3. Pertemuan

haii... aku up nih..

jan lupa vote ya.. join grup juga boleh banget..

semoga kalian suka..

********

Akhirnya Zahra datang ke acara jamuan makan malam bersama Rio. Ia merasa beruntung adik sepupunya itu mementingkan dirinya dan menemaninya di sini.

Rio sendiri lebih mengkhawatirkan kakaknya. Ia rela absen di acara reuni demi menemani sang kakak.

"Ini acara apaan sih, Ra?" tanya Rio.

"Biasalah semacam ajang pamer gitu. Makanya bos engga mau datang. Dia paling males kalo ke acara ginian."

"Trus nanti aku pamer apa dong kalo ada yang tanya?" tanya Rio lagi.

"Apa aja terserah kamu. Ih, kamu kok jadi bawel ya? Udah ah, ayo kita makan saja," ucap Zahra sambil menarik tangan Rio menunu stand makanan.

"Selamat malam, Bu Zahra," sapa seorang lelaki berjas abu-abu di samping Zahra.

"Malam," balas Zahra tersenyum seadanya. Lelaki itu adalah salah satu rekan kerja bosnya. Sandi, dari PT. Antara.

Usianya sedikit di atas Zahra. Gadis itu tau, lelaki itu sering memperhatikannya. Tertarik padanya.

"Anda bersama dengan Pak Erwin?" lanjut Sandi basa basi.

"Tidak. Beliau ada acara yang tidak bisa ditinggal. Jadi saya yang menggantikan," jawab Zahra formal.

"Mau berkeliling dengan saya? Kebetulan saya datang sendirian," tawar Sandi.

Dari belakang, Rio mengawasi Sandi diam-diam. Ia juga memperhatikan kakaknya yang mulai gelisah.

Inilah yang dia khawatirkan. Sejak dulu Zahra sangat susah untuk bersosialisasi dengan laki-laki. Hanya ia dan dia-yang sekarang entah ada di mana- yang bisa dekat dengan gadis itu.

Melihat Zahra yang mulai tak nyaman Rio mendekati Zahra dan berdiri di sampingnya.

Zahra segera menoleh pada seseorang yang berdiri di sampingnya. Ia merasa lega dia adalah Rio.

Rio mengusap kepala Zahra. Hal itu tak luput dari pandangan Sandi.

"Kekasih anda, Bu Zahra? Sepertinya saya tidak pernah melihatnya di perusahaan anda," tanya Sandi penasaran.

Zahra tersenyum seadanya, malah terkesan dipaksakan. Sedangkan Rio berinisiatif memperkenalkan dirinya.

"Rio," ucapnya dengan mengulurkan tangan pada Sandi. Sandi pun menjabat tangan Rio dan memperkenalkan dirinya.

Basa basi singkat terjadi di antara mereka bertiga. lebih tepatnya Sandi dan Rio. Benar apa yang dikatakan Zahra, di sini memang ajang pamer. Sandi menyombongkan jabatannya pada Rio. Dan Rio pun tak mau kalah. Ia menyombongkan dirinya yang telah sukses memiliki usaha bengkel otomotif sendiri. Bahkan ia memiliki beberapa cabang, sedangkan Zahra hanya mendengarkan dan sesekali mengedarkan pandangan ke setiap penjuru ruangan. Hingga ia menangkap sosok wajah yang begitu familiar.

Berulang kali Zahra meyakinkan dirinya. Beberapa kali juga ia mengucek matanya dan kembali melihat ke arah orang itu. Rio dan Sandi pun akhirnya menoleh pada arah pandangan Zahra.

Rio tertegun di tempatnya. Sama seperti Zahra. Berbeda dengan Sandi, ia tersenyum pada orang itu dan menghampirinya. Mengajaknya bergabung dengan mereka.

"Pak Ega. Anda juga datang rupanya," sapa Sandi pada orang itu, Ega, lelaki yang selama ini dicari Zahra.

Zahra diam di tempatnya begitu Sandi dan Ega menghampirinya.

Ega memperhatikan Zahra dan Rio yang terdiam.

"Perkenalkan, Ini Bu Zahra, sekretaris Pak Erwin," Sandi memperkenalkan Zahra pada Ega.

Ega mengulurkan tangannya menunggu Zahra menjabat tangannya. Gadis itu tak bergeming. Matanya berkaca-kaca, sebisa mungkin ia menahan emosinya agar tidak menangis di sini.

Rio pun sama. Ia menahan mati-matian rasa ingin menghajar lekaki itu. Bisa-bisanya ia berlaga tidak mengenal dirinya dan Zahra. Tapi ia masih ingat tempat.

Ega masih menunggu Zahra. Sandi terheran dengan ketiga orang itu. Dan akhirnya ia menegur Zahra sehingga gadis terkejut dan dengan gemetar ia berusaha menyalami Ega.

Dengan gerakan cepat Ega menarik tangan gadis itu hingga ia bisa memeluknya. Pelukan yang sangat erat namun tak mendapat balasan dari Zahra.

Rio mendorong tubuh Ega dan memisahkan keduanya. Ia menarik tangan Zahra dan membawanya pergi dari tempat itu sebelum ia kehabisan kesabarannya.

Zahra menundukkan kepalanya dengan tangan yang ditarik paksa oleh Rio untuk keluar dari tempat itu. Air matanya sudah tak bisa ia tahan lagi, dadanya terasa sakit.

Rio membukakan pintu mobil untuk Zahra. Lalu ia berputar dan membuka pintu kemudi. Ia duduk di kursi kemudi. Membiarkan kakak sepupunya menumpahkan tangisannya.

Rio dengan sabar menunggu kakaknya sampai tenang. Ia pun juga menenangkan emosinya. Ingin sekali ia menghajar lalaki itu. Yang tiba-tiba saja muncul dan tanpa permisi memeluk kakaknya di depan umum.

Setelah Zahra cukup tenang, Rio mengajaknya untuk menemui teman-temannya, alih-alih mengantarkan Zahra pulang.

Zahra pun tak berkomentar apapun. Ia masih kepikiran dengan kejadian tadi. Ingin sekali ia marah pada lelaki itu. Tapi semuanya hilang saat dia memeluknya. Dadanya terasa sakit, bentuk kecewanya selama enam tahun menunggunya kembali.

"Ra. Jangan ngelamun," tegur Rio.

Zahra hanya menolehkan pandangannya sebentar ke arah Rio, lalu kembali mentapa jendela luar.

Setelah menempuh perjalanan sekitar lima belas menit, mereka sampai di sebuah kafe tempat acara dengan teman-temannya. Begitu Zahra dan Rio masuk dan ikut bergabung dengan teman-temannya semua fokus pada Zahra yang terlihat jelas habis menangis.

"Kenapa sama Zahra? Kamu apain?" tanya Dea pada Rio.

Belum sempat menjawab pertanyaan Dea. Surara Niena yang duduk menghadap pintu masuk memecahkan perhatian mereka pada Zahra dan Rio.

"Itu Ega bukan?" ucap Niena.

Semua menoleh pada pintu masuk. Di sana memang ada Ega yang baru memasuki kafe.

Tanpa Zahra dan Rio tau, Ega mengikuti mobil mereka. Semua tampak terkejut akan kedatangan Ega.

Lain halnya Zahra yang kembali menangis dan Rio yang tampak sangat emosi.

Ega berjalan mendekat pada meja teman-teman sekolahnya berkumpul. Ia melihat mereka yang terkejut. Sama halnya dengan dirinya yang tidak menyangka juga akan bertemu dengan mereka, tujuannya hanya ingin menyusul Zahra dan Rio.

"Kamu Ega, kan?" Niena memastikan lagi dengan bertanya langsung.

Yang lainnya diam memperhatikan. Dalam pikiran mereka sedang menebak-nebak apa yang terjadi sebelumnya. Bagaimana Zahra dan Ega bertemu.

"Lebih baik kamu pergi dari sini!"

Tiba-tiba Rio berdiri dan mendorong Ega dengan keras hingga mundur beberapa langkah.

Dengan cekatan Ramadhan yang duduk di sebelah Rio menahan lelaki itu agar tidak menghajar Ega.

"Tenang, Yo. Ini tempat umum." Ramadhan berusaha menenangkan temannya.

"Kalian ga tau seberapa depresinya kakak aku ditinggalkan baj*ngan ini!" teriak Rio benar-benar kehilangan kontrol emosinya.

Sekuat tenaga Ramadhan dibantu Edo menahan Rio.

Niena dan Dea memeluk Zahra yang tidak berhenti menangis.

Karena keributan itu mereka semua menjadi pusat perhatian pengunjung kafe.

Doni yang paham akan situasi ini segera berdiri dan menuju pintu masuk. Membalik papan yang bertuliskan open menjadi close.

Ia segera menuju meja kasir dan meminta pada salah satu pegawainya untuk mengumumkan kafe ditutup lebih awal. Ya, kafe ini adalah milik Doni. Setelah pengumuman itu seluruh pengunjung kafe meninggalkan kafe dengan berbagai ekspresi.

Doni kembali duduk di antara teman-temannya yang masih bersitegang.

"Selesaikan! Hari ini kafe kututup untuk privasi kalian," kata Doni dingin memandang teman-temannya yang ingin saling menghajar.

"Tolong kasih kesempatan aku buat ngomong sama Zahra," ucap Ega dengan pandangan memohon pada Rio.

Semua mata tertuju pada Zahra yang masih menangis. Zahra menggelengkan kepalanya. Ia belum siap mendengar penjelasan Ega.

"Jangan dipaksa ya, dia masih shock! Tolong ngertiin perasaan Zahra," ucap Niena yang masih memeluk temannya yang menangus sesenggukan..

"Tolong, aku mohon. Aku mau ngomong sama Zahra," pinta Ega.

"Jangan sekarang. Kamu ga tau kecewanya dia kayak apa waktu kamu menghilang. Jangankan Zahra, aku aja gak percaya bisa liat kamu di sini!" ucap Dea sedikit emosi.

"Lebih baik kamu jangan temui Zahra dulu. Dia belum siap ketemu kamu," pinta Niena.

Doni menghampiri Ega yang berdiri dengan tatapan kecewa. Merangkulkan tangannya pada pundak teman lamanya itu dan mengajaknya sedikit menjauh dari mereka.

"Setidaknya aku mengerti kamu ingin menemui Zahra. Tapi kondisinya gak memungkinkan saat ini. Hubungi aku kalo kamu benar-benar ingin memperbaiki semuanya dengan Zahra." Doni menepuk-nepuk pundak Ega dan memberikan kartu namanya pada Ega.

"Thanks, Don, aku benar-benar menyesal." ucap Ega.

"Sekarang lebih baik kamu balik dulu, Tunggu Zahra tenang. Oke."

Doni menganggukkan kepalanya. lalu mengantar Ega sampai keluar kafe. Setelah itu ia kembali lagi menemui teman-temannya yang saling diam.

***********

#BAB 3 done

bab ini ngga aku edit ulang kok. cuma nambahin prakatanya aja. biar bisa urut. soalnya chapt 2 belum bisa ke up. 😔

gimana menurut kalian?

bab ini drama banget ya

iyaaa.. aku pas nulis ngerasanya juga gitu hehe.

semoga kalian suka dengan drama yang ku buat.

tetep dukung aku ya gyus.. like dan vote karyaku..

terima kasih banyak

salam sayang

kiki rizki

Terpopuler

Comments

🎯Pak Guru📝📶

🎯Pak Guru📝📶

Like Karyamu

Feedback ya

Pendekar Tak Pernah Kalah.

2020-09-16

1

Asih Sunkar

Asih Sunkar

kk ku....
aku mampir bawa buah jari berupa like rate dan komen mampirlah juga ke karyaku ya kk

TERPAKSA MENIKAHI WANITA JANDA

2020-09-11

1

ayyona

ayyona

like teyus 😍😎

2020-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Hari Sial
3 2. Tugas Mendadak
4 3. Pertemuan
5 4. Zahra
6 #Ganti judul
7 5. Tak Bisa Menghindar
8 6. Mengabaikan
9 7. Ega
10 8. Ribut
11 9. Kekecewaan yang Tercurah
12 10. Surat Peringatan & Resign
13 11. Dijemput Ega
14 12. Nongki Nongki
15 13. Resmi Jadi Pengangguran
16 14. Makan Malam
17 15. Menginap
18 16. Pekerjaan Baru
19 17. Perasaan Aneh
20 18. Bujuk Rayu Ega
21 19. Minggu Pagi yang ...
22 20. Usaha
23 21. Keluarga Satya
24 22. Jalan jalan, Omah Kayu Kota Batu
25 23. Seminggu Pertama
26 24. Komunikasi Terganggu
27 25. Bertemu Teman Lama
28 26. Pulang
29 27. Rencana
30 CUAP CUAP
31 28. Beraksi
32 29. Sesuai Rencana
33 30. Ke mana Zahra Pergi?
34 31. Terima Kasih, Lina
35 32. Pencarian Zahra
36 33. Berkumpul Kembali
37 34. Pingsan
38 35. Down
39 36. Dokter Arga
40 37. Menagih Janji
41 38. Restu
42 39. Trauma
43 40. Dukungan
44 41. Desa
45 42. Menyusul Zahra
46 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
47 43. Malam di Desa
48 LEMBAH TUMPANG
49 44. Piknik
50 45. Merasa Tidak Pantas
51 46. Dua Lelaki
52 47. Kondangan
53 48. Kepergok Calon Mertua
54 49. Malu malu
55 50. Kencan
56 51. Kedatangan Tamu
57 52. Tangisan Seorang Ibu
58 53. Gara-gara Gemol
59 54. Papa Mertua (Masih Calon)
60 55. Anak Sultan
61 56. Jakarta
62 57. Kondangan
63 58. Sekolah Baru
64 59. Ternyata
65 60. Story of Zakia Bag. 1
66 61. Story of Zakia Bag. 2
67 62. Keluarga yang Sesungguhnya
68 63. Tunangan ala Orang Malang
69 64. Pillow Talk
70 65. Menjemput Uti
71 PENTING!!! TOLONG DI BACA
72 66. Keyla, Gadis Istimewa
73 67. Liburan, masih rencana
74 68. Suasana Pagi
75 69. Girls Time yang ...
76 70. Nomor Tidak Dikenal
77 71. Holiday, Explore Batu - Malang
78 72. Teror Salah Sasaran
79 73. Saingan
80 74. Masalah
81 75. Hempaskan Saingan
82 76. Mencari Tahu
83 77. Menentukan Hari Baik
84 78. Back to Village
85 79. Keputusan Zakia
86 80. Kabar Hilangnya Zakia
87 81. Tersesat
88 82. Rey
89 83. Titik Terang
90 84. Patah Hati
91 85. Jodoh Pasti Bertemu
92 86. Perjalanan Jauh
93 87. Menjenguk Keyla
94 88. Undangan Rapat
95 89. Tekanan Batin
96 90. Gosip
97 91. Lomba Tarik Ulur Hati
98 92. Luka
99 93. Can't Hear
100 94. Can't Hear 2
101 95. Kecelakaan
102 96. Pemandangan yang ...
103 97. Berpulang
104 98. Sedikit Kenangan Manis
105 99. Titik Terendah
106 100. Titik Terendah 2
107 101. Kunjungan Tak Terduga
108 102. Keputusan ( SEASON 1 END)
109 hai
110 Numpang Promosi
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Prolog
2
1. Hari Sial
3
2. Tugas Mendadak
4
3. Pertemuan
5
4. Zahra
6
#Ganti judul
7
5. Tak Bisa Menghindar
8
6. Mengabaikan
9
7. Ega
10
8. Ribut
11
9. Kekecewaan yang Tercurah
12
10. Surat Peringatan & Resign
13
11. Dijemput Ega
14
12. Nongki Nongki
15
13. Resmi Jadi Pengangguran
16
14. Makan Malam
17
15. Menginap
18
16. Pekerjaan Baru
19
17. Perasaan Aneh
20
18. Bujuk Rayu Ega
21
19. Minggu Pagi yang ...
22
20. Usaha
23
21. Keluarga Satya
24
22. Jalan jalan, Omah Kayu Kota Batu
25
23. Seminggu Pertama
26
24. Komunikasi Terganggu
27
25. Bertemu Teman Lama
28
26. Pulang
29
27. Rencana
30
CUAP CUAP
31
28. Beraksi
32
29. Sesuai Rencana
33
30. Ke mana Zahra Pergi?
34
31. Terima Kasih, Lina
35
32. Pencarian Zahra
36
33. Berkumpul Kembali
37
34. Pingsan
38
35. Down
39
36. Dokter Arga
40
37. Menagih Janji
41
38. Restu
42
39. Trauma
43
40. Dukungan
44
41. Desa
45
42. Menyusul Zahra
46
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
47
43. Malam di Desa
48
LEMBAH TUMPANG
49
44. Piknik
50
45. Merasa Tidak Pantas
51
46. Dua Lelaki
52
47. Kondangan
53
48. Kepergok Calon Mertua
54
49. Malu malu
55
50. Kencan
56
51. Kedatangan Tamu
57
52. Tangisan Seorang Ibu
58
53. Gara-gara Gemol
59
54. Papa Mertua (Masih Calon)
60
55. Anak Sultan
61
56. Jakarta
62
57. Kondangan
63
58. Sekolah Baru
64
59. Ternyata
65
60. Story of Zakia Bag. 1
66
61. Story of Zakia Bag. 2
67
62. Keluarga yang Sesungguhnya
68
63. Tunangan ala Orang Malang
69
64. Pillow Talk
70
65. Menjemput Uti
71
PENTING!!! TOLONG DI BACA
72
66. Keyla, Gadis Istimewa
73
67. Liburan, masih rencana
74
68. Suasana Pagi
75
69. Girls Time yang ...
76
70. Nomor Tidak Dikenal
77
71. Holiday, Explore Batu - Malang
78
72. Teror Salah Sasaran
79
73. Saingan
80
74. Masalah
81
75. Hempaskan Saingan
82
76. Mencari Tahu
83
77. Menentukan Hari Baik
84
78. Back to Village
85
79. Keputusan Zakia
86
80. Kabar Hilangnya Zakia
87
81. Tersesat
88
82. Rey
89
83. Titik Terang
90
84. Patah Hati
91
85. Jodoh Pasti Bertemu
92
86. Perjalanan Jauh
93
87. Menjenguk Keyla
94
88. Undangan Rapat
95
89. Tekanan Batin
96
90. Gosip
97
91. Lomba Tarik Ulur Hati
98
92. Luka
99
93. Can't Hear
100
94. Can't Hear 2
101
95. Kecelakaan
102
96. Pemandangan yang ...
103
97. Berpulang
104
98. Sedikit Kenangan Manis
105
99. Titik Terendah
106
100. Titik Terendah 2
107
101. Kunjungan Tak Terduga
108
102. Keputusan ( SEASON 1 END)
109
hai
110
Numpang Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!