga menyukai konsep yang seperti itu dan sepakat untuk memakainya.
Sejak itu, mereka berdua menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, mulai dari semua keperluan administrasi hingga daftar nama orang-orang yang akan mereka undang. Semua mereka siapkan di sela-sela kesibukan mereka.
Mengingat keduanya juga masih bertanggung jawab pada pekerjaan masing-masing, mau tak mau mereka juga harus meminta bantuan orang lain supaya semua yang dibutuhkan bisa tersedia. Dalam hal ini, Ria dengan sukarela menawarkan bantuan. Katanya, suatu kerhormatan bisa ikut ambil bagian dalam peristiwa bersejarah di kehidupan kedua teman dekatnya itu.
"Sudah aku saja yang bantu urus. Cari wedding organizer kalau waktunya mepet seperti ini juga belum tentu dapet," kata Ria yang waktu itu menerima panggilan telepon Tarachandra yang mengabarkan berita gembira tentang hubungannya dengan Ayu.
"Beneran nggak papa, Ri? Kamu baru repot nggak?" Ria dan Panca memanglah teman dekat Tarachandra. Hanya saja, kalau sampai merepotkan ia merasa tidak enak juga.
"Udah tenang aja. Aku baru senggang kok. Besok aku ke rumahmu ya biar kita bisa ngobrol banyak soal rencananya." Jawaban ini membuat Tarachandra bersyukur.
Di kota besar semacam ini memang tidak mudah untuk mencari wedding organizer yang pas. Kalau Ria yang membantunya, nampaknya Tarachandra bisa merasa tenang. Apalagi temannya tersebut paham betul soal selera si pelukis.
"Okay. Makasih banget, Ri. Jangan lupa kasih kabar jam berapa kamu akan ke sini," pungkasnya lalu menutup panggilan telepon itu.
Walau masih melibatkan beberapa pihak untuk membuat semua persiapan lekas selesai, Ria adalah orang yang mengkoordinir semuanya. Ia jugalah yang menemukan tempat yang sangat cocok untuk pernikahan tersebut. Tempat itu bukanlah sebuah gedung, melainkan sebuah taman dengan pendopo kecil di bagian tengahnya.
Ruang terbuka di sana cukup luas dan dihiasi oleh tanaman bunga dan pepohonan. Ada sebuah sungai buatan di bagian pinggirnya yang menghasilkan suara gemericik air yang disukai oleh Tarachandra.
Yang paling penting, taman itu terletak cukup jauh dari pusat kota. Dengan begitu, terjaganya privasi bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.
Selain mengenai tempat, Ria jugalah yang mengurusi hal-hal lain mulai dari pemilihan jasa catering hingga penyebaran undangan yang dilakukan secara digital atas permintaan Ayu. Dia tak ingin ada kertas yang terbuang percuma demi pernikahannya.Selain itu, jumlah orang yang akan diundang juga tidaklah banyak dan semua adalah orang yang dekat di hati kedua calon mempelai.
Untuk urusan pakaian yang akan dikenakan, Tarachandra dan Ayu lebih memilih untuk melakukan pencarian sendiri. Pilihan mereka pun terbilang unik.
Atas permintaan Ayu, akhirnya ditetapkan bahwa mereka akan mengenakan pakaian dengan nuansa putih dengan sedikit sentuhan warna hitam. Tadinya Tarachandra ingin pakaian yang berwarna hitam saja, tapi karena Ayu tidak setuju akhirnya dia mengalah.
Putih memang merupakan warna yang banyak dipilih oleh pasangan yang hendak menikah. Warna ini melambangkan kesucian cinta dan juga lembaran baru yang masih kosong dan siap untuk diisi dengan berbagai warna bersama-sama.
Walaupun Ayu dan Tarachandra memilih warna tersebut, bukan berarti mereka tampak seperti pasangan pengantin pada umumnya. Pantas saja, di hari pernikahan, mereka berhasil membuat semua mata terarah pada mereka dan mungkin dalam hati berkata "Tarachandra berhasil mempengaruhi Ayu."
Pakaian yang dikenakan Tarachandra adalah sebuah kemeja putih dengan sedikit corak batik hitam pada bagian lengannya. Atasan itu dipadukan dengan celana lilit dengan corak batik yang sama dan panjang yang tak sampai pergelangan kakinya. Semua itu diperlengkap dengan ikat kepala batik dan juga sepasang sepatu boots berwarna hitam.
Penampilan Ayu pun tak kalah uniknya. Dibandingkan kebaya, dia lebih memilih untuk menggunakan midi dress brokat berwarna putih. Rambut indahnya dibiarkan terurai tanpa hiasan apapun.
Kakinya juga mengenakan sepatu boots hitam seperti Tarachandra namun modelnya berbeda. Tak lupa, Ayu juga memegang sebuah buket bunga baby's breath dengan hiasan pita berwarna hitam.
"Apa kamu sudah siap?" tanya Tarachandra sambil menyodorkan lengannya. Ia menatap dalam-dalam mata Ayu dengan penuh keyakinan.
"Ya, aku siap," Ayu menjawab lalu tersenyum. Ia melingkarkan tangannya di lengan Tarachandra. Terasa ada sedikit getaran di sana.
"Jangan takut. Ada aku." Ia lalu menepuk pelan tangan Ayu saat mengetahui bahwa calon istrinya itu sedikit cemas.
Mereka pun lalu melangkah bersama. Meresmikan pernikahan mereka dengan sah di mata agama dan negara dengan disaksikan oleh seluruh orang terdekat.
Di hari itu, mereka adalah orang paling bahagia. Bukan hanya karena pernikahan bisa dilangsungkan sesuai dengan selera mereka, namun juga karena akhirnya mereka bersatu setelah penantian yang terasa cukup panjang, paling tidak dari sudut pandang Ayu.
★★★
Hari yang panjang akhirnya selesai juga. Tarachandra dan Ayu akhirnya punya waktu untuk beristirahat.
Keduanya merebahkan badan di tempat tidur sambil memandangi pakaian pengantin mereka yang sekarang sudah tergantung rapi di dinding.
"Hihihi, kita sudah menikah sekarang. Rasanya baru kemarin aku berniat kabur darimu, Mas." Ayu tak hentinya tersenyum walaupun badannya terasa pegal sekali karena menghabiskan hampir seharian berdiri tadi.
"Ooo…jadi sekarang kamu mengakuinya ya? Jadi kamu menghilang waktu itu karena kamu berniat kabur?" Tarachandra lalu menggelitik pinggang istrinya karena akhirnya dia tahu kebenenarannya.
"Hahahaha…hentikan! Aku tak suka dikelitiki!" kata ayu sambil secara spontan terbangun dan duduk supaya bisa menghindari keusilan Tarachandra.
"Jadi benar kamu mau kabur waktu itu?" tanya Tarachandra lagi, lalu menggenggam tangan istrinya.
"Mungkin," jawab Ayu singkat.
"Bagaimana kamu bisa kabur kalau mendengar aku sakit saja kamu langsung buru-buru datang?" ledek Tarachandra.
"Bodo ah!" Ayu yang merasa malu bercampur kesal lalu mencubit perut Tarachandra sekencangnya.
"Aduh! Ampun! Belum juga sehari jadi istriku kamu sudah berani seperti itu, he?" godanya sambil menarik tubuh Ayu hingga ia terjatuh di pelukannya.
"Mulai sekarang, kamu tidak bisa kabur lagi. Okay?" Tarachandra membalikkan tubuhnya secara tiba-tiba hingga ia kini berada di atas Ayu.
Ia menatap lekat wajah Ayu yang kini sudah menjadi istrinya. "Terima kasih, Sayang," katanya dengan pelan, hampir berbisik namun masih cukup jelas didengar.
Tarachandra mendekatkan wajahnya pada wajah Ayu lalu menciumnya dengan lembut. Ayu perlahan memejamkan matanya.
Malam itu, adalah malam di mana ia menyerahkan hal yang paling berharga kepada Tarachandra. Mulai saat itu, hidup dan cintanya ia abdikan sepenuhnya kepada lelaki yang sekarang sudah menjadi suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)
Hai, teman-temin pembacaku.
Bagaimana menurut kalian soal episode yang ini? Aku merasa ini kurang greget, tapi semoga kalian tetap menyukainya.
Kalau kalian penasaran kapan Amberley akan muncul lagi, terus ikuti kelanjutan ceritanya di episode berikutnya yaaa.
Jangan lupa dukung aku terus dalam berkarya dengan cara memasukkan novel ini ke daftar favorit kalian, berikan rating luar biasa, beri like di setiap episode yang sudah selesai kalian baca, dan beri juga komentar yang positif dan membangun.
Terima kasih banyak. Kalian keren 😁👍
2020-05-16
3
Afsheena
Thor aku mampir baca sampai disini ninggalin jejak 🤗 sudah aku boomlike yah 🔥
Jika berkenan kunjungi karyaku juga yah ka "Not a dream marriage"
2020-05-12
0
Green Nam
Oh my ... lovely banget penampilan mereka pasti
2020-04-24
0