Lanjutan bag-09

Semua orang pun keluar karena mendengar jeritan Zia dan melihat apa yang terjadi,betapa terkejutnya melihat Mira sudah terkapar lemah kepalanya sedang di pangku oleh Zia, dan Tiara sedang menangis di sebelahnya.

"Mamah!!." kaget Ilham matanya membola melihat keadaan istrinya yang sudah tak sadarkan diri,mereka pun segera turun kebawah untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.

"Mamah!!....kenapa bisa begini." Hiashi juga panik melihat keadaan ibunya yang bersimbah darah di pangkuan Zia.

"Nenek." Zayn dan saudara tirinya pun ikut turun untuk melihat keadaan neneknya.

"Kenapa ini bisa terjadi Tiara?."Tanya Hiashi panik.

Begitu juga dengan semuanya,mereka sangat panik melihat neneknya.Kepalanya berdarah akibat benturan dari tangga.Dan hidungnya juga mengeluarkan darah.Sekarang kondisinya sangat memprihatinkan.

"Ibu bangun bu.... " Ucap Tiara pura pura panik dan mengeluarkan air mata buayanya dan mulai bersandiwara agar tak di curigai oleh semua orang.

"Aku tak tau mas, aku tadi keluar ingin minum, tapi aku melihat tadi Zia sedang bertengkar dengan Ibu lalu aku melihat Zia mendorong ibu ke tangga dan akhirnya Ibu terjatuh dan terguling dari atas." bohong Tiara sambil menangis mengeluarkan air matanya.

"Apa itu bener Zia?." tanya kakek,masih tak menyangka cucunya sendiri yang akan melakukan itu semua.

"Gak ayah, kakek... Itu semua bohong aku tak melakukan hal itu,aku yang melihat sendiri bahwa tante Tiara yang mau membunuh nenek,tadi Zia mau nolong nenek tapi tante langsung dorong nenek ke tangga." jelasnya, karena Zia tau apa yang dilakukan oleh Tiara itu.

"Zia bohong,aku tak akan melakukan hal keji itu,aku pasti hanya di jadikan kambing hitam saja oleh anak ini." Sela Tiara, karena tiara ingin sekali Zia bisa terusir dari rumah ini.

"Itu tidak akan mungkin ayah, Zia itu masih anak anak mana mungkin dia melukai nenek, pasti ini hanya akal akan wanita ular ini." bela Zayn, alasan Tiara tak masuk akal karena anak kecil berumur tujuh tahun bisa melakukan hal ini, pikirnya.

"Diam Zayn...!!."bentak Hiashi, karena Zayn membela Zia.

"Aku lebih percaya Tiara, jangan kau bela dia, adikmu hanya anak pembawa sial siapapun yang dekat dengannya pasti akan mendapat musibah, Zia kau tegamencelakai nenek mu sendiri."

tambahnya, Hiashi sangat marah pada Zia.

Zia hanya diam dan menangis,kenapa ayahnya hanya membela wanita itu, kenapa bukan Zia anaknya sendiri. Padahal kalau di pikir tidak mungkin anak usia dini melakukan hal sekeji itu, apalagi terhadap neneknya sendiri. Hiashi memeriksa keadaan Ibunya dan ternyata Ibunya sudah meninggal.

Hiashi pun menggeleng pertanda bahwa Ibunya memang sudah meninggal. Melihat hal itu Ilham langsung menggoyankan tubuh Mira.Namun tak ada pergerakkan dari empunya.

"Apa !!Tidak mungkin... Mira bangun... Mira?." Ucapnya sambil menangis.

"Mira.... "Tangisnya Ilham pecah memeluk istrinya.

"Mamah.... "Jerit Hiashi.

"Nenek... "tangis anak anak.

Lalu Hiashi berdiri menghampiri Zia dan...

Plakkk..!!

Suara tamparan menggema di ruangan itu, Hiashi menampar pipi mulus Zia,hingga Zia jatuh tersungkur ke lantai.

"Dasar anak pembawa sial !!!Kau pembunuh,aku tak sudi mengakuimu sebagai anakku, sungguh menjijikkan aku membesarkan seorang pembunuh seperti mu."Marah Hiashi, karena dia sudah benar benar kehilangan kesabarannya.

Ilham hanya diam,dia masih menangisi kepergianmu istri tercintanya Mira.Ilham juga marah karena Zia tega membunuh neneknya sendiri.Namun dia tak bisa melihat istrinya meninggal,dia hanya mengumpati Zia dalam hati.

Zayn yang melihat Zia di tampar dan tersungkur,dia langsung membantu adiknya duduk dan Zayn langsung memeluk erat tubuh adiknya ,dia tak mau melihat adiknya terluka.Tubuh Zia bergetar,dia menangis karena rasa sesak di dadanya.Dan hanya Zayn yang dapat merasakan kesesakan hati adiknya itu.

Tiara dan anak anaknya masih berpura pura menangis,di dekat jasad neneknya itu.Mereka tersenyum dalam hati,karena sebentar lagi akan mendapatkan apa yang mereka impikan.Ya menjadi orang kaya.

"Zayn pergi kau!! jangan kau bela pembunuh itu,dia tak pantas di bela dia telah membunuh nenekmu." bentak Hiashi, karena Zayn terus memeluk adiknya dengan erat.

"Dan satu lagi,namamu akan di coret dari keluarga ini dan aku sudah menganggap kau mati, anak pembawa sial!!." Tambahnya, Hiashi sudah sangat emosi.

Zayn pun bangkit dari duduknya. Zia yang melihat kakaknya melepas pelukannya hatinya sangat sakit. Kakaknya juga membela wanita ular itu,sungguh kehidupannya sangat menyakitkan, bahkan ayah dan kakaknya sudah tak percaya padanya.

Zia hanya menunduk dan diam, air matanya terus mengalir dan tak berhenti hatinya sudah terlampau sakit, lukanya sangat dalam, dan dengan teganya Zayn tak membela dan mempercayainya.

"Aku membelanya karena aku lebih percaya adikku dari pada wanita ular itu, sungguh trik kotor yang ia gunakan dia membunuh nenek dan mengkambing hitamkan Zia. Aku akan tetap bersama Zia dan akan terus di samping Zia menjaga dan melindungi Zia,aku akan ikut pergi bersama Zia." Bela Zayn.Dia akan tetap berada di samping Zia dan akan melindungi adiknya.

"Baiklah kalau begitu... kau juga mulai sekarang bukan anakku. Dan kau akan dicoret dari nama keluarga,dan tak akan mendapat warisan dari ku." ucapnya tegas.

"Pergi kalian berdua... Pergi!! dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku.!!." bentaknya mengusir Zia dan Zayn agar keluar dari rumahnya.

Zayn pun langsung menggandeng tangan adiknya,mereka berdua pun akhirnya pergi dari rumah neraka itu,yang di dalamnya penuh dengan Iblis.

Tiara dan anak-anaknya bersorak penuh kemenangan.Akhirnya penantiannya menjadi nyonya di rumah itu terwujud,dan anak-anak nya akan menjadi ahli waris keluarga Alfian.

"Aku akan membalas semua perbuatan kalian manusia Iblis tak punya hati nurani." tekad Zian dan Zayn dalam hati.

Mereka berdua pun pergi tanpa membawa apapun, mereka hanya membawa pakaian yang mereka berdua pakai.Di sepanjang jalan Zia hanya diam, tangisnya sudah berhenti. Zayn pun bingung sekarang, Entah apa yang harus dirinya dan adiknya lakukan, dia juga bingung akan tinggalkan dimana. Itulah yang di pikirkan Zayn saat ini.

Zia dan Zayn masih menyusuri jalan di kegelapan malam. Zia terus menggandeng tangan Zayn dengan erat karena tak mau jauh dengan Zayn. Zayn hanya memandang iba pada Zia, karena dia tak bisa melindungi adiknya dari fitnah Tiara.

"Maafkan kakakmu ini Zi, yang belum bisa menjagamu dengan baik, aku janji akan membalas semua kesedihan mu itu." Batin Zayn karena tak sanggup melihat adiknya terus bersedih.

Zia hanya memandang Zayn, Zia tahu kalau kakaknya pasti sedih dan Zia pun mencoba tersenyum agar kakaknya tak bersedih, dan benar saja setelah Zia tersenyum Zayn pun ikut tersenyum karena melihat wajah Zia yang tak bersedih.

Terpopuler

Comments

Mella Soplantila Tentua Mella

Mella Soplantila Tentua Mella

kotak yg dikuburin dibawa pohon knpe zia ga membawanya

2022-09-12

0

delesia

delesia

lucu... mana nenek kakek dr ibunya Zia?

2021-12-31

0

Savera

Savera

kotak nda di bw mungkin thot lupa😁😁

2021-06-25

0

lihat semua
Episodes
1 bag-01
2 bag-02
3 masih Flashback On
4 bag-04
5 bag-05
6 Lanjutan bag-05
7 bag-06
8 bag-07
9 bag-08
10 bag-09
11 Lanjutan bag-09
12 bag-10
13 bag-11
14 bag-12
15 bag-13
16 bag-14
17 bag-15
18 bag-16
19 bag-17
20 bag-18
21 bag-19
22 bag-20
23 bag-21
24 bag-22
25 bag-23
26 bag-24
27 bag-25
28 bag-26
29 bag-27
30 bag-28
31 bag-29
32 bag-30
33 bag-31
34 bag-32
35 bag-33
36 bag-34
37 bag-35
38 bag-36
39 bag-37
40 bag-38
41 bag-39
42 bag-40
43 bag-41
44 bag-42
45 bag-43
46 bag-44
47 bag-45
48 bag-46
49 bag-47
50 bag-48
51 bag-49
52 bag-50
53 bag-51
54 bag-52
55 bag-53
56 bag-54
57 bag-55
58 bag-56
59 bag-57
60 bag-58
61 bag-59
62 bag-60
63 bab-61
64 bab-62
65 bag-63
66 Bag-64
67 bag-65
68 bag-66
69 bag-67
70 Pengumuman......
71 bag-68
72 bag-69 Masih Flashback
73 bag-70
74 bag-71
75 bag-72
76 bag-73
77 bag-74
78 bag-75
79 bag-76
80 bag-76
81 bag-77
82 bag-78
83 bag-79
84 bag-80
85 bag-81
86 bag-82
87 bag-83
88 bag-84
89 bag-85
90 bag-86
91 bag-87
92 bag-88
93 bag-89
94 bag-90
95 bag-91
96 bag-92
97 bag-93
98 bag-94
99 bag-95
100 bag-96
101 bab-97
102 bag-98
103 bag-99
104 bag-100
105 bag-101
106 bag-102
107 bag-103
108 bag-104
109 bag-105
110 bab-106
111 bag-107
112 bag-108
113 bag-109
114 bag-110
115 bag-111
116 bag-112
117 bag-113
118 bag-114
119 bag-115
120 bag-116
121 bag-117
122 bag-118
123 bag-119
124 bag-120
125 bag-121
126 bag-122
127 bag-123
128 bag-124
129 bag-125
130 bag-126
131 bag-127
132 bag-128
133 bag-129
134 bag- 130
135 Pengumuman
136 bag-131
137 bag-132
138 bag-133
139 bag-134
140 bag-135
141 bag-136
142 bag-137
143 bag-138
144 bag-139
145 bag-140
146 bag-141
147 bag-142
148 bag-143
149 bag-144
150 bag-145
151 bag-146
152 Pengumuman Rilis season 2
Episodes

Updated 152 Episodes

1
bag-01
2
bag-02
3
masih Flashback On
4
bag-04
5
bag-05
6
Lanjutan bag-05
7
bag-06
8
bag-07
9
bag-08
10
bag-09
11
Lanjutan bag-09
12
bag-10
13
bag-11
14
bag-12
15
bag-13
16
bag-14
17
bag-15
18
bag-16
19
bag-17
20
bag-18
21
bag-19
22
bag-20
23
bag-21
24
bag-22
25
bag-23
26
bag-24
27
bag-25
28
bag-26
29
bag-27
30
bag-28
31
bag-29
32
bag-30
33
bag-31
34
bag-32
35
bag-33
36
bag-34
37
bag-35
38
bag-36
39
bag-37
40
bag-38
41
bag-39
42
bag-40
43
bag-41
44
bag-42
45
bag-43
46
bag-44
47
bag-45
48
bag-46
49
bag-47
50
bag-48
51
bag-49
52
bag-50
53
bag-51
54
bag-52
55
bag-53
56
bag-54
57
bag-55
58
bag-56
59
bag-57
60
bag-58
61
bag-59
62
bag-60
63
bab-61
64
bab-62
65
bag-63
66
Bag-64
67
bag-65
68
bag-66
69
bag-67
70
Pengumuman......
71
bag-68
72
bag-69 Masih Flashback
73
bag-70
74
bag-71
75
bag-72
76
bag-73
77
bag-74
78
bag-75
79
bag-76
80
bag-76
81
bag-77
82
bag-78
83
bag-79
84
bag-80
85
bag-81
86
bag-82
87
bag-83
88
bag-84
89
bag-85
90
bag-86
91
bag-87
92
bag-88
93
bag-89
94
bag-90
95
bag-91
96
bag-92
97
bag-93
98
bag-94
99
bag-95
100
bag-96
101
bab-97
102
bag-98
103
bag-99
104
bag-100
105
bag-101
106
bag-102
107
bag-103
108
bag-104
109
bag-105
110
bab-106
111
bag-107
112
bag-108
113
bag-109
114
bag-110
115
bag-111
116
bag-112
117
bag-113
118
bag-114
119
bag-115
120
bag-116
121
bag-117
122
bag-118
123
bag-119
124
bag-120
125
bag-121
126
bag-122
127
bag-123
128
bag-124
129
bag-125
130
bag-126
131
bag-127
132
bag-128
133
bag-129
134
bag- 130
135
Pengumuman
136
bag-131
137
bag-132
138
bag-133
139
bag-134
140
bag-135
141
bag-136
142
bag-137
143
bag-138
144
bag-139
145
bag-140
146
bag-141
147
bag-142
148
bag-143
149
bag-144
150
bag-145
151
bag-146
152
Pengumuman Rilis season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!