Lisa mengambil beberapa lembar tissue dan memuntahkan sesuatu yang ada di mulutnya.
"Ueeekkkk."
Setelah merasa lebih baik, Lisa meremas tissue tersebut untuk dibuang tapi Lisa merasakan ada sesuatu yang keras seperti benda berbentuk bulat.
"Apa cake dari kak Riefky ini dimasukkan benda untuk meracuniku karena aku terlalu bawel selalu banyak bertanya?" tanya Lisa dalam hati dan ia membuka tissue tersebut, seketika matanya terbelalak.
"Oh my God." ucap Lisa menutup mulutnya karena merasa terharu.
Lisa mengambil benda tersebut dan ternyata itu sebuah cincin, seperti cincin berlian karna dilihat dari Kilauan permatanya yang begitu mengkilap.
"Kak Riefky apakah ini dari kakak untuk aku?" tanya Lisa sambil menunjukan sebuah cincin.
"He'em." jawab Riefky hanya berdehem.
"Terimakasih banyak kak aku suka sekali." kata Lisa sambil mencium cincin tersebut. "Tapi dalam rangka apa kakak memberikan aku cincin?" tanyanya penasaran.
Riefky berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ke arah Lisa kemudian mengambil cincin berlian dari tangan gadis yang sedang menatapnya penuh arti, lalu Riefky berlutut.
"Lalisa Meira. Aku rasa aku mulai jatuh cinta pada pertemuan pertama kita tapi aku tidak menghiraukan perasaan itu, saat pertemuan kedua kita aku merasakan jantunkgku berdetak lebih kencang seperti genderang mau perang, saat pertemuan ketiga kita aku merasakan cemburu ketika melihatmu menangis untuk laki-laki lain dan untuk saat ini aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya. Lisa aku mencintaimu, aku menyayangimu, maukah kamu menerima cintaku." tanya Riefky mengungkapkan perasaannya pada Lisa dengan mata yang berkaca-kaca.
Lisa menangis bahagia dan ia membangunkan Riefky dari posisi berlututnya lalu memeluk Riefky dengan sangat erat. "Aku mau kak." jawaban Lisa penuh dengan penegasan.
Lisa sangat bahagia, sangat sangat bahagia. Riefky memeluk Lisa penuh dengan cinta dan kasih.
"Makasih ya Lisa kamu sudah mau menerima cintaku." kata Riefky sambil menatap mata coklat Lisa.
"Iya kak sebenarnya aku juga sudah mulai jatuh cinta pada kakak sejak pertemuan pertama kita, aku kira cintaku bertepuk sebelah tangan ternyata kakak juga mencintaiku, aku sangat bahagia." ucap Lisa sambil menitikkan air mata haru .
Riefky dan Lisa sama bahagianya, mereka masih berpelukan penuh kasih dan keduanya lupa dengan semua kejadian hari ini, lamunan keduanya dibuyarkan oleh suara dering ponsel milik Riefky yang terdengar nyaring.
"Sebentar ya sayang, aku angkat telpon dari Andreas dulu." kata Riefky sambil melepaskan pelukannya.
"Hallo ada apa Dokter Andreas?" tanya Riefky
"Kiki aku mau ngabarin saat ini kondisi Derry sudah sadar, dokter sudah mendiagnosa penyakit Derry." jawab dokter Andreas diseberang sana.
"Apa?" tanya Riefky santai takut mengagetkan wanita yang ada dihadapannya.
"Derry mengidap kanker otak stadium dua, Derry berpesan padaku jangan beritahu Lisa soal penyakitnya karena Derry tidak ingin Lisa mencintainya karena rasa kasihan." jawab dokter Andreas diseberang sana, lalu menutup telponnya.
"Sayang ayo kita ke rumah sakit, Derry sudah sadar." kata Riefky.
"Benarkah? Syukurlah kalau kak Derry sudah bangun dari pingsannya. Ayo kak kita ke rumah sakit sekarang." ajak Lisa sambil menarik tangan Riefky untuk meninggalkan resto.
Sesampainya mereka didalam mobil. "Sayang aku tidak ingin melihatmu menangisi Derry saat nanti bertemu di rumah sakit ya. Aku pasti akan cemburu melihatmu menangisi laki-laki lain." kata Riefky sambil fokus menyetir.
"Iya kamu tenang saja kak, saat ini perasaanku sangat bahagia, ditambah mendengar berita baik bahwa kak Derry sudah sadar aku jadi semakin bahagia." kata Lisa sambil tersenyum.
"Masih panggil aku kakak? kitakan sekarang sudah pacaran, panggil aku dengan sebutan sayang." titah Riefky sok ngambek.
"Iya sa...sayang." kata Lisa gugup.
Riefky adalah cinta pertama bagi Lisa jadi wajar kalau Lisa belum terbiasa memanggilnya dengan sebutan sayang. Ini juga pengalaman pertama pacaran bagi Lisa dalam kamus hidupnya.
Setelah menghabiskan waktu selama tiga puluh menit dalam perjalanan akhirnya mereka telah sampai di rumah sakit E. Riefky dan Lisa bertemu dengan dokter Andreas, Lisa menghujani dokter Andreas dengan beberapa macam pertanyaaan.
"Dokter Andreas bagaimana keadaan kak Derry saat ini? Kenapa kak Derry bisa pingsan kata dokter spesialis yang memeriksanya? Apakah ada penyakit yang serius atau mungkin berbahaya? Lalu bisakah kak Derry pulang bersama kami hari ini?" tanya Lisa dengan banyak pertanyaan karena khawatir.
"Nona Lisa tananglah dulu keadaan tuan Derry saat ini sudah membaik tadi dokter spesialis bilang tuan Derry hanya kelelahan efek bekerja terlalu keras sedangkan pola makan tuan Derry tidak teratur, kurang istirahat yang cukup dan pola tidur yang sangat kurang, tidak ada penyakit berbahaya pada tuan Derry, hanya saja saat ini tuan Derry belum bisa pulang bersama kalian karena pasien harus dirawat beberapa hari disini sampai kondisinya pulih 100% Nona Lisa." jelas dokter Andreas yang dipaksa berbohong oleh Derry karena ia tidak ingin Lisa mencintainya karena rasa kasihan.
"Syukurlah kalau begitu, terimakasih dokter Andreas. Boleh aku masuk ke dalam? Aku ingin menjenguk kak Derry." tanya Lisa sambil menunjuk pintu ruangan IGD.
"Boleh Nona, mari ikut dengan saya ke lantai 4 karena tuan Derry sudah dipindahkan ke ruang rawat inap." kata Andreas sambil diikuti oleh dua orang dibelakangnya.
Sesampainya dilantai 4 mereka berjalan menuju tempat Derry dirawat, di lantai 4 rumah sakit ini hanya ada 3 ruangan semuanya terlihat mevvah, setelah puas melihat satu persatu fasilitas di lantai ini sampailah mereka didepan pintu ruangan VVIP.
"Ini Nona ruangan tuan Derry dirawat, kalau Nona lelah Nona boleh menempati salah satu kamar khusus tamu pasien untuk istirahat disini sementara." jelas dokter Andreas yang membuat Lisa terkejut.
"OMG sungguh kenikmatan yang HQQ semua kemewahan yang kak Derry miliki benar-benar amazing" batin Lisa.
"Sayang masuklah lihat keadaan Derry, aku dan Dokter Andreas menunggu disini saja, bukan begitu dokter?" tanya Riefky membuat dokter Andreas terkejut dengan kata-kata Riefky barusan.
"Sayang? Apa maksud dari perkataanmu Kiki? Apakah kamu dan Lisa sudah resmi berpacaran? Kenapa kalian tidak ada yang memberitahu aku sama sekali tentang berita baik ini? Huuhh sungguh menyebalkan." tanya Andreas mendengus kesal.
Lisa terkekeh melihat wajah dokter Andreas yang ternyata bisa manyun juga, Lisa memilih pergi meninggalkan kedua sahabat yang sedang sama-sama memasang wajah kesal, biar Riefky saja yang menceritakan semuanya pada sahabatnya itu, Lisa berlalu memasuki ruangan Derry.
Saat Lisa sudah berada didalam ruangan VVIP terlihat Derry sedang melamun, ditangan kirinya terpasang selang infusan juga dihidungnya terpasang selang oksigen dan wajah Derry terlihat pucat pasi.
Lisa memberanikan diri melangkah maju menghampiri Derry yang sedang tiduran di ranjang pesakitan.
"Hai kak Derry, maaf aku baru datang kembali kesini, bagaimana keadaan kakak? Apa ada yang sakit? Bagian mana yang sakit? Kakak sudah makan?" tanya Lisa khawatir.
"Hai gadis kecilku akhirnya kamu datang menemuiku, aku sudah menunggumu sedari tadi tahu, kamu tidak perlu khawatir akan kondisiku bukankah di luar sana Dokter Andreas sudah menjelaskannya padamu tentang kondisiku yang sudah mulai membaik? Aku belum makan dan aku tidak mau makan kalau bukan kamu yang menyuapiku." kata Derry sambil mengulas senyuman manis di wajah tampannya.
Lisa yang melihat Derry tersenyum ikut tersenyum, Lisa sudah tidak mengkhawatirkan lagi suasana hati Derry karena terlihat dari wajahnya bahwa Derry sudah tidak marah lagi pada Lisa soal kejadian semalam.
Lisa berjalan menuju lemari tempat suster meletakan makan siang Derry, ia mengambil nampan berisi makanan tersebut dan duduk di bangku yang berada disamping ranjang pesakitan Derry.
"Aku akan menyuapi kakak makan tapi makanan ini harus habis tanpa sisa sedikitpun dan aku minta sama kakak mulai saat ini makanlah dengan teratur, tidur yang cukup dan perbanyaklah istirahat walau kak Derry orang sibuk yang punya banyak pekerjaan tapi tolong fikirkan soal kesehatan kakak, kalau kak Derry tidak menuruti permintaanku ini aku tidak mau lagi kenal dengan kakak." ancam Lisa demi kesehatan Derry.
"Oke aku setuju, aku akan menghabiskannya dan akan mengabulkan permintaanmu asalkan kamu selalu mengingatkanku untuk semuanya." pinta Derry sambil tersenyum.
Lisa mulai menyuapi Derry secara perlahan sambil bercanda gurau dan sesekali membahas masa lalu, Lisa dan Derry mulai mengingat kejadian Lisa yang dulu pernah menjilat pup ayam dikiranya coklat yang terjatuh lalu mereka berdua tertawa riang hahaha.
Tak terasa makanan Derry sudah habis tanpa sisa, Lisa berjalan menuju lemari untuk meletakkan nampan yang sudah kosong itu, Ia mengambilkan minum dan beberapa kotak obat yang terletak diatas lemari yang sudah disediakan oleh suster untuk Derry minum sesudah makan siang.
Lisa meminumkan air putih pada Derry sampai setengah gelas lalu mengambil beberapa butir obat pada kotaknya masing-masing sesuai petunjuk yang tertera pada kotak tersebut, ia heran mengapa dokter memberi kak Derry obat sebanyak ini? Bukankah kak Derry hanya kelelahan dengan banyak istirahat pasti akan sembuh, fikir Lisa.
"Kak Derry kenapa kakak diberikan obat sebanyak ini?" tanya Lisa dengan menunjuk telapak tangannya yang sudah memegang 7 butir obat milik Derry.
"Mungkin itu sudah dicampur dengan beberapa vitamin untuk mengembalikan kondisi tubuhku Lisa, karna saat ini aku sangat merasa lelah dan aku meminta dokter untuk memberiku beberapa vitamin yang paling bagus untukku." jawab Derry berbohong sambil menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Candy Tohru
kasian Derry.. udah dikira mati, nungguin lama baru bisa nyatain cinta, eh.. skr kena kanker.. 😢
2020-06-29
0
Father_Syila
udh biarin Lisa SM Kiki aja
2020-03-17
1
diah lestari
semangat author
2020-02-27
2