15. Menginap

aku up

selamat membaca

****

Malam itu akhirnya Ega ikut menginap di rumah Zahra bersama Rio. Dengan alasan agar Rio punya teman menginap.

Zahra terbangun dari tidurnya saat mendengar alarm diponselnya berbunyi. Ia segera mematikan bunyi alarm yang sedikit mengganggunya. Dilihatnya sudah pukul empat lewat tigapuluh pagi. Ia segera ke kamar mandi untuk mencuci muka dan mengambil air wudhu untuk melakukan salat subuh.

Usai dengan ibadahnya, ia segera turun untuk melihat kedua lelaki yang semalam menginap di rumahnya. Zahra terkejut karena ternyata mereka berdua tidur di ruang tengah dengan saling tumpang tindih. Ia pikir semalam mereka berdua tidur di kamar yang biasa di temapati Rio jika menginap. Justru ia menemukan mereka yang tertidur pulas di ruang tengah.

Zahra mendekati keduanya, berusaha membangunkan mereka. Ia menepuk-nepuk lengan Ega dan Rio hingga mereka bangun.

"Udah hampir jam lima. Buruan bangun, salat gih," ucapnya pada Ega yang membuka mata lebih dahulu.

Ega terlonjak kaget dan segera duduk. Ia masih belum sepenuhnya sadar sekarang berada di mana. Ia masih diam memperhatikan sekelilingnya. Melihat Zahra yang duduk di sampingnya juga Rio yang masih tertidur pulas.

"Bingung ya?" tanya Zahra dengan senyumannya.

Ya, Zahra mulai membiasakan dirinya untuk bersikap sewajarnya pada Ega. Ia memulainya dengan senyuman untuk lelako itu.

"He em," jawab Ega.

"Buruan salat sana. Keburu habis subuhnya. Aku bangunin Rio dulu."

Ega berdiri dan menggerakkan badannya. Setelah itu ia bergegas menuju kamar mandi yang berada di dapur.

Zahra kembali menepuk-nepuk Rio hingga bangun dan menyuruhnya segera salat subuh.

Setelah kedua lelaki itu bangun dan memastikan juga keduanya salat, Zahra segera menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Ia menyesal kemarin tidak berbelanja, karena sekarang tak ada sayuran yang bisa ia masak. Hanya ada telur dan sosis di dalam kulkasnya. Akhirnya ia memutuskan untuj membuat nasi goreng sostel (sosis telur) psaja.

"Mbak bikin apa?" tanya sang adik yang masuk dapur dengan setelan seragamnya.

"Cuma bikin nasi goreng. Kemarin nggak belanja," jawab Zahra yang masih mengaduk-aduk nasi diwajan.

"Kak Rio sama Kak Ega mana? Belum bangun ya?"

"Tadi udah sih. Coba liat di depan."

"Males ah. Palingan bentar lagi juga ke sini."

"Mbak bikin susu nggak?"

"Duh. Nggak keburu. Bikin sendiri sana, sama bikinin juga yang lainnya. Mbak mau nata ini dulu."

Efelin bergegas menyalakan api kompor di samping kakaknya dan meletakkan panci yang berisi air untuk membuat minuman hangat. Gadis kecil itu dengan cekatan menata empat gelas yang diisinya masing-masing dengan teh dan susu.

"Tumben kalian akur," kata Rio begitu ia dan Ega masuk dapur.

Efelin mendengus mendengar ucapan Rio. Zahra mengabaikannya karena sibuk memindahkan nasi gorengnya ke dalam piring besar.

"Mau dibikinin apa?" tanya Efelin pada dua lelaki itu.

"Aku kopi, Fel. Kamu apa, Ga?" tanya Rio.

"Teh aja kalo ga ngerpotin," jawab Ega sungkan.

"Dari kemarin kalian tuh udah ngerepotin. Aku berasa penjaga warung deh dari kemarin," gerutu Efelin yang di dengar mereka semua.

"Fel, ngga boleh gitu," peringat sang kakak.

"Ya kan kamu yang nawarin. Sekarang ngedumel, dasar bocah," ejek Rio.

"Awas ya Kak Rio! Bikin sendiri aja kopinya!" sungut Efelin.

"Jangan gitu dong, gitu aja ngambekan," goda Rio.

"Kopinya nggak ada. Gelasnya udah aku isi teh semua."

"Gitu kok nawari. Gak ikhlas banget."

Ega memperhatikan kedekatan Efelin dan Rio. Ia tersenyum menyaksikan keseruan itu. Seandainya adiknya masih di dunia ini, pastilah tak ada henti-hentinya ia menggoda saudaranya itu.

Semoga kamu bahagia di sana, bersama mama, batin Ega dengan tersenyum menyaksikan Rio dan Efelin.

Zahra meletakkan satu mangkuk besar berisi nasi goreng di atas meja. Setelah itu ia mengambil piring dan sendok untuk mereka berempat. Efelin pun meletakan minuman yang di buatnya di atas meja.

"Maaf ya, cuma bikin nasi goreng aja buat sarapan," kata Zahra.

"Gapapa. Masakan kamu selalu enak kok, Ra," kata Rio. Ia segera menigisi piringnya dengan nasi goreng buatan Zahra. Begitu juga Efelin dan Ega melakukan hal yang sama.

Setelah sarapan Efelin berpamitan kepada kakaknya dan dua lelaki itu untuk berangkat ke sekolah. Ega menawarkan diri untuk mengantar Efelin sekalian ia pulang untuk berganti baju. Dengan senang hati gadis kecil itu menerima tawaran tersebut.

"Nanti kalo aku nginep sini lagi boleh? Sampai tante balik mungkin?" tanya Ega sebelum masuk ke mobilnya.

"Kamu tanya sama Rio aja ya," jawab Zahra.

"Ya udah. Nanti aku telepon kamu ya. Aku pergi dulu," pamit Ega.

Zahra mengantarkan Efelin dan Ega sampai di halaman rumah. Rio pun berpamitan pulang karena ia juga harus ke bengkel.

Setelah semua pergi, tinggal lah Zahra seorang diri. Ia duduk di ruang tamu sambil menunggu tukang sayur lewat.

****

Semenjak sore Zahra hanya berdua saja dengan Efelin. Mereka berdua menghabiskan waktu untuk menonton tv saja.

Malam ini sepertinya mereka hanya akan berdua saja di rumah.

"Mbak, sepi," keluh sang adik yang berselonjor di karpet ruang tengah.

"Ya mau gimana?" tanya balik sang kakak.

"Kenapa kak Ega gak ke sini lagi? Kan lumayan ada temennya kita."

"Ngga baik dia keseringan ke sini. Nanti apa kata tetangga juga. Udah bunda ngga ada di rumah kita malah ngebolehin laki-laki nginep di sini."

"Tapi kan ada kak Rio, ya gapapa dong, Mbak."

"Iya kita gapapa. Ah kamu sih gak di rumah. Seharian ini kan aku di rumah. Waktu belanja tadi aja ada yang udah nyinyirin."

"Masa sih, Mbak?"

"Iya. Biasalah tetangga mah gitu."

"Tapi Mbak gapapa kan di nyinyirin?"

"Gapapa kok."

"Beneran? Jangan dimasukin hati loh, Mbak. Nanti jadi kepikiran loh."

"Iya-iya. Bawel."

"Yee! Bawel-bawel gini juga bisa diandelin."

"Iya deh iya. Udah malem nih, tidur yuk Mbak."

"Cek dulu semua pintu sama jendela."

"Tidur berdua ya Mbak, hehehehe."

"Bilang aja kamu takut. Hayuk ah udah."

Zahra berdiri dan berjalan ke ruang tamu. Memeriksa pintu dan jendela-jendela. Setelah dirasa semua telah terkunci, ia segera mematikan lampu ruang tamu.

Ia masuk ke dalam kamarnya. Tak lama kemudian sang adik menyusul masuk ke dalam kamarnya. Zahra hanya menghembuskan nafas kasar melihat sang adik memboyong guling dan selimut ke kamarnya.

Mereka berdua berbaring di atas kasur Zahra. Sama-sama memandang langit-langit kamar yang termaram oleh sinar lampu tidur. Tak ada yang berbicara. Mereka saling terdiam dengan pikiran masing-masing. Hingga terlelap dalam mimpi.

*****

babnya ringan-ringan aja ini..

hehhee..

semoga kalian suka..

kasih jempol yaa buat aku..

terimakasih

salam sayang

kiki rizki

Terpopuler

Comments

Wirdah K 🌹

Wirdah K 🌹

Rio, jadi ingat teman SMA

2020-09-02

0

Naiina Setyanii

Naiina Setyanii

semangat terus thor, aku udah mampir nih❤️
ku beri 15 like dan juga rate 5 nya. manpir ke karya ku yuk!
"Tentang Kita"

2020-07-19

0

Li Na

Li Na

lanjut

2020-06-21

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Hari Sial
3 2. Tugas Mendadak
4 3. Pertemuan
5 4. Zahra
6 #Ganti judul
7 5. Tak Bisa Menghindar
8 6. Mengabaikan
9 7. Ega
10 8. Ribut
11 9. Kekecewaan yang Tercurah
12 10. Surat Peringatan & Resign
13 11. Dijemput Ega
14 12. Nongki Nongki
15 13. Resmi Jadi Pengangguran
16 14. Makan Malam
17 15. Menginap
18 16. Pekerjaan Baru
19 17. Perasaan Aneh
20 18. Bujuk Rayu Ega
21 19. Minggu Pagi yang ...
22 20. Usaha
23 21. Keluarga Satya
24 22. Jalan jalan, Omah Kayu Kota Batu
25 23. Seminggu Pertama
26 24. Komunikasi Terganggu
27 25. Bertemu Teman Lama
28 26. Pulang
29 27. Rencana
30 CUAP CUAP
31 28. Beraksi
32 29. Sesuai Rencana
33 30. Ke mana Zahra Pergi?
34 31. Terima Kasih, Lina
35 32. Pencarian Zahra
36 33. Berkumpul Kembali
37 34. Pingsan
38 35. Down
39 36. Dokter Arga
40 37. Menagih Janji
41 38. Restu
42 39. Trauma
43 40. Dukungan
44 41. Desa
45 42. Menyusul Zahra
46 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
47 43. Malam di Desa
48 LEMBAH TUMPANG
49 44. Piknik
50 45. Merasa Tidak Pantas
51 46. Dua Lelaki
52 47. Kondangan
53 48. Kepergok Calon Mertua
54 49. Malu malu
55 50. Kencan
56 51. Kedatangan Tamu
57 52. Tangisan Seorang Ibu
58 53. Gara-gara Gemol
59 54. Papa Mertua (Masih Calon)
60 55. Anak Sultan
61 56. Jakarta
62 57. Kondangan
63 58. Sekolah Baru
64 59. Ternyata
65 60. Story of Zakia Bag. 1
66 61. Story of Zakia Bag. 2
67 62. Keluarga yang Sesungguhnya
68 63. Tunangan ala Orang Malang
69 64. Pillow Talk
70 65. Menjemput Uti
71 PENTING!!! TOLONG DI BACA
72 66. Keyla, Gadis Istimewa
73 67. Liburan, masih rencana
74 68. Suasana Pagi
75 69. Girls Time yang ...
76 70. Nomor Tidak Dikenal
77 71. Holiday, Explore Batu - Malang
78 72. Teror Salah Sasaran
79 73. Saingan
80 74. Masalah
81 75. Hempaskan Saingan
82 76. Mencari Tahu
83 77. Menentukan Hari Baik
84 78. Back to Village
85 79. Keputusan Zakia
86 80. Kabar Hilangnya Zakia
87 81. Tersesat
88 82. Rey
89 83. Titik Terang
90 84. Patah Hati
91 85. Jodoh Pasti Bertemu
92 86. Perjalanan Jauh
93 87. Menjenguk Keyla
94 88. Undangan Rapat
95 89. Tekanan Batin
96 90. Gosip
97 91. Lomba Tarik Ulur Hati
98 92. Luka
99 93. Can't Hear
100 94. Can't Hear 2
101 95. Kecelakaan
102 96. Pemandangan yang ...
103 97. Berpulang
104 98. Sedikit Kenangan Manis
105 99. Titik Terendah
106 100. Titik Terendah 2
107 101. Kunjungan Tak Terduga
108 102. Keputusan ( SEASON 1 END)
109 hai
110 Numpang Promosi
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Prolog
2
1. Hari Sial
3
2. Tugas Mendadak
4
3. Pertemuan
5
4. Zahra
6
#Ganti judul
7
5. Tak Bisa Menghindar
8
6. Mengabaikan
9
7. Ega
10
8. Ribut
11
9. Kekecewaan yang Tercurah
12
10. Surat Peringatan & Resign
13
11. Dijemput Ega
14
12. Nongki Nongki
15
13. Resmi Jadi Pengangguran
16
14. Makan Malam
17
15. Menginap
18
16. Pekerjaan Baru
19
17. Perasaan Aneh
20
18. Bujuk Rayu Ega
21
19. Minggu Pagi yang ...
22
20. Usaha
23
21. Keluarga Satya
24
22. Jalan jalan, Omah Kayu Kota Batu
25
23. Seminggu Pertama
26
24. Komunikasi Terganggu
27
25. Bertemu Teman Lama
28
26. Pulang
29
27. Rencana
30
CUAP CUAP
31
28. Beraksi
32
29. Sesuai Rencana
33
30. Ke mana Zahra Pergi?
34
31. Terima Kasih, Lina
35
32. Pencarian Zahra
36
33. Berkumpul Kembali
37
34. Pingsan
38
35. Down
39
36. Dokter Arga
40
37. Menagih Janji
41
38. Restu
42
39. Trauma
43
40. Dukungan
44
41. Desa
45
42. Menyusul Zahra
46
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
47
43. Malam di Desa
48
LEMBAH TUMPANG
49
44. Piknik
50
45. Merasa Tidak Pantas
51
46. Dua Lelaki
52
47. Kondangan
53
48. Kepergok Calon Mertua
54
49. Malu malu
55
50. Kencan
56
51. Kedatangan Tamu
57
52. Tangisan Seorang Ibu
58
53. Gara-gara Gemol
59
54. Papa Mertua (Masih Calon)
60
55. Anak Sultan
61
56. Jakarta
62
57. Kondangan
63
58. Sekolah Baru
64
59. Ternyata
65
60. Story of Zakia Bag. 1
66
61. Story of Zakia Bag. 2
67
62. Keluarga yang Sesungguhnya
68
63. Tunangan ala Orang Malang
69
64. Pillow Talk
70
65. Menjemput Uti
71
PENTING!!! TOLONG DI BACA
72
66. Keyla, Gadis Istimewa
73
67. Liburan, masih rencana
74
68. Suasana Pagi
75
69. Girls Time yang ...
76
70. Nomor Tidak Dikenal
77
71. Holiday, Explore Batu - Malang
78
72. Teror Salah Sasaran
79
73. Saingan
80
74. Masalah
81
75. Hempaskan Saingan
82
76. Mencari Tahu
83
77. Menentukan Hari Baik
84
78. Back to Village
85
79. Keputusan Zakia
86
80. Kabar Hilangnya Zakia
87
81. Tersesat
88
82. Rey
89
83. Titik Terang
90
84. Patah Hati
91
85. Jodoh Pasti Bertemu
92
86. Perjalanan Jauh
93
87. Menjenguk Keyla
94
88. Undangan Rapat
95
89. Tekanan Batin
96
90. Gosip
97
91. Lomba Tarik Ulur Hati
98
92. Luka
99
93. Can't Hear
100
94. Can't Hear 2
101
95. Kecelakaan
102
96. Pemandangan yang ...
103
97. Berpulang
104
98. Sedikit Kenangan Manis
105
99. Titik Terendah
106
100. Titik Terendah 2
107
101. Kunjungan Tak Terduga
108
102. Keputusan ( SEASON 1 END)
109
hai
110
Numpang Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!