flashback on
Enam tahun yang lalu.....
Hari sudah gelap bintang mulai menunjukkan cahayanya yang indah dengan sinar yang menghiasi kegelapan malam.Tampak seseorang sedang berdiri di balkon sambil memegangi perutnya yang sudah berusia sembilan bulan.Ya dia adalah Rahil Bunda dari Zayn,dan ia tengah mengandung anak keduanya.
Hiashi sedang tak ada di rumah karena ada urusan perusahaan yang mengharuskan dia keluar kota. Malam ini Rahul tak bisa memejamkan matanya jadi dia keluar dan berdiri di balkon, namun tiba-tiba perutnya merasakan kontraksi dan membuatnya sedikit kesakitan sepertinya dia akan melahirkan, Rahil pun masuk kedalam, karena sudah tak kuat Rahil pun menjerit memanggil pelayan rumahnya.
"Bi.... bibi.... bi. " panggil Rahil sambil berjalan memegangi perutnya yang sakit.
Zayn yang mendengar bunda nya berteriak,dia pun bangun dari tidurnya dan keluar dari kamarnya dan melihat ke kamar bunda nya untuk memastikan apa yang terjadi.
"Bunda...ada apa?.“Tanya Zayn sambil menguap, kini Zayn sudah masuk ke kamar sang bunda.Dia sangat terkejut melihat sang bunda seperti kesakitan.
" Zayn.... nak,tolong panggil bi Sarah ya...bunda mau melahirkan cepat."Suruh Rahil pada putranya itu.
"Hah,Bunda mau melahirkan? iya bunda sebentar Zayn panggil bi Sarah dulu, Bunda tunggu di sini ya." Jawabnya sambil berlari ke kamar Bi Sarah.
Setelah sampai Zayn langsung mengetuk pintu kamar Sarah dengan tergesa-gesa
tok....tok....tok.....
Sarah mengerjap kaget karena pintu kamarnya di ketuk, dia pun beranjak dan membuka pintu kamarnya dan ternyata itu adalah Zayn.
"Aden.....ada apa malam malam begini ke kamar Bibi?."kata Sarah yang masih mengumpulkan kesadarannya.
"Bi cepet, bunda katanya mau melahirkan.Kita harus bawa Bunda ke rumah sakit." Panik Zayn.
"Apa!? Nyonya mau melahirkan? baik Den tunggu sebentar." kaget Sarah dan langsung masuk kamarnya untuk mengganti pakaiannya.
Sarah mengganti pakaiannya dan langsung keluar menggandeng Zayn.Setelah sampai di kamar nyonyanya,Sarah langsung membantu memapah Rahil dan membawanya ke mobil untuk segera ke rumah sakit.
Setelah beberpa menit perjalanan mereka sudah sudah sampai di rumah sakit, Sarah langsung minta tolong pada perawat yang ada di sana.Sebelum masuk ke ruang bersalin Rahil menyuruh Sarah untuk menghubungi Ibunya.Dia menggandeng Zayn dan mendudukan Zayn di kursi.
"Den duduk dulu ya kita tunggu bunda di sini,aden gak usah khawatir kita berdoa aja biar bunda di beri kemudahan dan keselamatan." Ujar Sarah pada putra majikannya.
"Iya bi aku akan berdoa buat keselamatan bunda dan adik."
"Ya sudah bibi mau telpon Oma dulu ya biar nanti bisa nemenin bunda. " jelas Sarah sambil mengelus kepala Zayn lembut.
"Iya bi. " jawab Zayn Mengerti.
Setelah Sarah menghubungi mereka akhirnya datang opa dan omanya mendekat pada Zayn dan duduk di sebalah cucu kesayangan mereka.Ya mereka adalah nenek dan kakek Zayn yang bernama Dimas Athar Mirzha dan Fitria Prameswari.
Setelah kedatangan Fitri dan Dimas, Sarah meminta izin pulang untuk mengambil pakaian ganti untuk Rahil dan membawa perlengkapan bayi karena tadi mereka terburu-buru jadi Sarah tak sempat membereskan pakaian Rahil dan bayinya.Mereka pun memberi izin pada Sarah.
"Oma, Opa." Ucap Zayn sambil memeluk Nenek dan Kakeknya.
"Zayn cucu Oma." kata Fitri sembari mencium pipi Zayn.
"Sini Zayn, Opa kangen sama kamu nih."Zayn berlari ke Opanya dan langsung memeluk berat Opanya itu.
"Zayn juga kangen Opa soalnya Zayn jarang ke rumah Opa."
Setelah hampir satu jam,akhirnya suara bayi menggema di dalam ruang persalinan mereka semua bermunajat syukur karena Rahil sudah berhasil melahirkan buah hatinya dengan salamat. Setelah beberapa saat Rahil sudah di pindahkan ke ruang rawat, perawat itu meberikan nya pada Dimas.
"Ini tuan bayinya perempuan dan dia sehat tanpa kekurangan apapun." kata perawat itu dan menyerahkan bayi perempuan itu pada Dimas.
"Wah cucuku sudah lahir, semoga kamu menjadi cucu yang baik." ucap Dimas sambil mencium pipi bayi itu dia sangat senang atas kelahiran cucu kedua mereka.
"Opa Zayn mau lihat adik Zayn." katanya sambil tersenyum.
"Iya ini lihat adikmu sangat manis."ucap Dimas yang masih menggendong bayi mungil itu dan menunjukannya pada Zayn
Zayn pun mencium adiknya dia sangat senang akhirnya sekarang dia memiliki saudara, Dimas lalu menberikanya pada Fitri.
"Rahil lihatlah ini putrimu sangat cantik dan manis seperti kamu." Fitri memeperlihatkannya pada Rahil.
"Iya dia sangat cantik dan manis." Ucap Rahil sambil mengusap rambut putrinya itu.
"Kamu kasih nama siapa putrimu?." tanya Fitri.
"Aku beri nama dia Nida Ziana Alfian dan akan di panggil Zia." Jelas Rahil dia pun mencium putri kecilnya dengan bahagia.
"Wah nama yang indah Rahil." kata Fitri bahagia.
"iya Zayn juga suka namanya." Zayn juga merasakan kebahagiaan dia terus saja memegangi pipi mungil Zia.
Fitri mendudukan dirinya di dekat brankar Rahil sambil menggendong Zia yang tertidur pulas. Wajahnya sangat damai dan tenang membuat yang melihatnya tak tega untuk membangunkan tidurnya. Zayn berdiri di dekat neneknya yang menggendong Zia, rasanya dia tak bisa jauh dari adiknya.
"Nak....dimana suamimu?kenapa dia tidak menemani kamu di sini?.“Tanya Dimas karena tak melihat keberadaan menantunya itu.....
"Iya kenapa malah Sarah dan Zayn yang mengantar kamu ke rumah sakit?."Fitri juga ikut bertanya.
"Itu Yah,bu mas Hiashi pergi keluar kota dan katanya gak bisa di undur ataupun di gantikan." jelas Rahil.
"Tapi kan dia tau kalau kamu akan melahirkan sebentar lagi, harusnya dia tidak pergi." Tambah Fitri sambil menimang si kecil Zia.
"Sudahlah Bu,Rahil tidak apa apa kok.... Seka.....
Belum selesai Rahil berbicara, tiba tiba dia merasakan sesak di dadanya Rahil memegangi dadanya yang sakit seperti di tekan oleh ribuan batu.Dimas menjadi panik dia pun segera menekan tombol darurat untuk memanggil dokter.
"Rahil... Rahil ada apa?!!.... " panik Fitri sambil masih menggendong bayi Zia.Zayn juga menjadi panik melihat kondisi bunda nya ynag seperti menahan sakit.
Beberpa saat dokter pun datang dan segera memeriksa keadaan Rahil, Fitri dan Dimas keluar dari ruangan rawat Rahil sambil menggandeng tangan Zayn.
"Ada apa Oma?Zayn gak mau bunda kenapa-kenapa." tanya Zayn bingung dan juga panik,karena tadi Omanya berteriak.
"Tidak papa Zayn bundamu akan baik baik saja." jelas Fitri pada Zayn agar Zayn tidak khawatir.
Zayn bersama Opa dan Omanya pun menunggu di luar karena dokter sedang menangani Rahil. Mereka semua melantunkan doa untuk keselamatan Rahil. Fitri masih menggendong bayi Zia di pangkuannya. Zia tertidur sangat pulas di pangkuan Fitri,perawat pun datang untuk membawa Zia Fitri pun memberikan Zia pada perawatnya untuk di bawa ke ruangan bayi.
Sarah pun datang membawa tas yang berisi baju ganti Rahil dan peralatan bayi majikannya.Namun sesampainya di sana semua keluarga Rahil sedang menunggu di luar, apakah terjadi sesuatu pada majikannya itulah yang ada di pikiran Sarah sekarang.
Setalah itu Sarah pun mendekati pihak keluarga Rahil bertanya keadaan majikannya itu. Sarah sangat kaget karena keadaan Rahil tidak baik, dia pun duduk di dekat Zayn dia tahu apa yang sedang di rasakan Zayn.
"Bi apakah bunda akan baik-baik saja?." tanya Zayn karena tak mau terjadi sesuatu pada bundanya.
"Bunda pasti akan baik baik saja sekarang aden berdoa agar bunda tak apa apa." jelas Sarah menenangkan Zayn agar tak bersedih.
"Iya bi Zayn akan berdoa untuk bunda." ucap Zayn.
"Anak pintar." ucap Sarah mengelus kepala Zayn.
Setelah beberapa waktu menunggu dokter pun keluar dari ruangan dengan raut wajah yang tak bisa di jelaskan, tiba-tiba suasana menjadi tegang.
"Semua keluarga dari nyonya Rahil di minta untuk masuk sekarang beliau ingin bicara." ucapnya menyuruh semua keluarga dari pasiennya untuk memasuki ruangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
IG: _anipri
kasihan, di saat seperti itu suami Rahil malah nggak ada🥺
2022-08-21
0
Rna Aprl
Hhii
2021-06-22
0
Yoni Hartati
jangan2 selingkuh suaminya
2021-04-28
5