17. Perasaan Aneh

selamat membaca ....

*****

Zahra berguling-guling di atas kasurnya. Sesekali ia melihat pemberitahuan di ponselnya. Akan tetapi yang ia tunggu tak kunjung menghubunginya.

Setelah mengantarkan Zahra pulang, Ega berpesan padanya bahwa ia akan menghubunginya nanti malam. Namun sampai saat ini lelaki itu tak kunjung menghubunginya.

Lagi-lagi Zahra membuka ponselnya. Melihat ruang pesannya. Ia mengetikkan beberapa kata untuk memulai percakapan dengan Ega. Belum sampai kalimat itu selesai di ketik ia segera menghapusnya. Begitu berulang kali. Hingga ia frustasi sendiri.

"Aaahhh! Gimana sih," gerutunya.

"Ah udah lah, aku tidur aja," sungutnya, melemparkan ponselnya ke atas kasur yang lebih jauh dari jangkauannya dari tempat ia tidur.

Zahra bingung sendiri dengan sikapnya ini. Kenapa ia begitu mengharapkan Ega akan menghubunginya?

Kenapa ia merasa kesal saat Ega mengingkari janjinya?

Hal itu berputar-putar di kepalanya dan membuatnya makin kesal saja. Padahal beberapa waktu lalu sikapnya masih seperti itu kepada Ega. Apa itu artinya ia sudah bisa menerima kehadiran Ega di setiap harinya?

Drrt! Drrt! Drrt!

Begitu merasakan getaran ponselnya. Ia buru-buru duduk dan mengambil ponselnya. Segera ia membuka notifikasi yang masuk. Berharap itu pesan yang sedari tadi ia tunggu.

Namun ia harus menelan kekecewaan karena pesan itu bukan yang ia harapkan. Dengan malas ia membalas pesan yang dikrim oleh Rio.

Rio :

Ra, besok gak bisa jemput.

Zahra :

Oke.

Zahra kembali meletakkan ponselnya di atas kasur. Ia pun kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur. Memejamkan mata berusaha untuk tidak memikirkan janji Ega tadi sore. Berharap saat bangun besok pagi perasaannya sudah membaik.

****

Pagi ini Zahra berangkat menuju bengkel Rio dengan ojek online. Akhir-akhir ini ia juga malas menyetir sendirian. Semenjak ia sering sakit beberapa waktu lalu, sang bunda juga melarangnya untuk berkendara sendiri.

Gadis manis itu kini terlihat badmood karena semalam. Hingga ia bangun dan mengecek ponsel, yang ia tunggu sejak semalaman pun tak menghubunginya. Hal itu benar-benar berpengaruh pada mood-nya.

"Pagi Mbak, kok udah mendung aja mukanya Mbak?" sapa salah seorang pegawai bengkel.

"Pagi," jawab Zahra dengan senyum yang di paksakan.

Ia segera masuk ke dalam ruangannya. Mengalihkan pikirannya dari seseorang yang sejak kemarin membuatnya uring-uringan tidak jelas.

"Ra," sapa seseorang yang masuk ke dalam ruangannya.

"Apa?" jawabnya ketus.

"Pagi-pagi kok muka udah di tekuk gitu, Mbak," sapa orang itu.

Zahra hanya mendengus kasar sebagai jawaban. Mengabaikannya dan kembali berkutat pada catatan barang-barang onderdil.

"Yaelah, di cuekin," keluh orang itu.

"Maaf deh maaf, kemarin aku balik duluan dan tadi ga bisa jemput. Jan marah dong," lanjut lelaki itu yang tak lain adalah Rio.

"Iya," jawab sang kakak sepupu dengan singkat.

"Kenapa dah nih anak? Tumben-tumbenan, ada masalah lagi sama Ega?" tebak Rio.

"Enggak ada," Zahra meletakkan bulpoinnya, bersedekap di atas meja dan beralih menatap Rio yang duduk di depannya dengan tatapan kesal.

"Kaan... kaann... Mau marah ini. Kenapa sih?" tanya Rio masih penasaran dengan tingkah kakak sepupunya.

"Udah deh, sana. Kamu bantu yang lain di depan daripada gangguin aku," usir Zahra pada adik sepupunya itu.

"Ya suka-suka aku dong. Ini kan bengkel aku," jawab Rio yang semakin membuat Zahra kesal.

"Terserah deh," guman Zahra gusar dan berusaha kembali fokus pada pekerjaannya.

Rio masih tetap duduk diam di hadapan kakak sepupunya itu. Memperhatikan gadis itu yang sedang uring-uringan. Ia berpikir pasti ada sesuatu lagi antara Zahra dan Ega.

"Aku keluar dulu, nanti kalo ada apa-apa urusan bengkel kamu urusin sendiri, kalo bingung tanya Dimas," Rio keluar ruangan Zahra setelah berpamitan.

****

Di kantor Ega, ia begitu sibuk dengan pekerjaannya. Beberapa minggu ini ia sibuk dengan Zahra hingga mengabaikan pekerjaannya. Jadilah sekarang ia harus lembur berkutat dengan berkas-berkas yang sangat banyak.

Ia harus menyelesaikan pekerjaannya sesuai deadline, karena jika terlambat sedikit saja akan mempengaruhi promosi kenaikan jabatan yang akan di lakukan tahun ini.

Ega mendapatkan promosi untuk naik posisi menjadi pimpinan cabang jika kinerjanya satu tahun ini tidak mengalami penurunan performa. Maka dari itu ia harus segera menyelesaikan pekerjaannya akhir bulan ini.

Telepon di meja kerjanya berdering nyaring. Ia segera mengangkatnya, di letakkannya gagang telepon itu di antara telinga dan bahunya.

"Ya?" ucap Ega.

"Ada tamu yang ingin bertemu dengan Bapak hari ini." ucap sekertaris Ega.

"Siapa?"

"Namanya Rio, beliau bilang teman Bapak."

"Antarkan ke ruangan saya."

Setelah mengembalikan telepon ke tempatnya Ega kembali berkutat dengan berkas-berkas lagi.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk," ucap Ega tanpa mengalihkan fokusnya dari berkas yang ia baca.

"Permisi, Pak Ega. Saya mengantarkan Pak Rio," ucap sekertaris Ega.

"Terimakasih. Silahkan kembali ke tempatmu."

"Sekertarismu oke juga ya," ucap Rio.

Ega mendongak kan kepalanya memandang Rio yang berdiri di depan mejanya.

"Kenapa?" tanya Ega.

Tanpa di persilahkan, Rio langsung saja duduk di hadapan Ega.

"Cantik, seksi, beehh. Makanya betah ya kamu."

"Halah, dasar. Tetep aja kamu."

"Kayak kamu enggak aja! Aku bilangin Zahra nih kalo sekertaris kamu seksi gitu."

"Kenapa gak bilang kalo mau ke sini?" tanya Ega.

"Liat coba hp mu! Dasar sok sibuk. Hari ini Zahra uring-uringan terus. Kamu apain lagi?"

Ega langsung menegakkan duduknya. Menatap Rio dengan tatapan bertanya.

"Kemarin aku gak bisa nganterin dia pulang. Kamu jemput dia kan?" Ega mengangguk sebagai jawaban.

"Terus kenapa pagi ini dia uring-uringan? Kemarin kamu apain?" tanya Rio penasaran.

"Apa dia marah ya, semalem aku gak sempet hubungin dia, sampai hari ini juga," guman Ega yang masih terdengar oleh Rio.

"Dasar anak ayam! Baru aja baikan udah di tinggalin lagi!" Rio greget dengan sikap Ega.

"Bukannya ninggalin, Yo. Kemarin setelah anterin Zahra aku balik lagi ke kantor. Balik udah malem banget, ngga sempet hubungin dia," Ega mengutarakan alasannya.

"Perasaan Zahra tuh masih sensitif. Kamu mau ku hajar lagi?"

"Sorry-sorry. Aku gak maksud mengabaikannya. Beberapa minggu ini kerjaan aku kebengkalai, dan akhir bulan ini harus selesai. Kalo ngga gitu promosi jabatannku akan terancam."

"Ya sana ngomong sama Zahra. Jangan lama-lama. Kamu baru dapet kepercayaan dari dia. Jaga baik-baik."

"Ya udah. Balik dulu lah aku. Inget! Hubungi Zahra." Rio berdiri dan menepuk pundak Ega sebelum pergi.

Setelah kejadian beberapa waktu lalu Rio menghajar Ega. Setelahnya Ega menemui Rio dan meminta maaf atas kejadian beberapa tahun silam. Hingga akhirnya Rio kembali percaya padanya dan mengijinkan Ega mendekati Zahra lagi.

****

haloooo

like ceritaku doong

tinggalkan jejak jugaaa

terimakasih sudah membaca

salam sayang

kiki rizki ❤️💞

Terpopuler

Comments

Amanda

Amanda

Ega ayo donk...jangan bikin Zahra kecewa lagi☺️☺️🤩

2020-11-12

1

Wirdah K 🌹

Wirdah K 🌹

perasaan aneh🙄

2020-09-08

0

Twitria

Twitria

mampir thor .. semangat trsss

2020-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Hari Sial
3 2. Tugas Mendadak
4 3. Pertemuan
5 4. Zahra
6 #Ganti judul
7 5. Tak Bisa Menghindar
8 6. Mengabaikan
9 7. Ega
10 8. Ribut
11 9. Kekecewaan yang Tercurah
12 10. Surat Peringatan & Resign
13 11. Dijemput Ega
14 12. Nongki Nongki
15 13. Resmi Jadi Pengangguran
16 14. Makan Malam
17 15. Menginap
18 16. Pekerjaan Baru
19 17. Perasaan Aneh
20 18. Bujuk Rayu Ega
21 19. Minggu Pagi yang ...
22 20. Usaha
23 21. Keluarga Satya
24 22. Jalan jalan, Omah Kayu Kota Batu
25 23. Seminggu Pertama
26 24. Komunikasi Terganggu
27 25. Bertemu Teman Lama
28 26. Pulang
29 27. Rencana
30 CUAP CUAP
31 28. Beraksi
32 29. Sesuai Rencana
33 30. Ke mana Zahra Pergi?
34 31. Terima Kasih, Lina
35 32. Pencarian Zahra
36 33. Berkumpul Kembali
37 34. Pingsan
38 35. Down
39 36. Dokter Arga
40 37. Menagih Janji
41 38. Restu
42 39. Trauma
43 40. Dukungan
44 41. Desa
45 42. Menyusul Zahra
46 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
47 43. Malam di Desa
48 LEMBAH TUMPANG
49 44. Piknik
50 45. Merasa Tidak Pantas
51 46. Dua Lelaki
52 47. Kondangan
53 48. Kepergok Calon Mertua
54 49. Malu malu
55 50. Kencan
56 51. Kedatangan Tamu
57 52. Tangisan Seorang Ibu
58 53. Gara-gara Gemol
59 54. Papa Mertua (Masih Calon)
60 55. Anak Sultan
61 56. Jakarta
62 57. Kondangan
63 58. Sekolah Baru
64 59. Ternyata
65 60. Story of Zakia Bag. 1
66 61. Story of Zakia Bag. 2
67 62. Keluarga yang Sesungguhnya
68 63. Tunangan ala Orang Malang
69 64. Pillow Talk
70 65. Menjemput Uti
71 PENTING!!! TOLONG DI BACA
72 66. Keyla, Gadis Istimewa
73 67. Liburan, masih rencana
74 68. Suasana Pagi
75 69. Girls Time yang ...
76 70. Nomor Tidak Dikenal
77 71. Holiday, Explore Batu - Malang
78 72. Teror Salah Sasaran
79 73. Saingan
80 74. Masalah
81 75. Hempaskan Saingan
82 76. Mencari Tahu
83 77. Menentukan Hari Baik
84 78. Back to Village
85 79. Keputusan Zakia
86 80. Kabar Hilangnya Zakia
87 81. Tersesat
88 82. Rey
89 83. Titik Terang
90 84. Patah Hati
91 85. Jodoh Pasti Bertemu
92 86. Perjalanan Jauh
93 87. Menjenguk Keyla
94 88. Undangan Rapat
95 89. Tekanan Batin
96 90. Gosip
97 91. Lomba Tarik Ulur Hati
98 92. Luka
99 93. Can't Hear
100 94. Can't Hear 2
101 95. Kecelakaan
102 96. Pemandangan yang ...
103 97. Berpulang
104 98. Sedikit Kenangan Manis
105 99. Titik Terendah
106 100. Titik Terendah 2
107 101. Kunjungan Tak Terduga
108 102. Keputusan ( SEASON 1 END)
109 hai
110 Numpang Promosi
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Prolog
2
1. Hari Sial
3
2. Tugas Mendadak
4
3. Pertemuan
5
4. Zahra
6
#Ganti judul
7
5. Tak Bisa Menghindar
8
6. Mengabaikan
9
7. Ega
10
8. Ribut
11
9. Kekecewaan yang Tercurah
12
10. Surat Peringatan & Resign
13
11. Dijemput Ega
14
12. Nongki Nongki
15
13. Resmi Jadi Pengangguran
16
14. Makan Malam
17
15. Menginap
18
16. Pekerjaan Baru
19
17. Perasaan Aneh
20
18. Bujuk Rayu Ega
21
19. Minggu Pagi yang ...
22
20. Usaha
23
21. Keluarga Satya
24
22. Jalan jalan, Omah Kayu Kota Batu
25
23. Seminggu Pertama
26
24. Komunikasi Terganggu
27
25. Bertemu Teman Lama
28
26. Pulang
29
27. Rencana
30
CUAP CUAP
31
28. Beraksi
32
29. Sesuai Rencana
33
30. Ke mana Zahra Pergi?
34
31. Terima Kasih, Lina
35
32. Pencarian Zahra
36
33. Berkumpul Kembali
37
34. Pingsan
38
35. Down
39
36. Dokter Arga
40
37. Menagih Janji
41
38. Restu
42
39. Trauma
43
40. Dukungan
44
41. Desa
45
42. Menyusul Zahra
46
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
47
43. Malam di Desa
48
LEMBAH TUMPANG
49
44. Piknik
50
45. Merasa Tidak Pantas
51
46. Dua Lelaki
52
47. Kondangan
53
48. Kepergok Calon Mertua
54
49. Malu malu
55
50. Kencan
56
51. Kedatangan Tamu
57
52. Tangisan Seorang Ibu
58
53. Gara-gara Gemol
59
54. Papa Mertua (Masih Calon)
60
55. Anak Sultan
61
56. Jakarta
62
57. Kondangan
63
58. Sekolah Baru
64
59. Ternyata
65
60. Story of Zakia Bag. 1
66
61. Story of Zakia Bag. 2
67
62. Keluarga yang Sesungguhnya
68
63. Tunangan ala Orang Malang
69
64. Pillow Talk
70
65. Menjemput Uti
71
PENTING!!! TOLONG DI BACA
72
66. Keyla, Gadis Istimewa
73
67. Liburan, masih rencana
74
68. Suasana Pagi
75
69. Girls Time yang ...
76
70. Nomor Tidak Dikenal
77
71. Holiday, Explore Batu - Malang
78
72. Teror Salah Sasaran
79
73. Saingan
80
74. Masalah
81
75. Hempaskan Saingan
82
76. Mencari Tahu
83
77. Menentukan Hari Baik
84
78. Back to Village
85
79. Keputusan Zakia
86
80. Kabar Hilangnya Zakia
87
81. Tersesat
88
82. Rey
89
83. Titik Terang
90
84. Patah Hati
91
85. Jodoh Pasti Bertemu
92
86. Perjalanan Jauh
93
87. Menjenguk Keyla
94
88. Undangan Rapat
95
89. Tekanan Batin
96
90. Gosip
97
91. Lomba Tarik Ulur Hati
98
92. Luka
99
93. Can't Hear
100
94. Can't Hear 2
101
95. Kecelakaan
102
96. Pemandangan yang ...
103
97. Berpulang
104
98. Sedikit Kenangan Manis
105
99. Titik Terendah
106
100. Titik Terendah 2
107
101. Kunjungan Tak Terduga
108
102. Keputusan ( SEASON 1 END)
109
hai
110
Numpang Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!