Episode 10 - Rasa Tak Berwajah

Kehadiran Amberley membawa warna yang berbeda di tengah di keluarga kecil Tarachandra dan Ayu. Setelah mempertimbangkan banyak hal, Ayu akhirnya setuju untuk tak lagi bekerja dan fokus kepada anak dan suaminya.

Di sisi lain, Tarachandra tetap pada profesinya yang bahkan semakin lama semakin menanjak keberhasilannya. Tak heran jika semakin hari kehidupan keluarganya semakin berkecukupan dan bahkan lebih.

Ia juga akhirnya memutuskan untuk membeli sebuah rumah yang lebih besar untuk ditinggali bersama anak dan istrinya. "Aku harap kamu bisa merasa lebih nyaman tinggal di sini, Sayang. Semoga rumah ini juga bisa membuat Amber tumbuh dengan lebih baik dan bahagia." Begitu katanya pada Ayu.

Dan memang benar, Amber telihat lebih senang tinggal di rumah barunya. Bagaimana tidak, rumah itu jauh lebih besar dari rumah mereka yang lama. Halaman belakangnya cukup luas sehingga Tarachandra bisa membangun sebuah taman bermain kecil khusus untuk putri kecilnya.

Tarachandra membeli rumah itu dari hasil penjualan sebuah lukisannya. Untungnya lagi, konglomerat yang membeli lukisan tersebut menyukai karakter karya Tarachandra. Tak heran jika di setiap pameran Tarachandra dia pasti membeli lebih dari satu lukisan untuk dijadikan koleksi pribadinya.

Hal itu tak hanya memberikan dampak yang cukup signifikan dari segi materiil. Ini juga membawa nama Tarachandra naik dan lebih dikenal di berbagai kalangan terutama para kolektor seni.

Ia bahkan beberapa kali mendapatkan tawaran untuk proyek pameran kolaborasi dengan pelukis lain. Untuk hal semacam ini, Tarachandra tak pernah hanya memilih pelukis yang terkenal saja untuk berkolaborasi dengannya. Siapa pun itu, asalkan dia mempunyai visi dan misi yang serupa tentunya tak akan ditolak, kecuali memang Tarachandra sedang sangat sibuk.

Soal kesibukan, Tarachandra memang seolah selalu sibuk dengan dunia lukisannya. Dalam hatinya, dia merasa harus selalu berusaha keras untuk keluarga kecilnya.

Urusan rumah dan Amber semua ditangani oleh Ayu dibantu oleh beberapa asisten.

"Nggak usah pakai asisten segala lah, mas. Aku masih bisa urus rumah dan Amber," bantah Ayu yang tak setuju dengan ide Tarachandra.

"Sayang, kalau kamu kecape'an kamu nggak akan bisa mengurus Amber dengan baik lho," jawab Tarachandra yang tetep teguh pada pendiriannya untuk memberikan asisten kepada Ayu.

Sebenarnya, ia tahu bahwa Ayu bukanlah wanita yang malas sehingga ia pasti mampu mengurus Amber dan rumah sekaligus. Hanya saja, sebenarnya Tarachandra merasa sedikit bersalah.

Karena kesibukannya, ia jarang berada di rumah bersama anak dan istrinya. Apalagi, setelah mereka pindah rumah Tarachandra tak serta-merta memindahkan studio lukisnya ke sana. Ia lebih suka melukis di rumah lamanya. Katanya, lebih mudah untuk mendapatkan inspirasi di sana. Selain itu, lebih nyaman melakukan diskusi dengan rekan sesama pelukis atau pelaku seni yang lain di sana.

Ayu adalah istri yang baik. Ia mengerti dan memahami semua hal tersebut sehingga tak pernah sekali pun ia protes kepada Tarachandra. Ia tahu bahwa semua yang dilakukan Tarachandra adalah untuk dirinya dan Amber.

Karena itu jugalah, Ayu selalu mencoba untuk menjalankan perannya sebagai istri sekaligus ibu dengan baik. Buktinya bisa dilihat dengan jelas dalam diri Amber.

Ia tumbuh menjadi anak yang periang. Ia juga pintar dalam hal akademis. Dan, yang paling mencolok adalah kemampuan menggambarnya.

Sepertinya, Amber memang mewarisi bakat sang ayah. Mungkin juga, bakat tersebut tumbuh perlahan-lahan karena ia sering melihat ayahnya melukis sejak ia masih kecil.

★★★

Semua tentang keluarga kecil Tarachandra tampak sempurna tanpa ada kekurangan suatu apapun. Hingga pada suatu hari, suatu hal besar terjadi.

Kala itu, Amber yang masih duduk di kelas 6 sekolah dasar baru saja pulang sekolah dengan dijemput oleh Pak No, supir pribadi yang sudah dipekerjakan secara khusus oleh Tarachandra untuk Ayu dan Amber. Biasanya, kepulangannya selalu disambut oleh Ayu di muka pintu. Kali ini Ayu tak ada di sana.

Amber pun langsung masuk ke dalam rumah dan bertanya kepada Bik Nem, istri Pak No yang juga ikut bekerja di sana, "Bunda ke mana, Bik?"

"Saya kurang tau, Non. Tadi Nyonya hanya bilang mau pergi sebentar," jawab Bik Nem yang waktu itu sedang menyiapkan makan siang untuk Amber.

Amber lalu masuk ke kamarnya untuk mengganti baju seragamnya dengan pakaian rumah. Tak lupa ia juga mencuci tangan, kaki, dan mukanya di kamar mandi yang menjadi satu bagian dengan kamar tidurnya.

Setelahnya, ia lalu pergi ke meja makan untuk menyantap makan siang seperti biasa. Belum selesai ia makan, ia menyadari bahwa ada secarik kertas yang terselip di bawah gelas yang memang biasa digunakan Amber.

"Kertas apa ini, Bik?" Tanya Amber kepada Bik Nem yang saat itu masih berkutat di dapur, tak jauh dari situ.

"Bibi kurang tau, Non. Kertasnya sudah ada di situ dari tadi. Bibi nggak berani buka," jawabnya sambil mendekat ke arah Amber.

Amber lalu menghentikan makannya, meminum seteguk air putih, lalu membuka kertas itu.

Wajahnya langsung berubah pucat dan terlihat bingung saat melihat isinya. Itu adalah tulisan Ayu yang berbunyi:

Ayah, Amber, maafkan bunda. Bunda pergi.

Mas Tara, tolong jaga Amber baik-baik. Sampai bertemu lagi.

Amber memanglah masih anak-anak dan usianya baru duabelas tahun. Tapi ia mengerti bahwa itu bukanlah surat yang biasa. Bundanya tidak pernah sekali pun menulis surat semacam itu.

"Tadi Bunda bilang nggak, Bik perginya ke mana?" tanya Amber sambil mengulurkan kertas itu kepada Bik Nem.

"Nggak, Non. Tapi tadi bibi sempet bingung juga kenapa Nyonya bawa tas agak besar," Bik Nem menjawab sambil mengelus dadanya seolah ada firasat buruk yang ia juga rasakan.

Jawaban itu sontak membuat perasaan Amber menjadi lebih tidak enak lagi. Hal yang langsung ia lakukan adalah menelepon bundanya. Sayangnya, panggilannya itu tidak bisa tersambung. Ia juga mencoba menghubungi ayahnya, tapi juga tak mendapatkan jawaban.

"Tadi Ayah ke studio kan, Bik?" Amber beranjak dari meja meninggalkan makanan yang belum dihabiskannya.

"Iya, Non. Tadi pagi Tuan pamitnya begitu," jawab Bik Nem singkat.

"Panggil Pak No. Suruh siapkan mobil untuk antar aku ke studio Ayah, Bik." Amber buru-buru mengambil tasnya. Tak lupa ia membawa surat yang Ayu tulis tadi.

Sepanjang perjalanan menuju ke studio ayahnya, hati Amber sama sekali tidak tenang. Ia terus mencoba menelepon ayah dan bundanya tapi tak seorang pun yang merespon.

Ia cuma bisa berharap mobil yang dikendarai Pak No bisa lekas menerobos kemacetan siang itu. Tak ada hal lain yang ia bisa pikirkan. Ia hanya ingin cepat bertemu dengan ayahnya.

Ia tak bisa sepenuhnya mengerti. Yang ia takutkan, mungkin ia tak akan pernah bertemu lagi dengan ibunya, orang yang paling ia cintai, tanpa mengetahui apa alasannya.

Tanpa ia sadari, air mata mulai mengalir di kedua pipinya. Semakin lama semakin deras.

Terpopuler

Comments

Khaireen miracle

Khaireen miracle

appn alsnnya,meninggalkan anak itu sungguh tdk baik

2020-07-03

0

Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)

Nobita_Upil(ig: blackjack_dnb)

Semoga episode ini bisa bikin kalian sedikit baper, teman-temin. Hihihi.

Jangan lupa dukung aku selalu ya. Masukkan AMBERLEY ke daftar novel favorit kalian, berikan rating luar biasa, berikan like di setiap episode yang sudah selesai kalian baca, dan berikan juga komentar yang positif dan membangun.

Terima kasih banyak. Sampai jumpa di episode selanjutnya. Kalian keren 😁👍

2020-05-16

4

Robot Timus

Robot Timus

sampi disini

2020-05-01

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Amberley Senja
2 Episode 2 - Pertemuan Pertama
3 Episode 3 - Rencana Sang Pelukis
4 Episode 4 - Kejutan
5 Episode 5 - Nama Panggilan
6 Episode 6 - 'Label'
7 Episode 7 - 'Label' (Bagian 2)
8 Episode 8 - Hari Bersejarah
9 Episode 9 - Keputusan
10 Episode 10 - Rasa Tak Berwajah
11 Episode 11 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 2)
12 Episode 12 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 3)
13 Episode 13 - Maaf
14 Episode 14 - Insiden Spot Parkir
15 Episode 15 - Giandra
16 Episode 16 - Sial!
17 Episode 17 - Sssttt!
18 Episode 18 - Siapa Dia?
19 Episode 19 - Jangan-jangan ...
20 Episode 20 - Kesal!
21 Episode 21 - Titisan Sang Legenda
22 Episode 22 - Untuk Amber
23 Episode 23 - Charemon dan Ibunya
24 Episode 24 - Tarachandra, Sang Idola
25 Episode 25 - Sahabat Sejati
26 Episode 26 - Egidia
27 Episode 27 - Kota Patah Hati
28 Episode 28 – Kota Patah Hati (Bagian 2)
29 Episode 29 - Kota Patah Hati (Bagian 3)
30 Episide 30 - Bakso Cabe Rawit
31 Episode 31 - Teror
32 Episode 32 – Luapan Kemarahan
33 Episode 33 - Mungkinkah?
34 Episode 34 – Duh!
35 Episode 35 - Kebenaran
36 Episode 36 - Putri Nadine
37 Episode 37 - Awal
38 Episode 38 – Dendam
39 Episode 39 – Barang Bukti
40 Episode 40 - Curahan Hati
41 Episode 41 – Mau Kan?
42 Episode 42 - Sabtu, Segeralah Datang …
43 Episode 43 - Tiba Juga
44 Episode 44 – Harapan Giandra
45 Episode 45 - Hunting
46 Episode 46 - Kediaman Tarachandra
47 Episode 47 - Kediaman Adipramana
48 Episode 48 - Kediaman Adipramana (Bagian 2)
49 Episode 49 - Apa Yang Salah?
50 Episode 50 - Berita
51 Episode 51 - 'Kejutan' di Kamar Mandi
52 Episode 52 - Penjelasan
53 Episode 53 - Perasaan Amber
54 Episode 54 - Samantha
55 Episode 55 - Menolong Charemon
56 Episode 56 - Menolong Charemon (Bagian 2)
57 Episode 57 - Rekaman
58 Episode 58 - Kemarahan Samantha
59 Episode 59 - Rencana Egidia
60 Episode 60 - Tangkap!
61 Episode 61 - Tangkap! (Bagian 2)
62 Episode 62 - Tangkap! (Bagian 3)
63 Episode 63 - Akhir Dari Samantra
64 Episode 64 - Rencana Akhir Pekan
65 Episode 65 - Lelaki Sejati
66 Episode 66 - Kesiangan!
67 Episode 67 - Malu!
68 Episode 68 - Siapa?
69 Episode 69 - Aaaaa!!
70 Episode 70 - Hantu?
71 Episode 71 - Pernyataan
72 Episode 72 - Pacarku
73 Episode 73 - Restu Tarachandra
74 Episode 74 - Tugas Kuliah
75 Episode 75 - Perasaan Yang Campur Aduk
76 Episode 76 - Membuat Sketsa
77 Episode 77 - Kegalauan
78 Episode 78 - Gores
79 Episode 79 - Api Cemburu
80 Episode 80 - Pertengkaran Pertama
81 Episode 81 - Jangan Temui Aku!
82 Episode 82 - Alasan di Balik Pertengkaran
83 Episode 83 - Makrab
84 Episode 84 - Makrab (Bagian 2)
85 Episode 85 - Makrab (Bagian 3)
86 Episode 86 - Pencarian
87 Episode 87 - Penyesalan
88 Episode 88 - Ayah Amberley Senja
89 Episode 89 - Berakhirnya Sebuah Persahabatan
90 Episode 90 - Fakta Yang Terkuak
91 Episode 91 - Nasib Nadine
92 Episode 92 - Terlambat Untuk Menyesal
93 Episode 93 - Ciuman Pertama
94 Episode 94 - Kekhawatiran
95 Episode 95 - Memaafkan Masa Lalu
96 Episode 96 - Go Public?
97 Episode 97 - Pameran
98 Episode 98 - Kekasih Giandra
99 Episode 99 - Dipermalukan
100 Episode 100 - Pertemuan
101 Episode 101 - Permintaan Amber
102 Episode 102 - Pesta Ulang Tahun Gian
103 Episode 103 - Pesta Ulang Tahun Gian (Bagian 2)
104 Episode 104 - Menginap
105 Episode 105 - Kawan Lama
106 Episode 106 - Prasangka
107 Episode 107 - Siap Atau Tidak
108 Episode 108 - Siap Atau Tidak (Bagian 2)
109 Episode 109 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber
110 Episode 110 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber (Bagian 2)
111 Episode 111 - Perasaan Yang Mengganjal
112 Episode 112 - Ikutlah Denganku
113 Episode 113 - Kemelut di Hati Ayu
114 Episode 114 - Kemelut di Hati Ayu (Bagian 2)
115 Episode 115 - Belahan Jiwa
116 Episode 116 - Memohon Restu
117 Episode Terakhir
118 Ucapan Terima Kasih dan Pengumuman
119 Episode Ekstra
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1 - Amberley Senja
2
Episode 2 - Pertemuan Pertama
3
Episode 3 - Rencana Sang Pelukis
4
Episode 4 - Kejutan
5
Episode 5 - Nama Panggilan
6
Episode 6 - 'Label'
7
Episode 7 - 'Label' (Bagian 2)
8
Episode 8 - Hari Bersejarah
9
Episode 9 - Keputusan
10
Episode 10 - Rasa Tak Berwajah
11
Episode 11 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 2)
12
Episode 12 - Rasa Tak Berwajah (Bagian 3)
13
Episode 13 - Maaf
14
Episode 14 - Insiden Spot Parkir
15
Episode 15 - Giandra
16
Episode 16 - Sial!
17
Episode 17 - Sssttt!
18
Episode 18 - Siapa Dia?
19
Episode 19 - Jangan-jangan ...
20
Episode 20 - Kesal!
21
Episode 21 - Titisan Sang Legenda
22
Episode 22 - Untuk Amber
23
Episode 23 - Charemon dan Ibunya
24
Episode 24 - Tarachandra, Sang Idola
25
Episode 25 - Sahabat Sejati
26
Episode 26 - Egidia
27
Episode 27 - Kota Patah Hati
28
Episode 28 – Kota Patah Hati (Bagian 2)
29
Episode 29 - Kota Patah Hati (Bagian 3)
30
Episide 30 - Bakso Cabe Rawit
31
Episode 31 - Teror
32
Episode 32 – Luapan Kemarahan
33
Episode 33 - Mungkinkah?
34
Episode 34 – Duh!
35
Episode 35 - Kebenaran
36
Episode 36 - Putri Nadine
37
Episode 37 - Awal
38
Episode 38 – Dendam
39
Episode 39 – Barang Bukti
40
Episode 40 - Curahan Hati
41
Episode 41 – Mau Kan?
42
Episode 42 - Sabtu, Segeralah Datang …
43
Episode 43 - Tiba Juga
44
Episode 44 – Harapan Giandra
45
Episode 45 - Hunting
46
Episode 46 - Kediaman Tarachandra
47
Episode 47 - Kediaman Adipramana
48
Episode 48 - Kediaman Adipramana (Bagian 2)
49
Episode 49 - Apa Yang Salah?
50
Episode 50 - Berita
51
Episode 51 - 'Kejutan' di Kamar Mandi
52
Episode 52 - Penjelasan
53
Episode 53 - Perasaan Amber
54
Episode 54 - Samantha
55
Episode 55 - Menolong Charemon
56
Episode 56 - Menolong Charemon (Bagian 2)
57
Episode 57 - Rekaman
58
Episode 58 - Kemarahan Samantha
59
Episode 59 - Rencana Egidia
60
Episode 60 - Tangkap!
61
Episode 61 - Tangkap! (Bagian 2)
62
Episode 62 - Tangkap! (Bagian 3)
63
Episode 63 - Akhir Dari Samantra
64
Episode 64 - Rencana Akhir Pekan
65
Episode 65 - Lelaki Sejati
66
Episode 66 - Kesiangan!
67
Episode 67 - Malu!
68
Episode 68 - Siapa?
69
Episode 69 - Aaaaa!!
70
Episode 70 - Hantu?
71
Episode 71 - Pernyataan
72
Episode 72 - Pacarku
73
Episode 73 - Restu Tarachandra
74
Episode 74 - Tugas Kuliah
75
Episode 75 - Perasaan Yang Campur Aduk
76
Episode 76 - Membuat Sketsa
77
Episode 77 - Kegalauan
78
Episode 78 - Gores
79
Episode 79 - Api Cemburu
80
Episode 80 - Pertengkaran Pertama
81
Episode 81 - Jangan Temui Aku!
82
Episode 82 - Alasan di Balik Pertengkaran
83
Episode 83 - Makrab
84
Episode 84 - Makrab (Bagian 2)
85
Episode 85 - Makrab (Bagian 3)
86
Episode 86 - Pencarian
87
Episode 87 - Penyesalan
88
Episode 88 - Ayah Amberley Senja
89
Episode 89 - Berakhirnya Sebuah Persahabatan
90
Episode 90 - Fakta Yang Terkuak
91
Episode 91 - Nasib Nadine
92
Episode 92 - Terlambat Untuk Menyesal
93
Episode 93 - Ciuman Pertama
94
Episode 94 - Kekhawatiran
95
Episode 95 - Memaafkan Masa Lalu
96
Episode 96 - Go Public?
97
Episode 97 - Pameran
98
Episode 98 - Kekasih Giandra
99
Episode 99 - Dipermalukan
100
Episode 100 - Pertemuan
101
Episode 101 - Permintaan Amber
102
Episode 102 - Pesta Ulang Tahun Gian
103
Episode 103 - Pesta Ulang Tahun Gian (Bagian 2)
104
Episode 104 - Menginap
105
Episode 105 - Kawan Lama
106
Episode 106 - Prasangka
107
Episode 107 - Siap Atau Tidak
108
Episode 108 - Siap Atau Tidak (Bagian 2)
109
Episode 109 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber
110
Episode 110 - Kejutan Ulang Tahun Untuk Amber (Bagian 2)
111
Episode 111 - Perasaan Yang Mengganjal
112
Episode 112 - Ikutlah Denganku
113
Episode 113 - Kemelut di Hati Ayu
114
Episode 114 - Kemelut di Hati Ayu (Bagian 2)
115
Episode 115 - Belahan Jiwa
116
Episode 116 - Memohon Restu
117
Episode Terakhir
118
Ucapan Terima Kasih dan Pengumuman
119
Episode Ekstra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!