bag-07

Seminggu Tiara dan anak-anaknya tinggal di kediaman Alfian. Kini Tiara sudah menjadi nyonya besar di sana.Zia dan Zayn semakin hari semakin membenci ayahnya dan juga keluarga barunya itu.Kelakuan Fika semakin hari semakin tak karuan dan selalu menyalahkan Zia sehingga Hiashi selalu saja mengomel pada Zia.

Sifat Zia sekarang menjadi dingin dan cuek,apalagi terhadap keluarga barunya.Dan kini Zia lebih suka sendiri dan menghabiskan waktunya di kamar atau bermain bersama kakaknya.Dia tak peduli dengan yang ada di rumah itu sekarang.

Hingga pada saat hari libur,Fika tiba tiba masuk ke dalam kamar Zia.Zia yang melihat Fika masuk hanya diam tak peduli. Fika memandangi kamar Zia yang indah itu,Fika di buat takjub,karena kamar Zia lebih bagus dan mewah di banding dengan kamarnya.

"Wah kamarnya besar dan indah,aku akn mengambil milikmu Zia,kau tidak akan tidur di sini lagi,karena sebentar lagi kamar ini akan menjadi milikku." Batin Fika,dia ingin merebut kamar Zia.Karena Fika hanya tidur di kamar yang tidak terlalu besar.Dan dia berencana mengambil kamar milik Zia.

"Ada apa?." tanya Zia datar.

"Aku hanya mau mengajak kamu main di taman,apa kamu mau bermain bersamaku?." ajak Fika.

"Aku tidak ada waktu bermain bersamamu." jawabnya cuek.

"Iih dasar.....sombong amat awas aja aku balas." gumamnya tak mau kalah

"Oooh ya sudah maaf mengganggumu kalau begitu aku pamit." ucapnya dan berlalu keluar kamar Zia,dengan wajah yang masih di tekuk.

"Hmm." balas Zia dingin.

Malam harinya seluruh keluarga berkumpul seperti biasa untuk makan malam di meja makan.Hanya ada dentingan suara sendok, di sela acara makan malam tiba-tiba Fika membuka suara untuk mengatakan keinginannya.

"Ayah,aku ingin kamar seperti milik Zia besar dan cantik, masa punyaku kecil dan sempit." rengek Fika dia ingin memiliki kamar Zia.

"Dasar suka mengadu .....manja.....sudah mencoba berani mengambil milikku."batin Zia menatap malas pada Fika dia sudah muak dengan semua aduan Fika yang tak berbobot.

"Tapi sayang....kamar itu hanya satu di rumah ini, dan itu milik Zia, nanti ayah akan buatkan kamar baru untukmu ya."jelas Hiashi karena kamar itu Rahil yang membuatkan khusus untuk Zia.

"Aku maunya kamar milik Zia....aku sangat suka punya dia ayah, aku mohon." pinta Fika memaksa membuat Zayn bertambah kesal, tapi tidak dengan Zia dia hanya memandang dengan malas kepada Fika, Zia tak suka dengan kelakuan Fika yang kekanak-kanakan.

"Bagaimana Zia apakah kamu mau bertukar kamar dengan Fika?." Tanya Hiashi langsung karena Fika terus saja mendesaknya.

"Aku akan memberikannya."Jawabnya cepat dan datar,tanpa melihat ayahnya, karena dia tak mau berdebat dengan ayahnya.

"Baiklah kalau begitu.Nanti bi.... " Belum Hiashi selesai bicara, Zia langsung menyelanya

"Aku akan membereskan barangku sendiri,tak usah menyuruh Bi Sarah untuk membereskan barangku." Selanya dia langsung berdiri dari duduknya dan beranjak pergi untuk membereskan semua barangnya.

Zayn pun langsung pergi dari meja makan, dan langsung menyusul Zia ke kamarnya.

"Akhirnya kamar itu jadi milikku....senangnya ini baru permulaan Zia, besok aku akan mengambil yang lebih berharga." Batin Fika penuh kemenangan dan tersenyum licik.

Setelah sampai di kamar Zia langsung membereskan barang barangnya, karena sudah malas mengurusi Fika yang sangat manja dan selalu ingin memiliki segalanya.

tok... tok... tok....

"Zi.....ini kakak bolehkan aku masuk?." Izin Zayn karena takut Zia tak mengizinkannya.

"Masuk aja kak." Jawabnya dari dalam kamar.

Zayn memperhatikan Zia yang sedang membereskan barangnya, Zayn mendekat ke Zia untuk membantu Zia mengemasi barangnya, Zia hanya diam dan tak banyak bicara sambil memasukan barangnya ke dalam tasnya.

"Dek kamu gak papa pindah kamar?inikan kamar kamu, bunda yang kasih ini sama kamu apa benar kamu akan memberikannya pada Fika?." tanya Zayn karena kamar ini adalah pemberian bunda untuk Zia, akibat dari aduan gadis manja itu Zia harus terusir dari kamarnya sendiri.

"Udahlah kak meski aku mempertahankannya, ayah pasti akan tetap membelanya terus,dan sekarang aku sedang tak mau berdebat dengan ayah, jadi aku berikan saja pada Fika lagi pula ini hanya kamar aku bisa tidur di kamar manapun itu tidak masalah bagiku."Jelas Zia dia tak mempermasalahkan semua ini toh itu hanya kamar.

Selesai membereskan barangnya Zia dan Zayn pun keluar menuju kamar yang akan di tempati Zia, di luar Sarah sudah menunggu dengan membawa barang Fika.

"Ck... Dasar anak manja." batin Zayn kesal baru saja satu minggu sudah sok berkuasa.

"Den non bibi di suruh membereskan barangnya non Fika di kamar non Zia oleh nyonya Tiara." terangnya.

"Oh iya bi masuk aja dan ini kuncinya, kalau gitu Zia pergi dulu." ucapnya dan memberikan kunci kamar miliknya pada Sarah.

Sarah hanya mengangguk tanda mengerti danasuk kedalam kamar besar Zia, mereka pun pergi dari kamar Zia, kini Zia akan tidur di dekat kamar Zayn karena kamarnya kosong, jadi Zia lebih memilih kamar yang ada di dekat kamar Zayn. Tadinya Hiashi memang menyuruh Zia bertukar dengan Fika, namun Zia tak sudi untuk menempati kamar bekas Fika, jadi dia memilih kamarnya sendiri toh kamar di rumah itukan bayak yang kosong.

Namun pada saat akan pergi ke kamar Zia yang baru, tanpa sengaja Zia dan Zayn berpapasan dengan Fika. Fika memandang dengan tatapan remeh pada Zia seakan memberitahukan kalau dialah pemenangnya.Dan sekarang kamar Zia sudah menjadi miliknya.Besok Fika akan mengambil semua yang Zia miliki.

"Akhirnya... kamarnya telah menjadi milikku, besok aku akan mengambil semua yang kau miliki Zia." batinnya tersenyum dengan kemenangannya.

Zia tak meghiraukan tatapan remeh Fika, bagi Zia itu hanyalah kamar, bahkan Zia bisa memiliki kamar lebih bagus dan indah daripada kamarnya yang di berikan pada Fika, kamar bekas saja bangga.

Sesampainya di kamar yang jaraknya dekat dengan kamar Zayn, Zia menaruh barangnya dan membuka untuk segera di bereskan dan menata sesuai yang di inginkan Zayn juga ikut membantu Zia agar cepat selesai.

"kamu gak papa kan tidur di sini?." tanya Zayn pada adiknya, karena ini pertama kalinya dia melihat Zia tidur di kamar yang menurutnya bukan kamar yang Zia inginkan.

"Gak papa kak aku bisa tidur di manapun,kamar ku juga berdekatan denganmu.Ya udah ini udah malam lebih baik kakak kembali ke kamar dan istirahat."ucapnya karena memang hari sudah malam.

"Ya sudah kakak akan ke kamar,kamu juga istirahat ya." kata Zayn sembari mengacak rambut adik kesayangannya dan beranjak pergi dari kamar Zia.

"Hmmm." balasnya.

Zayn pun pergi karena dia juga sudah mengantuk, Zayn tak tega melihat setiap hari Hiashi selalu saja memanjakan Fika, mereka bahkan seperti tak di anggo oleh ayahnya semenjak kedatangan Fika dan Rizky.Rizky memang tak banyak ulah tidak seperti Fika, tapi dia lebih suka menghabiskan uang yang di berikan Hiashi untuk mabuk atau untuk bersenang-senang. Sungguh ibu dan anak yang tak bermoral.

...----------------...

Lagi dan lagi Zia harus mengalah kepada Fika gadis manja dan merepotkan itu. Namun Zia tak terlalu memikirkan hal yang menurutnya tak penting.Hanya saja dia sedang tak mau berdebat karena lelah memperdebatkan hal yang tak penting Zia memilih mengalah dari pada ribut. Zayn sangat kesal dengan kelakuan Fika yang tak tahu malu, meski Zayn tahu kalau Zia seperti itu karena Zia tak mau ribut, Zayn juga tahu kalau Zia memang lebih dewasa dan mandiri dan juga tak pernah merepotkan.

"Dasar anak manja merepotkan aku benci dengan kedatangan kalian keluargaku telah hancur." cerca Zayn dari dalam kamar dan mengacak rambutnya kasar.

"kapan adikku akan bahagia, ayah kapan kau akan menyayangi Zia?." ucap Zayn sedikit berteriak karena benci dengan ayahnya yang selalu membenci Zia.

Mereka akhirnya terlelap, Zia dan Zayn tertidur dan sejenak melupakan masalah mereka, memang berat namun tak ada pilihan lain selain menjalaninya.

Terpopuler

Comments

Mella Soplantila Tentua Mella

Mella Soplantila Tentua Mella

gue pengen cekek thu ayah

2022-09-12

0

Yoni Hartati

Yoni Hartati

sial amat punya ayah jahat

2021-04-28

12

lihat semua
Episodes
1 bag-01
2 bag-02
3 masih Flashback On
4 bag-04
5 bag-05
6 Lanjutan bag-05
7 bag-06
8 bag-07
9 bag-08
10 bag-09
11 Lanjutan bag-09
12 bag-10
13 bag-11
14 bag-12
15 bag-13
16 bag-14
17 bag-15
18 bag-16
19 bag-17
20 bag-18
21 bag-19
22 bag-20
23 bag-21
24 bag-22
25 bag-23
26 bag-24
27 bag-25
28 bag-26
29 bag-27
30 bag-28
31 bag-29
32 bag-30
33 bag-31
34 bag-32
35 bag-33
36 bag-34
37 bag-35
38 bag-36
39 bag-37
40 bag-38
41 bag-39
42 bag-40
43 bag-41
44 bag-42
45 bag-43
46 bag-44
47 bag-45
48 bag-46
49 bag-47
50 bag-48
51 bag-49
52 bag-50
53 bag-51
54 bag-52
55 bag-53
56 bag-54
57 bag-55
58 bag-56
59 bag-57
60 bag-58
61 bag-59
62 bag-60
63 bab-61
64 bab-62
65 bag-63
66 Bag-64
67 bag-65
68 bag-66
69 bag-67
70 Pengumuman......
71 bag-68
72 bag-69 Masih Flashback
73 bag-70
74 bag-71
75 bag-72
76 bag-73
77 bag-74
78 bag-75
79 bag-76
80 bag-76
81 bag-77
82 bag-78
83 bag-79
84 bag-80
85 bag-81
86 bag-82
87 bag-83
88 bag-84
89 bag-85
90 bag-86
91 bag-87
92 bag-88
93 bag-89
94 bag-90
95 bag-91
96 bag-92
97 bag-93
98 bag-94
99 bag-95
100 bag-96
101 bab-97
102 bag-98
103 bag-99
104 bag-100
105 bag-101
106 bag-102
107 bag-103
108 bag-104
109 bag-105
110 bab-106
111 bag-107
112 bag-108
113 bag-109
114 bag-110
115 bag-111
116 bag-112
117 bag-113
118 bag-114
119 bag-115
120 bag-116
121 bag-117
122 bag-118
123 bag-119
124 bag-120
125 bag-121
126 bag-122
127 bag-123
128 bag-124
129 bag-125
130 bag-126
131 bag-127
132 bag-128
133 bag-129
134 bag- 130
135 Pengumuman
136 bag-131
137 bag-132
138 bag-133
139 bag-134
140 bag-135
141 bag-136
142 bag-137
143 bag-138
144 bag-139
145 bag-140
146 bag-141
147 bag-142
148 bag-143
149 bag-144
150 bag-145
151 bag-146
152 Pengumuman Rilis season 2
Episodes

Updated 152 Episodes

1
bag-01
2
bag-02
3
masih Flashback On
4
bag-04
5
bag-05
6
Lanjutan bag-05
7
bag-06
8
bag-07
9
bag-08
10
bag-09
11
Lanjutan bag-09
12
bag-10
13
bag-11
14
bag-12
15
bag-13
16
bag-14
17
bag-15
18
bag-16
19
bag-17
20
bag-18
21
bag-19
22
bag-20
23
bag-21
24
bag-22
25
bag-23
26
bag-24
27
bag-25
28
bag-26
29
bag-27
30
bag-28
31
bag-29
32
bag-30
33
bag-31
34
bag-32
35
bag-33
36
bag-34
37
bag-35
38
bag-36
39
bag-37
40
bag-38
41
bag-39
42
bag-40
43
bag-41
44
bag-42
45
bag-43
46
bag-44
47
bag-45
48
bag-46
49
bag-47
50
bag-48
51
bag-49
52
bag-50
53
bag-51
54
bag-52
55
bag-53
56
bag-54
57
bag-55
58
bag-56
59
bag-57
60
bag-58
61
bag-59
62
bag-60
63
bab-61
64
bab-62
65
bag-63
66
Bag-64
67
bag-65
68
bag-66
69
bag-67
70
Pengumuman......
71
bag-68
72
bag-69 Masih Flashback
73
bag-70
74
bag-71
75
bag-72
76
bag-73
77
bag-74
78
bag-75
79
bag-76
80
bag-76
81
bag-77
82
bag-78
83
bag-79
84
bag-80
85
bag-81
86
bag-82
87
bag-83
88
bag-84
89
bag-85
90
bag-86
91
bag-87
92
bag-88
93
bag-89
94
bag-90
95
bag-91
96
bag-92
97
bag-93
98
bag-94
99
bag-95
100
bag-96
101
bab-97
102
bag-98
103
bag-99
104
bag-100
105
bag-101
106
bag-102
107
bag-103
108
bag-104
109
bag-105
110
bab-106
111
bag-107
112
bag-108
113
bag-109
114
bag-110
115
bag-111
116
bag-112
117
bag-113
118
bag-114
119
bag-115
120
bag-116
121
bag-117
122
bag-118
123
bag-119
124
bag-120
125
bag-121
126
bag-122
127
bag-123
128
bag-124
129
bag-125
130
bag-126
131
bag-127
132
bag-128
133
bag-129
134
bag- 130
135
Pengumuman
136
bag-131
137
bag-132
138
bag-133
139
bag-134
140
bag-135
141
bag-136
142
bag-137
143
bag-138
144
bag-139
145
bag-140
146
bag-141
147
bag-142
148
bag-143
149
bag-144
150
bag-145
151
bag-146
152
Pengumuman Rilis season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!