Derry Leo Mahendra

Saat pukul 07.00 pagi Lisa dibangkunkan oleh Mamanya karena sesuatu hal yang menyedihkan.

"Lisa bangun sayang." kata Mama Rose sambil menangis.

Lisa yang mendengar Mamanya menangis langsung terbangun dari ranjangnya. "Ada apa Ma? Kenapa mama menangis?" tanya Lisa khawatir.

"Leo....Leo Lis hiks hiks hiks." kata Mama Rose semakin menangis kencang.

"Ada apa dengan kak Leo mah." tanya Lisa panik, "Pasti ini berita buruk, kalau bukan gak mungkin Mama menangis seperti ini." batin Lisa.

"Pesawat yang Leo naikin kecelakaan Lisa." ucap sang Mama yang makin menangis histeris.

Lisa tercengang mendengar penuturan Mamanya. "Mama salah kali Ma, orang kak Leo ada dirumah kok, kemarin aja main sama Lisa di acara pertunangan Paman dan Tante Ririn." tutur Lisa berusaha santai.

"Leo semalam titipin ini buat kamu." ucap Mama Rose sambil merogoh kantongnya dan menyerahkan amplop berwana putih polos pada Lisa. "Leo berpamitan dengan Mama karena akan pergi ke bandara jam 01.00 dini hari, Leo bilang dia akan kuliah di New York dan ini keputusan Ayah Wijaya yang begitu mendadak memberi tahu masalah kepindahannya pada Leo." ucap Mama Rose sambil menghapus air matanya.

Lisa menerima amplop dari Leo dan langsung membuka surat tersebut lalu membaca tulisan tangan Leo, Lisa terisak dan merengek pada Mamanya agar mau mengantarkan Lisa bertemu dengan Leo.

"Ma ayo anterin Lisa ketemu kak Leo hiks..hiks..hiks." ucap Lisa sambil menangis.

"Tidak bisa saat ini sayang, karna lokasi kecelakaan itu berada di luar negeri, ongkos pesawat ke luar negri sangat mahal." ucap sang Mama sedih.

"Anterin Lisa lihat berita Ma." rengek Lisa sambil menangis.

"Beritanya saat ini sudah habis sayang, nanti siang baru ada berita lagi." ucap Mama Rose meraih tubuh Lisa dan memeluknya berusaha dapat menenangkan anaknya yang saat ini sedang gelisah. "Lisa walaupun Leo sudah pergi menghadap yang Maha Kuasa kamu harus ikhlas ya agar Leo bisa tenang di sisi Tuhan." kata mamanya berusaha memberi nasihat terbaik untuk Lisa.

"Lisa yakin kak Leo pasti selamat Ma. Kenapa sih kak Leo tega ninggalin aku Ma? Kenapa kak Leo harus kecelakaan? Aku masih ingin bermain dengan kak Leo Ma, kak Leo menulis di surat ini dia akan kembali saat lulus sarjana nanti, kenapa kak Leo tega membohongi Lisa ma?" tangis Lisa semakin pecah.

"Sayang kecelakaan yang terjadi bukan atas keinginan Leo, semua ini terjadi atas kehendak Tuhan. Kamu harus ikhlas melepas kepergian Leo ya, biar Leo bahagia di sana, kamu harus rajin berdoa yang terbaik untuk Leo." ucap sang Mama mengusap-usap kepala Lisa.

Lisa sangat terpukul dengan kejadian yang merenggut nyawa Leo, Lisa tidak ingin bermain keluar rumah selama 2 Minggu karena rasa kehilangan masih menyelimutinya.

Flashback Off

Lisa yang teringat kembali pada sahabat masa kecilnya menangis sendu, ia rindu akan kebersamaannya, rindu canda tawa bersama kak Leo, rindu kehangatan pelukan dari kak Leo ketika menenangkan Lisa yang menangis karena dimarahi Mamanya.

Derry yang melihat Lisa begitu rapuh melangkah mendekati Lisa dan memeluknya dengan erat, Lisa tidak sanggup menolak karena ia memang butuh kehangatan yang mirip dengan Leo dan Lisa merasa kehangatan yang diberikan Derry sama persis seperti yang biasa Leo berikan untuk Lisa.

"Jangan menangis lagi Lisa, jangan buat aku makin bersalah." ucap Derry yang sudah tidak sanggup membendung air matanya agar tidak terjatuh dihadapan Lisa.

Lisa yang merasakan pundaknya basah karena air mata Derry, kemudian ia menatap wajah Derry yang sudah basah akibat tangisannya.

"Kenapa kakak menangis? Kenapa juga kakak menanyakan teman masa kecilku?" tanya Lisa yang ingin segera mengungkap rahasia besar yang dimaksud oleh Derry.

"Lisa aku adalah Derry Leo Mahendra, waktuku kecil sampai berusia 17 tahun Ayah selalu memanggil nama tengahku sebagai panggilan kesayangan Ayah untukku, dan sejak kecelakaan pesawat 10 tahun lalu mengakibatkan Ayahku meninggal, aku merasa kehilangan Ayah, aku kehilangan sosok Ayah yang begitu menyayangiku, aku memutuskan untuk mengganti nama panggilanku memakai nama depanku Derry, aku adalah Leo teman masa kecilmu Lisa, aku sangat merindukanmu." kata Derry semakin mengeratkan pelukannya.

Lisa terkejut mendengar perkataan Derry. "Tidak mungkin kamu adalah kak Leo, karena kak Leo teman masa kecilku sudah meninggal dunia 10 tahun yang lalu akibat pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan, kak Leo meninggal bersama pak Wijaya, yang masih hidup hanya Ibu Wijaya dan penumpang lainnya yang selamat." Lisa menyampaikan sesuai dengan apa yang ia dengar dari berita yang beredar.

"Bukan Lisa, saat kejadian itu memang ada kesalahan data, ada korban seorang remaja yang usianya sekitar 17 tahunan sama sepertiku menjadi korban kecelakaan pesawat, remaja itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan memegang tasku, saat itu orang-orang mengira itu adalah aku karena identitas yang remaja itu pegang adalah identitasku, mungkin saat kecelakaan itu terjadi tasku terjatuh di dekat remaja tersebut, maka dari itu nama korban di berita-berita yang tersebar adalah namaku." jelas Derry panjang lebar.

"Apa buktinya kalau kamu memang kak Leo teman masa kecilku dulu?" tanya Lisa.

"Aku hanya mempunyai benda ini darimu dulu." ucap Derry sambil mengeluarkan kalung yang tersembunyi didalam t-shirt miliknya.

"Hanya ini yang tersisa akibat kecelakaan pesawat itu Lisa." Lanjut Derry lagi.

"Kenapa kakak masih menyimpannya?" tanya Lisa merasa kaget ternyata Leo teman masa kecilnya benar-benar masih hidup dan masih menyimpan kalung pemberian Lisa 10 tahun silam.

"Karena aku sudah berjanji padamu dulu akan menyimpan setiap benda pemberian dari kamu, tapi semuanya hilang hanya ini yang tersisa satu-satunya dan aku akan memakainya sampai aku tutup usia." jawab Derry menjawab pertanyaan Lisa.

"Ceritakan padaku kapan kakak kembali ke Negara ini? Kenapa kakak tidak mencariku? Kenapa saat kakak bertemu denganku pertama kali di kantor kamu tidak ceritakan kejadian yang sebenarnya? Bahkan saat pertama kali kita bertemu kakak tidak menegurku." banyak pertanyaan yang ingin Lisa tanyakan pada Leo, bukannya Lisa tidak percaya akan pengakuan Derry bahwa dirinya adalah Leo teman masa kecil Lisa, tapi Lisa hanya ingin tahu alasan Derry dari semua pertanyaan yang Lisa ajukan padanya.

"Kamu benar-benar gadis kecilku yang sangat bawel. Banyak sekali pertanyaan yang kamu beri padaku sayang, tapi aku akan menjawabnya satu persatu tapi ada syaratnya." ucap Derry sambil tersenyum manis.

"Apa syaratnya? Kamu memang sungguhan kak Leo yang dulu, setiap aku meminta sesuatu pasti kamu selalu mengajukan persyaratan padaku." tanya Lisa sebal memasang wajah manyun.

Melihat wajah Lisa yang manyun semakin membuat Derry gemas melihatnya, rasanya Derry ingin sekali memakan gadis itu hidup-hidup hehehe.

"Aku akan menjawab pertanyaanmu asalkan kamu bersedia aku peluk sambil tiduran." jawab Derry meminta dengan suara manja.

Lisapun berlari menuju ranjang lebih dulu untuk mengikuti permintaan dari Derry. "Cepat sini peluk aku dan jawab semua pertanyaan yang aku ajukan pada kakak." ucap Lisa tidak sabaran.

Derry menyusul Lisa dengan gesit dan langsung memeluk Lisa dengan erat. "Aku menyelesaikan S1 dan S2 ku di New York selama 6 tahun lalu aku mengurus salah satu perusahaan ayahku di New York selama 3 tahun, tadinya aku akan tetap melanjutkan kehidupanku di New York, saat itu aku frustasi ketika anak buah yang aku bayar untuk mencarimu disini tidak menghasilkan pencarian apapun tentangmu, mereka sudah mengunjungi rumahmu yang Lama tapi kata penghuni rumah baru disana bilang bahwa kamu sudah lama pindah , lalu mereka mencari ayahmu di kantornya tapi kata karyawan disana ayahmu sudah tidak bekerja di perusahaan tersebut karna sudah meninggal dunia, anak buahku bilang mungkin kamu sudah pindah ke luar kota /negeri, mereka menyerah untuk mencari tentang dirimu lagi, akhirnya aku menghentikan pencarianmu. Saat aku frustasi dan menyerah Ibuku menelpon memberitahukan padaku bahwa kamu bekerja di perusahaannya. Aku bahagia dan memiliki semangat lagi untuk datang kembali kesini dan menemuimu, Aku datang ke Negara ini satu tahun yang lalu saat urusanku di New York telah selesai dan meminta pada Ibuku untuk memberikan satu posisi untukku agar selalu bisa dekat denganmu Lisa." Derry menjawab pertanyaan Lisa yang pertama.

"Pertanyaan kedua sudah aku jawab bahwa aku selalu berusaha mencarimu, buktinya aku sudah mendapatkan kamu kembali. Sekarang aku jawab pertanyaan yang ketiga, bukan aku tidak mau menceritakan semuanya padamu, saat itu aku berfikir akan menceritakannya pada waktu yang tepat, kalau aku menceritakan saat pertama kali kita bertemu bisa saja kamu tidak mempercayiku, atau kamu akan mengira aku ini hanya mengada-ngada. Sekarang kamu sudah tau cerita semuanya, aku harap kamu akan memaafkanku." Jelas Derry sambil menciumi rambut panjang Lisa yang terurai.

"Kamu tahu tidak kenapa saat pertama kali kita bertemu di kantor aku tidak menyapamu?" tanya Derry dan Lisa menggeleng tanda tidak tahu. "Aku sengaja ingin tahu tumbuh kembangmu tanpaku apakah akan menjadi gadis yang genit atau tidak, saat aku tahu kamu tidak menegurku seperti BA BA lainnya aku dapat menyimpulkan bahwa kamu adalah gadis baik-baik. Aku semakin mencintaimu Lisa." ucap Derry.

Lisa bingung kenapa sifat kak Leo begitu manja saat ini, sangat beda dengan kak Leo yang dulu, apakah mungkin ka Leo sungguh cinta pada Lisa.

"Bukannya kakak sudah punya pacar bernama Desi salah satu BA kakak di kantor?" tanya Lisa.

"Desi bukan pacarku, dia yang genit selalu mendekatiku dan memintaku mengantarkannya pulang tapi selalu aku tolak mentah-mentah agar dia sedikit sadar diri kalau aku tidak suka sama dia." jawab Derry membalikkan tubuh Lisa agar mereka berhadapan lalu Derry memegang kedua pipi Lisa dan mengusapnya dengan lembut. "Kamu bertanya seperti ini apakah kamu cemburu?" tanya Derry senyum-senyum.

"Tidak, buat apa aku cemburu? Kamu kan bukan pacarku." jawab Lisa ketus.

"Berarti kalau kita pacaran kamu akan cemburu jika aku didekati wanita lain?" tanya Derry lagi karena masih penasaran.

"Kita tidak pacaran kok, jadi untuk apa berbicara jikalau." jawab Lisa.

"Kok kamu jadi galak banget sih." kata Derry sambil memeluk Lisa kembali. "Apakah kamu sudah siap untuk menikah denganku?" tanya Derry membuat Lisa terkejut.

"Kak Derry apaan sih? Kita itu tidak saling mencintai jadi untuk apa kita menikah?" tanya Lisa.

Derry meraih dagu Lisa dengan lembut dan menatap mata cokelat Lisa dengan intens.

"Kamu bilang apa? Kamu tidak mencintaiku? Bukankah dulu kamu mengajakku menikah saat usiamu masih 11 tahun? Apa kamu lupa dengan kata-katamu sendiri?" tanya Derry kecewa, terlihat jelas pada manik matanya bahwa lelaki itu sedang merasakan kecewa yang mendalam.

"Kak saat itu usiaku masih kecil, aku tidak mengerti apa arti menikah tapi aku ingat pernah mengatakan bahwa aku akan melakukannya dengan kamu asalkan menikah itu sesuatu hal yang membuat kita berdua bahagia. Sudahlah lupakan kata-kata aku dulu, andaikan dulu kamu tidak pergi meninggalkan aku sendiri pasti aku bersedia menikah denganmu. Saat ini aku sudah mencintai orang lain." ucap Lisa mengakuinya pada Derry, agar Derry tidak berharap lebih pada Lisa.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***