bag-08

Satu tahun kemudian.....

Satu tahun Zia dan Zayn hidup bersama Ibu dan saudara tirinya,mereka berdua belum bisa menerima Ibu dan saudara tirinya itu.Satu tahun itu pula Zia dan Zayn harus menjalani rasa sakit yang teramat dimana sangat ayah hanya memperhatikan Fika dan Rizky saja meski Hiashi membiayai semua kebutuhan mereka,kebahagiaan nya sudah musnah kasih sayangnya sudah terbagi dan tak ada lagi senyum dan tawa di rumah itu, seakan hilang tanpa jejak.

Zia dan Zayn selalu salah di mata ayahnya,mereka selalu mendapat omelan dari sang ayah,hanya karena ayahnya selalu membela Rizky dan Fika.Mereka berdua sudah muak dengan omelan ayahnya,dan mereka lebih memilih diam daripada harus berdebat dengan ayahnya.

Malam hari,mereka berkumpul di meja makan untuk makan malam,hanya ada keheningan, dan suara dentingan sendok dan piring.Tak ada kehadiran Zia dan Zayn dan itu sudah menjadi kebiasaan mereka berdua.

"Mah Zayn dan Zia mana?." Tanya Hiashi,karena ia tak melihat Zia dan Zayn di meja makan.

"Zayn belum pulang dari sekolah,mungkin ada pelajaran tambahan, kalau Zia ada di kamarnya dia bilang dia belum lapar." Jelas Tiara, padahal dia malas jika harus makan bersama anak tirinya itu, namun dia harus bisa berpura-pura baik, agar bisa di sebut ibu yang perhatian walaupun hanya kepada anak tiri.

"Ooh ya sudah kalau begitu."jawab Hiashi, dia pun melanjutkan makannya.

Semenjak ayahnya mengajak istri kedua kerumahnya, Zayn dan Zia tidak pernah ikut makan bersama, entah itu sarapan atau makan malam, walaupun ayahnya sudah memarahi Zia dan Zayn, tapi mereka berdua tak pernah menghiraukan ucapan ayahnya, Zia dan Zayn tetap acuh dan tak peduli.

Mereka pun melanjutkan makan malamnya.

"Anak menyusahkan....tidak bisa menghargai." gumam Hiashi kesal melihat kelakuan kedua anaknya yang semakin hari semakin tak bisa dikendalikan.

"Ayah pasti marah setelah ini." batin Fika,dia sangat senang melihat ayahnya yang selalu memarahi Zia.

"ck... pasti akan mendengar omelan ayah lagi." Desis Rizky, karena Hiashi selalu saja mengomel pada Zia dan Zayn.

Setelah selesai makan malam seperti biasa keluarga berkumpul di ruang keluarga.Pintu terbuka semua menoleh ke arah pintu dan ternyata itu Zayn. Dia masuk tanpa memandang ruang keluarga dan berlalu ke kamarnya.

Belum Zayn sampai ke kamarnya,langkahnya di hentikan oleh ayahnya.

"Dari mana kamu?! baru pulang tidak pantas seorang anak di bawah umur pulang malam malam?." Tanya Hiashi marah karena akhir akhir ini Zayn sering sekali pulang malam.

"Apa pedulimu....!! bukankah kau lebih menyayangi keluarga barumu itu?bahkan kau tak pernah peduli padaku dan adikku."Jawabnya Ketus Zayn jadi suka pulang malam semenjak kedatangan Tiara dan kedua anaknya, karena dia sangat muak melihat wajah wanita yang sudah merebut kebahagiaan keluarganya.

"Jaga ucapanmu itu Zayn!! ayah selalu membiayai semua yang kau dan adikmu butuhkan kurang apa ayahmu ini hah.."Bentak Hiashi, dia sudah terlalu lelah menghadapi Zayn karena selalu melawannya.

"Hanya itu yang kau beri?!! itu semua tak akan cukup, karena kau sudah melukai perasaanku dan adikku, bahkan sampai kau memberikan seluruh hartamu pun kau tak akan bisa mengobati rasa sakit hatiku dan adikku." nadanya meninggi,dia sudah tak bisa menahannya lagi emosinya sudah berada di ubun ubunnya.

Plakkk!!....

Suara tamparan itu membuat semua keluarga menoleh ke arah ayah dan anak yang sedang berseteru itu.Zayn masih memegangi pipinya yang sakit.Pipinya sudah memerah akibat tamparan dari ayahnya.

Zia yang mendengar suara keributan akhirnya dia keluar dari kamarnya.Melihat kakaknya memegangi pipinya,Zia tahu pasti ayahnya menampar kakaknya lagi.Zia pun datang menghampiri kakaknya.

"Selalu kasar dan egois itulah sifatmu yang tak aku sukai, kau selalu saja menyalahkan anakmu tanpa harus melihat kebenarannya, kau selalu saja menyalahkan ku dan Zia." Tambahnya lagi dia sudah geram, karena sudah tidak tahan lagi dengan sifat ayahnya.

Ayahnya akan menampar lagi,namun tangannya di hentikan oleh Zia.

"Cukup ayah! jangan kau sakiti kakakku lagi, aku sudah berusaha menahan semuanya,aku selalu diam, namun sekarang aku tak akan diam lagi karena kau selalu menyakiti kakakku dengan tanganmu itu." Marah Zia sambil menghempaskan tangan ayahnya.

"Diam!!... kau hanya anak pembawa sial, semua terjadi karena ada kamu di rumah ini,sekarang keluarga ini hancur karenamu." Hiashi yang sudah kesal dengan anaknya itu.

"Cukup ayah!!... jangan kau hina adikku, sudah cukup kau membuatnya bersedih dengan kata kata kotormu itu setiap hari." timpal Zayn karena sudah tak tahan ayahnya selalu menyebut Zia dengan sebutan anak pembawa sial.

Tiara dan anak anaknya hanya memperhatikan ayah dan anak yang sedang bertengkar.Di hati mereka bersorak gembira.

"Pasti Hiashi akan segera mengusir anak itu... rencanaku berjalan dengan mulus." batin Tiara gembira.

Semua itu memang rencana Tiara untuk menghancurkan keluarga Alfian,karena dia akan mengambil alih harta dari keluarga Alfian.

"Sudahlah mas,mereka kan masih anak anak jadi jangan terlalu kasar, kamu buat mereka jadi takut lihat kan kasihan Zia sama Zayn."

"Udah Zayn ke kamar, kamu ganti baju nanti setelah itu kamu makan sama Zia,Zia tadi gak ikut makan." Ucap Tiara dengan aktingnya.Dan pura pura perhatian.

"Akting yang sempurna mah, dengan begini pasti ayah akan selalu menyalahkan Zayn dan Zia." batin Rizky melihat ibunya berakting dengan sempurna.

"Baiklah,aku tidak akan memarahi mereka lagi.Ya sudah lebih baik kita ke kamar aku mau istirahat." ucapnya dan meninggalkan Zia dan Zayn,pergi ke kamarnya bersama Tiara,disusul kedua anaknya mereka semua sudah memasuki kamar mereka masing-masing.

Zia dan Zayn masih ada di ruang keluarga.Zayn masih memegang tangan adiknya untuk menguatkan sang adik dia tahu Zia terluka atas ucapan Hiashi yang setiap kali selalu menyebut Zia anak pembawa sial,Zia masih diam dengan tatapan kosong.

"Sudah... jangan terlalu di pikirkan ucapan ayah, aku janji setelah ini aku tidak akan membiarkan ayah mengatakan hal itu lagi padamu.Sekarang kau ke kamar istirahat ya."Kata Zayn,karena tak mau membiarkan adiknya selalu memikirkan ucapan ayah.

Zia hanya menganggu lalu pergi melepas genggaman kakaknya itu dan meninggalkan Zayn sendiri. Meskipun Zia masih anak anak, tapi Zia sangat dewasa, sifatnya lah yang Zayn suka,karena adiknya tidaklah manja,tidak seperti saudara tirinya Fika.Semua itu bertolak belakang dengan sifat Zia.

Di kamar Zia hanya melamun, dan mencerna ucapan ayahnya, hingga tak terasa bulir bening keluar dari mata indahnya.

"Sudah cukup!! aku benci segalanya kenapa kehidupan terlalu keras untukku?.... kenapa???."jerit nya dalam hati sambil memegangi dadanya karena menahan sesak,Zia sudah tak sanggup dengan semua kehidupan ini, namun dia harus kuat demi bundanya.

"Aku tak akan menyerah ini demi bunda dan kak Zayn aku akan mengambil kebahagiaan itu lagi, jika perlu akan ku hancurkan kebahagiaan mereka, dan aku akan membangun kebahagiaan ku sendiri bersama kakak." ucap Zia menyemangati diri sendiri, karena dia yakin setelah ada kesulitan pasti akan ada kemudahan, semua pasti akan indah pada waktunya ketika kita mampu bersabar.

Dan mulai saat itu Zia bertekad untuk tak menyerah pada sebuah masalah, dan dia akan melaluinya bersama dengan Zayn kakak yang sangat dia sayangi.

Terpopuler

Comments

bagas muhammad

bagas muhammad

plg la ke rmh oma

2024-12-28

0

Mella Soplantila Tentua Mella

Mella Soplantila Tentua Mella

yang sabar yaa zia n zayn

2022-09-12

0

Fina Tanjung

Fina Tanjung

kk nya harusnya latihan beladiri diam diam biar bisa ngelawan bpaknya

2021-10-01

2

lihat semua
Episodes
1 bag-01
2 bag-02
3 masih Flashback On
4 bag-04
5 bag-05
6 Lanjutan bag-05
7 bag-06
8 bag-07
9 bag-08
10 bag-09
11 Lanjutan bag-09
12 bag-10
13 bag-11
14 bag-12
15 bag-13
16 bag-14
17 bag-15
18 bag-16
19 bag-17
20 bag-18
21 bag-19
22 bag-20
23 bag-21
24 bag-22
25 bag-23
26 bag-24
27 bag-25
28 bag-26
29 bag-27
30 bag-28
31 bag-29
32 bag-30
33 bag-31
34 bag-32
35 bag-33
36 bag-34
37 bag-35
38 bag-36
39 bag-37
40 bag-38
41 bag-39
42 bag-40
43 bag-41
44 bag-42
45 bag-43
46 bag-44
47 bag-45
48 bag-46
49 bag-47
50 bag-48
51 bag-49
52 bag-50
53 bag-51
54 bag-52
55 bag-53
56 bag-54
57 bag-55
58 bag-56
59 bag-57
60 bag-58
61 bag-59
62 bag-60
63 bab-61
64 bab-62
65 bag-63
66 Bag-64
67 bag-65
68 bag-66
69 bag-67
70 Pengumuman......
71 bag-68
72 bag-69 Masih Flashback
73 bag-70
74 bag-71
75 bag-72
76 bag-73
77 bag-74
78 bag-75
79 bag-76
80 bag-76
81 bag-77
82 bag-78
83 bag-79
84 bag-80
85 bag-81
86 bag-82
87 bag-83
88 bag-84
89 bag-85
90 bag-86
91 bag-87
92 bag-88
93 bag-89
94 bag-90
95 bag-91
96 bag-92
97 bag-93
98 bag-94
99 bag-95
100 bag-96
101 bab-97
102 bag-98
103 bag-99
104 bag-100
105 bag-101
106 bag-102
107 bag-103
108 bag-104
109 bag-105
110 bab-106
111 bag-107
112 bag-108
113 bag-109
114 bag-110
115 bag-111
116 bag-112
117 bag-113
118 bag-114
119 bag-115
120 bag-116
121 bag-117
122 bag-118
123 bag-119
124 bag-120
125 bag-121
126 bag-122
127 bag-123
128 bag-124
129 bag-125
130 bag-126
131 bag-127
132 bag-128
133 bag-129
134 bag- 130
135 Pengumuman
136 bag-131
137 bag-132
138 bag-133
139 bag-134
140 bag-135
141 bag-136
142 bag-137
143 bag-138
144 bag-139
145 bag-140
146 bag-141
147 bag-142
148 bag-143
149 bag-144
150 bag-145
151 bag-146
152 Pengumuman Rilis season 2
Episodes

Updated 152 Episodes

1
bag-01
2
bag-02
3
masih Flashback On
4
bag-04
5
bag-05
6
Lanjutan bag-05
7
bag-06
8
bag-07
9
bag-08
10
bag-09
11
Lanjutan bag-09
12
bag-10
13
bag-11
14
bag-12
15
bag-13
16
bag-14
17
bag-15
18
bag-16
19
bag-17
20
bag-18
21
bag-19
22
bag-20
23
bag-21
24
bag-22
25
bag-23
26
bag-24
27
bag-25
28
bag-26
29
bag-27
30
bag-28
31
bag-29
32
bag-30
33
bag-31
34
bag-32
35
bag-33
36
bag-34
37
bag-35
38
bag-36
39
bag-37
40
bag-38
41
bag-39
42
bag-40
43
bag-41
44
bag-42
45
bag-43
46
bag-44
47
bag-45
48
bag-46
49
bag-47
50
bag-48
51
bag-49
52
bag-50
53
bag-51
54
bag-52
55
bag-53
56
bag-54
57
bag-55
58
bag-56
59
bag-57
60
bag-58
61
bag-59
62
bag-60
63
bab-61
64
bab-62
65
bag-63
66
Bag-64
67
bag-65
68
bag-66
69
bag-67
70
Pengumuman......
71
bag-68
72
bag-69 Masih Flashback
73
bag-70
74
bag-71
75
bag-72
76
bag-73
77
bag-74
78
bag-75
79
bag-76
80
bag-76
81
bag-77
82
bag-78
83
bag-79
84
bag-80
85
bag-81
86
bag-82
87
bag-83
88
bag-84
89
bag-85
90
bag-86
91
bag-87
92
bag-88
93
bag-89
94
bag-90
95
bag-91
96
bag-92
97
bag-93
98
bag-94
99
bag-95
100
bag-96
101
bab-97
102
bag-98
103
bag-99
104
bag-100
105
bag-101
106
bag-102
107
bag-103
108
bag-104
109
bag-105
110
bab-106
111
bag-107
112
bag-108
113
bag-109
114
bag-110
115
bag-111
116
bag-112
117
bag-113
118
bag-114
119
bag-115
120
bag-116
121
bag-117
122
bag-118
123
bag-119
124
bag-120
125
bag-121
126
bag-122
127
bag-123
128
bag-124
129
bag-125
130
bag-126
131
bag-127
132
bag-128
133
bag-129
134
bag- 130
135
Pengumuman
136
bag-131
137
bag-132
138
bag-133
139
bag-134
140
bag-135
141
bag-136
142
bag-137
143
bag-138
144
bag-139
145
bag-140
146
bag-141
147
bag-142
148
bag-143
149
bag-144
150
bag-145
151
bag-146
152
Pengumuman Rilis season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!