bag-04

Enam tahun kemudian.......

Hari ini adalah hari ulang tahun Zia yang ke enam seperti tahun-tahun sebelumnya dia akan menangis,karena hari ini juga bertepatan dengan memperingati meninggalnya bundanya.Zayn yang melihat adiknya menangis pun mendekat.

"jangan menangis Adik.... hari ini adalah hari bahagiamu."

"kenapa kak di hari bahagia ini ayah juga tidak pulang sama seperti tahun lalu?." tanya Zia pada kakaknya.

"Sudahlah kan ada kakaksebentar lagi oma dan opa juga datang,jadi jangan bersedih lagi ya senyum dong." hibur Zayn memang sang ayah tak pernah merayakan hari ulang tahun Zia.

"Tapi Zia ingin tahun ini ayah datang.?" Ucapnya berharap jika sang ayah akan datang untuk mengucapkan selamat ulang tahun.

"Iya.... ayah pasti datang kok hari ini jadi Zia jangan sedih lagi ya." bohong Zayn agar Zia tak terus bersedih.

"Benar kak.... kakak gak bohong kan,ayah pasti datang kan?." sahut Zia bahagia.

Melihat adiknya tersenyum bahagia Zayn pun merasa sangat senang.

"Maafkan kakak ya berbohong padamu,kakak tidak bisa melihatmu terus bersedih." batin Zayn dia tak tahu lagi harus berkata apa karena Zia terus saja bersedih dia pun terpaksa membohonginya.

"Iya....pasti ayah datang ya sudah ayo ke ruang keluarga,pasti semua sudah menunggumu." ajak Zayn karena sebentar lagi perayaan ulang tahun Zia akan di mulai.

Sudah hampir satu jam acara belum juga di mulai,dan ayahnya pun tak kunjung datang.Semua keluarga sudah menunggu sejak tadi,namun yang di tunggu tak kunjung datang.

"K**enapa ayah tak datang lagi?? apakah karena aku pembawa sial??." batin Zia matanya mulai mengeluarkan air mata ternyata harapan palsu ayah nya taka kunjung datang

Zayn yang menyadari itu pun mulai menyalakan lilin di kue ulang tahun Zia dan mulai bernyanyi dan bertepuk tangan diikuti oleh nenek dan kakeknya, Zia pun menyeka air matanya toh sang ayah mungkin memang benar-benar tak akan datang.

Happy birthday to you

happy birthday to you

happy birthday.... happy birthday....

happy birthday Zia....

Zayn pun mendekat pada adiknya dengan kue di tangannya menyuruh agar Zia meniup lilinya dan berdoa di hari ulang tahunnya.

"Ayo tiup lilinnya.... dan berdoalah pada Tuhan di hari ulang tahunmu ini semoga Dia mengabulkan semua permitaanmu."

Huh.... huh....

Zia meniup lilin dan berdoa menengadahkan kepalanya ke atas berharap Tuhan mendengarkan doa dan permohonannya.Zayn lalu membantu Zia memotong kue agar Zia bisa memberikan suapan pertamanya.

"Ayo berikan suapan pertamamu."ucap Zayn dan memberikan kue yang ada di piring pada Zia.

Zia pun mendekati Zayn dan hap.... Zia menyuapi kakaknya,suapan pertama untuk sang kakak. Lalu beralih ke Opa dan Omannya.

Saat semua sedang menikmati kue dan sedang bercanda tiba-tiba mereka mendengar pintu terbuka dan muncullah sosok Hiashi yang baru pulang dari kantornya, Zia yang melihat kehadiran sang ayah berlari ke arah sang ayah.

"Ayah.... " teriak Zia sambil berlari untuk memeluk ayahnya.

"Berhenti.!!!..."Cegah Hiashi tegas membuat Zia berhenti di tempat.

"Jangan mendekat padaku kau bukan putri ku pergi...!! kau yang telah menyebabkan Istriku tiada,kau anak pembawa sial."ucapnya karena semenjak saat itu di mana sang istri meninggal Hiashi sudah tak mau menganggap Zia sebagai putrinya.

Degg....

Mendengar sang ayah mengatakan kalau dia bukan putrinya Zia langsung terduduk lemas ini untuk ke sekian kalinya Hiashi selalu mengatakan hal itu, Zayn yang melihat Zia lemah dia pun mendekat ke Zia untuk menguatkan sang adik kecilnya.

"Kenapa kau mengatakan hal itu pada putrimu....hah!??."bentak Dimas karena tak habis pikir dengan kalau kan menantunya itu, yang tak mau mengakui darah dagingnya, sungguh memalukan.

"Dia adalah anakmu Hiashi,kenapa kau tak mau mengakuinya?."tanya Fitri menimpali bisa-bisanya sang ayah berkata seperti itu, bahkan pikiran Hiashi amatlah dangkal.

"Ayah... kau tega kenapa kau mengatakan hal itu,dia adalah Zia anak ayah." tambah Zayn masih memeluk Zia dengan erat.

"Diam!!....aku sudah mengatakan dia bukan anakku,dia hanya anak pembawa sial. apa kalian tidak mendengar hah?!!!." bentak Hiashi amarahnya sudah di berada di puncaknya, namun karena dia tak mau berdebat Hiashi pun pergi meninggalkan keluarganya dan beranjak menuju kamarnya.

Fitri tak menyangka Hiashi akan mengatakan hal itu pada putri nya sendiri, Hiashi memang benar benar tak mau mengakui Zia sebagai putri nya.

Karena semenjak kematian Rahil,Hiashi berubah drastis bahkan telah menjadi ayah yang dingin dan tak menyayangi anaknya bahkan dia tak peduli, tapi Hiashi masih menafkahi Zayn dan itu tak berlaku pada Zia, Hiashi seakan membutakan matanya untuk melihat keberadaan Zia, melihat hal itu Dimas dan Fitri diam-diam selalu memberikan nafkah untuk cucunya.

Berbeda dengan Hiashi yang menganggap kalau Zia salah anak pembawa sial. Hiashi hanya menyayangi Zayn saja, namun karena Zayn selalu bersama Zia itu membuat Hiashi sedikit membencinya,Zayn tak peduli karena dia sangat menyayangi Zia melebihi apapun, karena dia sudah berjanji pada bundanya untuk selalu menemani dan menjaga Zia.

Jika Zayn di beri uang dia selalu menyisihkan untuk adiknya dan di tabung olehnya karena Zayn tahu kalau Zia pasti nantinya akan meminta sesuatu pada Zayn.Tapi Zayn salah adiknya tak pernah meminta apapun padanya hingga tabungan Zayn menjadi penuh, karena Zia tak pernah meminta apapun darinya.

Tubuh Zia bergetar hebat dia menangis di pelukan sang kakak, Zayn nyak kuasa melihat adiknya menangis dengan lemah karena perlakukan Hiashi Zia menjadi lemah dan tak berdaya.

"Zayn bawa adikmu kekamar biarkan Zia istirahat,dan satu lagi kau harus ada di sampingnya menenangkan Zia temani dia jangan kau tinggalkan dia sendiri." jelas Dimas dia tak mau hal buruk terjadi pada cucunya.

Zayn pun membatu Zia berdiri, namunZia masih saja memeluk Zayn tanpa mau melepaskan pelukannya, Zayn pun menggendong tubuh kecil adiknya dan membawanya kekamar agar Zia bisa beristirahat.

"Iya opa Zayn akan tetap bersama Zia,ya sudah Zayn bawa Zia kekamar dulu ya." ucap Zayn dia pun berlalu meninggalkan nenek dan kakeknya, namun sebelum Zayn pergi Fitri meminta izin pulang karena hari sudah malam.

"Ya sudah jaga adikmu ya, Opa dan Oma harus pulang karena hari sudah mulai malam."ucap Fitri kepada cucunya.

"Besok ajak adikmu ke rumah Opa dan Oma untuk mengambil hadiah buat Zia." jelas Fitri.

"Iya Oma nanti Zayn akan ajak Zia pergi ke rumah Oma." Zayn menurut.

Fitri pun mencium pipi Zia dan bergantian dengan Zayn, Fitri dan Dimas tahu kalau kedua cucunya tertekan karena perlakuan Hiashi yang keterlaluan. Fitri dan Dimas pun pulang tanpa berpamitan pada menantunya.

Setelah sampai di kamar Zia,Zayn menurunkan Zia dari gendongannya.Zia masih menangis di atas ranjangnya perkataan Hiashi masih terngiang di telinganya Zayn hanya menatap sedih sang adik.

"Kenapa... kenapa?? ayah mengatakan hal itu pada adik,padahal ayah tau bahwa Zia adalah putrinya,tapi kenapa di tak mau mengakuinya,maafkan Kakak Zia,kakak janji tak akan pernah melihatmu menangis lagi,dan kakak akan membuatmu bahagia,walau tidak bersama ayah,kau egois suatu saat pasti kau akan menyesal dengan ucapanmu,aku berjanji kau akan menyesali perbuatanmu." Batin Zayn dan bertekad untuk selalu menjaga adiknya.

Zayn pun pergi meninggalkan kamar adiknya membiarkan Zia puas dengan tangisnya dia tahu Zia sedang butuh sendiri untuk menenangkan pikirannya yang berkecamuk. Karena lelah menangis Zia pun tertidur dengan pulas melepas sebentar beban yang menyakitkan dalam hidupnya.

Terpopuler

Comments

nengkirana

nengkirana

pasti ada yg ngasut hiashi klw zia bukan anknya😒😒 awas nyesel diakhir lo pak stress

2023-01-15

0

Mella Soplantila Tentua Mella

Mella Soplantila Tentua Mella

ga ada seorang ank yg baru lahir dibilang pembawa sial...itu syah bodoh nm nya

2022-09-12

0

Syifa Putri

Syifa Putri

ah nangs knp tdk ikut opa oma aja aja si thor😭😭😭

2021-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 bag-01
2 bag-02
3 masih Flashback On
4 bag-04
5 bag-05
6 Lanjutan bag-05
7 bag-06
8 bag-07
9 bag-08
10 bag-09
11 Lanjutan bag-09
12 bag-10
13 bag-11
14 bag-12
15 bag-13
16 bag-14
17 bag-15
18 bag-16
19 bag-17
20 bag-18
21 bag-19
22 bag-20
23 bag-21
24 bag-22
25 bag-23
26 bag-24
27 bag-25
28 bag-26
29 bag-27
30 bag-28
31 bag-29
32 bag-30
33 bag-31
34 bag-32
35 bag-33
36 bag-34
37 bag-35
38 bag-36
39 bag-37
40 bag-38
41 bag-39
42 bag-40
43 bag-41
44 bag-42
45 bag-43
46 bag-44
47 bag-45
48 bag-46
49 bag-47
50 bag-48
51 bag-49
52 bag-50
53 bag-51
54 bag-52
55 bag-53
56 bag-54
57 bag-55
58 bag-56
59 bag-57
60 bag-58
61 bag-59
62 bag-60
63 bab-61
64 bab-62
65 bag-63
66 Bag-64
67 bag-65
68 bag-66
69 bag-67
70 Pengumuman......
71 bag-68
72 bag-69 Masih Flashback
73 bag-70
74 bag-71
75 bag-72
76 bag-73
77 bag-74
78 bag-75
79 bag-76
80 bag-76
81 bag-77
82 bag-78
83 bag-79
84 bag-80
85 bag-81
86 bag-82
87 bag-83
88 bag-84
89 bag-85
90 bag-86
91 bag-87
92 bag-88
93 bag-89
94 bag-90
95 bag-91
96 bag-92
97 bag-93
98 bag-94
99 bag-95
100 bag-96
101 bab-97
102 bag-98
103 bag-99
104 bag-100
105 bag-101
106 bag-102
107 bag-103
108 bag-104
109 bag-105
110 bab-106
111 bag-107
112 bag-108
113 bag-109
114 bag-110
115 bag-111
116 bag-112
117 bag-113
118 bag-114
119 bag-115
120 bag-116
121 bag-117
122 bag-118
123 bag-119
124 bag-120
125 bag-121
126 bag-122
127 bag-123
128 bag-124
129 bag-125
130 bag-126
131 bag-127
132 bag-128
133 bag-129
134 bag- 130
135 Pengumuman
136 bag-131
137 bag-132
138 bag-133
139 bag-134
140 bag-135
141 bag-136
142 bag-137
143 bag-138
144 bag-139
145 bag-140
146 bag-141
147 bag-142
148 bag-143
149 bag-144
150 bag-145
151 bag-146
152 Pengumuman Rilis season 2
Episodes

Updated 152 Episodes

1
bag-01
2
bag-02
3
masih Flashback On
4
bag-04
5
bag-05
6
Lanjutan bag-05
7
bag-06
8
bag-07
9
bag-08
10
bag-09
11
Lanjutan bag-09
12
bag-10
13
bag-11
14
bag-12
15
bag-13
16
bag-14
17
bag-15
18
bag-16
19
bag-17
20
bag-18
21
bag-19
22
bag-20
23
bag-21
24
bag-22
25
bag-23
26
bag-24
27
bag-25
28
bag-26
29
bag-27
30
bag-28
31
bag-29
32
bag-30
33
bag-31
34
bag-32
35
bag-33
36
bag-34
37
bag-35
38
bag-36
39
bag-37
40
bag-38
41
bag-39
42
bag-40
43
bag-41
44
bag-42
45
bag-43
46
bag-44
47
bag-45
48
bag-46
49
bag-47
50
bag-48
51
bag-49
52
bag-50
53
bag-51
54
bag-52
55
bag-53
56
bag-54
57
bag-55
58
bag-56
59
bag-57
60
bag-58
61
bag-59
62
bag-60
63
bab-61
64
bab-62
65
bag-63
66
Bag-64
67
bag-65
68
bag-66
69
bag-67
70
Pengumuman......
71
bag-68
72
bag-69 Masih Flashback
73
bag-70
74
bag-71
75
bag-72
76
bag-73
77
bag-74
78
bag-75
79
bag-76
80
bag-76
81
bag-77
82
bag-78
83
bag-79
84
bag-80
85
bag-81
86
bag-82
87
bag-83
88
bag-84
89
bag-85
90
bag-86
91
bag-87
92
bag-88
93
bag-89
94
bag-90
95
bag-91
96
bag-92
97
bag-93
98
bag-94
99
bag-95
100
bag-96
101
bab-97
102
bag-98
103
bag-99
104
bag-100
105
bag-101
106
bag-102
107
bag-103
108
bag-104
109
bag-105
110
bab-106
111
bag-107
112
bag-108
113
bag-109
114
bag-110
115
bag-111
116
bag-112
117
bag-113
118
bag-114
119
bag-115
120
bag-116
121
bag-117
122
bag-118
123
bag-119
124
bag-120
125
bag-121
126
bag-122
127
bag-123
128
bag-124
129
bag-125
130
bag-126
131
bag-127
132
bag-128
133
bag-129
134
bag- 130
135
Pengumuman
136
bag-131
137
bag-132
138
bag-133
139
bag-134
140
bag-135
141
bag-136
142
bag-137
143
bag-138
144
bag-139
145
bag-140
146
bag-141
147
bag-142
148
bag-143
149
bag-144
150
bag-145
151
bag-146
152
Pengumuman Rilis season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!