masih Flashback On

Akhirnya semua keluarga Rahil pun masuk,Rahil memandang Zayn dengan tatapan tak seperti biasanya,Rahil menatap putranya dengan berlinang air mata.

"Maafkan Bunda Zayn,akankah semua baik baik saja tanpa ada Bunda di sisi kalian??.semoga kau kuat Nak,karena Bunda sudah tak bisa lagi menemani kalian." batin Rahil.

Zayn yang melihat Bundanya menangis pun langsung mendekat pada Rahil.

"Bunda....kenapa menangis?."ucap Zayn sambil menyeka air mata bundanya dengan tangannya dia kini berada dekat dengan sang ibu.

"Bunda baik baik saja nak Bunda minta maaf sama kamu bunda gak bisa nemenin kamu dan adik kamu sayang,bunda yakin kamu pasti bisa jagain adik kamu bunda sayang sama kalian berdua." ucap Rahil pada Zayn dia mencium putranya itu.

"Bunda jangan bicara seperti itu....Zayn sayang sama bunda kita akan bermain bersama sama dengan Zia bun."

"Iya Hil kamu harus kuat demi anak anakmu,kamu pasti bisa melewati ini semua." ucap Fitri meyakinkan dia mengusap Rahil dengan lembut.

"Ayah,Ibu aku titipkan Zayn dan Zia kumohon jaga putra dan putriku karena waktuku tak akan lama lagi,setelah Zia berumur enam tahun berikanlah ini sebagai hari ulang tahunnya dan katakan padanya bahwa Bundanya yang memberikan." Mohon Rahil pada Ayah dan Ibunya dia memberikan sebuah kotak kepada ibunya.

"Dan aku mau mencium putriku untuk yang terakhir kalinya bu." lanjutnya perawat itupun memberikan Zia pada Fitri tadi bidan menyuruh perawat untuk membawa anak Rahil ke ruangan rawat nya.

Fitri menyerahkan Zia pada Rahil,Rahil pun mencium putrinya itu untuk yang terakhir kalinya dia menatap putri kecilnya yang dia tinggalkan dia pun memberikan Zia pada Fitri dan sekarang beralih pada Zayn.

"Zayn.... Jaga adikmu ya...bunda sudah tidak bisa bersamamu lagi,jadilah kakak yang baik dan kuat agar bisa terus melindungi Zia." Jelas Rahil dia mengusap kepala Zayn.

"Iya Bun.... Zayn akan menjaga dan melindungi adik,bunda gak perlu khawatir." ucap Zayn sembari memeluk erat bundanya dia berusaha kuat agar Rahil ta sedih melihat Zayn.

"Tapi bunda gak boleh pergi...kita akan selalu bersama-sama menjadi keluarga bahagia bun....."Pinta Zayn dia melepas pelukan Rahil dan memandang Rahil penuh harap.

"Iya nak...apa kau tidak kasihan dengan putra putri mereka masih membutuhkanmu kau harus kuat demi kedua

anakmu."tambah Dimas,tanpa terasa air matanya sudah membasahi pipinya.

" maaf ya sayang..... maafkan Bunda mu ini."ucapnya karena waktunya sudah tak lama lagi dia menggenggam erat tangan kecil Zayn.

Semua yang ada di ruangan itu pun menangis,karena kata kata perpisahan yang terlontar dari mulut Rahil.Setelah kata kata terakhirnya, matanya terpejam perlahan pandangannya mulai menggelap genggaman eratnya mulai mengendur dan terlepas dari tangan Zayn, Rahil mengehembusakan nafas terakhirnya.

"Bunda.... bunda bangun jangan tinggalkan Zayn..."Isaknya Zayn memeluk Rahil erat berharap bunda nya akan hidup.

"Bunda.... bunda.... bundaaaaaa." teriak Zayn lagi sambil menggerakan tubuh lemah bundanya.

hiks..... hiks... hiks....

Tangis pilu megegema di ruangan tersebut menangisi kepergianmu Rahil hari ini menjadi saksi atas kepergiannya.Pemakaman akan di laksanakan langsung dan jasad Rahil sudah di pulangkan ke kediaman keluarga Alfian. Setelah selesai memakamkan Rahil Zayn masih berada di pusara sang bunda.

"Bun... Zayn janji akan selalu menjaga Zia dengan baik meski harus mengorbankan nyawa Zayn,dan Zayn janji akan selalu membuat Zia bahagia." janji Zayn pada bundanya.

"Sudahlah sayang ayo kita pulang kita doakan saja bundamu bahagia di sana dan kamu harus mengikhlaskan semuanya." kata Fitri sambil menyeka air mata Zayn dia tahu jika Zayn sangatlah terpukul.

"iya sayang kamu harus kuat jangan buat bundamu bersedih di sana." tambah Dimas sambil mengelus punggung Zayn.

"Iya... oma opa Zayn sudah ikhlas dengan semuanya."Ucap Zayn kuat dan berdiri beranjak dari pusara Rahil.

Setelah dari pemakanan Zayn pun pulang dan langsung menemui adiknya Zia.Zia sedang bersama dengan bi Sarah, sekarang yang akan menjadi pengasuh dan merawat Zia dan Zayn adalah bi Sarah.Namun hatinya sakit di kala ayahnya tak menemani bunda nya saat bersalin ditambah bahkan sang ayah tak pulang untuk mengantar Rahil ke pembaringan terakhirnya. Apakah ayahnya sudah tak memikirkan keluarganya pikir Zayn.

Zayn sudah tak mau memikirkan tentang ayahnya,dia berfikir positif mungkin nanti malam ayahnya akan pulang.

"A**yah tega.....kenapa dia tidak pulang di saat sangat membutuhkannya,aku tidak suka ayah yang sekarang yang tidak pernah peduli dengan keluargannya dia malah lebih mementingkan pekerjaannya." kesal Zayn di dalam hatinya dia membenci kepada sosok ayah yang tak bertanggung jawab.

Jika mengingat kejadian itu Zayn menjadi muak dengan ayahnya karena dengan tega dia meninggalkan bundanya di saat bundanya sangat membutuhkannya. Zayn menjadi sangat benci terhadap ayahnya.Dan pada saat Zayn memberitahukan hm bahwa Rahil telah tiasa dia bersikap biasa saja seperti tak kehilangan apapun.

Bahkan Hiashi pun tak pernah mau mengakui Zia itu membuat Zayn bertambah benci.Karena bagaimanapun Zia juga ingin kasih sayang ayahnya, namun Hiashi tak memberikannya. Zayn sudah tak mau memikirkan hal yang tak penting dia selalu menghabiskan waktu bersama Zia.

"Den lihat non Zia dia manis sekali dia sangat mirip sekali dengan bu Rahil." ucap Bi Sarah karena jika di perhatikan Zia memang mirip sekali dengan Rahil, apalagi mata biru kehijauannya yang membuat Zia sangat mirip dengan Rahil.

"Iya Bi memang Zia sangat mirip sekali dengan bunda, jadi nanti kalau aku rindu bunda bisa memperhatikan lekat Zia pasti aku bisa melihat wajah bunda pada Zia." ucap Zayn yang memperhatikan mata milik Zia yang memang mirip sekali dengan bundanya.

Hari hari selalu Zayn habiskan bersama adik dan pengasuhnya, di samping itu Zayn juga tak lupa belajar.

Ayahnya semakin hari semakin seperti tak peduli dengan Zia dan Zayn dan itu sudah di sadari oleh Zayn. Bahkan Hiashi seperti buta akan kehadiran Zia dan Zayn, sesekali Hiashi marah karena tangis dari Zia yang mengganggu istirahat nya.

"Bi suruhlah bayi itu berhenti menangis saya mau istirahat." ucapnya membentak.

"iya tuan saya akan menenangkan nona Zia." ucapnya dan membawa Zia ke kamarnya karena tak mau mengganggu ketenangan Hiashi.

Zayn yang mendengar Zia masih menangis akhirnya dia menemui Zia ke kamarnya.Ternyata benar Zia menangis dan belum berhenti, Zayn pun mencoba membantu menenangkan Zia. Namun tiba-tiba Hiashi datang dan menggebrak pintu kamar Zia.

Brakk....

"sudah kubilang diamkan bayi itu!!!....." bentak Hiashi.

Zayn dan Sarah pun terkejut karena Hiashi marah hanya karena tangis bayi.

"iya tuan akan aku tenangkan." ucapnya karena takut Hiashi marah.

Hiashi pun pergi, Zayn marah atas perlakuan ayahnya namun dia masih bisa menahannya.Beberapa saat akhirnya Sarah dan Zayn bisa menidurkan Zia dan itu membuat Sarah lega.

"den sekarang aden istirahat ini sudah malam, besok kan aden sekolah." ucap Sarah karena Zayn membantu menenangkan Zia.

"gak papa bi Zayn di sini aja jaga Zia besok kan libur bi hari minggu jadi Zayn di sini aja." jelas Zayn karena besok adalah hari libur dan Zayn akan menjaga adiknya.

"oh ya sudah bibi juga akan jaga di sini." ucap Sarah.

"aden yang sabar ya memang setelah kepergiaan bu Rahil sifat Tuan Hiashi berubah, entah apa yang membuatnya berubah, tapi aden harus tetap kuat karena sekarang Aden juga harus menjaga non Zia. Bibi yakin aden pasti bisa melewati semua ini." jelas Sarah karena prihatin akan keadaan Zayn dan Zia yang tanpa kasih sayang.

"Iya bi Zayn akan berusaha membuat adik selalu bahagia dan Zayn akan selalu menjaga Zia." tutur Zayn yakin akan menjaga adiknya.

Akhirnya Zayn dan Sarah pun tidur di kamar Zia karena takut Zia terbangun dan akan membuat marah Hiashi.

Flashback Off

Terpopuler

Comments

Archer

Archer

pasti ada yang lain tuh....

btw mampir di ceritaku, judulnya *kita berbeda*

2021-07-23

2

Yoni Hartati

Yoni Hartati

ayah berubah pasti ada perempuan lain

2021-04-28

10

lihat semua
Episodes
1 bag-01
2 bag-02
3 masih Flashback On
4 bag-04
5 bag-05
6 Lanjutan bag-05
7 bag-06
8 bag-07
9 bag-08
10 bag-09
11 Lanjutan bag-09
12 bag-10
13 bag-11
14 bag-12
15 bag-13
16 bag-14
17 bag-15
18 bag-16
19 bag-17
20 bag-18
21 bag-19
22 bag-20
23 bag-21
24 bag-22
25 bag-23
26 bag-24
27 bag-25
28 bag-26
29 bag-27
30 bag-28
31 bag-29
32 bag-30
33 bag-31
34 bag-32
35 bag-33
36 bag-34
37 bag-35
38 bag-36
39 bag-37
40 bag-38
41 bag-39
42 bag-40
43 bag-41
44 bag-42
45 bag-43
46 bag-44
47 bag-45
48 bag-46
49 bag-47
50 bag-48
51 bag-49
52 bag-50
53 bag-51
54 bag-52
55 bag-53
56 bag-54
57 bag-55
58 bag-56
59 bag-57
60 bag-58
61 bag-59
62 bag-60
63 bab-61
64 bab-62
65 bag-63
66 Bag-64
67 bag-65
68 bag-66
69 bag-67
70 Pengumuman......
71 bag-68
72 bag-69 Masih Flashback
73 bag-70
74 bag-71
75 bag-72
76 bag-73
77 bag-74
78 bag-75
79 bag-76
80 bag-76
81 bag-77
82 bag-78
83 bag-79
84 bag-80
85 bag-81
86 bag-82
87 bag-83
88 bag-84
89 bag-85
90 bag-86
91 bag-87
92 bag-88
93 bag-89
94 bag-90
95 bag-91
96 bag-92
97 bag-93
98 bag-94
99 bag-95
100 bag-96
101 bab-97
102 bag-98
103 bag-99
104 bag-100
105 bag-101
106 bag-102
107 bag-103
108 bag-104
109 bag-105
110 bab-106
111 bag-107
112 bag-108
113 bag-109
114 bag-110
115 bag-111
116 bag-112
117 bag-113
118 bag-114
119 bag-115
120 bag-116
121 bag-117
122 bag-118
123 bag-119
124 bag-120
125 bag-121
126 bag-122
127 bag-123
128 bag-124
129 bag-125
130 bag-126
131 bag-127
132 bag-128
133 bag-129
134 bag- 130
135 Pengumuman
136 bag-131
137 bag-132
138 bag-133
139 bag-134
140 bag-135
141 bag-136
142 bag-137
143 bag-138
144 bag-139
145 bag-140
146 bag-141
147 bag-142
148 bag-143
149 bag-144
150 bag-145
151 bag-146
152 Pengumuman Rilis season 2
Episodes

Updated 152 Episodes

1
bag-01
2
bag-02
3
masih Flashback On
4
bag-04
5
bag-05
6
Lanjutan bag-05
7
bag-06
8
bag-07
9
bag-08
10
bag-09
11
Lanjutan bag-09
12
bag-10
13
bag-11
14
bag-12
15
bag-13
16
bag-14
17
bag-15
18
bag-16
19
bag-17
20
bag-18
21
bag-19
22
bag-20
23
bag-21
24
bag-22
25
bag-23
26
bag-24
27
bag-25
28
bag-26
29
bag-27
30
bag-28
31
bag-29
32
bag-30
33
bag-31
34
bag-32
35
bag-33
36
bag-34
37
bag-35
38
bag-36
39
bag-37
40
bag-38
41
bag-39
42
bag-40
43
bag-41
44
bag-42
45
bag-43
46
bag-44
47
bag-45
48
bag-46
49
bag-47
50
bag-48
51
bag-49
52
bag-50
53
bag-51
54
bag-52
55
bag-53
56
bag-54
57
bag-55
58
bag-56
59
bag-57
60
bag-58
61
bag-59
62
bag-60
63
bab-61
64
bab-62
65
bag-63
66
Bag-64
67
bag-65
68
bag-66
69
bag-67
70
Pengumuman......
71
bag-68
72
bag-69 Masih Flashback
73
bag-70
74
bag-71
75
bag-72
76
bag-73
77
bag-74
78
bag-75
79
bag-76
80
bag-76
81
bag-77
82
bag-78
83
bag-79
84
bag-80
85
bag-81
86
bag-82
87
bag-83
88
bag-84
89
bag-85
90
bag-86
91
bag-87
92
bag-88
93
bag-89
94
bag-90
95
bag-91
96
bag-92
97
bag-93
98
bag-94
99
bag-95
100
bag-96
101
bab-97
102
bag-98
103
bag-99
104
bag-100
105
bag-101
106
bag-102
107
bag-103
108
bag-104
109
bag-105
110
bab-106
111
bag-107
112
bag-108
113
bag-109
114
bag-110
115
bag-111
116
bag-112
117
bag-113
118
bag-114
119
bag-115
120
bag-116
121
bag-117
122
bag-118
123
bag-119
124
bag-120
125
bag-121
126
bag-122
127
bag-123
128
bag-124
129
bag-125
130
bag-126
131
bag-127
132
bag-128
133
bag-129
134
bag- 130
135
Pengumuman
136
bag-131
137
bag-132
138
bag-133
139
bag-134
140
bag-135
141
bag-136
142
bag-137
143
bag-138
144
bag-139
145
bag-140
146
bag-141
147
bag-142
148
bag-143
149
bag-144
150
bag-145
151
bag-146
152
Pengumuman Rilis season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!