8. Ribut

Happy reading gaes.

kasih tau yaa kalo ada typo atau ada kata yang kurang tepat

********

Zahra terdiam di pelukan Ega masih dengan air mata yang terus mengalir. Ega semakin mengeratkan pelukannya berharap Zahra membalasnya. Namun hingga beberapa menit berlalu, Zahra tetap tidak membalasnya.

"Ra," panggil Ega.

Tiba-tiba Efelin sudah berada di samping Ega. Ia menyuruh lelaki itu menyingkir dengan pandangan marah. Gadis itu mendorong Ega dengan kasar. Menjauhkannya dari sang kakak.

"Aku kan tadi udah bilang, Mbak Zahra gak mau ketemu Kakak! Kenapa sih Kak Ega tuh gak mau ngerti banget!" teriak Efelin penuh emosi.

Zahra masih termenung. Memikirkan lelaki di depannya. Ia menangis tanpa suara karena lelaki itu. Ia merasakan sakit yang teramat sangat di dadanya.

Ega terdiam di tempatnya menyaksikan itu semua. Ia cukup bingung dengan situasinya. Efelin yang tiba-tiba sangat marah padanya, dan Zahra yang menangis sesenggukan duduk di sofa.

Dari arah pintu luar terlihat Rio dan Zakia masuk dengan terburu-buru. Rio yang melihat Ega berdiri di dekat Efelin segera menghampirinya. Zakia yang di belakangnya berusaha menahan emosi Rio agar tidak membuat keributan.

"Kamu apain Zahra, hah!" serunya mencengkeram kerah baju Ega. Di belakangnya Zakia berusaha menahan Rio.

"Tenang, Yang. Liat Mbak Zahra dulu. Dia gak penting sekarang!" Zakia setengah meneriaki Rio agar mendengarkannya.

Rio pun melepas cengkeraman tangannya dan beralih melihat kakaknya..

"Kenapa ga dari tadi kamu ngomong kalo baj*ngan ini ke sini, Dek?" tanya Rio.

"Tadi aku udah usir dia, Kak. Tapi dia gak pulang dan akhirnya bunda tau dan akhirnya bunda nyuruh dia masuk," Efelin menjelaskan dengan menggebu-gebu.

"Kamu mau apa lagi, hah? Enggak cukup apa kamu tinggalin Zahra selama ini? Apa lagi yang kamu mau sekarang?" desis Rio ditelinga Ega dan kembali mencengkeram kerah bajunya. Ingin sekali Rio menghajar Ega saat itu juga.

"Udah! Stop! Pusing aku liat kalian di sini!" kata Zahra namun suaranya terdengar serak.

Zahra yang menangis memilih meninggalkan mereka yang ada di ruang tamu. Ia berlari menuju kamarnya. Segera gadis itu mengunci kamarnya sebelum ada yang mengikutinya.

Zakia dan Efelin yang mengikutinya tidak dapat mencegah Zahra. Mereka berdua terkunci di depan pintu kamar Zahra. Mereka berdua berkali-kali mengetuk pintu kamar itu berharap Zahra mau membukanya.

"Mbak, buka pintunya dong," pinta Efelin merengek.

"Mbak, ayo dong, jangan kaya gini. Kita mau kok dengerin keluh kesah Mbak Zahra," ucap Zakia.

"Mbak Kia, coba Mbak lihat ke bawah deh. Perasaanku gak enak nih sama mereka berdua," kata Efelin.

"Iya udah aku turun dulu. Bujuk kakak kamu ya," balas Zakia. Gadis itu segera menuruni tangga dan menuju ke ruang tamu.

Sampai di ruang tamu kedua lelaki itu sudah tidak ada lagi di sana. Zakia yang panik segera berlari keluar mencari keberadaan mereka. Zakia mencari-cari di sekitar rumah namun tidak ada. Hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk menuju pekarangan samping rumah Zahra berharap mereka ada di sana.

Dugaan Zakia tidak meleset. Terlihat di kegelapan dua orang yang ia cari. Melupakan ketakutannya Zakia menghampiri Rio dan Ega.

"Rio, stop!" teriak Zakia.

Seketika Rio menghentikan pukulannya pada Ega yang sudah babak belur. Sepertinya memang Ega membiarkan dirinya dipukuli Rio.

"Gak guna kamu mukulin dia lagi! Kakak kamu yang lebih penting sekarang!" marah Zakia pada Rio.

Tanpa mengatakan apapun Rio meninggalkan tempat itu. Zakia memperhatikan Ega yang sudah babak belur duduk bersandar disebuah pohon dekat situ.

"Maafin Rio ya. Lebih baik kamu obati dulu luka kamu," ucap Zakia pada Ega.

"Ini ga sebanding dengan sakit yang Zahra rasain," jawab Ega .

"Ayo ke dalam dulu. Aku bantu obati lukanya," ajak Zakia.

Zakia berjalan lebih dulu meninggalkan pekarangan diikuti Ega. Setelah masuk kembali ke dalam rumah, Ega kembali duduk dikursi ruang tamu.

Zakia ke dapur mengambilkan air es dan obat luka untuk Ega.

Rio langsung saja menuju kamar Zahra. Namun dilihatnya Efelin yang masih sibuk mengetuk kamar Zahra.

"Dari tadi Mbak Zahra gak mau buka pintu," adu Efelin pada Rio.

"Biar aku coba buat ngebujuk dia,"

"Iya, Kak. Kak Ega di mana?"

"Aku harap dia mati sekalian,"

"Ngaco kalo ngomong. Emang Kak Rio apain?"

"Liat aja, palingan masih di bawah sama Zakia."

Efelin meninggalkan Rio untuk melihat keadaan Ega. Dalam hatinya ia sudah menebak pasti mereka melakukan baku hantam. Tapi ia tidak menemukan luka sedikitpun diwajah kakak sepupunya itu.

Di ruang tamu Efelin melihat Ega yang sedang mengobati lukanya. Ia segera menghampiri dan duduk di samping Zakia.

"Bonyok, bonyok deh. Udah aku bilangin Mbak Zahra gak mau ketemu masih aja nekat. Sekarang udah tau kan gimana jadinya!" kata Efelin.

"Aku nggak nyangka dia bakalan kayak gitu. Aku nyesel," ucap Ega.

"Emang ya kalo nyesel itu datengnya belakangan. Gak ada ceritanya nyesel diawal. Kalo diawal namanya bukan penyesalan, tapi pendaftaran," oceh Efelin.

"Udah-udah, Efel kalo ngomong sama yang lebih tua yang sopan ya," peringat Zakia.

"Aku tuh bawaannya pengen marah-marah kalo liat mukanya Kak Ega. Kalo dulu aku mungkin aku nggak begitu ngerti mbak Zahra kenapa, yang dulunya ceria suka nemenin aku main tiba-tiba suka mengurung di kamar, nggak mau ketemu siapa-siapa. Tapi sekarang aku udah ngerti dan itu bikin aku makin sedih, gara-garanya cuma sepele. Kak Ega ninggalin dia pas lagi sayang-sayangnya," ucap Efelin mengungkapkan kekecewaannya.

Zakia memeluk Efelin yang terlihat sangat kecewa dan marah pada Ega. Ia menangis dalam pelukan Zakia.

Ega hanya diam merenungi kesalahannya.

Apa yang harus ia lakukan? Batin Ega.

****

Di dalam kamarnya Zahra masih terus menangis meluapkan kekecewaannya. Ia tak bisa berkata-kata lagi untuk mengungkapkan rasa kecewanya. Hanya menangis dan memukul-mukul dadanya yang terasa sangat sakit dan sesak.

Tak mempedulikan orang-orang yang berusaha menghiburnya. Gadis itu menangis tengkurap menyembunyikan wajahnya di balik bantal. Hingga lama kelamaan ia tak mendengar lagi suara orang mengetuk pintu kamarnya.

Gadis itu berharap semua orang pergi dan tidak mengganggunya lagi. Ia hanya ingin sendiri. Menangis sepuasnya. Tak peduli saat ini matanya sudah sangat bengkak. Entah apa yang akan ia katakan pada bundanya besok ia tak peduli. Saat ini ia hanya ingin sendiri dan menangis.

*****

Hiyaaaaa...

Jadinya ambyar...

Zahranya malah down dan ga bisa ngasih jawaban buat Ega.

Jangan lupa kasih like ya guys..

tinggalkan jejak..

terimakasih sudah mendukung.

salam sayang

kiki rizki

Terpopuler

Comments

Indah Nihayati

Indah Nihayati

sukakkk kak cerita nya

2022-02-25

0

Amanda

Amanda

ngambek'y ko lama ya ka'...

2020-11-11

1

Lali

Lali

10 like ♡♡

2020-10-08

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Hari Sial
3 2. Tugas Mendadak
4 3. Pertemuan
5 4. Zahra
6 #Ganti judul
7 5. Tak Bisa Menghindar
8 6. Mengabaikan
9 7. Ega
10 8. Ribut
11 9. Kekecewaan yang Tercurah
12 10. Surat Peringatan & Resign
13 11. Dijemput Ega
14 12. Nongki Nongki
15 13. Resmi Jadi Pengangguran
16 14. Makan Malam
17 15. Menginap
18 16. Pekerjaan Baru
19 17. Perasaan Aneh
20 18. Bujuk Rayu Ega
21 19. Minggu Pagi yang ...
22 20. Usaha
23 21. Keluarga Satya
24 22. Jalan jalan, Omah Kayu Kota Batu
25 23. Seminggu Pertama
26 24. Komunikasi Terganggu
27 25. Bertemu Teman Lama
28 26. Pulang
29 27. Rencana
30 CUAP CUAP
31 28. Beraksi
32 29. Sesuai Rencana
33 30. Ke mana Zahra Pergi?
34 31. Terima Kasih, Lina
35 32. Pencarian Zahra
36 33. Berkumpul Kembali
37 34. Pingsan
38 35. Down
39 36. Dokter Arga
40 37. Menagih Janji
41 38. Restu
42 39. Trauma
43 40. Dukungan
44 41. Desa
45 42. Menyusul Zahra
46 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
47 43. Malam di Desa
48 LEMBAH TUMPANG
49 44. Piknik
50 45. Merasa Tidak Pantas
51 46. Dua Lelaki
52 47. Kondangan
53 48. Kepergok Calon Mertua
54 49. Malu malu
55 50. Kencan
56 51. Kedatangan Tamu
57 52. Tangisan Seorang Ibu
58 53. Gara-gara Gemol
59 54. Papa Mertua (Masih Calon)
60 55. Anak Sultan
61 56. Jakarta
62 57. Kondangan
63 58. Sekolah Baru
64 59. Ternyata
65 60. Story of Zakia Bag. 1
66 61. Story of Zakia Bag. 2
67 62. Keluarga yang Sesungguhnya
68 63. Tunangan ala Orang Malang
69 64. Pillow Talk
70 65. Menjemput Uti
71 PENTING!!! TOLONG DI BACA
72 66. Keyla, Gadis Istimewa
73 67. Liburan, masih rencana
74 68. Suasana Pagi
75 69. Girls Time yang ...
76 70. Nomor Tidak Dikenal
77 71. Holiday, Explore Batu - Malang
78 72. Teror Salah Sasaran
79 73. Saingan
80 74. Masalah
81 75. Hempaskan Saingan
82 76. Mencari Tahu
83 77. Menentukan Hari Baik
84 78. Back to Village
85 79. Keputusan Zakia
86 80. Kabar Hilangnya Zakia
87 81. Tersesat
88 82. Rey
89 83. Titik Terang
90 84. Patah Hati
91 85. Jodoh Pasti Bertemu
92 86. Perjalanan Jauh
93 87. Menjenguk Keyla
94 88. Undangan Rapat
95 89. Tekanan Batin
96 90. Gosip
97 91. Lomba Tarik Ulur Hati
98 92. Luka
99 93. Can't Hear
100 94. Can't Hear 2
101 95. Kecelakaan
102 96. Pemandangan yang ...
103 97. Berpulang
104 98. Sedikit Kenangan Manis
105 99. Titik Terendah
106 100. Titik Terendah 2
107 101. Kunjungan Tak Terduga
108 102. Keputusan ( SEASON 1 END)
109 hai
110 Numpang Promosi
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Prolog
2
1. Hari Sial
3
2. Tugas Mendadak
4
3. Pertemuan
5
4. Zahra
6
#Ganti judul
7
5. Tak Bisa Menghindar
8
6. Mengabaikan
9
7. Ega
10
8. Ribut
11
9. Kekecewaan yang Tercurah
12
10. Surat Peringatan & Resign
13
11. Dijemput Ega
14
12. Nongki Nongki
15
13. Resmi Jadi Pengangguran
16
14. Makan Malam
17
15. Menginap
18
16. Pekerjaan Baru
19
17. Perasaan Aneh
20
18. Bujuk Rayu Ega
21
19. Minggu Pagi yang ...
22
20. Usaha
23
21. Keluarga Satya
24
22. Jalan jalan, Omah Kayu Kota Batu
25
23. Seminggu Pertama
26
24. Komunikasi Terganggu
27
25. Bertemu Teman Lama
28
26. Pulang
29
27. Rencana
30
CUAP CUAP
31
28. Beraksi
32
29. Sesuai Rencana
33
30. Ke mana Zahra Pergi?
34
31. Terima Kasih, Lina
35
32. Pencarian Zahra
36
33. Berkumpul Kembali
37
34. Pingsan
38
35. Down
39
36. Dokter Arga
40
37. Menagih Janji
41
38. Restu
42
39. Trauma
43
40. Dukungan
44
41. Desa
45
42. Menyusul Zahra
46
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
47
43. Malam di Desa
48
LEMBAH TUMPANG
49
44. Piknik
50
45. Merasa Tidak Pantas
51
46. Dua Lelaki
52
47. Kondangan
53
48. Kepergok Calon Mertua
54
49. Malu malu
55
50. Kencan
56
51. Kedatangan Tamu
57
52. Tangisan Seorang Ibu
58
53. Gara-gara Gemol
59
54. Papa Mertua (Masih Calon)
60
55. Anak Sultan
61
56. Jakarta
62
57. Kondangan
63
58. Sekolah Baru
64
59. Ternyata
65
60. Story of Zakia Bag. 1
66
61. Story of Zakia Bag. 2
67
62. Keluarga yang Sesungguhnya
68
63. Tunangan ala Orang Malang
69
64. Pillow Talk
70
65. Menjemput Uti
71
PENTING!!! TOLONG DI BACA
72
66. Keyla, Gadis Istimewa
73
67. Liburan, masih rencana
74
68. Suasana Pagi
75
69. Girls Time yang ...
76
70. Nomor Tidak Dikenal
77
71. Holiday, Explore Batu - Malang
78
72. Teror Salah Sasaran
79
73. Saingan
80
74. Masalah
81
75. Hempaskan Saingan
82
76. Mencari Tahu
83
77. Menentukan Hari Baik
84
78. Back to Village
85
79. Keputusan Zakia
86
80. Kabar Hilangnya Zakia
87
81. Tersesat
88
82. Rey
89
83. Titik Terang
90
84. Patah Hati
91
85. Jodoh Pasti Bertemu
92
86. Perjalanan Jauh
93
87. Menjenguk Keyla
94
88. Undangan Rapat
95
89. Tekanan Batin
96
90. Gosip
97
91. Lomba Tarik Ulur Hati
98
92. Luka
99
93. Can't Hear
100
94. Can't Hear 2
101
95. Kecelakaan
102
96. Pemandangan yang ...
103
97. Berpulang
104
98. Sedikit Kenangan Manis
105
99. Titik Terendah
106
100. Titik Terendah 2
107
101. Kunjungan Tak Terduga
108
102. Keputusan ( SEASON 1 END)
109
hai
110
Numpang Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!