Hati Derry hancur berkeping-keping saat mendengar penuturan Lisa yang katanya tidak mencintai Derry. Lalu apalah arti menunggu, akankah penantian Derry selama 10 tahun berakhir sia-sia?.
Derry melepaskan cengkaramannya dari dagu Lisa dan tampak bekas merah di bagian dagu Lisa, saat ini Derry tak memikirkan itu, ia hanya memikirkan bagaimana nasib penantiannya selama 10 tahun ini.
"Lisa tolong kamu fikirkan ulang tentang perasan kamu sama aku setelah pertemuan kita saat ini, kita sama-sama tahu siapa kita dimasa lalu? Bagaimana kita dimasa lalu? Kamu sudah berjanji akan menungguku datang melamarmu saat kamu dewasa nanti, akupun sudah menuliskan didalam surat yang aku titipkan pada Tante Rose, aku minta kamu selalu menjaga hati kamu hanya untukku Lisa." tutur Derry yang wajahnya sudah dibasahi oleh airmata.
Lisa tidak tega melihat kak Derry menangis seperti saat ini tapi Lisa harus jujur pada kak Derry agar ia tidak mengharapkan Lisa yang dulu kembali.
"Saat itu Lisa masih kecil kak, Lisa tidak mengerti apa itu cinta? Lisa yang sekarang sudah bukan Lisa yang dulu lagi. Waktu telah merubah segalanya, selama ini Lisa berfikir bahwa kak Leo sudah bahagia di Surga. Andai dulu kakak menemuiku dan memberitahu aku kalau kakak sebenarnya selamat dari kecelakaan itu." ucap Lisa ikut menangis.
"Ya aku sadar Lisa aku sungguh bodoh, sangat bodoh. Andai dulu ketika Ibuku memberitahu keberadaan kamu saat 2 tahun yang lalu aku langsung berangkat menemuimu mungkin kamu belum jatuh cinta pada orang lain." ucap Derry bangun dari ranjang lalu berjalan menuju cermin, tanpa Lisa sadari ternyata Derry menghantam cermin itu dengan kepalan tangannya.
Praaanggggg!!!...
Suara pecahan kaca membuat Lisa gemetar, ia takut dan merasakan seluruh tubuhnya bercucuran keringat dingin. "OMG apa yang akan kak Derry lakukan?" batin Lisa ketakutan.
Terlihat Derry seperti memunguti salah satu pecahan kaca yang hendak ia sayatkan pada pergelangan tangannya, Lisa yang melihat itu langsung berlari dan memeluk Derry dari belakang untuk mencegah Derry melakukan hal-hal yang Lisa takutkan.
"Kak Derry jangan lakukan itu aku takut melihatnya, kak aku mohon sadarlah kak." ucap Lisa diiringi dengan isak tangis dan tangan yang masih melingkar di perut Derry ikut gemetar.
"Lisa sejak kapan kamu mencintai laki-laki lain?" tanya Derry disertai isak tangis.
"Sejak 3 Minggu yang lalu kak, setiap aku bertemu dengannya aku selalu merasakan ada getaran di hatiku." jawab Lisa jujur.
"Siapa nama laki-laki itu?" tanya Derry to the points.
"Maaf kak aku masih merahasiakan identitas dia karena antara aku dan dia belum terjalin hubungan apapun." jawab Lisa.
"Kalau begitu kamu masih bisa untuk menikah denganku Lisa. Lupakan laki-laki itu dan menikahlah denganku, aku berjanji akan membahagiakan kamu sampai tutup usiaku." Ucap Derry parau. "Aku tidak yakin bisa menunggu kamu lebih lama lagi." lanjutnya sambil melepaskan tangan Lisa yang melingkar di perutnya, lalu Derry berjalan menuju ranjang untuk merebahkan kepalanya yang terasa pusing seperti mau pecah.
Brrruugghhh...
Derry terjatuh tak sadarkan diri sebelum naik ke atas ranjangnya, Lisa tampak panik dan berlari menghampiri Derry.
"Kak Derry bangun kak. Ya ampun kak Derry kamu kenapa kak?" teriak Lisa bingung harus berbuat apa.
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi. Saat ini Lisa begitu cemas dengan kondisi Derry, tiba-tiba ponsel Lisa berdering, Lisa mengambil ponsel dari dalam tasnya, yang menghubunginya adalah Riefky.
"Kenapa kak Riefky menelponku pagi pagi begini? Aku harus minta tolong sama dia." kata Lisa mengangkat panggilan dari Riefky.
"Hallo kak aku bisa minta tolong?" tanya Lisa tanpa berbasa-basi karena ia begitu cemas dengan kondisi Derry.
"Minta tolong apa Lisa? Kenapa suaramu terdengar seperti orang yang sedang panik?" tanya Riefky dibsebrang sana.
"Kak temanku tidak sadarkan diri, bisa minta tolong panggilkan dokter untuk datang ke Apartement The E lantai 25 di lantai ini hanya ada kamar satu-satunya, aku mohon bantuanmu kak." kata Lisa memohon bantuan pada Riefky.
"Oke kamu tunggu aku dan dokter pribadiku akan datang kesana, tolong jangan panik tenangkan dirimu. Sudah ya aku tutup telponnya." jawab Riefky dan menutup panggilannya.
Ternyata Riefky tinggal di Apartemen The E juga. Setelah menutup telpon dari Lisa ia langsung menghubungi seorang dokter pribadinya yang tinggal di apartemen yang sama untuk naik ke lantai 25 dan menunggu Riefky di depan lift agar bisa masuk berbarengan.
Saat Riefky keluar dari lift terlihat seseorang pria tampan berpakaian casual tidak terlihat seperti seorang dokter yang sedang menunggu di sebrang pintu lift, dia adalah dokter Andreas.
"Kok tidak memakai pakaian kebangsaan?" tanya Riefky pada dokter Andreas.
"Ini hari Minggu, jatahnya aku libur tapi karena ada panggilan mendadak jadi aku langsung naik ke atas tanpa ganti pakaian." jawab dokter Andreas.
"Oh, ayo ikuti aku Dokter Andreas." ajak Riefky sambil berjalan mencari kamar yang dimaksud oleh Lisa.
Riefky dan Dokter Andreas memiliki fikiran yang sama, mereka takjub dengan kemewahan yang berada di lantai 25 apartemen yang mereka tinggali juga, sungguh berbeda dengan lantai-lantai lainnnya. Setelah berjalan cukup jauh dari lift akhirnya mereka menemukan pintu satu-satunya yang berada di lantai apartemen ini. Riefky memencet bel berulang kali, akhirnya pintu tersebut dibukakan oleh Lisa.
"Ayo masuk kak Riefky, ayo dokter bantu teman saya yang pingsan." ajak Lisa pada mereka yang baru datang.
Saat Riefky dan Dokter Andreas masuk ke dalam kamar utama yang berada di lantai 2 mereka terkejut dan penuh tanda tanya dalam fikiran mereka masing-masing.
"Apa yang terjadi sebenarnya pada Lisa, kenapa ada banyak pecahan kaca seperti ini? Dengan siapa Lisa disini dan kenapa juga dia bisa ada di apartemen ini?" tanya Riefky dalam hatinya.
Dokter Andreas menghampiri seorang laki-laki yang tergeletak di lantai samping ranjang dan meminta bantuan Riefky untuk memindahkan lelaki itu ke atas ranjang.
"Kiki ayo bantu aku mengangkatnya ke atas kasur." kata dokter Andreas.
Riefky makin bingung dan tidak bisa menahan dirinya lagi untuk tidak bertanya pada Lisa. "Lisa siapa laki-laki ini?" tanya Riefky sambil mengangkat tubuh Derry dan membaringkannya di atas ranjang.
"Nanti aku ceritakan ya kak, sekarang tolong kak Derry dulu biar cepat sadar." kata Lisa yang merasa bersalah dengan kondisi Derry saat ini.
"Oh laki-laki ini bernama Derry, sepertinya mereka berdua memiliki hubungan yang spesial." batin Riefky.
Riefky mengerti kondisi Lisa saat ini, ia tidak ingin memaksakan Lisa untuk menjelaskannya sekarang juga. Riefky menatap Dokter Andreas yang sedang memeriksa kondisi tubuh Derry.
"Nona saya mohon izin untuk membawa Tuan ini ke Rumah sakit E untuk pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter spesialis patologi anatomi." kata dokter Andreas.
"Apa yang terjadi dengan kak Derry dok? Kak Derry sakit apa? Kenapa harus membawanya ke dokter spesialis?" tanya Lisa khawatir dan meneteskan air mata.
"Biar nanti dokter di Rumah sakit E yang menjelaskannya pada Nona setelah melakukan pemeriksaan lebih intens pada pasien. Nona mohon bersabar dan jangan stress ya." kata Andreas menenangkan Lisa yang terlihat cemas.
"Dokter Andreas masa kamu tidak tahu dia sakit apa?" tanya Riefky tersenyum sinis pada dokter Andreas yang juga sahabat baik Riefky semasa SMA.
"Bila dilihat dari kondisi tubuh Tuan ini, sepertinya ia mengidap penyakit kanker. Tapi biar lebih jelas sebaiknya kita dengar dari dokter spesialis nanti ya." ucap Dokter Andreas dan segera menelpon ambulance untuk menjemput Derry dan membawanya ke Rumah sakit E.
Lisa terkejut mendengar penjelasan dokter Andreas, ia semakin terpukul dan menyalahkan dirinya sendiri. Riefky memeluk Lisa mencoba menenangkannya.
"Jangan menangis lagi Lisa, Derry pasti akan baik-baik saja, nanti kita ikut menyusulnya ke Rumah sakit ya." ucap Riefky.
Selang beberapa menit mobil ambulance telah tiba di apartemen The E , paramedis menuju kamar Derry dan membawanya masuk ke dalam ambulance. Driver ambulance melajukan mobilnya dan membunyikan sirine.
Sesampainya di Rumah sakit E Derry segera dibawa menuju Instalasi Gawat Darurat untuk diperiksa lebih intens oleh dokter spesialis.
Riefky dan Lisa yang memang mengikuti ambulance dari belakang telah sampai di Rumah sakit dan melihat Derry pada saat didorong oleh paramedis menuju ruang Instalasi Gawat Darurat. Lisa masih menangis, ia takut terjadi sesuatu terhadap Derry.
"Lisa aku gak mau kamu terus-terusan nangis kaya gini. Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat biar kamu ga sedih lagi, kamu mau?" tanya Riefky berinsiatif untuk menghilangkan kesedihan Lisa sambil menghapus air mata Lisa.
"Kemana? Terus gimana dengan kak Derry?" tanya Lisa yang masih ingin berada di rumah sakit sampai menunggu Derry sadar.
"Rahasia. Ada dokter yang menangani Derry, juga ada suster yang siap berjaga selama 24 jam untuk Derry. Nanti kalau Derry sudah sadar aku akan minta dokter Andreas untuk menghubungiku segera. Bagaimana?" tanya Riefky.
"Ya sudah aku mau kak, tapi gimana dengan penampilanku, aku pulang dulu ya untuk ganti baju karena aku tidak bawa baju ganti kak." kata Lisa.
"Kamu ikut aku, kita ke butik Sahara untuk mengganti pakaianmu, mau?" tanya Riefky sambil memegang kedua tangan Lisa.
"Aku mau, tapi kali ini biar aku yang bayar ya, aku akan pilih baju yang paling murah." kata Lisa sambil tertawa.
Mereka telah berada didalam mobil menuju Butik Sahara. Setibanya di Butik Lisa langsung diajak oleh salah satu karyawan untuk membantu milihkan baju yang cocok untuk Lisa dan membantu merias wajah Lisa yang terlihat pucat dan sembab karena Lisa semalaman tidak tidur. Saat Lisa sudah selesai dengan urusannya ia menuju kasir untuk membayar tagihannya.
"Berapa kak totalnya?" tanya Lisa pada kasir.
"Sudah dibayar oleh Tuan Riefky, Nona." jawab kasir tersebut sambil tersenyum.
Lisa menghampiri Riefky dan mencubit perut Riefky sampai Riefky mengaduh kesakitan.
"Kok aku dicubit sih salah apa aku?" tanya Riefky sambil mengelus perutnya yang dicubit oleh Lisa tadi. "Ayo kita pergi, kamu terlihat cantik. Riska Terimakasih ya telah mendandani gadisku dengan baik." kata Riefky dan berlalu pergi meninggalkan butik dengan merangkul pinggang Lisa.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
⊰⊹Rose Bread⊰⊹
auh akit apalah gunanya berjuang apalah artinya pengorbanan apalah beratnya penantian saat dia memilih meninggalkan huaa
2020-07-13
0
Candy Tohru
lanjuuut..
2020-06-19
0
AliceLin
next
2020-06-14
0