Episode 11 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 2)

Tarachandra sedang berbincang dengan Panca di studio lukis yang tak lain adalah rumah lamanya kala itu. Ia sedikit terkejut saat mendengar suara putrinya sedikit berteriak memanggil namanya.

"Ayah! Kenapa nggak angkat teleponku?!" Amber masuk ke dalam studio dengan terburu-buru. Pikirannya yang sedang kalut membuatnya berteriak pada sang ayah.

"Ada apa ini, Nak? Kenapa kamu ke sini nggak beri tahu ayah dulu?" Tarachandra mengecek ponselnya dan menemukan ada lebih dari 20 panggilan masuk dari putrinya.

Bukan hanya dia yang kebingungan, Panca pun juga langsung berdiri menghampirinya karena membaca bahwa suatu hal pasti terjadi. Apalagi, Amber datang dengan mata sembab seperti itu.

"Ayah, ini apa? Bunda ke mana, Yah?" Tangisnya pun akhirnya pecah lebih deras waktu mengulurkan surat itu kepada ayahnya.

Tarachandra menerima secarik kertas dengan tulisan tangan Ayu di dalamnya. Tangannya gemetar hebat saat mengetahui apa isinya.

Panca yang ikut membacanya pun kaget. Dalam hatinya ia yakin bahwa ini bukan surat biasa. Ia lalu berinisiatif mengambilkan air untuk Amber supaya ia lebih tenang.

"Ayah kenapa diem aja? Ayah tahu kan bunda pergi ke mana?" Amber mencecar Tarachandra dengan pertanyaan yang sama. Berharap bahwa ayahnya tahu kemana bundanya pergi.

"Tenang, Amber. Sini duduk dan minum dulu. Biarkan ayahmu berpikir sebentar." Panca membawa Amber duduk lalu memberikan segelas air putih padanya.

Ia paham bahwa Tarachandra pasti sama terkejutnya dengan Amber. Di saat yang sama ia juga paham bahwa otak Tarachandra pasti sedang berpikir keras saat ini.

Ia terlihat mencoba untuk menelepon Ayu tetapi tidak tersambung. Yang ia dengar bahwa nomor itu tidak terdaftar.

Tarachandra lalu menoleh pada Amber yang sedari tadi seolah menunggu ia berbicara. Sekalut apapun pikirannya saat ini, ia tahu bahwa ia tak boleh terlihat panik di depan Amber.

Ia pun berjongkok di depan Amber sambil menggenggam kedua tangannya.

"Nak, kamu pulang dulu ya sama Pak No. Ayah sama Om Panca mau pergi sebentar," katanya sekalem mungkin.

"Ayah mau ke mana? Amber ikut!" Mata Amber berkaca-kaca sambil memegang erat kembali tangan ayahnya seolah ia takut ditinggalkan.

"Kamu kan harus sekolah besok. Kamu di rumah sama Bik Yem dan Pak No, ya. Ayah cuma pergi sebentar. Paling lama 3 hari. Ayah janji akan segera pulang. Ya?"

Tarachandra melihat Amber tidak menjawab. Ia tahu pasti putrinya syok dengan kejadian hari ini. Ingin rasanya ia menemani putrinya, namun mencari Ayu juga penting untuk segera dilakukan sebelum semua terlambat.

"Hei, anak gadis ayah kan pemberani. Sudah, jangan menangis ya. Ayah janji akan segera pulang." Ia lalu memeluk erat Amber sambil mengusap kepalanya.

"Ayah nggak akan ninggalin Amber juga kan?" Kata Amber dengan suara pelan dan seolah ketakutan.

"No, Amber. Ayah janji akan pulang secepatnya." Tarachandra lalu mengulurkan jari kelingking tangan kanannya pada Amber, tanda bahwa ia akan menepati janjinya.

Setelah memastikan bahwa Amber sudah pulang bersama Pak No, Tarachandra tak bisa lagi menyembunyikan perasaannya. Di hadapan sahabat dekatnya, ia tersungkur lemas dan tak tahu harus berbuat apa.

"Aku harus cari Ayu, Pan." Ia memegang keningnya yang sejak tadi rasanya seperti mau pecah.

"Aku antar kamu. Nggak aman kalau kamu cari sendiri dengan keadaan kaya gini." Tanpa diminta, Panca tahu bahwa teman dekatnya itu sangat butuh bantuannya saat ini.

★★★

Tempat pertama yang Tarachandra tuju adalah rumah orang tua Ayu di luar kota. Sebenarnya, bisa saja ia mencoba menanyakan keberadaan Ayu kepada keluarganya melalui telepon, tetapi ia merasa harus memastikan dengan mata kepalanya sendiri apakah Ayu ada di sana atau tidak.

Dan hasilnya? Nihil. Ayu tak ada di sana. Ia bahkan sudah agak lama tidak berkabar dengan orang tuanya.

Tentu saja, kedatangan Tarachandra dan berita yang dibawanya membuat kedua orang tua Ayu terkejut. Tarachandra pun juga mengungkapkan jika semua terjadi begitu saja.

Ia benar-benar tak tahu kenapa Ayu tiba-tiba menghilang dengan meninggalkan surat semacam itu. Keadaan terasa baik-baik saja sebelumnya. Tarachandra mencoba berpikir keras untuk mengetahui bagian mana yang salah sehingga keputusan semacam ini yang diambil oleh Ayu.

Tarachandra beruntung mendapatkan mertua yang sayang padanya layaknya anak mereka sendiri. Tak heran jika hubungan mereka cukup dekat.

Kedua orang tua Ayu pun sama sekali tidak menyalahkan Tarachandra atas kejadian ini. Mereka tahu bahwa bukan hanya mereka berdua lah yang syok dan kehilangan.

Mereka tahu betul bahwa Tarachandra benar-benar mencintai Ayu. Masih lekat diingatan mereka bagaimana pelukis itu datang dengan sangat sopan untuk meminang Ayu kurang lebih 13 tahun yang lalu.

Di saat seperti ini, mereka berdua harus saling menguatkan dan memberi dukungan kepada Tarachandra. Tentu, jauh di dalam hati mereka juga ingin Ayu segera ditemukan.

Mereka menawarkan untuk ikut mencari Ayu. Hanya saja, Tarachandra tidak mengijinkannya.

"Tidak usah, Pak. Biar saya saja yang melakukannya. Saya mohon Bapak dan Ibu mendoakan saja dari sini supaya Ayu lekas ketemu," pinta Tarachandra kepada kedua mertuanya.

"Baiklah kalau begitu. Nak Tara jangan lupa untuk selalu kirim kabar," ujar ayah mertuanya.

"Iya, Pak. Saya pasti akan mengabari begitu ada perkembangan. Saya mohon maaf karena tak bisa menginap, Pak. Saya harus segera pergi," kata Tarachandra sembari berpamitan kepada orang tua Ayu.

Sebelum Tarachandra berangkat, ibu mertuanya mengelus punggungnya lalu berkata, "Nak Tara, perasaan seorang ibu itu kuat. Ibu sangat yakin Ayu mencintai Nak Tara dengan sepenuh hati. Percayalah, Nak, Ayu pasti akan kembali."

Air mata Tarachandra seolah diperintah keluar oleh kata-kata tersebut. Ia memeluk erat wanita yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri tersebut, seseorang yang lemah lembut dang cukup mirip dengan Ayu itu. Setelahnya, ia lalu bertolak pergi.

Selepasnya dari kota itu, Tarachandra memilih untuk memfokuskan pencariannya di ibukota dan kota-kota sekitarnya. Ia mendatangi setiap tempat yang mungkin akan di datangi Ayu. Ia juga mengunjungi setiap orang yang kenal dengan Ayu.

Beruntung ada Panca yang menemaninya. Mereka bergantian menyetir mobil berpindah dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Jika tidak ada Panca, fisik Tarachandra mungkin sudah tumbang di hari pertama. Apalagi, kepalanya sedang penat akan banyak sekali pikiran.

Sekeras apapun mereka berusaha mencari, kali ini nampaknya dewi keberuntungan tak berpihak pada mereka. Pencariannya tak membuahkan hasil. Tarachandra pun mengajak Panca untuk pulang di hari ketiga, supaya ia bisa menepati janjinya kepada Amber untuk segera pulang.

Ia belum siap untuk bertemu dengan Amber yang pasti sudah sangat menantikannya dan juga Ayu. Karena itu, ia memilih untuk mampir sejenak di rumah Panca. Ia ingin berpikir sejenak di sana tentang apa yang harus ia sampaikan kepada Amber, juga tentang apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

Kedatangan mereka langsung disambut oleh Ria yang langsung paham bahwa Ayu belum ketemu dari raut wajah kedua lelaki itu.

Terpopuler

Comments

Baiq Rohmi Masban

Baiq Rohmi Masban

kok 10 tahun yang lalu thor, amber kan udah 12 tahun.
berarti seharusnya bapaknya amber dateng ke rumah mertuanya paling tidak 13 tahun yang lalu

2020-06-21

0

Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)

Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)

Hai, teman-temin pembacaku sekalian. Semoga kalian masih baper baca episode yang ini. Episode selanjutnya akan lebih menguras hati. Hehehe.

Terus dukung aku ya, supaya aku terus mendapatkan ide-ide untuk melanjutkan kisah Amberley. Jangan lupa masukkan novel ini ke daftar favorit kalian, beri rating luar biasa, beri like di setiap episode yang sudah selesai kalian baca, dan berikan komentar yang positif dan membangun.

Sampai jumpa di next episode. Kalian keren 😁👍

2020-05-16

4

Green Nam

Green Nam

Ambeeeer

2020-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Amberley Senja
2 Episode 2 - Pertemuan Pertama
3 Episode 3 - Rencana Sang Pelukis
4 Episode 4 - Kejutan
5 Episode 5 - Nama Panggilan
6 Episode 6 - 'Label'
7 Episode 7 - 'Label' (Bagian 2)
8 Episode 8 - Hari Bersejarah
9 Episode 9 - Keputusan
10 Episode 10 - Rasa Tak Berwajah
11 Episode 11 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 2)
12 Episode 12 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 3)
13 Episode 13 - Maaf
14 Episode 14 - Insiden Spot Parkir
15 Episode 15 - Giandra
16 Episode 16 - Sial!
17 Episode 17 - Sssttt!
18 Episode 18 - Siapa Dia?
19 Episode 19 - Jangan-jangan ...
20 Episode 20 - Kesal!
21 Episode 21 - Titisan Sang Legenda
22 Episode 22 - Untuk Amber
23 Episode 23 - Charemon dan Ibunya
24 Episode 24 - Tarachandra, Sang Idola
25 Episode 25 - Sahabat Sejati
26 Episode 26 - Egidia
27 Episode 27 - Kota Patah Hati
28 Episode 28 – Kota Patah Hati (Bagian 2)
29 Episode 29 - Kota Patah Hati (Bagian 3)
30 Episide 30 - Bakso Cabe Rawit
31 Episode 31 - Teror
32 Episode 32 – Luapan Kemarahan
33 Episode 33 - Mungkinkah?
34 Episode 34 – Duh!
35 Episode 35 - Kebenaran
36 Episode 36 - Putri Nadine
37 Episode 37 - Awal
38 Episode 38 – Dendam
39 Episode 39 – Barang Bukti
40 Episode 40 - Curahan Hati
41 Episode 41 – Mau Kan?
42 Episode 42 - Sabtu, Segeralah Datang …
43 Episode 43 - Tiba Juga
44 Episode 44 – Harapan Giandra
45 Episode 45 - Hunting
46 Episode 46 - Kediaman Tarachandra
47 Episode 47 - Kediaman Adipramana
48 Episode 48 - Kediaman Adipramana (Bagian 2)
49 Episode 49 - Apa Yang Salah?
50 Episode 50 - Berita
51 Episode 51 - 'Kejutan' di Kamar Mandi
52 Episode 52 - Penjelasan
53 Episode 53 - Perasaan Amber
54 Episode 54 - Samantha
55 Episode 55 - Menolong Charemon
56 Episode 56 - Menolong Charemon (Bagian 2)
57 Episode 57 - Rekaman
58 Episode 58 - Kemarahan Samantha
59 Episode 59 - Rencana Egidia
60 Episode 60 - Tangkap!
61 Episode 61 - Tangkap! (Bagian 2)
62 Episode 62 - Tangkap! (Bagian 3)
63 Episode 63 - Akhir Dari Samantra
64 Episode 64 - Rencana Akhir Pekan
65 Episode 65 - Lelaki Sejati
66 Episode 66 - Kesiangan!
67 Episode 67 - Malu!
68 Episode 68 - Siapa?
69 Episode 69 - Aaaaa!!
70 Episode 70 - Hantu?
71 Episode 71 - Pernyataan
72 Episode 72 - Pacarku
73 Episode 73 - Restu Tarachandra
74 Episode 74 - Tugas Kuliah
75 Episode 75 - Perasaan Yang Campur Aduk
76 Episode 76 - Membuat Sketsa
77 Episode 77 - Kegalauan
78 Episode 78 - Gores
79 Episode 79 - Api Cemburu
80 Episode 80 - Pertengkaran Pertama
81 Episode 81 - Jangan Temui Aku!
82 Episode 82 - Alasan di Balik Pertengkaran
83 Episode 83 - Makrab
84 Episode 84 - Makrab (Bagian 2)
85 Episode 85 - Makrab (Bagian 3)
86 Episode 86 - Pencarian
87 Episode 87 - Penyesalan
88 Episode 88 - Ayah Amberley Senja
89 Episode 89 - Berakhirnya Sebuah Persahabatan
90 Episode 90 - Fakta Yang Terkuak
91 Episode 91 - Nasib Nadine
92 Episode 92 - Terlambat Untuk Menyesal
93 Episode 93 - Ciuman Pertama
94 Episode 94 - Kekhawatiran
95 Episode 95 - Memaafkan Masa Lalu
96 Episode 96 - Go Public?
97 Episode 97 - Pameran
98 Episode 98 - Kekasih Giandra
99 Episode 99 - Dipermalukan
100 Episode 100 - Pertemuan
101 Episode 101 - Permintaan Amber
102 Episode 102 - Pesta Ulang Tahun Gian
103 Episode 103 - Pesta Ulang Tahun Gian (Bagian 2)
104 Episode 104 - Menginap
105 Episode 105 - Kawan Lama
106 Episode 106 - Prasangka
107 Episode 107 - Siap Atau Tidak
108 Episode 108 - Siap Atau Tidak (Bagian 2)
109 Episode 109 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber
110 Episode 110 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber (Bagian 2)
111 Episode 111 - Perasaan Yang Mengganjal
112 Episode 112 - Ikutlah Denganku
113 Episode 113 - Kemelut di Hati Ayu
114 Episode 114 - Kemelut di Hati Ayu (Bagian 2)
115 Episode 115 - Belahan Jiwa
116 Episode 116 - Memohon Restu
117 Episode Terakhir
118 Ucapan Terima Kasih dan Pengumuman
119 Episode Ekstra
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1 - Amberley Senja
2
Episode 2 - Pertemuan Pertama
3
Episode 3 - Rencana Sang Pelukis
4
Episode 4 - Kejutan
5
Episode 5 - Nama Panggilan
6
Episode 6 - 'Label'
7
Episode 7 - 'Label' (Bagian 2)
8
Episode 8 - Hari Bersejarah
9
Episode 9 - Keputusan
10
Episode 10 - Rasa Tak Berwajah
11
Episode 11 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 2)
12
Episode 12 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 3)
13
Episode 13 - Maaf
14
Episode 14 - Insiden Spot Parkir
15
Episode 15 - Giandra
16
Episode 16 - Sial!
17
Episode 17 - Sssttt!
18
Episode 18 - Siapa Dia?
19
Episode 19 - Jangan-jangan ...
20
Episode 20 - Kesal!
21
Episode 21 - Titisan Sang Legenda
22
Episode 22 - Untuk Amber
23
Episode 23 - Charemon dan Ibunya
24
Episode 24 - Tarachandra, Sang Idola
25
Episode 25 - Sahabat Sejati
26
Episode 26 - Egidia
27
Episode 27 - Kota Patah Hati
28
Episode 28 – Kota Patah Hati (Bagian 2)
29
Episode 29 - Kota Patah Hati (Bagian 3)
30
Episide 30 - Bakso Cabe Rawit
31
Episode 31 - Teror
32
Episode 32 – Luapan Kemarahan
33
Episode 33 - Mungkinkah?
34
Episode 34 – Duh!
35
Episode 35 - Kebenaran
36
Episode 36 - Putri Nadine
37
Episode 37 - Awal
38
Episode 38 – Dendam
39
Episode 39 – Barang Bukti
40
Episode 40 - Curahan Hati
41
Episode 41 – Mau Kan?
42
Episode 42 - Sabtu, Segeralah Datang …
43
Episode 43 - Tiba Juga
44
Episode 44 – Harapan Giandra
45
Episode 45 - Hunting
46
Episode 46 - Kediaman Tarachandra
47
Episode 47 - Kediaman Adipramana
48
Episode 48 - Kediaman Adipramana (Bagian 2)
49
Episode 49 - Apa Yang Salah?
50
Episode 50 - Berita
51
Episode 51 - 'Kejutan' di Kamar Mandi
52
Episode 52 - Penjelasan
53
Episode 53 - Perasaan Amber
54
Episode 54 - Samantha
55
Episode 55 - Menolong Charemon
56
Episode 56 - Menolong Charemon (Bagian 2)
57
Episode 57 - Rekaman
58
Episode 58 - Kemarahan Samantha
59
Episode 59 - Rencana Egidia
60
Episode 60 - Tangkap!
61
Episode 61 - Tangkap! (Bagian 2)
62
Episode 62 - Tangkap! (Bagian 3)
63
Episode 63 - Akhir Dari Samantra
64
Episode 64 - Rencana Akhir Pekan
65
Episode 65 - Lelaki Sejati
66
Episode 66 - Kesiangan!
67
Episode 67 - Malu!
68
Episode 68 - Siapa?
69
Episode 69 - Aaaaa!!
70
Episode 70 - Hantu?
71
Episode 71 - Pernyataan
72
Episode 72 - Pacarku
73
Episode 73 - Restu Tarachandra
74
Episode 74 - Tugas Kuliah
75
Episode 75 - Perasaan Yang Campur Aduk
76
Episode 76 - Membuat Sketsa
77
Episode 77 - Kegalauan
78
Episode 78 - Gores
79
Episode 79 - Api Cemburu
80
Episode 80 - Pertengkaran Pertama
81
Episode 81 - Jangan Temui Aku!
82
Episode 82 - Alasan di Balik Pertengkaran
83
Episode 83 - Makrab
84
Episode 84 - Makrab (Bagian 2)
85
Episode 85 - Makrab (Bagian 3)
86
Episode 86 - Pencarian
87
Episode 87 - Penyesalan
88
Episode 88 - Ayah Amberley Senja
89
Episode 89 - Berakhirnya Sebuah Persahabatan
90
Episode 90 - Fakta Yang Terkuak
91
Episode 91 - Nasib Nadine
92
Episode 92 - Terlambat Untuk Menyesal
93
Episode 93 - Ciuman Pertama
94
Episode 94 - Kekhawatiran
95
Episode 95 - Memaafkan Masa Lalu
96
Episode 96 - Go Public?
97
Episode 97 - Pameran
98
Episode 98 - Kekasih Giandra
99
Episode 99 - Dipermalukan
100
Episode 100 - Pertemuan
101
Episode 101 - Permintaan Amber
102
Episode 102 - Pesta Ulang Tahun Gian
103
Episode 103 - Pesta Ulang Tahun Gian (Bagian 2)
104
Episode 104 - Menginap
105
Episode 105 - Kawan Lama
106
Episode 106 - Prasangka
107
Episode 107 - Siap Atau Tidak
108
Episode 108 - Siap Atau Tidak (Bagian 2)
109
Episode 109 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber
110
Episode 110 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber (Bagian 2)
111
Episode 111 - Perasaan Yang Mengganjal
112
Episode 112 - Ikutlah Denganku
113
Episode 113 - Kemelut di Hati Ayu
114
Episode 114 - Kemelut di Hati Ayu (Bagian 2)
115
Episode 115 - Belahan Jiwa
116
Episode 116 - Memohon Restu
117
Episode Terakhir
118
Ucapan Terima Kasih dan Pengumuman
119
Episode Ekstra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!