Lisa menampar Derry sekuat tenaga hingga tubuh Derry mundur beberapa meter dari jarak sebelumnya.
"Kamu jahat kak, kenapa kamu sama saja dengan laki-laki hidung belang yang hanya mau melecehkanku!" teriak Lisa dan menangis histeris.
"Lisa maaf aku khilaf, maaf aku tidak sadar saat melakukannya, entah kenapa setalah 10 tahun lamanya aku menunggumu aku malah tidak bisa mengendalikan hasrat ini." ucap Derry merasa bersalah dan menyesal.
"Apa maksudmu kak? Apa hah." Lisa berteriak dan menangis karena tidak sanggup lagi menahan emosinya.
"Aku akan menceritakan semuanya sekarang, tapi aku mohon kamu tenang." ucap Derry menghampiri Lisa dan hendak memeluknya , tapi dengan tegas Lisa menepisnya.
"Jangan mendekat, jangan mendekat atau aku akan membencimu seumur hidupku. Cepat ceritakan rahasia besar apa yang kamu janjikan padaku, kalau kamu berbohong jangan harap kamu akan melihatku Lagi." ancaman lisa membuat Derry bimbang.
"Katakan apa saja yang kamu lakukan tadi padaku kak?" tanya Lisa yang ingin tahu sudah seberapa jauh lelaki dihadapannya ini menyentuhnya ketika ia terlelap tidur.
"Maaf, aku hanya mencium bibirmu kurang lebih selama seperempat jam, aku berjanji akan bertanggung jawab Lisa, dalam waktu dekat ini aku akan menikahimu." jawab Derry jujur.
"Tidak perlu, aku tidak butuh pertanggungjawaban kakak, sekarang ini aku hanya minta cepat ceritakan rahasia besar yang kakak maksud semalam." ucap Lisa berteriak.
Derry merasa sedih atas penolakan Lisa padahal dirinya sudah setia menunggu Lisa selama 10 tahun ini, tapi saat ini Derry akan berusaha untuk mengungkapkan pada Lisa siapa Derry yang sebenarnya.
"Baik, aku akan menceritakan semuanya padamu tanpa ada yang ditutupi sedikitpun. Lisa apa kamu ingat dengan teman masa kecilmu dulu saat kamu berusia 11 tahun?" tanya Derry sengaja mengawali pertanyaan yang mudah dulu.
Lisa bingung kenapa Derry bisa tahu nama Mamanya, letak rumahnya dan sekarang dia tanya soal teman masa kecil Lisa, sebenarnya siapa sih kak Derry ini, fikir Lisa.
"Kenapa kamu bertanya siapa teman masa kecilku dulu? Tahu apa kamu tentang dia?" jawab Lisa dan bertanya kembali sambil meneteskan air mata kesedihan. Lisa sangat Rindu pada teman masa kecilnya dulu yang sekarang sudah pergi meninggalkan Lisa lebih dulu karena kecelakaan pesawat 10 tahun silam.
Flashback On
Tepat pada saat Lisa merayakan ulang tahunya yang ke 11th, Lisa memiliki seorang teman baru laki-laki yang usia lebih tua 10 tahun darinya yakni 17 tahun yang bernama Leo pindahan dari kota Z, Lisa cukup dekat dengan Leo yang penyayang dan mereka setiap hari bermain bersama, mengerjakan PR bersama walau sebenarnya yang mengerjakan PR Lisa adalah Leo hehe. Leo adalah anak yang pintar, kini Leo duduk dibangku kelas 3 SMA, ia selalu menduduki ranking 1 di kelasnya maka dari itu Lisa selalu minta tolong pada Leo untuk mengerjakan PR Lisa.
"Kak Leo buatin PRku dong, aku tidak mengerti bahasa inggris nih." ucap Lisa dengan manja sambil memasang wajah menggemaskan membuat Leo yang saat itu sudah beranjak remaja jadi ser-ser an.
Leo adalah seorang anak dari bapak William Wijaya dan Ibu Wijaya hanya itu yang Lisa tahu. Leo anak pertama dari 2 bersaudara dan ia memiliki seorang adik perempuan yang usianya selisih 5 tahun dari Leo, saat itu adiknya tinggal di New York bersama Nenek dan Kakeknya. Kedatangan Leo dan kedua orang tuanya hanya untuk mengembangkan bisnis di Negara ini, mereka sengaja membawa Leo untuk belajar bisnis ketika usianya genap 17 tahun, keluarga Leo pindah ke Negara ini ketika usia Leo genap 14 tahun dan pada saat itu Leo pertama kali tinggal di kota Z selama 2 tahun Lalu pindah ke kota X hanya untuk beberapa bulan saja sampai Leo Lulus SMA, orang tua Leo akan mengajak putranya kembali ke tempat kelahirannya, yaitu New York.
Leo mungkin bisa di bilang dewasa tidak sesuai umur, untuk pertama kalinya Leo merasakan jatuh cinta pandangan pertama pada bocah kecil yang masih ingusan, saat itu Lisa masih duduk di bangku kelas 5 SD dan entah setan apa yang merasukinya hingga Leo bisa merasakan cinta pada bocah yang sama sekali tidak mengerti apa itu cinta, padahal di sekolah banyak sekali wanita yang mengejar cinta Leo, banyak juga yang ikut taruhan siapa yang bisa menjadi pacar Leo akan mendapatkan sepeda motor dari hasil patungan sebanyak 20 siswi yang berlomba untuk mendapat posisi tersebut. Tapi tak ada satupun yang menenangkan taruhan itu dan membuat para siswi menyerah mundur perlahan.
Hari hari berganti, kini cintapun hadir.
Melihatnya memandangnya bagai bidadari kecil. Lentik indah matanya, manis senyum bibirnya, hitam panjang rambutnya anggun terikat. Rasa ini tak tertahan, hati ini selalu untuk Lisa.
Leo selalu membawa foto masa kecil Lisa ke sekolah untuk membuatnya semangat belajar dan selalu teringat Lisa.
Setelah tujuh bulan melewati hari\-hari bersama sebagai kawan sejati, mereka selalu menghabiskan waktu bersama dipenuhi canda tawa disetiap harinya.
Hari Minggu Lisa dan Leo menghadiri sebuah pesta pertunangan Paman dan calon Tantenya Lisa, saat acara lamaran tersebut berlangsung mata Leo dan Lisa berbinar melihat cara Paman yang melamar calon Tantenya dan melihat mereka berpelukan setelah lamaran diterima.
Lisa menarik tangan Leo dan mengajaknya keluar gedung untuk makan cendol dawet berduaan, tiba\-tiba Lisa menanyakan hal yang konyol pada Leo.
"Kak Leo kapan kita akan menikah?" tanya Lisa dengan santai tapi malah membuat Leo tersedak saat menelan cendol.
"Kamu..kamu.. apa kamu tahu apa arti menikah?" Leo malah balik bertanya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.
"Tidak tahu sih kak, tapi menikah itu seharusnya sesuatu yang baik kan kak." jawab Lisa polos. "Semua yang datang terlihat senang ketika Paman dan calon Tante aku akan segera menikah, aku juga ikut merasa senang. Asalkan menikah hal yang menyenangkan aku ingin melakukannya bersama kak Leo." ucap Lisa membuat Leo malah tepok jidat.
Pernyataan Lisa dianggap serius oleh Leo dan membuat Leo semakin menyayanginya, Leo berjanji akan menunggu Lisa sampai dewasa nanti dan akan siap kapanpun bila Lisa meminta Leo untuk menikahinya segera, asalkan menunggu Lisa dewasa dulu.
"Saat kamu dewasa nanti aku janji akan menikahimu, akan akan setia menunggu sampai nanti waktunya tiba." Kata\-kata Leo hanya diangguki oleh Lisa, karena Lisa tidak mengerti apa maksud dari pembicaraannya.
Waktu sudah memasuki petang Lisa dijemput Mamanya untuk pulang ke rumah, Leo mengikuti Lisa dari belakang, memastikan Lisa masuk ke dalam rumah dengan selamat.
Besok adalah hari kelulusan Leo, Ayah dan Ibu Leo sudah mendaftarkan Leo di Universitas ternama tapi tidak menyebutkan dimana tempat pastinya. Saat Leo baru sampai di rumah ia dihampiri oleh sang Ibu.
"Leo temui Ayah di ruang kerjanya, ada yang ingin dibicarakan sesuatu hal penting." kata Ibu Wijaya menyampaikan pesan dari suaminya.
"Baik Bu, aku akan menemui ayah." kata Leo dan bergegas menuju ruang kerja Ayahnya.
Sesampainya di ruang kerja Bapak Wijaya, Leo mengetuk pintu 3x dan masuk ke dalam.
"Ayah ada apa memanggilku untuk kemari?" tanya Leo sopan.
"Duduklah sebentar, Ayah ingin membicarakan satu hal penting padamu." jawab ayah Leo. "Leo besok adalah hari kelulusanmu, Ayah dan Ibu sudah mendaftarkanmu di Universitas Columbia program jurusan Bisnis dan Manajemen. Besok adalah jadwal penerbangan kita ke New York, biar pamanmu yang mengurus perusahaan kita yang ada disini sementara waktu sampai kamu lulus sarjana, Ayah harap tidak ada penolakan apapun dari kamu tentang hal ini." Lanjut Ayah Leo.
"Apa harus secepatnya ini ayah? Besok adalah hari kelulusanku, aku sangat ingin menghadiri acara perpisahan besok." Leo berharap Ayahnya akan memberi izin pada Leo sebentar untuk menghadiri acara besok di sekolah, karena Leo juga ingin sekali berpamitan pada Lisa.
"Tidak bisa Leo, pamanmu sudah memesankan tiket untuk penerbangan kita besok, kita take off pukul 03.00 pagi." jelas Ayah Leo pada anaknya.
"Ayah juga sudah menelpon kepala yayasan untuk memberitahukan soal keberangkatanmu besok, segala sesuatu yang terkait surat kelulusanmu akan dikirimkan ke New York jika sudah keluar nanti oleh kepala yayasan." kata ayah Leo.
Leo tidak bisa berkata apapun lagi, ia bergegas keluar dari ruang kerja Ayahnya dan berlari masuk kamar. Di dalam kamar Leo menangis sejadi\-jadinya, rasanya berat untuk meninggalkan Lisa, Leo takut Lisa akan merasa kehilangannya.
Leo menulis sepucuk surat untuk Lisa yang akan dititipkan pada Mama Lisa pukul 22.00 malam nanti, Leo sengaja memilih pukul 22.00 agar tidak menemui Lisa karena hanya akan membuat Leo semakin berat untuk meninggalkan cinta pertamanya.
Leo menulis surat tersebut sambil menangis tersedu\-sedu, hatinya tidak kuat saat tahu bahwa ia akan pergi meninggalkan Lisa disini tanpa ada orang yang akan menjaganya saat bermain bersama teman\-temannya.
Saat jam dinding sudah menunjukkan waktu pukul 22.00 *teng* Leo segera keluar kamar dan bergegas menuju rumah Lisa untuk menitipkan suratnya pada Mamanya Lisa.
Tok..tok...tok...
Pintu rumah Lisa terbuka dan yang membukanya tepat sesuai harapan Leo, yaitu Tante Rose yang memang sengaja setiap jam segini belum tidur karena masih harus menunggu suaminya pulang dari bekerja.
"Selamat malam Tante maaf mengganggu waktu tante sebentar, Leo hanya ingin menitipkan surat ini untuk Lisa." kata Leo sambil menangis dan memberikan amplop berwarna putih pada Tante Rose.
"Loh kenapa kamu menangis Leo? Dan kenapa ini harus pake surat\-suratan segala?" tanya Tante Rose heran.
"Ini adalah surat perpisahan dari Leo untuk Lisa Tante, pukul 01.00 nanti Leo akan berangkat ke bandara dan akan terbang ke New York untuk melanjutkan pendidikan Leo disana Tan. Leo baru saja mengetahui keputusan Ayah yang sangat mendadak ini Tante makanya Leo kirim surat untuk Lisa karena Leo tidak sempat pamitan juga sama Lisa." ucap Leo sambil menangis dan menundukkan kepala.
"Keputusan Ayahmu pasti yang terbaik untuk masa depan nak Leo, kamu jangan menangis lagi ya, turuti saja kemauan Ayahmu, Tante akan menyerahkan surat ini pada Lisa besok pagi saat dia sudah bangun tidur." kata Tante Rose menenangkan Leo agar tidak menangis lagi.
"Iya tante Leo tidak bisa membantah perkataan Ayah, Leo mohon sama Tante tolong jaga Lisa untuk Leo. Leo janji akan kembali lagi ke sini saat kuliah Leo sudah selesai Tan, Leo pamit ya tante tolong sampaikan permintaan maaf Leo pada Lisa yang pergi mendadak seperti ini." kata Leo sambil memeluk Mamanya Lisa sebagai salam perpisahan.
"Kamu hati\-hati ya Leo, Tante doakan kamu dan orang tua kamu selamat sampai tujuan dan lancar pula pendidikanmu di New York." ucap Tante Rose.
Leo pergi meninggalkan rumah Lisa dan ia tetap menangis dalam perjalanan pulang, Leo berharap saat nanti ia kembali lagi ke sini Lisa masih sama seperti Lisa yang sekarang.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
**TBC**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Candy Tohru
Cinta Masa Lalu, ceritanya. 🤭
2020-05-22
1
Lianadha ✍️
Thor semangat
2020-05-01
0
Father_Syila
sedih bgt Thor ya allah
2020-03-17
0