Setelah membaca surat dari bundanya itu Zia langsung mengambil kotak itu di bawah ranjangnya,dan berencana menyembunyikan nya agar nanti tidak ada yang melihat kotak itu,Zia menaruh nya di sebuah tempat persembunyian yang aman,Zia menaruhnya di sebuah kotak kayu dan menguburkan di bawah pohon besar, setelah selesai menguburkan kotak itu, Zia kembali ke rumahnya dia mencuci tangan dan kaki setelah itu dia tidur.
Pagi harinya matahari sudah menunjukkan sinarnya yang terang menyinari dunia, seorang gadis kecil sudah selesai membereskan tempat tidur dan juga sudah mandi tentunya, hari ini Zia berencana mengajak kakaknya berjalan-jalan karena sekarang mereka libur sekolah.
Brak....
Zia menendang pintu agar Zayn bangun dia tahu jika Zayn sangat sulit untuk bangun apalagi ini masih pagi, Zayn pasti masih bergulat dengan selimut di kamarnya.
"Iih.... dasar kebo.... kenapa kau sulit sekali bangun kakak? percuma wajahmu tampan, jika semua wanita tahu kau pemalas gimana jadinya coba?." gerutunya dengan kesal melihat Zayn masih tidur dengan pulas di ranjangnya.
"Kak... kakak ayo bangun aku ingin jalan-jalan ke taman aku bosan di rumah terus."keluh Zia dia menggoyangkan tubuh kakaknya tapi dia tak menghiraukan adiknya.
"Bentar Zi kakak masih ngantuk ganggu orang tidur aja."ucap Zayn dengan mata yang masih terpejam.
"Bangunnnn...... atau aku siram.....?!." bentak Zia membuka Zayn seketika bangun dia tak mau nanti ranjangnya basah akibat Zia menyiramkan air padanya.
"Iya.... iya aku bangun usah sana tunggu di meja makan." usir Zayn, Zia pun berlari keluar karena telah mengerjai kakaknya, Zayn hanya terkekeh melihat kelakuan Zia yang sangat menggemaskan.
Zayn pun bergegas mandi, selesai dengan acara mandinya Zayn turun untuk sarapan, dan ternyata Zia sudah menunggunya di meja makan.
Belum langkahnya sampi pada meja makan Zayn di kejutkan dengan kedatangan ayah, namun yang membuat Zayn terkejut adalah ayah membawa wanita lain dan kedua anak seumuran dengan Zayn.Zayn sangat marah akan kelakuan ayahnya ternyata ayahnya bermain wanita di belakang bunda nya.
"Ayah....apa yang kau lakukan....?! siapa mereka?. " tanya Zayn dengan menatap tak suka pada mereka.
Hiashi pun memperkenalkan mereka pada Zayn, Zia yang mendengar keributan pun ikut melihat apa yang terjadi sungguh dia sangat terkejut melihat ayahnya membawa keluarga baru yang bahkan Zia dan Zayn tak tahu mereka siapa.
"Ini adalah ibu baru kalian, dan mereka adalah saudara kalian." Hiashi memberitahukan merka pada Zia dan Zayn.
"Apa.... ayah kenapa kau membawa mereka kesini? aku tak mau mereka bukan keluargaku, dan kau dasar wanita yang tak punya malu..... ayah aku kecewa padamu.... bahkan kau telah menduakan bunda, aku yakin kalian telah menjalin hubungan gelap di belakang bunda kan? jawab ayah.... " Zayn sungguh kecewa akan apa yang di lakukan ayahnya dia sungguh tak bermoral.
Hiashi yang mendengar penuturan Zayn menjadi marah, karena tak mau menganggap Tiara sebagai ibu barunya dan itu membuat Hiashi marah, Hiashi pun melayangkan tamparan plasa Zayn.
Plak...!!!
Suara tamparan menggema di ruangan itu, Zayn tersungkur jatuh Zia yang melihat itupun membantu kakaknya berdiri.
"Tutup mulutmu itu, aku tak pernah mengajarkan hal yang memalukan seperti itu." marah Hiashi karena Zayn menghina Tiara.
"Hmm... rasakan itu,ini baru awal bocah sialan." batin Tiara sembari menyeringai.
"Itu akibatnya jika menghina mamaku." gumam Rizky penuh kemenangan.
Zayn memegangi pipinya yang panas akibat tamparan Hiashi, Zia yang melihat kakaknya di perlakukan seperti itu menjadi tak terima, Zia pun membuka suara
"Cukup ayah!!! ... " bentak Zia dengan marah.
"Kau selalu bersikap seenaknya pada kami berdua kau tak pernah peduli terhadap kami...Sudah cukup kau membuat kami tersiksa, dan jangan pernah kau gunakan tangan kotormu itu menyentuh kakaku." tambahnya Zia benar-benar sudah muak akan perlakukan ayahnya kepadanya dan juga kakaknya, kesabarannya sudah habis.
"Diam.....!! kau hanya anak pembawa sial dan aku juga tak sudi mengotori tanganku untuk menyentuhmu, aku tak sudi." Tegas Hiashi dan menatap tak suka pada Zia.
Zayn tak terima mendengar ayahnya terus menghina Zia, Zayn pun membela Zia dan melawan Hiashi tanpa takut sedikit pun.
"Berhenti ayah!! sudah cukup kau selalu menyiksa kami dengan keegoisanmu kau akan menyesal suatu saat nanti atas apa yang telah kau ucapkan, ingat itu tuan Hiashi karna masih berlaku." bentak Zayn dia menunjuk Hiashi dengan jarinya dia pun menyebut Hiashi dengan sebutan tuan, bahkan dia tak sudi mengatan ayah pada Hiashi.
Karena suasana menjadi semakin panas kini saatnya Tiara bersandiwara agar Hiashi semakin membenci Zia dan Zayn.
"Sudahlah mas.... mereka hanya anak-anak aku tak apa lebih baik kita istirahat dulu, aku sudah lelah." ucap Tiara sok baik padahal hatinya sangat ingin marah atas apa yang di ucapkan Zayn tadi, tapi dia harus bisa menahan diri untuk tak terbawa emosi.
"Baiklah.... kalau begitu aku akan menunjukkan kamar kalian." ucap Hiashi yang sudah tak ingin berdebat dengan Zia dan Zayn.
"Dan kalian! pergi ke kamar aku muak melihat kalian, dan ingat satu hal jangn membuat gara-gara lagi dirumah ini jika sampai kalian melakukan hal yang tak kusuka maka bersiaplah untuk angkat kaki dari sini." tegas Hiashi.
Zia dan Zayn hanya cuek dan tak mendengarkan ocehan ayahnya mereka meninggalkan Hiashi serta keluarga barunya tanpa sepatah katapun. Hiashi yang di perlakukan seperti hanya menggembirakan nafasnya kasar, kini Zia dan Zayn sudah berani melawannya.
...----------------...
Hari pertama mereka satu rumah dengan keluarga baru papa, Zia terus saja di marahi oleh Hiashi karena Fika selalu mengadu yang tidak-tidak kepada ayahnya entah itu Zia merebut mainan atau ocehan tak berguna lainnya yang keluar dari mulut anak manja itu.
"Begitu bencinya kau terhadapku, sehingga di matamu pun kebaikan ku hanyalah sebuah kenistaan." batin Zia memandang berapa dia selalu di rendah akan oleh ayah kandungnya sendiri.
Zia pun akhirnya memberikan semua mainannya karena dia sudah tak membutuhkan semua itu karena semua kebahagiaan nya telah hilang bersamaan dengan hilangnya kasih sayang Hiashi terhadap Zia, namun Zia hanya menanggapinya acuh dan tak peduli.
Zia adalah tipe anak yang tidak manja dia sudah menjadi mandiri, dari kecil berbeda dengan Fika yang sangat manja. Sifat Zia lebih dewasa dan memilih untuk menyendiri sambil melakukan hal-hal yang berguna, Zia juga tak suka membuang buang waktu.
Hiashi terus saja memarahi Zia hanya karena hal sepele, Zayn yang tahu kalau ayahnya terus memarahi Zia, Zayn tak bisa tinggal diam dia selalu membela Zia, hingga Hiashi pun ikut benci terhadap Zayn.Nmaun Zayn tak peduli, karena sifat Hiashi sudah berubah menjadi tak peduli terhadap Zia dan Zayn.
"Kau akan menyesal ayah hari ini aku bersumpah aku tak akan pernah mau percaya pada ayah lagi, karena aku sudah sangat kecewa padamu." Sumpah Zia dalam hati, karena dia sudah terlanjur sakit hati terhadap perlakuan ayahnya terhadap dia dan juga Zayn kakaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Mella Soplantila Tentua Mella
ada yaaa seorang ayah kaya gitu
2022-09-12
0